Anda di halaman 1dari 11

Binamulia Hukum Vol. 8 No.

1, Juli 2019
PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA KETURUNAN
DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Nurhidayati
Sugiyah
Universitas Bina Sarana Informatika
E-mail: sugiyah.sgy@bsi.ac.id

ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji tentang kebijakan Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta mengenai pemilikan hak atas tanah di daerah tersebut. Ini sangat menarik karena
meskipun Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 berlaku di seluruh wilayah negara Indonesia,
namun tidak untuk daerah Istimewa Yogyakarta. Adanya kebijakan Wakil Kepala Daerah
pada tahun 1975, menyebabkan warga keturunan atau non pribumi tidak dapat memiliki hak
milik atas tanah. Adanya undang-undang keistimewaan Yogyakarta semakin menguatkan
Pemda DIY untuk mengatur masalah pertanahan sendiri. Berbagai upaya sudah dilakukan
warga keturunan atau non pribumi untuk mendapatkan hak milik atas tanah melalui lembaga
Peradilan namun selalu mengalami kegagalan. Untuk mengatasi hal tersebut, BPN Kanwil
Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan solusi agar untuk tempat tinggal warga keturunan
diberikan hak milik sedangkan untuk usaha diberikan Hak Guna Bangunan. Sampai sekarang
solusi tersebut masih dipertimbangkan.

Kata Kunci: hak atas tanah, undang-undang DIY, kebijakan pertanahan.

ABSTRACT
This paper aims to examine the policies of the Yogyakarta Special Region regarding the
ownership of land rights in the area. This is very exciting because even though constitution
Number 5 of 1960 applies all regions of Indonesia, but not for the Special Region of
Yogyakarta. The policy deputy Regional Head in 1975, causing non-native citizens could
not have ownership rights to the land. The existence of the Yogyakarta’s special law further
strengthens the DIY Government to make its own land rules. Various attempts have been
made by non-native citizens or non-indigenous people to obtain property rights on land,
through the judiciary but have always failed. To overcome these issues, the BPN provincial
office special of the Region of Yogyakarta provides a solution so that the place of residence
of the non-native citizens is given the right of ownership while the business is granted the
right to use buildings. Until now the solution is still being considered.

Keywords: land rights, yogyakarta regional law, land policy.

PENDAHULUAN penting bagi masyarakat, baik dari segi


Latar Belakang sosial, ekonomi maupun budaya. Tanah
Tanah mempunyai nilai yang sangat merupakan tempat tinggal bagi masyarakat

PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA... (Nurhidayati dan Sugiyah) 39


Binamulia Hukum Vol. 8 No. 1, Juli 2019
untuk melangsungkan kehidupan, tempat tersebut dinamakan hak ngindung dan/
saling berinteraksi antar warga yang nantinya atau magersari. Seseorang yang diberi hak
memunculkan budaya, dan juga sebagai ngindung dan/atau magersari oleh pemilik
tempat untuk melakukan kegiatan dalam tanah (Keraton Yogyakarta) dapat mendirikan
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. bangunan rumah di atas tanah tersebut atau
Karena itulah masyarakat selalu berusaha mendiami sebagian bangunan rumah pemilik
untuk memiliki hak atas tanah. Pengaturan tanah tersebut tanpa dipungut pembayaran
masalah pertanahan di Indonesia, diatur tertentu. Jika terdapat pembayaran yang
dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 jumlahnya sekadarnya, hanya sebagai simbol
yaitu Undang-Undang tentang Peraturan untuk menunjukkan bahwa tanah tersebut
Dasar Pokok Agraria. Undang-undang ini bukan miliknya. Sedangkan tanah di luar
sejalan dengan politik pertanahan nasional kota Praja yang memiliki tanda bukti surat
yang diatur dalam Pasal 33 ayat (3) UUD tanah, baik Hak Milik, Hak Guna Bangunan,
1945. Dalam pasal tersebut menyebutkan Hak Pakai, Hak Pengelolaan, Hak Wakaf
bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang dan Hak Tanggungan serta Hak Milik Satuan
terkandung di dalamnya dikuasai oleh Rumah Susun, tetap diakui.
negara dan dipergunakan untuk sebesar Dalam praktiknya tidak semua anggota
besar kemakmuran masyarakat. Dengan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta
demikian, hak penguasaan tertinggi atas dapat memiliki hak milik atas tanah. Terdapat
tanah diberikan kepada negara. Negara aturan yang tidak membolehkan warga
berhak untuk mengatur, menyelenggarakan, keturunan memiliki hak milik atas tanah. Hal
menggunakan, dan menentukan hubungan ini terkait dengan Instruksi Wakil Gubernur
hukum antara orang perorangan dengan DIY Nomor K.898/I/A/1975. Tentunya hal
bumi, air, dan ruang angkasa. Dalam ini menarik untuk dikaji tentang kebijakan
pelaksanaannya, hak menguasai oleh Pemda DIY yang memberlakukan perbedaan
negara dapat dikuasakan kepada daerah kepemilikan hak milik atas tanah antar warga
dan masyarakat adat sepanjang tidak negara asli dan keturunan, mengingat sudah
bertentangan dengan kepentingan nasional. ada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria yang
cara tersendiri dalam mengatur masalah berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
pertanahan, tentunya hal ini tidak terlepas
dari sejarah pertanahan di Yogyakarta. Tidak PEMBAHASAN
semua tanah di Yogyakarta dapat menjadi Pemilikan Hak Atas Tanah di Indonesia
hak milik masyarakat, karena ada sebagian Kesatuan tanah air di seluruh wilayah
tanah yang termasuk dalam Sultan Ground Indonesia termasuk kekayaan alam yang
(tanah kesultanan) yaitu tanah milik keraton terkandung di dalamnya adalah karunia
Ngayogyakarta Hadiningrat yang tanahnya Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan satu
dapat diberikan serta dibebani hak. Hak kesatuan dengan bangsa Indonesia. Tanah

