Anda di halaman 1dari 25

HUKUM

INTERNASIONAL:
PENGERTIAN DAN
PERKEMBANGANNYA.
OLEH:
RIZKI ADI PINANDITO, SH. M.H.
DEFINISI HUKUM
INTERNASIONAL
“Hukum Internasional adalah
keseluruhan kaidah dan asas
yang mengatur hubungan
atau persoalan yang melintasi
batas Negara antara:

-Negara dengan negara;


Negara dengan subyek hukum lain bukan
negara; atau antar subyek hukum lain
bukan negara.”

Prof. Mochtar Kusumaatmadja


“as the body of rules and principles of
action which are binding upon civilized
states to their relations with another”
-James Leslie Brierly-
“Hukum internasional adalah sebuah tatanan
hokum yang berisi prinsip dan aturan perilaku
yang mengikat Negara-Negara dalam hal:
1. Aturan hukum yang berkaitan dengan
fungsi dari lembaga internasional
atau organisasi, hubungan mereka satu sama
lain, dan hubungan mereka
dengan negara bagian, individu, dan
2. Aturan hukum tertentu yang berkaitan
dengan entitas perorangan dan non negara.”
-J.G. Starke-
“Hukum Internasional adalah satuan ketentuan-
ketentuan, asas-asas serta standard hukum :
1. Yang mengikat Negara-Negara merdeka dan
berdaulat atas persetujuan mereka;
2. Yang bila dilanggar, Negara-Negara tersebut
menganggap satu terhadap yang lainnya dapat
dituntut karenanya;
3. Yang secara tepat digunakan untuk membina
perdamaian dan ketentraman masyarakat
dunia;
4. Yang berlaku karena memang dalam
kenyataannya berguna untuk menyelesaikan
persengketaan-persengketaan internasional
secara efektif. “

-Boedhi Harsono, MIL


secara sederhana:
Hukum Internasional adalah suatu sistem
hukum yang mengatur hubungan antar
Negara.
Meskipun secara sederhana definisi dari
hukum internasional tersebut sudah jelas
ranahnya adalah publik, seringkali
terdapat kesalahpahaman makna dengan
Hukum Perdata Internasional.
Hukum Perdata Internasional:
Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum
yang mengatur hubungan perdata (orang
perseorangan) yang melintasi batas-batas
Negara.

Hukum Internasional Publik:


Keseluruhan asas-asas dan kaidah kaidah hukum
yang mengatur hubungan antar Negara yang
melintasi batas-batas Negara (national
boundaries).
• Hukum Internasional Umum:
Peraturan- peraturan yang dilaksanakan secara
universal. Contoh: Konvensi Jenewa 1949, Konvensi
Hukum Hukum laut 1958, konvensi Hukum Laut 1982, dsb.
Internasional
berdasarkan wujud • Hukum Internasional Regional:
atau pola Peraturan-peraturan yang dibuat oleh masing-masing
Negara didunia tanpa menjadi peraturan yang
perkembangannya. sifatnya universal.
Contoh: peraturan-peraturan khusus mengenai suaka
diplomatic.
SEBELUM ABAD 17

- Perjanjian West Phalia menjadi awal mula


perkembangan hukum internasional modern yang
Perkembangan mengakhiri Perang Tiga Puluh Tahun di daratan
Hukum Eropa.
Internasional - Meskipun di Negara-negara Tiongkok Purba, india
Purba, yunani, dan kebanyakan negara di Asia
memiliki institusi hukum yang mengatur masalah
antar negara, pada waktu itu hanya berfungsi
untuk mengatur perhubungan dengan negara-
negara Eropa saja.
• Perkembangan hukum internasional selanjutnya
Hukum banyak dipengaruhi dari pendapat-pendapat
Internasional
cendikiawan ternama di masa itu. Salah satu
pendapat-pendapat cendikiawan tsb yang
sebelum abad mempengaruhi perkembangan HI adalah pendapat
dari Hugo De Groot dalam tulisannya De Jure Belli
17 Ac Pacis (The Law of War and Peace) di tahun
1625.
• Hukum internasional semakin meluas karena
seiring bertambahnya negara-negara di Eropa dan
di luar Eropa. Hal ini mendesak masyarakat
Hukum internasional untuk melahirkan peraturan-
Internasional peraturan yang dapat mengatur dengan tertib dan
rapi urusan-urusan antar negara seperti urusan
Abad 19 perang dan netralitas serta abitrase, perjanjian
antar negara, serta tulisan-tulisan cendikiawan
hukum berbagai bangsa mengenai hukum
internasional seperti Philimore, Hall, dsb.
• Perkembangan HI pada abad ke 20 ditandai dengan
terbentuknya Mahkamah Arbitrase dan Mahkamah
Internasional di Den Haag, terwujudnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),International
Labour Organization, dsb.
Hukum
Internasional • Sifat khas perkembangan HI pada abad 20 adalah
berkurangnya pengaruh pendapat dan tulisan dari
pada Abad 20 cendikiawan dalam perkembangan HI, akan tetapi
lebih menitikberatkan kepada praktek negara-
negara dan keputusan-keputusan persidangan.
• Contohnya, banyaknya perubahan secara
revolusioner dalam Hukum Laut, dan Hukum
Perang dan Netralitas selama Perang Dunia ke 2.
• Pasca perang dunia I dan II Kekuatan berlakunya HI
Kedudukan menurun bahkan HI cenderung dianggap bukan
hukum bahkan tidak ada. Hal ini dikarenakan:
Hukum 1. Adanya anggapan bahwa HI hanya dimaksudkan
untuk mempertahankan perdamaian semata.
Internasional 2. Tidak diperhatikannya peraturan-peraturan HI
Dewasa Ini: lainnya, yang memuat peraturan-peraturan lain
yang bukan mengenai perdamaian atau perang.
• Banyaknya anggapan HI sebagai aturan
mengenai hukum perang dan penjaga
perdamaian, mengakibatkan pandangan yang
keliru tentang HI: HI dianggap tidak relevan/
tidak berlaku. Padahal, bagian terbesar HI
tidak melulu mengenai menjaga perdamaian
dan hukum perang semata. Banyak hal-hal lain
seperti tuntutan Warga Negara di Negara lain
yang mengalami kerugian dan penderitaan,
Deportasi, Ekstradisi, masalah nasionalitas,
dsb.
• Jadi, dewasa ini kedudukan
Hukum Internasional adalah
membentuk kerangka dasar
dalam hubungan-hubungan
Internasional tsb, serta demi
keperluan praktis, HI harus
dan akan beroperasi sebagai
suatu sistem hukum,
sekalipun peperangan terjadi
dan sering dilakukan.
Perbedaan
1. Dalam HI tidak terdapat kekuasaan eksekutif.
utama 2. Dalam Hi tidak terdapat legislatif.

