Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mohammad Monoarfa

Kelas : G

NIM : 1011418223

Tugasn+UTS : Kepemimpinan

Soal 1

1.

#1 Teori Kepemimpinan Genetis

Teori ini mengasumsikan bahwa tidak setiap orang dapat menjadi pemimpin, hanya beberapa
orang yang memiliki pembawaan dan bakat saja yang dapat menjadi pemimpin. Hal tersebut
memunculkan “pemimpin tidak hanya sekadar dibentuk tapi dilahirkan” Contoh dari teori ini
merujuk pada garis keturunan atau yang biasa disebut memiliki darah biru seperti seorang
raja atau sultan. Lebih spesifik seperti Kaisar Hirohito, Napoleon Bonaparte, Gamal Abdul
Naser, Hitler dan sebagainya.

#2 Teori Orang Hebat (Great Man Theory)

Great Man Theory ini menyatakan bahwa pemimpin hebat itu ditakdirkan lahir untuk
menjadi pemimpin. Teori tersebut juga menganggap seorang pemimpin hebat akan muncul
saat dalam menghadapi situasi tertentu. Teori tersebut dipopulerkan oleh Thomas Carlyle
dalam bukunya yang berjudul “On Heroes, Hero-Worship, and the Heroic in History”. Great
Man Theory ini berkembang sejak abad ke-19. Meskipun tidak dapat diidentifikasikan
dengan kepastian ilmiah tentang karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang dapat
dikatakan sebagai pemimpin hebat, namun semua orang mengakui bahwa hanya satu orang
diantara mereka yang memiliki ciri khas sebagai pemimpin hebat. Contoh teori ini seperti
orang-orang yang dianggap sebagai pahlawan karena berhasil atau menyelesaikan sesuatu
yang dianggap sulit atau bahkan dianggap mustahil oleh orang lain. Contoh yang paling
banyak dapat ditemukan adalah kisah kepahlawanan dalam peperangan.

#3 Teori Sosial

Teori sosial yang menyatakan bahwa seseorang akan dapat menjadi pemimpin karena
lingkungannya yang mendukung, keadaan dan waktu memungkinkan ia bisa menjadi
pemimpin. Setiap orang dapat memimpin asal diberikan kesempatan dan diberikan
pembinaan untuk dapat menjadi pemimpin meskipun ia tidak memiliki pembawaan atau
bakat. Adapun istilah dari teori kepemimpinan sosial ini yaitu “pemimpin itu dibentuk bukan
dilahirkan”. Contoh teori ini seperti pemimpin (presiden, gubernur atau lainnya) yang tanpa
bakat atau keturunan bisa menjadi pemimpin melalui suatu proses seperti pendidikan
#4 Teori Sifat Kepribadian

Teori Sifat Kepribadian atau Trait Theory ini mempercayai bahwa orang yang dilahirkan atau
dilatih dengan kepribadian tertentu akan menjadikan mereka unggul dalam peran
kepemimpinan. Dengan demikian, kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian,
kecerdasan, pengetahuan, kecakapan, daya tanggap, imajinasi, fisik, kreativitas, rasa
tanggung jawab, disiplin dan nilai-nilai lainnya dapat membuat seseorang menjadi pemimpin
yang baik. Fokus dari teori kepemimpinan ini terletak pada analisis karakteristik mental, fisik
dan sosial untuk mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang karakteristik dan kombinasi
karakteristik yang umum diantara para pemimpin. Dalam hal ini, sifat kepribadian
seorang pemimpin akan menjadi sumber keberhasilan seseorang dalam memimpin, bukan
hanya sekadar dari bakat, tetapi juga dari pengalaman dan hasil belajarnya. Contoh teori ini
merujuk pada pemimpin yang ditaati bahkan ditakuti karena karakternya seperti Kim
Jong”un, Adolf Hitler

#5 Teori Kepemimpinan Ekologis

Teori Kepemimpinan Ekologis menyatakan bahwa gabungan dari teori genetis dan sosial,
dimana seseorang akan menjadi pemimpin membutuhkan bakat dan bakat tersebut mesti
selalu dibina agar berkembang. Kemungkinan untuk bisa mengembangkan bakat tersebut itu
tergantung dari lingkungannya. Contoh adalah seorang pangeran yang memang memiliki
garis bakat dari orang tuanya dan mengembangkannya melalui pendidikan yang tepat
sehingga bisa menjadi seorang pemimpin baik selanjutnya.