40 PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA... (Nurhidayati dan Sugiyah)


Binamulia Hukum Vol. 8 No. 1, Juli 2019
dalam wilayah Negara Republik Indonesia bertentangan dengan undang-undang ini dan
merupakan salah satu sumber daya alam hak-hak tersebut diusahakan hapusnya di
utama yang selain mempunyai nilai batiniah dalam waktu yang singkat.
yang mendalam bagi rakyat Indonesia, juga Di antara hak-hak yang disebutkan
berfungsi sangat strategis dalam memenuhi di atas, hak yang terkuat adalah hak milik.
kebutuhan negara dan rakyat yang makin Hak milik diartikan sebagai hak yang
beragam dan meningkat, baik pada tingkat dapat diwariskan secara turun-temurun
nasional maupun dalam hubungannya secara terus-menerus dengan tidak harus
dengan dunia Internasional. Sesuai dengan memohon haknya kembali apabila terjadi
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun perpindahan hak.1 Pasal 28 H ayat (4) UUD
1960 penguasaan tertinggi atas tanah adalah 1945 menyebutkan bahwa setiap orang
negara. Oleh sebab itu, menjadi hak negara berhak mempunyai hak milik pribadi dan
untuk memberikan hak kepemilikan dan hak milik tersebut tidak boleh diambil secara
penguasaan atas tanah kepada seseorang atau sewenang-wenang. Hak milik menurut
badan hukum. Hal ini diatur dalam Pasal 4 Pasal 20 UUPA adalah hak turun-menurun,
ayat (1) UUPA yang menyebutkan atas dasar terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai
hak menguasai dari negara sebagai yang orang atas tanah. Akan tetapi hak atas tanah
dimaksud dalam Pasal 2 ditentukan adanya menurut UUPA mempunyai fungsi sosial,
macam-macam hak atas permukaan bumi, maksudnya adalah penggunaan tanah harus
yang disebut tanah, yang dapat diberikan disesuaikan dengan keadaannya dan sifat
kepada dan dipunyai oleh orang-orang, daripada haknya, hingga bermanfaat baik
baik sendiri maupun bersama-sama dengan bagi kesejahteraan dan kebahagiaan yang
orang-orang lain serta badan-badan hukum. mempunyainya maupun bermanfaat bagi
Hak-hak yang dapat dimiliki seseorang masyarakat dan negara. Dengan demikian,
atau badan hukum berdasarkan Pasal 16 tanah tidak boleh semata-mata dipergunakan
UUPA mencakup hak milik, hak guna-usaha, untuk kepentingan pribadi pemilik tanah
hak guna-bangunan, hak pakai, hak sewa, saja, apalagi jika menimbulkan kerugian
hak membuka tanah, hak memungut-hasil bagi masyarakat tetapi harus mengingat
hutan, hak-hak lain yang tidak termasuk kepentingan masyarakat.
dalam hak-hak tersebut di atas yang akan Dengan demikian, dapat disimpulkan
ditetapkan dengan undang-undang, serta bahwa setiap orang atau warga negara
hak-hak yang sifatnya sementara sebagai Indonesia dapat memiliki hak milik, termasuk
yang disebutkan dalam Pasal 53. Dalam hak milik atas tanah. Hal ini dikuatkan
hal ini hak-hak yang sifatnya sementara dengan isi Pasal 9 UUPA disebutkan:
adalah hak gadai, hak usaha bagi hasil, hak “Hanya warga negara Indonesia yang
menumpang, dan hak sewa tanah pertanian dapat mempunyai hubungan sepenuhnya
diatur untuk membatasi sifat-sifatnya yang dengan bumi, air dan ruang angkasa....”

