Anda di halaman 1dari 12

PAPER KEPEMIMPINAN

TEORI KEPEMIMPINAN

Disusun Oleh :

Wahyu Candra Maya 2117041125

Gede Ermawan Wijaya 2117041251

Kadek Mahendra Wijaya 2117041278

Komang Agus Putra Yasa 2117041260

I Putu Hendry Abimanyu  2117041314

PRODI S1 MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2023

BAB I
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk
bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P
Terry). Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut
serta dalam mencapai tujuan umum (H.Koontz dan C. O'Donnell).
Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu
keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu
tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).
Biasanya, para pemimpin dan manajer bekerja sangat keras untuk
menyelesaikan banyak hal. Gaya kepemimpinan yang digunakan seorang
pemimpin dalam memimpin suatu organisasi atau perusahaan merupakan hal
yang penting dalam menunjang kinerja karyawan perusahaan tersebut. Gaya
kepemimpinan yang efektif ada dengan harapan akan meningkatkan kinerja
karyawan dan pada gilirannya mencapai visi dan misi terbesar. Untuk
memahami kepemimpinan dengan lebih mudah, perlu menggunakan berbagai
metode. Pendekatan ini termasuk kepemimpinan berbasis sifat, kepemimpinan
berbasis perilaku, kepemimpinan berbasis teori situasional, dan kepemimpinan
berbasis teori penerimaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan macam-macam teori dalam gaya kepemimpinan?


2. Bagaimana contoh kasus yang berkaitan dengan teori kepemimpinan?
1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui macam-macam teori dalam gaya kepemimpinan.
2. untuk mengetahui contoh kasus yang berkaitan dengan teori
kepemimpinan
1.4 Manfaat

Dalam mempelajari kepemimpinan tentu kita harus tahu apa teori teori yang
ada, kami harap dengan adanya paper ini dapat membantu pembaca dalam
mengetahui apa teori teori kepemimpinan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Orang Hebat (Great-Man Theory)


Mungkin sebelumnya rekan-rekan pembaca mendengar pernyataan bahwa
seorang pemimpin yang hebat adalah mereka yang memang terlahir sebagai
pemimpin hebat, bukan mereka yang dibentuk menjadi pemimpin hebat.
Pernyataan ini menggunakan “Teori Orang Hebat atau Great-Man Theory”,
yang mana usaha orang-orang di zaman dahulu kala dalam pencarian sifat-
sifat umum terhadap kepemimpinan membawa mereka kepada kesimpulan
bahwa pemimpin yang hebat adalah orang-orang hebat yang dilahirkan ke
dunia, bukan orang-orang hebat yang dibentuk menjadi pemimpin hebat.