#6 Teori Kepemimpinan Situasi/Kontingensi

Teori Kepemimpinan Situasi menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin ketika
berada dalam situasi tertentu karena dia memiliki kelebihan-kelebihan yang dibutuhkan
dalam situasi tersebut. Akan tetapi pada situasi yang lainnya, kelebihannya tersebut tidak
dibutuhkan, akhirnya ia tidak akan menjadi pemimpin lagi, bahkan bisa jadi menjadi pengikut
saja. Beberapa Model Teori Kontingensi atau Situasional yang terkenal diantaranya adalah

 Teori Kepemimpinan Kontigensi Fiedler,


 Teori Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard,
 Teori Kepemimpinan Kontigensi Vroom-Yetten,
 Teori Kontingensi Path-Goal Robert House dan
 Teori Kontigensi Strategis. 

Contohnya dalam peperangan ketika ada seorang komandan yang gugur maka seorang yang
memiliki pangkat akan diangkat menggantikan komandan yang telah gugur.
#7 Teori Kelompok

Teori kepemimpinan yang mengutamakan pertukaran positif dari pemimpin kepada para
anggota dalam mencapai tujuan tujuan kelompok ataupun organisasi. Dalam teori ini,
dipercaya bahwa dengan adanya hubungan saling tukar pendapat antara pemimpin dan
anggota, tujuan organisasi ataupun kelompok dapat tercapai.

#8 Teori Situasional Hersey dan Blanchard

Teori kepemimpinan ini memungkinkan pemusatan perhatian pada para anggota dengan
mengatur gaya kepemimpinan tergantung pada kesiapan dan tingkat kedewasaan para
anggota. Contoh kepemimpinan ini sering ditemukan dalam perkantoran yang mengangkat
pegawai senior atau pegawai yang dirasa hebat menduduki suatu jabatan

#9 Teori Jalur Tujuan

Teori kepemimpinan ini beranggapan bahwa tugas seorang pemimpin adalah membantu para
anggota dalam mencapai tujuan dan memberikan arahan ataupun dukungan yang perlu guna
memastikan tujuan mereka sesuai dengan sasaran keseluruhan dari kelompok ataupun
organisasi. Contoh dari teori ini dapat dilihat dari permainan kelompok seperti sepak bola
yang memiliki pemimpin dan bersama-sama bergerak untuk tujuan mencetak gol untuk
meraih kemenangan. 

#10 Teori Sumber Daya Kognitif

Teori kepemimpinan ini menyatakan bahwa seorang pemimpin memperoleh kinerja


kelompok yang efektif dengan membuat rencana-rencana keputusan dan strategi yang efektif
lalu mengomunikasikan kepada para anggota melalui pengaruh perilaku. Contoh paling
mudah dilihat seperti dalam OSIS dan lainnya.

2.  Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut:

-Faktor Kemampuan Personal

Pengertian kemampuan personal adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan
ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir
dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan
edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar.
Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi kepemimpinan namun mendapatkan
perlakuan edukatif dari lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan kemampuan yang
standar pula. Dengan demikian antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan
adalah dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
-Faktor Jabatan

Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat
dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua
orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan
yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi
tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengarauh yang berbeda.

Faktor Situasi dan Kondisi

Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi
tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik.
Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak
berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan
dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai
kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi
berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat
yang tepat atau tidak.

3. Teori Kelahiran Kepemimpinan

1. Teori Genetik --- Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan dan
bukan dibentuk”  (Leaders are born and not made).
Pandangan teori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia
telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Teori keturunan ini,  dapat saja
terjadi, karena  seseorang dilahirkan telah “memiliki potensi” termasuk “memiliki
bakat” untuk memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor “dasar”. Dalam realitas,  teori
keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan raja, karena orang
tuanya menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan diangkat
menjadi raja seperti Kaisar Hirohito, Napoleon Bonaparte, Gamal Abdul Naser, Hitler dan
sebagainya.

2. Teori Sosial --- Penganut teori ini berpendapat bahwa, "seseorang yang menjadi pemimpin
dibentuk dan bukan dilahirkan" (Leaders are made and not born). 
Penganut teori ini berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk
menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin,
hanya saja faktor lingkungan atau faktor pendukung yang mengakibatkan potensi tersebut
muncul atau ter aktualisasi kan dengan baik dan inilah yang disebut dengan
faktor “Pembinaan” atau “Pengembangan”. Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang
dapat dididik, diajar, dan dilatih untuk menjadi pemimpin.  Intinya, bahwa setiap orang
memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, meskipun dia bukan merupakan dan atau berasal
dari keturunan seorang pemimpin atau seorang bangsawan/raja, asalkan dapat dibina, dididik,
diajar dan dilatih untuk menjadi pemimpin dengan contoh presiden atau pemimpin lainnya
yang menjadi pemimpin tanpa bakat atau garis darah ningrat.
3. Teori Ekologik --- Penganut teori ini berpendapat bahwa,  seseorang akan menjadi
pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian
bakat tersebut dikembangkan melalui  pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang
memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut potensi-potensi atau bakat-bakat yang
telah dimiliki. Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi pemimpin
merupakan perpaduan antara faktor keturunan, bakat, dan lingkungan yang meliputi faktor
pendidikan, latihan dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan bakat tersebut dapat
teraktualisasikan dengan baik seperti pangeran yang disekolahkan dalam sekolah ningrat.