1. Soedharyo Soimin, Status Hak dan Pembebasan Tanah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), hlm. 1.

PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA... (Nurhidayati dan Sugiyah) 41


Binamulia Hukum Vol. 8 No. 1, Juli 2019
Seperti disebutkan dalam ayat (1). Di Lembaga Pemerintah Non Departemen; 3)
dalam Pasal 9 ayat (2) menyebutkan: Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga
“Tiap-tiap warganegara Indonesia, baik Tertinggi/Tinggi Negara; 4) Para Gubernur
laki-laki maupun wanita mempunyai Kepala Daerah Tingkat I dan Bupati/
kesempatan yang sama untuk Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat
memperoleh sesuatu hak atas tanah II. Instruksi tersebut di antaranya berisi
serta untuk mendapat manfaat dan Pertama: Menghentikan penggunaan istilah
hasilnya, baik bagi diri sendiri maupun pribumi dan non pribumi dalam semua
keluarganya.” perumusan dan penyelenggaraan kebijakan,
Selain itu, Pasal 21 secara tegas perencanaan program, ataupun pelaksanaan
menyebutkan hanya warga negara Indonesia kegiatan penyelenggaraan pemerintahan,
yang dapat mempunyai hak milik. Hal Kedua: Memberikan perlakuan dan
ini sesuai dengan Undang-Undang Pokok layanan yang sama kepada seluruh warga
Agraria yang menganut asas nasionalisme, negara Indonesia dalam penyelenggaraan
yaitu hanya memberikan hak pemilikan layanan pemerintahan, kemasyarakatan dan
tanah ke warga negara Indonesia. pembangunan, dan meniadakan pembedaan
Warga negara Indonesia sebagaimana dalam segala bentuk, sifat serta tingkatan
dimaksud dalam UU No. 12 Tahun 2006 Pasal kepada warga negara Indonesia baik atas
2 adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dasar suku, agama, ras, maupun asal-usul
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dalam penyelenggaraan layanan tersebut. Hal
dengan undang-undang sebagai warga ini menunjukkan bahwa penggunaan istilah
negara. Selanjutnya dalam Pasal 7 undang- non pribumi sudah tidak diperbolehkan,
undang tersebut menyebutkan bahwa setiap selain itu juga tidak membolehkan perlakuan
orang yang bukan Warga Negara Indonesia pelayanan yang berdasarkan perbedaan
diperlakukan sebagai orang asing. Dengan suku, ras, agama, atau asal usul.
demikian, Undang-Undang Nomor 12 Sejarah Pertanahan di Daerah Istimewa
Tahun 2006 hanya mengenal Warga Negara Yogyakarta
Indonesia (WNI) dan Orang Asing (WNA). Penguasaan dan pemilikan tanah
Dalam praktiknya, sebelum tahun 1998 kesultanan Yogyakarta bermula dari adanya
masyarakat Indonesia masih menggunakan perjanjian Giyanti 13 Februari 1755.
istilah pribumi untuk warga negara asli Pada masa ini tanah merupakan domain
Indonesia dan non pribumi untuk warga Raja. Raja berhak sepenuhnya atas tanah
negara keturunan. Kemudian pada tahun dan rakyat mempunyai hak menggarap
1998 telah terbit Instruksi Presiden Republik dengan dibebani kewajiban menyerahkan
Indonesia No. 26 Tahun 1998 tentang hasil dari menggarap tanah. Terjadi
menghentikan penggunaan istilah pribumi perubahan pengaturan pada tahun 1918,
dan non pribumi. Instruksi tersebut ditujukan dengan terbitnya aturan yang mengatur tanah
kepada: 1) Para Menteri; 2) Para Pimpinan Kesultanan dan tanah Pakualaman. Proses