Pada tahun 1847, Thomas Carlyle menyatakan bahwa sejarah adalah


sesuatu yang universal, sejarah merupakan apa yang telah dicapai manusia di
dunia ini dan sejarah berada di dasar orang-orang hebat yang telah bekerja
keras di dunia. Dalam pernyataannya ini, Carlyle setuju bahwa pemimpin
hebat adalah mereka yang sudah diberkahi potensi heroik, kecerdasan dan
mental yang lebih kuat dari Tuhan.
Akan tetapi, teori kepemimpinan ini sempat terbantahkan setelah manusia
melihat peristiwa kehebatan Adolf Hitler. Hitler bukanlah seorang pemimpin
yang sudah kentara jiwa kepemimpinannya dia kecil. Hitler harus memiliki
banyak cobaan dalam hidupnya, penolakan, pengasingan dan semacamnya.
Sampai akhirnya dia bisa menjadi seorang pemimpin besar bagi rakyat
Jerman, itu semua hasil pembentukan karakter kepemimpinannya, bukan
anugerah langsung dari Tuhan.
Teori “Great Man” Teori ini mengemukakan kepemimpinan merupakan
bakat atau bawaan sejak seseorang lahir dari kedua orang tuanya. Bennis dan
Nannus (dalam Nawawi, 2003), menyatakan pemimpin dilahirkan bukan
diciptakan. Teori ini melihat kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu,
yang melalui peroses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena
keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin.
Merujuk pada studi Psikologi di atas yang menyebutkan bila sosok
pemimpin telah melekat dalam diri seseorang sejak lahir. Begitu juga cara
Great Man Theory ini dijelaskan. Teori kepemimpinan ini menyebutkan
bahwa sifat dan kemampuan bawaan yang membuat sosok pemimpin ini
hebat, kedua hal tersebut tidak bisa diajarkan atau pun dipelajari. Namun, teori
Great Man ini juga menerima banyak kritik. Letak kritik tersebut, sebagian
besar karena seseorang baik yang terlahir atau tidak dengan sifat
kepemimpinan, tidak perlu melakukan usaha apapun untuk menjadi leader.
Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin telah ditentukan sebelumnya dan tidak
bisa datang dari sembarang orang.
Dengan begitu, seseorang layak menjadi pemimpin karena sifat khusus
yang dimiliki. Menurut teori kepemimpinan ini, para pemimpin dilahirkan
dengan memiliki karakteristik internal bawaan seperti kecerdasan,
keterampilan sosial, karismatik dan rasa percaya diri. Bentuk dari pemimpin
hebat ini digambarkan sebagai sosok yang heroik, mistis dan sangat
dibutuhkan oleh kelompoknya.
Kelemahan:
a. Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses
pewarisan memiliki kemampuan pemimpin atau karena keberuntungan
memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin.
b. ciri pemimpin bersifat lahiriah, tidak ada ilmu atau cara untuk
menciptakan ciri pemimpin.
Kelebihan:
a. Pemimpin yang bermaksud memiliki ciri istimewa
b. Pemimpin memiliki dampak dan pengaruh besar
c. Pemimpin diangkat berdasarkan aksi dan kecerdasannya dalam
menyelesaikan sesuatu masalah

2.2 Teori Big-Bang


Teori Big-Bang mengintegrasikan antara situasi dan pengikut anggota
organisasi sebagai jalan yang dapat mengantarkan seseorang menjadi
pemimpin. Situasi yang dimaksud adalah peristiwa-peristiwa atau
kejadiankejadian besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan,
reformasi dan lain-lain.
Teori big bang suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi
pemimpin. Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut. Situasi merupakan
peristiwa besar seperti renovasi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan,
reformasi dll. Pengikut adalah orang yang menokohkan seseorang dan
bersedia patuh dan taat.
Dalam teori ini kepemimpinan yang baru dizamannya itu mnyatakan
bahwa pada peristiwa besar menciptakan atau dapat membuat seseorang
menjadi pemimpin. Teori ini mengintergrasikan antara situasi dan
pengkut/anggota organisasi sebagai jalan yang dapat menghantarkan
seseorang menjadi pemimpin. Jika diamati dalam peristiwa yang dimaksud
pada konteks teori diatas adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian
besar seperti revolusi, kekacauan/kerusakan, pemberontakan, reformasi dan
lainnya. Yang memunculkan seseorang tokoh. Suatu peristiwa besar
menciptakan seseorang menjadi pemimpin.
Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut. Situasi merupakan peristiwa
besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi.
Pengikut adalah orang yang mengokohkan seseorang dan bersedia patuh dan
taat.
Poin-poin penting Teori Bing Bang
a. Situasi peristiwa besar bisa menciptakan seseorang pemimpin
b. Seorang pemimpin mampu mengintegrasikan antara situasi dan pengikut
merupakan peristiwa besar seperti
c. Situasi revolusi, kekacauan/kerusakan, pemberontakan, reformasi dan
lainnya
d. Dalam hal ini, pengikut adalah orang yang mengok ohkan seseorang dan
bersedia patuh dan taat
Kepemimpinan mempunyai kepekaan yang tinggi dan kritis terhadap
keadaan lingkungan sekitarnya. Memiliki kredibilitas yang kuat dalam
mempengaruhi pengikutnya. Pemimpin dalam teori ini terlahir dalam situasi
yang membutuhkan suatu peubahan yang besar, hal ini yang menjalin
motivasi lahirnya teori ini.
Kelemahan:
a. Pemimpin Tang lahir secara situasional tidak menjamin keberhasilan saat
kepemimpinannya. Karena tindakan yang dilakukan hanya untuk membuat
suatu perubahan yang berdasarkan situasi saat ini.
Kelebihan:
a. Pemimpin dalam teori ini dikenal memiliki sifat aktif, kritis, dan memiliki
daya juang yang tinggi terlahir dalam situasi yang cenderung tidak baik
yang menjadi motivasi dari lahirnya teori ini.

