Anda di halaman 1dari 3

Martin Rich Arianto- 205210204

Hukum internasional adalah hukum antarnegara. Hukum antarnegara dipergunakan untuk


menunjukkan pada kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-
raja zaman dahulu.  hukum antarnegara menjelaskan pada kompleks kaidah dan asas yang
mengatur hubungan antara anggota masyarakat suatu  negara. Hukum internasional selain
mengurusi perilaku dan hubungan antarnegara dan hukum internasional juga mengurusi
struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu, perusahaan
multinasional dan individu.

Hukum Internasional terdapat tiga bentuk perwujudan yang khusus berlaku di suatu bagian
dunia (region) tertentu:
Hukum Internasional Regional
Hukum Internasional yang berlaku/terbatas daerah lingkungan berlakunya, seperti
Hukum Internasional Amerika / Amerika Latin, seperti konsep landasan kontinen
(dan konsep perlindungan kekayaan hayati laut.
Hukum Internasional Khusus
Hukum Internasional dalam bentuk kaidah yang khusus berlaku bagi negara-negara
tertentu seperti Konvensi Eropa mengenai HAM sebagai cerminan keadaan,
kebutuhan, taraf perkembangan dan tingkat integritas yang berbeda-beda dari bagian
masyarakat yang berlainan.

Hukum Internasional didasarkan atas pikiran adanya masyarakat internasional yang terdiri
atas sejumlah negara yang berdaulat dan merdeka dalam arti masing-masing berdiri sendiri
yang satu tidak di bawah kekuasaan lain sehingga merupakan suatu tertib hukum koordinasi
antara anggota masyarakat internasional yang sederajat.
Negara dikatakan berdaulat karena kedaulatan merupakan suatu sifat atau ciri hakiki negara.
Negara berdaulat berarti negara itu mempunyai kekuasaan tertentu. Negara itu tidak
mengakui suatu kekuasaan yang lebih tinggi daripada kekuasaannya sendiri dan mengandung
2 pembatasan penting dalam dirinya:

1. Kekuasaan itu berakhir di mana kekuasaan suatu negara lain mulai.


2. Kekuasaan itu terbatas pada batas wilayah negara yang memiliki kekuasaan itu.

Adanya masyarakat internasional berarti ada hubungan yang terdapat antara anggota
masyarakat internasional, karena bila ada kebutuhan yang disebabkan antara lain oleh
pembagian kekayaan dan perkembangan industri yang tidak merata di dunia seperti adanya
hubungan di lapangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, keagamaan, sosial dan olahraga
mengakibatkan timbulnya kepentingan untuk memelihara dan mengatur hubungan bersama
yang merupakan suatu kepentingan bersama.

Ciri ciri masyarakt internasional adalah :

1. Negara merupakan satuan teritorial yang berdaulat.


2. Hubungan nasional yang satu dengan yang lainnya didasarkan atas kemerdekaan dan
persamaan derajat.
3. Masyarakat negara-negara tidak mengakui kekuasaan di atas mereka seperti seorang
kaisar pada zaman abad pertengahan dan Paus sebagai Kepala Gereja.
4. Hubungan antara negara-negara berdasarkan atas hukum yang banyak mengambil alih
pengertian lembaga Hukum Perdata, Hukum Romawi.
5. Negara mengakui adanya Hukum Internasional sebagai hukum yang mengatur
hubungan antar negara tetapi menekankan peranan yang besar yang dimainkan negara
dalam kepatuhan terhadap hukum ini.
6. Tidak adanya Mahkamah (Internasional) dan kekuatan polisi internasional untuk
memaksakan ditaatinya ketentuan hukum Internasional. 
7. Anggapan terhadap perang yang dengan lunturnya segi-segi keagamaan beralih dari
anggapan mengenai doktrin bellum justum (ajaran perang suci) ke arah ajaran yang
menganggap perang sebagai salah satu cara penggunaan kekerasan.

Hukum Internasional modern sebagai suatu sistem hukum yang mengatur hubungan antara
negara-negara, lahir dengan kelahiran masyarakat Internasional yang didasarkan atas negara-
negara nasional. Hukum Internasional didasarkan atas pikiran adanya masyarakat
internasional yang terdiri atas sejumlah negara yang berdaulat dan merdeka dalam arti
masing-masing berdiri sendiri yang satu tidak di bawah kekuasaan lain sehingga merupakan
suatu tertib hukum koordinasi antara anggota masyarakat internasional yang sederajat.

Selama abad pertengahan dunia Barat dikuasai oleh satu sistem feodal yang berpuncak
pada kaisar sedangkan kehidupan gereja berpuncak pada Paus sebagai Kepala Gereja Katolik
Roma. Masyarakat Eropa waktu itu merupakan satu masyarakat Kristen yang terdiri dari
beberapa negara yang berdaulat dan Takhta Suci, kemudian sebagai pewaris kebudayaan
Romawi dan Yunani. Selain masyarakat Eropa ada dua masyarakat besar lainnya
yaitu Kekaisaran Byzantium dan Dunia Islam. 

Kemajuan teknologi sangat berguna untuk hubungan internasional karena ] berbagai alat
perhubungan menambah mudahnya perhubungan yang melintasi batas negara. Perkembangan
golongan ialah timbulnya berbagai organisasi atau lembaga internasional yang mempunyai
eksistensi terlepas dari negara-negara dan adanya perkembangan yang memberikan
kompetensi hukum kepada para individu. Kedua gejala ini menunjukkan bahwa di samping
mulai terlaksananya suatu masyarakat internasional dalam arti yang benar dan efektif
berdasarkan asas kedaulatan, kemerdekaan dan persamaan derajat antar negara sehingga
dengan demikian terjelma Hukum Internasional sebagai hukum koordinasi, timbul suatu
kompleks kaidah yang lebih memperlihatkan ciri-ciri hukum subordinasi.
Perdamaian Westphalia dianggap sebagai peristiwa penting dalam sejarah Hukum
Internasional modern, bahkan dianggap sebagai suatu peristiwa Hukum Internasional modern
yang didasarkan atas negara-negara nasional. Sebabnya adalah:

1. Selain mengakhiri perang 30 tahun, Perjanjian Westphalia telah meneguhkan


perubahan dalam peta bumi politik yang telah terjadi karena perang itu di Eropa.
2. Perjanjian perdamaian mengakhiri untuk selama-lamanya usaha Kaisar Romawi yang
suci.
3. Hubungan antara negara-negara dilepaskan dari persoalan hubungan kegerejaan dan
didasarkan atas kepentingan nasional negara itu masing-masing.
4. Kemerdekaan negara Belanda, Swiss dan negara-negara kecil di Jerman diakui dalam
Perjanjian Westphalia.

Anda mungkin juga menyukai