1. Jelaskan secara singkat pengertian dari alokasi, delimitasi, demarkasi dan administrasi
dalam konteks batas wilayah, sehingga jelas perbedaannya!
2. Jelaskan arti penting UNCLOS 1982 bagi Indonesia!
3. Kenapa harus berunding dalam penentuan batas maritim?
4. Mengapa delimitasi maritim sulit dan lama?
5. Batas maritim antarnegara untuk landas kontinen berbeda dengan batas maritim untuk
ZEE. Berikan contoh untuk kasus Indonesia dan apa implikasinya terkait pemanfaatan
sumberdaya alam laut!
Jawab
2. Penting karna konsep negara kepulauan yang di perjuangakan indonesia selama 25tahun
secara terus menerus berhasil memperoleh pengakuan resmi masyarakat internasional.
UNCLOS adalah hasil dari konferensi-konferensi PBB mengenai hukum laut yang
berlangsung sejak 1973 sampai 1982. Hingga kini, tak kurang dari 158 negara yang telah
menyatakan bergabung dengan konvensi, termasuk uni Eropa.
Pengakuan resmi secara insternasioal itu mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan
deklarasi djuanda 13 Desember 1957, Kepulauan indonesia sebagai satu kesatuan politik,
ekonomi, Sosial budaya dan pertahanan keamanan tidak lagi sebatas klaim sepihak Pemerintah
Indonesia.
3. Karna wilayah maritime termasuk bagian suata negara dan merupakan hal yang sangat
penting, Perlunya berunding untuk penentuan batas maritime di karenakan untuk mengurangi
gencatan senjata anatra negara, masalah-masalah diplomasi dan menumbulkan konflik antar
negara karena bisa di anggap merebut batas wilayah
4. Mengapa delimitasi maritim sulit dan lama?
Garis batas untuk disepakati oleh kedua negara yang berdaulat. Konotasi berdaulat
ini menjadi kata kunci. Artinya, harus dilakukan dengan prsinsip mau sama mau.
Tidak boleh sepihak apalagi main paksa.
Batas kedaulatan, akibatnya kedua negara menjadi sengat berhati-hati. Apalagi ada
prinsip hukum yang’menentukan’ tentang perbatasan, yaitu sekali batas ditetapkan
maka tidak lagi dapat diganggu-gugat sekalipun langit runtuh, kata konvensi wina
1969 tentang perjanjian Internasional.
sejak UNCLOS (The United Nations Convention on the Law of the Sea) 1982,
banyak zona-zona maritim baru yang lahir dan berubah. Untuk Indonesia bahkan
ditambah dengan lahirnya prinsip baru, yaitu garis pangkal lurus kepulauan. Semua
itu mengakibatkan wilayah Republik Indonesia harus diformat ulang sesuai cita-cita
Deklarasi Djuanda 1957