antara HI 3.
4.
Dalam HI tidak terdapat lembaga kehakiman.
Dalam HI tidak terdapat lembaga kepolisian.

dengan HN
Ada anggapan bahwa HI tidak
memiliki sifat mengikatnya
sebagai sebuah “Hukum”

• Thomas Hobbes
• Baruch De Spinoza
• Samuel Pufendorf
• Jeremy Bentham
• John Austin
John Austin berpendapat
“Every law or rule (taken with the largest signification which can be given
to the term properly) is a command”
“Every positive law, or every law simply and strictly so-called, is set by a
sovereign individual or a sovereign body of individuals, to a person or
persons in a state of subjection to its authority”

Dengan kata lain, Austin berpendapat bahwa hukum internasional itu


bukanlah hukum yang sebenarnya melainkan hanya moralitas
internasional positif (positive international morality) yang dapat
disamakan dengan kaidah-kaidah yang mengikat suatu kelompok atau
masyarakat
Tapi 1. Tidak adanya badan pembuat atau pembentuk
pendapat hukum bukanlah berarti tidak ada hukum.
Misalnya hukum adat.
Austin ini 2. harus dibedakan antara persoalan ada-tidaknya
hukum dan ciri-ciri efektifnya hukum. Tidak
terbantahkan adanya lembaga-lembaga yang diasosiasikan
dengan hukum dalam tubuh hukum

karena dua internasional (eksekutif, legislatif, kehakiman,


kepolisian, dsb) adalah ciri-ciri atau pertanda
bahwa hukum internasional belum efektif tetapi
fakta bukan berarti bahwa hukum internasional itu
tidak ada.
dibawah ini:
JG Starke
berpendapat bahwa:
“persoalan persoalan hukum
internasional senantiasa
diperlakukan sebagai
persoalan persoalan hukum
oleh kalangan yang
menangani urusan
internasional dalam berbagai
Kementerian Luar Negeri atau
melalui berbagai badan
administrasi internasional
Masyarakat • Masyarakat internasional
menjadi landasan sosiologis
Internasional utama bagi perkembangan
hukum internasional. Hal ini
dapat dibuktikan dengan dua
unsur:

1. Adanya sejumlah negara di


dunia ini. (munculnya negara
Dunia Ketiga)
2. Kebutuhan negara-negara
untuk mengadakan hubungan
satu dengan yang lain.
Yang dimaksud dengan
Masyarakat Internasional
adalah hubungan antar
kehidupan umat manusia
Lalu apakah yang yang melintas batas-batas
dimaksud dengan negara. Masyarakat
Masyarakat Internasional sebenarnya
Internasional? merupakan kompleks
kehidupan bersama yang
terdiri dari aneka ragam
masyarakat yang jalin
menjalin dengan erat.
Mengapa
hubungan antar • Karena jika dilihat dari segi politis
negara lebih yuridis negara-negara dengan
menonjol dan kekuasaan teritorialnya yang
mutlak dan monopoli dalam
menjadi urusan penggunaan kekuasaan
penting dari merupakan pelaku utama dalam
Hukum Masyarakat Internasional.
Internasional?
TUGAS:
1. Siapakah Hugo De Groot, dan mengapa karya tulisannya menjadi
salah satu sumber literature utama dalam perkembangan Hukum
Internasional sebelum abad 17?
2. Sebut dan Jelaskan Teori-teori Dasar Mengikat Hukum
Internasional!
TERIMAKASIH!
• Jangan lupa belajar tentang
Teori-Teori dasar mengikat
Hukum Internasional dan
Subyek Hukum Internasional
ya!

Anda mungkin juga menyukai