2.3 Teori Sifat (Trait Theory) 


Pada Teori Sifat atau Trait Theory ini, para ahli mengemukakan bahwa
setiap pemimpin memiliki mental, fisik dan kepribadian tertentu yang sangat
berbeda dengan mereka yang bukan pemimpin. Tidak seperti teori
kepemimpinan yang sebelumnya, yaitu Teori Great-Man, yang mana banyak
para ahli berpendapat seorang pemimpin adalah mereka yang terlahir dengan
genetik kepemimpinan di dalam dirinya masing-masing, sehingga semua
karakteristik kepemimpinan sudah melekat semenjak lahir. Nah, teori sifat
atau trait theory ini mengabaikan faktor genetik kepemimpinan tersebut. Tidak
hanya itu, teori sifat ini juga tidak begitu yakin bahwa seorang pemimpin
dapat dibentuk atau dilatih. 
Seorang ahli bernama Jenkins mengidentifikasikan sifat-sifat
kepemimpinan dari teori ini. Beberapa sifat yang secara garis keturunan
menurun kepada orang tersebut seperti, kecerdasan, tinggi badan, ketampanan
dan kecantikan (daya tarik), kepribadian dan juga karisma. Bahkan, seorang
filsuf terkenal bernama Max Weber mengatakan bahwa karisma adalah suatu
kekuatan revolusioner terbesar yang mampu mengajak orang lain untuk
melakukan pengabdian dan mengikuti arahan pemimpin berkarismatik
tersebut.  Teori sifat adalah kecerdasan, inisiatif, keterbukaan dan perasaan
humor, antusiasme, kejujuran, simpatik, kepercayaan pada diri sendiri.
Konsep dari teori terakhir ini hampir mirip dengan teori pertama yakni
orang mewarisi kualitas dan sifat tertentu lebih cocok untuk menjadi
pemimpin. 
Contohnya ketika seseorang yang memiliki sifat ektroversi, berani dan
percaya diri, diyakini bisa menjadi pemimpin yang hebat. 
Teori tersebut digunakan untuk memprediksi kepemimpinan yang efektif.
Biasanya, karakter yang telah diidentifikasi akan dibandingkan dengan dengan
para calon pemimpin yang potensial. Hal ini dilakukan untuk menentukan
kemungkinan pemimpin terpilih akan  memimpin secara efektif. Adapun
karakteristik tersebut dapat diidentifikasi dari berbagai perspektif seperti,
fisiologis, demografis, dan kecerdasan.
Menurut Robbins dan Judge, teori kepemimpinan berdasarkan sifat adalah
teori yang mempertimbangkan kualitas dan karakterisrik pribadi yang
membedakan pemimpin dan bukan pemimpin. Adapun menurut Gibson, et al.,
adalah teori yang berusaha mengidentifikasi sifat tertentu (fisiologis, mental,
dan kepribadian) yang berkaitan dengan keberhasilan pemimpin. Contoh dari
sifat ini adalah berwibawa, berani mengambil resiko, jujur, adil, mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, memperhatikan kepentingan
bawahan, mempunyai visi yang realistis  dan sebagainya. Tentu saja
kepemimpinan tidak cukup hanya berpatokan pada sifat pemimpin, karena
pemimpin tidak berdiri sediri di dalam suatu ruangan yang statis. Pemimpin
berada di antara orang-orang yang dipimpin, dipengaruhi oleh lingkungan
yang terus berubah. Di dalam mencapai tujuan kelompok tau organisasi
diperlukan berbagai sumber-daya, termasuk sumber-daya manusia sebagai
sumber-daya yang paling penting. Jadi teori sifat hanya menggambarkan salah
satu unsur dari kepemimpinan, masih banyak unsur lain, di antaranya adalah
perilaku pemimpin.