42 PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA... (Nurhidayati dan Sugiyah)


Binamulia Hukum Vol. 8 No. 1, Juli 2019
perubahan sistem pemilikan tanah tersebut UU Nasional mengenai tanah. Selanjutnya
diatur dalam Rijksblaad Kesultanan No. 16 dalam Pasal 8 disebutkan bahwa peralihan
Tahun 1918 dan Rijksblaad Pakualaman No. hak atas tanah dan pengadaan perjanjian-
18 Tahun 1918, disebutkan bahwa semua perjanjian yang bermaksud menyewakan
tanah yang tidak ada bukti kepemilikan atau memberi kesempatan untuk
menurut hak eigendom (hak milik) menurut mempergunakan tanah dengan hak milik
Agrarische Wet 1870, maka tanah itu adalah untuk perusahaan pertanian kecil langsung
milik raja. Atas dasar kedua Rijksblaad atau tidak langsung kepada bukan Warga
tersebut, muncullah sebutan tanah swapraja Negara Republik Indonesia adalah tidak sah.
di Wilayah Yogyakarta yang dianggap masih Sehingga dapat disimpulkan bahwa di dalam
ada sampai saat ini. Tanah swapraja itu Peraturan Daerah DIY No. 5 Tahun 1954
dikenal dengan istilah Sultanaat Ground dan hanya memberikan hak milik kepada WNI
Pakualaman Ground.2 Sultanaat Ground tanpa membedakan WNI pribumi dan WNI
adalah tanah keraton yang belum diberikan non pribumi.
haknya kepada penduduk maupun kepada Hak Atas Tanah di Yogyakarta
pemerintah desa dan masih merupakan Pada tahun 1960, Pemerintah
milik keraton sehingga siapa pun yang akan mengeluarkan Undang-Undang Nomor
menggunakannya harus meminta izin kepada 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
pihak Keraton. Hal yang sama berlaku untuk Pokok-Pokok Agraria (UUPA). Dengan
Pakualaman Ground, yang merupakan tanah Pemberlakuan UUPA menunjukkan adanya
milik Pakualam. unifikasi hukum dalam hal pertanahan di
Pada tahun 1950 berlaku Undang- Indonesia, yang merupakan satu bentuk
Undang Nomor 5 Tahun 1950 tentang aturan dasar dan berlaku bagi semua
Undang-Undang Daerah Istimewa wilayah yang ada di Republik Indonesia,
Yogyakarta. Undang-undang tersebut sehingga dapat menjamin kepastian hukum
memberikan kewenangan kepada Daerah bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam
Istimewa Yogyakarta untuk mengatur rumah kenyataannya, meskipun sudah diberlakukan
tangganya sendiri, termasuk mengatur urusan UUPA, Undang-Undang ini tidak dapat
pertanahan. Selanjutnya dibentuk Peraturan diterapkan sepenuhnya di wilayah Daerah
Daerah No. 5 Tahun 1954 tentang hak Istimewa Yogyakarta. Bahkan tanggal 5
atas tanah di daerah Istimewa Yogyakarta. Maret 1975 keluar Instruksi Wakil Kepala
Dalam Pasal 1 disebutkan bahwa segala hal Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor K
yang berhubungan dengan hak atas tanah di 898/I/A/75 tentang Penyeragaman Kebijakan
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan Pemberian Hak Atas Tanah Kepada Seorang
diatur dengan Peraturan Daerah (Perda). warga negara Indonesia non pribumi.
Hal ini dikarenakan belum terbentuknya Instruksi tersebut ditujukan kepada Bupati/
2. Ratih Lestarini, “Kebijakan Pertanahan Bagi WNI Keturunan Tionghoa di Yogyakarta: Diskriminasi atau Diskriminasi
Positif,” Jurnal Hukum & Pembangunan, Vol. 48, No. 1, (Maret 2018), hlm. 49, diakses 12 November 2018, DOI:
http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol.48.no.1.1595.

PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA... (Nurhidayati dan Sugiyah) 43


Binamulia Hukum Vol. 8 No. 1, Juli 2019
Walikota Kepala Daerah Seluruh Daerah yang banyak bertempat tinggal di Daerah
Istimewa Yogyakarta yang berbunyi: Istimewa Yogyakarta adalah Tionghoa.
“Guna penyeragaman kebijakan Hak atas tanah yang diberikan untuk warga
pemberian hak atas tanah dalam wilayah negara Indonesia non pribumi adalah Hak
Daerah Istimewa Yogyakarta kepada Guna Bangunan (HGB), Hak Pakai, dan Hak
seorang warga negara Indonesia non Guna Usaha. Prosedur pemberian hak atas
pribumi dengan ini diminta: apabila ada tanah kepada WNI non pribumi, adalah:3
seorang warga negara Indonesia non 1. Apabila seorang WNI non pribumi
pribumi membeli tanah hak milik rakyat mendaftarkan tanahnya ke Kantor
hendaknya diproseskan sebagaimana Pertanahan ataupun kedapatan memiliki
biasa dengan melalui pelepasan hak, sertifikat Hak Milik oleh BPN maka
sehingga tanahnya kembali menjadi akan segera diproses oleh BPN (Badan
tanah negara yang dikuasai langsung Pertanahan Negara) untuk diberikan
oleh Pemerintah Daerah DIY dan atau diturunkan haknya menjadi HGB;
kemudian yang berkepentingan/ 2. WNI non pribumi menyerahkan
melepaskan supaya mengajukan sertifikat Hak Milik yang ia peroleh
permohonan kepada Kepala Daerah dihadapan Kepala Kantor Pertanahan
DIY untuk mendapatkan sesuatu hak.” setempat;
Hal ini menunjukkan daerah Istimewa 3. Tanah dengan hak milik berubah
Yogyakarta memiliki kebijakan tersendiri menjadi tanah negara;
dalam mengatur masalah pertanahan. 4. WNI non pribumi mengajukan
Dimana warga negara Indonesia non permohonan kepada Kepala Daerah
pribumi/keturunan tidak dapat memiliki DIY untuk mendapatkan hak atas tanah
hak milik atas tanah di Daerah Istimewa di DIY; dan
Yogyakarta, karena menurut surat edaran 5. Permohonan tersebut diserahkan kepada
tersebut apabila mau membeli hak milik atas BPN, kemudian BPN akan memproses
tanah dari masyarakat harus melepaskan pemberian hak atas tanah kepada WNI
hak terlebih dahulu, sehingga tanah yang non pribumi.
dibebani hak milik menjadi tanah negara, Setelah Instruksi Wakil Kepala Daerah
setelah itu baru mengajukan permohonan DIY di atas, pada tahun 1984 terbitlah
ke Kepala Daerah DIY untuk mendapatkan Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1984 yaitu
hak. Yang dimaksud dengan non pribumi tentang Pemberlakuan sepenuhnya Undang-
adalah warga negara Indonesia keturunan Undang Nomor 5 Tahun 1960 di Propinsi
campuran seperti Tionghoa, India, Turki DIY, kemudian Pemerintah Daerah Istimewa
dan lain-lain. Namun WNI non pribumi Yogyakarta mengeluarkan Peraturan Daerah

3. Astrid Paramudita Harianto, “Ketentuan Pemberian Hak Atas Tanah Kepada Seorang WNI Non Pribumi di Daerah
Istimewa Yogyakarta Ditinjau dari Asas Persamaan Hak Menurut Ketentuan UUPA,” Tesis, (Yogyakarta: Magistar
Ilmu Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2017), http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/12180, diakses 30
September 2018.