4. Konsep Kepemimpinan Agama Islam

Menurut Islam kepemimpinan merupakan amanah. Karena itu pemimpin harus memiki empat
karakter yaitu jujur, dapat dipercaya, cerdas, transparan. Dalam pelaksanaannya,
kepemimpinan tersebut harus didasari pada prinsip tauhid, musyrawarah, keadilan dan
kebebasan

5. Kriteria Kepemimpinan dan Fungsinya Dalam Islam.

Berbicara masalah pemimpin ideal menurut Islam erat kaitannya dengan figur Rasulullah
SAW. Beliau adalah pemimpin agama dan juga pemimpin negara. Rasulullah merupakan suri
tauladan bagi setiap orang, termasuk para pemimpin karena dalam diri beliau hanya ada
kebaikan, kebaikan dan kebaikan Para ulama telah lama menelusuri Al-Quran dan Hadits dan
menyimpulkan minimal ada empat kriteria yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai syarat
untuk menjadi pemimpin. Semuanya terkumpul di dalam empat sifat yang dimiliki oleh para
nabi/rasul sebagai pemimpin umatnya, yaitu: (1). Shidq, Teguh dalam kebenaran dan
kesungguhan dalam bersikap, yaitu jujur dalam berucap dan bertindak di dalam
melaksanakan tugasnya. Lawannya adalah bohong. (2). Amanah, yaitu kepercayaan yang
menjadikan dia memelihara dan menjaga sebaik-baiknya apa yang diamanahkan kepadanya,
baik dari orang-orang yang dipimpinnya, terlebih lagi dari Allah SWT. Lawannya
adalah khianat. (3) Fathonah, yaitu kecerdasan, cakap, dan handal yang melahirkan
kemampuan menghadapi dan menanggulangi persoalan yang muncul. Lawannya
adalah bodoh. (4). Tabligh, yaitu penyampaian kebenaran secara jujur dan bertanggung jawab
atas segala tindakan yang diambilnya (akuntabilitas dan transparansi). Misalnya harus
mampu mengkomunikasikan dengan baik kepada rakyat. visi, misi dan program-programnya
serta segala macam peraturan yang ada secara jujur dan transparan. Lawannya adalah
menutup-nutupi (kekurangan) dan melindungi (kesalahan).
SOAL 2

1. Cita-cita saya adalah menjadi seorang Advokat. Pencapaian saat ini belum ada namun
dimasa mendatang saya ingin bisa mewujudkan cita-cita saya dan memenuhi harapan
orang tua. Pertama saya ingin menyelesaikan kuliah tepat waktu dengan biaya sendiri
atau mendapatkan beasiswa kemudian membangun rumah tangga dan mempunya
pekerjaan sebagai Advokat yang berkualitas dan dikenal oleh banyak orang dan
membantu menegakkan keadilan.
2. Saya menyiapakan diri dengan mengasah kemampuan melalui berbagai wadah seperti
organisasi dan tak lupa memperhatikan nilai dan mutu seorang akedemisi melalui
pendidikan.
3. Teori yang saya gunakan adalah teori sosial karena saya meyakini bahwa seorang
pemimpin itu dibentuk dan diasah baik melalui pengalaman maupun pendidikan
4. Saya adalah seorang tipekal pemimpin yang akan mendengarkan anggota untuk meraih
kesuksesan. Saya meyakini bahwa saat bersama dan saling menguatkan kita akan lebih
mudah ketika hendak meraih sesuatu.

SOAL 3

1. Karena ketika dalam pengambilan keputusan yang memberikan peluang anggota


untuk mengambil andil besar dan mereka tidak kompeten maka hasil suatu pekerjaan
akan menjadi kurang baik
2. Tipe demokratis. Saya adalah seorang dengan tipe kepemimpinan dimana pemimpin
selalu bersedia menerima dan menghargai saran saran, pendapat, dan nasehat dari
masyarakat melalui forum musyawarah untuk mencapai kata sepakat
3. Saya Melihat kepemimpinan di era sekarang mulai merosot dengan ditandai dengan
maraknya politik uang ketika hendak memperoleh suara. Akibatnya ketika terpilih
nanti bukan menjadi sosok pemimpin yang diinginkan. Kemudian kepemimpinan saat
ini identik dengan memenuhi kepentingan pribadi atau golongan sendiri dan
mengabaikan hak orang-orang yang seharusnya dijamin oleh pemimpinnya.

Anda mungkin juga menyukai