Anda di halaman 1dari 10

Hukum Agraria

(Materi 1 setelah UTS)

Muhammad Dias Saktiawan, S.H., M.Kn.


Hak-Hak Atas Tanah

• Di atur dalam Pasal 4, 16, dan 53 UUPA


• Sebutan nama hak-hak atas tanah lebih
lanjut dalam Penjelasan Pasal 16 UUPA

Alasan Menciptakan Hak Atas Tanah Primer


Pada hakikatnya terbatas pada :
1. Untuk di usahakan
2. Untuk di pakai membangun

Karena semua hak atas tanah itu hak untuk memakai


tanah, maka semuanya dapat dicakup dalam pengertian
dan dengan nama sebutan “Hak Pakai”. Mengingat
peruntukan tanah itu bagi masyarakat modern
bermacam-macam, maka untuk memudahkan
pengenalannya dinamakan Hak Pakai dengan
sebutan yang berbeda-beda, yaitu Hak Milik, Hak
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai.
Hak Pakai Dengan Sebutan Hak Milik

• Bersifat khusus, bukan hanya berisikan


kewenangan untuk memakai suatu
bidang tanah, tetapi juga mengandung
hubungan psikologis emosional bagi
pemegang hak dengan tanah yang
bersangkutan.
• Diperuntukkan khusus bagi warga
Indonesia saja yang
berkewarganegaraan tunggal.
• Jangka waktu berlakunya tidak
terbatas, dapat beralih dan dialihkan
dan dapat juga dibebani HT.
• Hak Milik adalah hak atas tanah yang
Terkuat dan terpenuh (Penj. Ps.20)
Hak Pakai Dengan Sebutan HGU & HGB

• Tidak mengandung unsur psikologis-


emosional.
• Hubungan pemegang hak dengan tanah
semata-mata memungkinkan pemegang
hak memakai guna memenuhi
kebutuhan tertentu.
• Jangka waktu berlakunya dibatasi,
dapat diberikan kepada selain WNI dan
badan-badan hukum lainnya.
Hak Pakai Dengan Sebutan Hak Pakai

• Hak Pakai yang ke-empat ini diberikan


kekhususan sifat atau peruntukan
penggunaan bidang tanahnya, atau atas
pertimbangan dari sudut penggunaan
tanahnya yang tidak dapat diberikan
dengan HM, HGU dan HGB, karenanya
diberi nama sebutan hak pakai.
Hak-Hak Atas Tanah Yang Bersifat Sementara

• Artinya pada suatu waktu hak-hak tersebut


sebagai lembaga hukum tidak akan ada lagi,
karena di anggap tidak sesuai dengan asas-
asas HTN. Misal : Usaha bidang pertanian
tidak boleh tidak boleh ada Pemerasan (Ps.10
UUPA).
Hak Gadai, Hak Usaha Bagi Hasil, dan Hak Sewa untuk usaha Pertanian
adalah berpotensi menimbulkan keadaan penguasaan tanah bertentangan
dengan Asas Ps.10 UUPA.

Pengaturan bagi hasil tanah pertanian di atur dalam UU No.2 Th.1960 ttg
Perj. Bagi Hasil. Pengaturan Pengembalian tanah pertanian yang di gadai
diatur dalam Ps.7 UU No.56 Prp Tahun 1960 ttg Penetapan Luas Tanah
Pertanian
Fungsi Sosial Hak-Hak Atas Tanah

• Di atur dalam Pasal 6 UUPA


• Tanah yang menjadi hak seseorang bukan
hanya mempunyai fungsi bagi pemiliknya
saja, tetapi juga bagi bangsa Indonesia
seluruhnya.
• Jika tanah tidak dipergunakan sesuai dengan
keadaannya (keadaan tanah, sifat, dan tujuan
pemberian hak) mengakibatkan hapusnya/
batal hak dan termasuk golongan yang
diterlantarkan (Penj. Pasal 27 UUPA)
Hak Atas Tanah Sebagai Lembaga Hukum

1. Hak Milik
2. Hak Guna Usaha
3. Hak Guna Bangunan
4. Hak Pakai
5. Hak Pengelolaan
6. Hak Sewa
7. Hak Gadai
8. Hak Usaha Bagi Hasil
9. Hak Menumpang
Tugas !!

• Masing-Masing Hak Atas Tanah


Sebagai Lembaga Hukum ;
1. Dasar Hukum ?
2. Pengertian ?
3. Subyek ?
4. Luas Tanah ?
5. Jangka waktu ?
6. Hapusnya ?

Dikumpulkan melalui e-mail :


Advokat.dias@gmail.com
Paling Lambat Tgl. 3 Juni 2023, Pukul : 21.00 WIB
Sekian
danTerima Kasih

Anda mungkin juga menyukai