Jawaban
1. Hukum Internasional ialah hukum yang berlaku di dua Negara
atau lebih yang mengatur tentang aktivitas berskala
Internasional. Hukum Internasional merupakan hukum antar
Negara atau antar bangsa yang menunjukkan pada kompleks
asas dan kaedah yang mengatur hubungan antar masyarakat
berbangsa-bangsa atau Negara. Menurut Hyde, Hukum
Internasional adalah sekumpulan hukum yang sebagian besar
terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang harus
ditaati oleh negara-negara.Untuk itu hukum internasional harus
ditaati ketika negara-negara saling berhubungan.
2. Subjek hukum internasional yaitu :
1. Organisasi Internasional, Suatu organisasi internasional
masuk dalam subjek hukum internasional jika dilihat pada
perjanjian yang mendasari berdirinya organisasi tersebut.
Dalam perjanjian ini dirumuskan hak-hak, kewajiban dan
kewenangan organ-organ lembaga tersebut. Contoh dari
organisasi internasional yang masuk dalam subjek hukum
adalah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), ASEAN, Uni Eropa
dll.
2. Negara, Negara adalah subjek utama hukum internasional.
Negara yang masuk hanyalah negara yang merdeka dan
berdaulat atau negara yang tidak ketergantungan dengan
negara lain.
3. Palang Merah Internasional, Subjek hukum internasional
lainnya adalah Palang Merah Internasional atau
International Committee of The Red Cross (ICRC). ICRC
berkedudukan di Jenewa dan didirikan pada 1963. Dalam
konvensi tersebut, Palang Merah Internasional diberi
kedudukan khusus dalam konflik bersenjata untuk
menolong korban perang dari pihak yang berselisih tanpa
memandang siapa yang menjadi korban. Sejak itu Palang
Merah Internasional diakui sebagai subyek hukum
Internasional meski ruang lingkupnya sangat terbatas.
4. Vatikan, Kedudukan Tahta Suci Vatikan sama dengan
negara sehingga masuk dalam subjek hukum internasional.
Vatikan yang berada di bawah pimpinan Paus ini memiliki
perwakilan diplomatik di berbagai negara yang
kedudukannya setara dengan kedudukan perwakilan
diplomatik negara-negara lainnya.
5. Pemberontak dan Pihak yang Bersengketa, Menurut
hukum internasional, dalam keadaan tertentu pihak yang
berperang atau mengalami pemberontakan dapat
memperoleh kedudukan dan hak sebagai pihak yang
bersengketa. Keadaan ini ditentukan oleh pihak ketiga.
6. Individu, Individu bisa juga menjadi subjek hukum
internasional dalam kondisi tertentu. Misalnya dalam
Mahkamah Peradilan Nurenberg dan Tokyo yang
meletakkan tanggung jawab langsung atas pelanggaran
hukum internasional pada individu.