B. SENGKETA INTERNASIONAL
Sebab-sebab Sengketa Internasional
Sejarah perang sama tuanya dengan sejarah manusia. Perang disebabkan oleh perbedaan
kepentingan yang bermuara dari kepentingan politik. Perang hanya menguntungkan pihak
penguasa dan menjadikan rakyat sipil menjadi tumbal. Itu sebabnya diperlukan adanya hukum
perang.
1. Batas Negara, Daerah Perbatasan, dan Sengketa
a. Batas Negara dan Daerah Perbatasan
- Sejak awal peradaban, manusia merasa perlu membagi dunia atas teritorial-teritorial yang
menyatukan anggota kelompok mereka dan memisahkannya dari kelompok lain.
- Pembagian awal ini didasarkan pada luas tanah pertanian atau pengaruh pusat kota atas
daerah sekitarnya.
- Pentingnya batas negara tidak sepenuhnya disadari orang hingga zaman eksplorasi pada
abad ke-15 dan 16 serta abad-abad berikutnya.
- Abad ke-17, 18, dan 19 berlanjut penjajahan yang memunculkan ketidaksepakatan
negara tentang klaim wilayah para penjajah.
- Akhir abad ke-19, sebagian besar dunia telah dibagi menurut batas-batas negara, wilayah
penjajah, atau klaim.
- Banyak konflik militer yang terjadi karena garis batas yang tidak disepakati atau
perebutan wilayah dengan berbagai alasan oleh dua atau lebih negara.
b. Sengketa
- Bentrokan kepentingan karena masalah perbatasan masih terjadi hingga saat ini, tetapi
negara-negara lebih memilih jalan damai melalui PBB dan Mahkamah Internasional.
- Diadopsinya Piagam PBB memunculkan anggapan bahwa penggunaan kekerasan atau
perang telah diharamkan dalam praktik hubungan internasional dimana dasar hukumnya
terdapat dalam pasal 33.
- Sengketa batas negara muncul ketika suatu negara mengklaim daerah yang berdekatan
dengan negara lain karena hal-hal tertentu yang dimiliki oleh daerah tersebut.
Sengketa dapat dibawa ke MI, jika pemohon percaya bahwa lawannya diwajibkan oleh syarat
traktat tertentu untuk menerima yurisdiksi MI dalam hal sengketa.
Atau negara yang merupakan para pihak dalam status dapat menyatakan lebih dahulu
penerimaan otomatis mereka atas yurisdiksi MI untuk suatu atau seluruh jenis sengketa umum.
Pernyataan ini disebut yurisdiksi wajib (compulsory jurisdiction).