terkuat
●
dibanding dengan hak atas tanah yang lain, HM adl hak paling kuat, induk dr
hak-hak yg lain, HM tdk berinduk kepada h.a.t yg lain; HM wajib didaftar.
Terpenuh :
●
jangka waktu tidak terbatas; pemilik mempunyai wewenang paling luas, bebas mempergunakan
tanahnya dilihat dr peruntukannya (bisa untuk tempat tinggal maupun untuk usaha)
●
terkuat, terpenuh
●
Turun temurun, tidak
dibatasi jangka waktu dan
dapat diwariskan;
lain;
●
Dapat dijadikan jaminan
HM ●
utang dengan dibebani HT;
Dapat dialihkan;
●
Dapat dilepaskan secara
sukarela
●
Dapat diwakafkan.
Penggunaan HM harus memperhatikan
fungsi sosial tanah, artinya:
• Menurut Pasal 8 ayat (1) PMNA/Ka.BPN No.9 Tahun 1999 ttg Tata
Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas tanah Negara dan
HPL badan-bdan Hukum yg dapat mempunyai tanah HM adalah:
1.Bank Pemerintah;
2.Badan Kegamaan dan;
3.Badan Sosial
Terjadi
nya HM ●
Menurut ketentuan
Hk Adat
: Pasal ●
Karena Penetapan
Pemerintah;
22 ●
Karena Ketentuan UU
UUPA
HM terjadi menurut Hukum Adat:
• Terjadi karena : pembukaan tanah (pembukaan hutan)
atau terjadi karena timbulnya lidah tanah
(Aanslibbing)
• Karena pembukaan tanah adlah yang dilakukan sec
bersama-sama dg masyarakat hk adat yg dipimpin
oleh tetau Adat melalui 3sistem penggarapan:
1.Matok sirah matok galeng
2.Matok sirah gilir galeng
3.Sistem bluburan
Aanslibbing?
Adalah pertumbuhan tanah ditepi sungai, danau atau
laut.
Adalah tanah yang timbul atau muncul karena
berbeloknya arus sungai atau tanah yang timbul
dipinggir pantai atau terjadi dari lumpur yg makin
lama makin tinggi dan mengeras shg akhirnya menjadi
tanah.
Dalam hukum adat lidah tanah yg tidak begitu luas
menjadi hak bagi pemilik tanah yang berbatasan.
• Terjadinya HM karena hukum Adat akan diatur
dengan Peraturan Pemerintah
HM terjadi karena Penetapan
Pemerintah
• Semula dari Tanah Negara
• Dengan mengajukan permohonan pemberian HM
atas tanah oleh pemohon dg memenuhi prosedur
dan persyaratan yang telah ditentukan oleh BPN
• Keluar SKPH
• SKPH wajib didaftar di Kantor Pertanahan Kab/Kota
utk dicatat dalam BT dan diterbitkan sertip HM atas
Tanah.
• Pendaftaran SKPH menandai lahirnya HM atas tanah
Terjadi HM karena ketentuan
UU
• Diatur dalam Pasal I, II dan VI ayat (1) Ketentuan-
Ketentuan Konversi UUPA
• Atas dasar ketentuan konversi (perubahan) menurut
UUPA
• M.b sejak tanggal 24 September 1960.
• Konversi?
• Penegasan Konversi dari tanah HM adat diatur dalam
Peraturan Menteri Pertanian dan Agraria (PMPA) No.2
Tahun 1962 ttg Penegasan dan Pendaftaran Bekas
Hak-hak Indonesia Atas Tanah
Kewajiban Pemegang HM:
1. Fungsi sosial tanah;
2. Memelihara tanah dan menjaga kesuburan tanah
3. Tidak menelantarkan tanah
4. Mendaftarakan tanahnya
Kewenangan pemegang HM:
• Menggunakan utk pertanian maupun utk
mendirikan bangunan sesuai dengan fungsi sosial
tanah, disesuaikan dengan Tata Guna Tanah atau
RTRW yang ditetapkan oleh Pemda setempat.
Hapusnya HM
(Pasal 27 UUPA):
1. Tanahnya jatuh pada Negara (Tanah Negara):
a.Pencabutan hak atas tanah (Ps.18);
b.Penyerahan secara sukarela;
c.Diterlantarkan;
d.Subyek hak tidaklagi memenuhi syarat sebagai
subyek HM (Ps 21 ayat (2) dan Ps.26 ayat (2)
UUPA;
2. Tanahnya musnah bencana alam