2.4 Teori karateristik kepribadian


Karakteristik kepribadian adalah sesuatu yang menjadi ciri-ciri yang
melekat pada seseorang, baik itu sifat, watak, emosi, perilaku, dan tindakan
yang membuatnya berbeda dari orang lain. Berdasarkan buku The Four
Temperaments, ada empat jenis kepribadian manusia, yaitu sanguinis,
melankolis, plegmatis, dan koleris.
A. Sanguinis
Seseorang yang memiliki tipe kepribadian ini merupakan individu
yang optimis serta selalu bersemangat atau identik dengan ekstrovert. Orang
Sanguinis juga selalu kreatif dan ramah dengan orang lain. Mereka memiliki
sifat yang mudah bergaul dan ramah dengan orang lain, suka berbicara di
depan publik, suka diperhatikan, kreatif, dan cenderung mendominasi dalam
kelompok.
Ada dua kualitas dasar dalam karakter sanguinis, yaitu keterlibatan
antar individu dan antusiasme. Para sanguinis tentu memiliki kelemahan,
mereka kurang baik dalam hal organisir agenda atau kegiatan pada
kesehariannya. Selain itu, mereka juga tidak pandai mengatur waktu. Ketika
mengalami suatu permasalahan, sering kali sanguinis melarikan diri dan
mencari kesenangan lain. Orang dengan kepribadian ini dikatakan cocok
bekerja di industri hiburan seperti fashion, travel, olahraga atau marketing.
B. Melankonis
Melankonis adalah tipe kepribadian yang cenderung perfeksionis,
pendiam, dan sensitif. Berbeda dengan sanguinis, mereka dengan karakter ini
biasanya adalah orang-orang introvert. Orang melankolis sering
mengekspresikan diri dengan tindakan atau aksi nyata daripada kata-kata.
Seseorang dengan tipe kepribadian melankolis adalah seseorang yang tidak
menyukai kerumunan dan perhatian.
Melankolis merupakan kepribadian seorang pemikir, juga merupakan
seorang yang sangat berhati-hati. Sering kali orang yang memiliki kepribadian
ini memiliki sifat perfeksionis. Sifat perfeksionis inilah yang mungkin sering
kali membuat orang-orang yang berada disekitarnya menjadi tidak nyaman.
Para melankolis juga memiliki kelemahan, yaitu sifat pesimisnya yang tinggi.
Mereka sering kali merasa pesimis dalam menghadapi tantangan dan kesulitan
hidup. Selain itu, emosi yang tidak stabil juga menjadi kelemahan dari
melankolis.
C. Plegmatis
Plegmatis adalah kepribadian yang tidak mudah galau, senang, atau
marah. Seseorang dengan karakter plegmatis lebih suka mengobservasi.
Mereka akan merasa lebih nyaman apabila berkomunikasi dengan
memerhatikan sekelilingnya. Para plegmatis dikenal sebagai sosok yang
introvert dan tidak suka dengan keramaian. Meskipun orang dengan tipe ini
menunjukkan ciri kepribadian introvert, tetapi ia mampu bekerja sama dengan
orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Kekuatan lainnya dari jenis
kepribadian plegmatis, yaitu mereka tidak suka menghakimi orang lain.
Kelebihan dari seseorang dengan tipe kepribadian plegmatis yaitu
senang membantu orang lain, setia dan bisa dipercaya, dan bisa melihat segala
sesuatu dari cakupan yang luas. Sama seperti manusia biasa pada umumnya,
para plegmatis juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya yaitu sering
menyalahkan diri sendiri, sulit dalam mengambil keputusan, dan selalu
mengedepankan orang lain dibandingkan dirinya dan antusias, tidak suka
untuk dikritik.
D. Koleris
Jenis kepribadian manusia selanjutnya yaitu koleris. Koleris dikenal
sebagai tipe kepribadian yang cerdas dan selalu mengedepankan logika.
Kepribadian satu ini identik dengan seseorang yang menggebu-gebu
dan ambisius Hal ini yang menjadi kekuatan para koleris dan membuat
mereka menjadi sosok yang dominan. Para koleris mampu memengaruhi
orang lain dengan kemampuan komunikasi yang dimiliki. Para koleris juga
memiliki kelemahan. Sifat egois, keras kepala, dan suka mengatur orang lain
menjadi kelemahan dari para koleris.

