Nim : 1011421172
Kelas : C
Jurusan/Prodi : Ilmu Hukum - S1
Fakultas Hukum
*Catatan:
1. Penilian saya dibagi menjadi tiga, yakni: Tugas 25%, UTS/UAS 35%. Kehadiran dan
keaktifan dikelas 40%.
2. Tugasnya dikirimkan melalui e-mail: zainal.hadju2103@gmail.com. (Tujuannya agar
anda terbiasa menggunakan e-mail, dan akan bermanfaat saat anda kerja nnti).
3. Bagi yang tidak mengirimkan tugas, tidak masalah asalkan kalian bisa menjelaskan
apa yang saya tanyakan.
4. Batas pengumpulan disesuaikan dengan jadwal kuliah, dan silahkan hubungi keting
untuk informasi selanjutnya.
2. Dikutip dari pendapat M. Iman Santoso, Kedaulatan bagi Suatu negara adalah dimana
negara tersebut memiliki penduduk yang tetap (a permanent population), wilayah
tertentu (a defined territory), adanya pemerintahan (a government) dan adanya
kemampuan melakukan hubungan dengan negara lain (a capacity to enter into
relations with other states).Maka dari itu menurut saya kedaulatan negara adalah
negara yang memiliki penduduk yang hidup didalamnya, memiliki wilayah yang
dikuasainya,adanya pemerintahan yang mengatur di dalamnya serta memiliki
kemampuan untuk melaksanakan hubungan dengan negara lain.
3. Perjanjian Westphalia atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan peace of
Westphalia adalah serangkaian perjanjian yang ditandatangani sebagai bentuk akhir
dari perang agama selama 30 tahun di eropa. Perang 30 tahun ini merupakan dampak
lanjutan dari reformasi gereja yang dilakukan oleh marthin luther di jerman pada abad
sebelumnya, dimana dia menolak ajaran katolik roma pada saat itu karena
penguasaannya yang sering kali terjadi praktik-praktik yang tidak sesuai dengan
ajaran Kristen sebelumnya, sebut saja misalnya penjualan indulgensi atau surat
pengampunan kepada orang-orang saat itu.
Perjanjian ini juga mengakhiri perang 80 tahun antara spanyol dan belanda yang
sudah dimulai sejak pemerintahan raja Philip II dimana raja Philip menginginkan agar
seluruh daerah dibawah kuasanya untuk menganut agama Katolik roma, namun
Belanda yang terlalu dekat dengan Jerman yang pada saat itu menerapkan ajaran
lutheranis menolak seruan dari raja Philip ini. Lebih lanjut, ia juga ingin menjadikan
belanda yang saat itu berada dibawah kekuasaanya untuk menerapkan permintahan
absolut namun mereka menolak dan pecahlah perang antara spanyol dan belanda.
Sebagai akibat dari perang 30 tahun, banyak kota yang hancur di eropa utamanya
jerman, disertai dengan musibah kelaparan dan wabah penyakit. Perjanjian
Westphalia ditandatangani pada 24 October dan 15 mei 1648 di dua kota yaitu
Munster dan Osnabruck. Perjanjian ini melibatkan kaisar romawi suci, Ferdinand II,
dan raja kerajaan-kerajaan yang berasal dari berbagai wilayah di eropa.
Para sejarawan menganggap perdamaian ini sebagai penanda dimulainya era modern.
Bagaimana tidak, perjanjian ini mengubah peta politik dunia di eropa dan melahirkan
sistem negara berdaulat yang lebih baik, dimana semua negara di eropa diberikan
kebebasan untuk mengatur pemerintahannya sendiri berdasarkan atas kepentingan
nasional negara masing-masing dan melepaskan diri dari penguasaan otoritas gereja
dimana bentuk negara bukan lagi sebuah kerajaan-kerajaan. Singkatnya, perdamaian
ini melahirkan negara-bangsa.
Perjanjian ini juga memberikan kemerdekaan kepada beberapa negara di eropa seperti
belanda, swiss, dan beberapa negara-negara kecil. Terakhir, perjanjian westphalia ini
menempatkan Katolik Roma, Lutheran, dan calvinist di Jerman pada posisi yang
sama. Meskipun perjanjian telah ditandatangani, namun bukan berarti kedamaian
telah terwujud di seluruh penjuru eropa. Spanyol dan perancis masih saja terus
berperang sampai ditandatanganinya perdamaian Pyrenees pada tahun 1659.