TANAH
• PENGERTIAN
Hak milik adalah hak yang turun temurun, terkuat
dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas
tanah.
• SUBJEK
1. WNI tunggal (Pasal 1 ayat (1) & (4) UUPA)
2. Badan Hukum yang ditunjuk oleh PP 38/1963:
a. Bank-bank Pemerintah
b. Koperasi pertanian
c. Badan-badan sosial
d. Badan-badan keagamaan
• TERJADINYA
1. HGB Primer : Permohonan hak diikuti
penetapan pemerintah
2. HGB Sekunder : Perjanjian otentik dengan
pemilik tanah
• SUBYEK
1. WNI
2. WNA
3. Badan Hukum Indonesia
4. Badan Hukum Asing
5. Lembaga Pemerintah, Departemen &
Non Departemen, Pemerintah Daerah
6. Badan Keagamaan & Badan Sosial
7. Perwakilan Negara Asing
8. Organisasi Internasional
Dr. Listyowati Sumanto, SH.MH
• JANGKA WAKTU H. PAKAI
• 25 th dapat diperpanjang 20 th, diperbaharui 25
th (secara bertahap)
• Dalam rangka Penanaman Modal berikan
sekaligus 70 th
• TERJADINYA
HP Primer : Permohonan hak diikuti
penetapan pemerintah
HP Sekunder : Perjanjian otentik dengan
pemilik tanah
Dr. Listyowati Sumanto, SH.MH
HAPUSNYA
HGU, HGB, H. Pakai
1. Pencabutan hak (Pasal 18 UUPA)
2. Penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya
(PerPres No. 36/2005 jo. No. 65/2006)
3. Tanahnya ditelantarkan (PP No. 36/1998)
4. Karena ketentuan Pasal 21 (3) & 26 (2) UUPA
(Subjeknya tidak lagi memenuhi syarat)
5. Tanahnya musnah
6. Jangka waktunya habis atau dihentikan sebelum
waktunya karena ada syarat yang tidak terpenuhi
• DASAR HUKUM
1. Pasal 7 UU No. 56/Prp/1960
2. Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria No. SK
10/Ka/1963 (ketentuan Pasal 7 UU Nomor 56 Prp
1960 berlaku juga terhadap gadai tanaman keras,
seperti pohon kelapa, pohon buah-buahan dsb).
3. Peraturan Menteri Pertanian dan Agraria No.
20/1963 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah
Gadai.
4. Putusan Mahkamah Agung tanggal 6 Maret 1971
No.180/K/Sip/1970, dll
■ HAK MENUMPANG
Hak yang memberi wewenang kepada orang yang
menumpang (magersari) untuk mendirikan &
menempati rumah di atas tanah pekarangan milik pihak
lain (dunung)
• MENURUT KUHPERDATA
Jika terjadi perkawinan maka terjadilah
percampuran harta perkawinan antara suami &
istri, kecuali diadakan perjanjian kawin untuk
mengadakan pemisahan harta.
• MENURUT UU NO. 1/1974 TENTANG
PERKAWINAN
HARTA BAWAAN: Harta yang dibawa oleh
suami/ istri sebelum perkawinan berlangsung
HARTA BERSAMA: Harta yang diperoleh
suami/istri setelah perkawinan (percampuran
harta)
Dr. Listyowati Sumanto, SH.MH
PEWARISAN
AZAS HUKUM ▪ Sebagai akibat terjadinya pewarisan
WARIS menurut hukum, maka tanah hak
bersertifikat atau bekas Hak Milik Adat
▪ Pada saat belum bersertifikat wajib didaftarkan
seseorang peralihan hak karena hukum di Kantor
meninggal maka Pertanahan Kabupaten/Kota (Pasal 42
pada detik itu PP No.24/1997 tentang Pendaftaran
pula segala hak Tanah)
dan kewajiban ▪ Nama ahli waris dicatat dan nama
pewaris beralih pemegang hak (pewaris) dicoret pada
kepada ahli Buku Tanah & Sertifikat hak atas
warisnya tanahnya
▪ Fungsi Pendaftaran tersebut untuk
keperluan pembuktian
Dr. Listyowati Sumanto, SH.MH
Ujian Tengah Semester