2.5 Contoh kasus yang berkaitan dengan teori kepemimpinan

Contoh kasus ini diambil dari Inggris dimana Inggris yang merupakan
negara berbentuk kerajaan, sampai saat ini. Hal ini dilandasi oleh stabilnya
perekonomian negara selama ber abad-abad yang di pimpin oleh keluarga
kerajaan.
Dalam memilih pewaris tahta kerajaan inggris menggunakan garis
keturunan,metode ini sudah dilakukan dari dulu. Keluarga kerajaan Inggris
sangat terkenal di penjuru dunia memiliki wibawa, sikap yang baik, paras
yang cantik/tampan dan juga cerdas. Ini dikarenakan mereka sudah didik sejak
dini oleh kerajaan inggris. Bisa dibilang mereka ditakdirkan untuk menjadi
pemimpin dan untuk menjadi pemimpin yang layak, penerus tahta atau
keluarga kerajaan akan didiajarkan berbagai hal sejak kecil. Pada teori
kepemimpinan hal ini berberkaitan pada Great-man Theory yang dimana
seseorang sudah ditakdirkan menjadi pemimpin dan memiliki aura
kepemimpinan dari lahir.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kekuatan untuk mempengaruhi seseorang, baik
dengan melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Jika seseorang memiliki
pengikut atau bawahan, dia disebut pemimpin. Kata kepemimpinan,
kepemimpinan dan kekuasaan memiliki keterikatan yang tidak dapat dipisahkan.
Karena untuk menjadi seorang pemimpin, tidak hanya bergantung pada rasa suka
satu sama lain, tetapi juga banyak faktor.
Ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang
sukses dan kriteria tersebut bergantung pada perspektif atau pendekatan yang
digunakan, baik itu kepribadian, keterampilan, bakat, sifat atau otoritasnya, hal ini
dapat sangat mempengaruhi teori dan gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Semakin tinggi posisi pemimpin dalam organisasi, semakin menuntut kemampuan
berpikir konseptual dan gambaran besarnya. Semakin tinggi status seseorang
dalam suatu organisasi, semakin generalis dia; semakin rendah status seseorang
dalam suatu organisasi, semakin spesialis dia.
Seorang pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diperoleh dari
luar, melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (kepemimpinan dari dalam ke luar).
3.2 Saran
Dalam penyusunan paper ini masih banyak kesalahan kata, kurangnya
referensi ataupun sumber yang kurang banyak. Sehingga membuat paper ini
menjadi kurang lengkap. Maka dari itu sangatlah penting saran dan kritik dari
pembaca bagi penulis untuk melengkapi paper ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, N. (2021 , 01 Jumat). Teori Kepemimpinan Great Man, Pemimpin hebat itu
dilahirkan? Diambil kembali dari Teori Kepemimpinan Great Man,
Pemimpin hebat itu dilahirkan?: https://pemimpin.id/teori-kepemimpinan-
great-man-pemimpin-hebat-itu-dilahirkan/
Hidayah, N. (2018, juni jumat). BERBAGAI TEORI KEPEMIMPINAN. Diambil
kembali dari BERBAGAI TEORI KEPEMIMPINAN:
http://nurhidayah.staff.umy.ac.id/berbagai-teori-kepemimpinan/
JAKARTA, S. 3. (2022, 09 jumat). Tipe-Tipe Kepribadian, Kamu yang Mana?
Diambil kembali dari Tipe-Tipe Kepribadian, Kamu yang Mana?:
https://sman30-jkt.sch.id/blog/tipe-tipe-kepribadian-kamu-yang-mana/
#:~:text=Berdasarkan%20buku%20The%20Four
%20Temperaments,melankolis%2C%20plegmatis%2C%20dan%20koleris
Junaedi, N. L. (2022, 09 Kamis). 7 Teori kepemimpinan yang perlu manajer
kuasai. Diambil kembali dari 7 Teori kepemimpinan yang perlu manajer
kuasai: https://www.ekrut.com/media/teori-kepemimpinan
studilmu.com. (2023). Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita
Ketahui? Diambil kembali dari Apa Saja Teori Kepemimpinan yang
Penting untuk Kita Ketahui?: https://www.studilmu.com/blogs/details/apa-
saja-teori-kepemimpinan-yang-penting-untuk-kita-ketahui

Anda mungkin juga menyukai