44 PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA... (Nurhidayati dan Sugiyah)


Binamulia Hukum Vol. 8 No. 1, Juli 2019
DIY No. 3 Tahun 1984 tentang Pelaksanaan 2012 dan Surat Gubernur No. 593/0708
Berlaku Sepenuhnya Undang-Undang perihal Pengendalian Permohonan Hak
Nomor 5 Tahun 1960 di Propinsi DIY. Dalam Atas Tanah Negara yang dikuasai Pemda
Pasal 3 Perda DIY tersebut menyebutkan DIY kepada BPN Kanwil DIY, tanggal
bahwa dengan berlakunya Peraturan Daerah 15 Februari 2013. Dikeluarkannya surat
ini, maka segala ketentuan peraturan tersebut dalam rangka Pemda DIY menata
perundang-undangan Daerah Istimewa kembali tanah negara yang telah diberikan
Yogyakarta yang mengatur tentang agraria oleh Pemda DIY kepada pihak-pihak lain
dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan seperti perseorangan, yayasan, lembaga
demikian tidak berlaku peraturan perundang- negara, dan lembaga swasta.
undangan lainnya tentang keagrariaan Dalam Surat tersebut tertulis agar
di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kepala BPN Kanwil DIY mengendalikan
sehingga hanyalah peraturan perundang- setiap permohonan perpanjangan Hak Pakai,
undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hak Guna Bangunan, Peningkatan Hak,
Pusat, yaitu Undang-Undang Pokok Agraria serta Pengalihan Hak Atas Tanah negara
beserta aturan pelaksanaannya yang berlaku. yang dikuasai Pemda DIY, perorangan,
Selang beberapa tahun kemudian terbit yayasan, lembaga negara, dan lembaga
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 swasta dan bahwa setiap permohonan
tentang Keistimewaan Daerah Istimewa harus memperoleh izin dari Gubernur DIY
Yogyakarta, yang memberi kewenangan (Sultan HB X) sebagai bentuk implementasi
sebagai daerah istimewa untuk mengatur Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta.
sendiri tentang: 1) tata cara pengisian Dengan adanya surat ini, seluruh proses
jabatan; 2) kedudukan, tugas, dan administrasi pertanahan dihentikan, baik
wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur; itu perpanjangan Hak Guna Bangunan, Hak
3) kelembagaan Pemerintah Daerah DIY; 4) Pakai, Pengalihan Hak (balik nama karena
kebudayaan; 5) pertanahan; dan 6) tata ruang jual beli dan waris), dan Peningkatan Hak,
sebagaimana diatur dalam Pasal 7 undang- hingga seluruh penataan tanah negara selesai
undang tersebut. Dengan undang-undang di inventaris (ditata).
tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Pelaksanaan Kebijakan Pemilikan
Daerah istimewa Yogyakarta diberi Hak atas Tanah di Daerah Istimewa
kewenangan sepenuhnya untuk mengatur Yogyakarta
masalah pertanahan. Untuk melaksanakan Sampai sekarang pemilikan hak milik
undang-undang tersebut, Pemerintah atas tanah untuk warga negara keturunan
Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan di Daerah Istimewa Yogyakarta masih
Surat Gubernur No. 593/4811 tentang berpedoman pada Instruksi Wakil Kepala
Pengendalian Permohonan Hak Atas Tanah Daerah DIY No. K.898/I/A/1975. Hal
Negara yang Dikuasai Pemda DIY, kepada ini dapat dilihat dari beberapa gugatan
BPN Kanwil DIY tanggal 12 November yang ditujukan warga negara non pribumi

PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA... (Nurhidayati dan Sugiyah) 45


Binamulia Hukum Vol. 8 No. 1, Juli 2019
(keturunan) untuk memiliki hak milik No. K.898/I/A/1975 tidak memenuhi
atas tanah, namun selalu tidak berhasil. Di unsur KTUN dalam Undang-Undang
antaranya warga yang mengajukan gugatan Nomor 51 Tahun 2009 (UU PTUN-
atas kebijakan yang dianggap diskriminatif Perubahan Kedua), maupun Keputusan
tersebut adalah gugatan yang diajukan Administrasi Pemerintahan ataupun
oleh Handoko melawan Gubernur DIY diskresi sebagaimana dimaksud dalam
dan Kepala Kantor Wilayah DIY, dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun
perkara No. 132/Pdt.G/2017/PN.YK. Hal 2014 (UU Administrasi Pemerintahan),
yang menarik adalah sebelum mengajukan sebagaimana tercantum dalam Putusan
gugatan tersebut, tersebut Handoko sudah Pengadilan Tata Usaha Negara
beberapa kali mengajukan langkah hukum Yogyakarta Nomor 8/G/2016/PTUN.
untuk pencabutan Instruksi Wakil Kepala YK.
Daerah DIY No. K.898/I/A/1975, yaitu: 3. Pengajuan Banding ke Pengadilan
1. Hak Uji Materi ke Mahkamah Agung Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
Handoko mengajukan hak uji materi atas Putusan Pengadilan Tata Usaha
atas Instruksi Wakil Kepala Daerah Negara Yogyakarta
Istimewa Yogyakarta No. K.898/ Hasil putusan banding menguatkan
I/A/1975. Putusan Mahkamah Agung Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
menyatakan permohonan tidak dapat Yogyakarta Nomor 8/G/2016/PTUN.
diterima, dengan pertimbangan YK, sebagaimana tercantum dalam
Mahkamah Agung tidak berwenang Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha
mengadili karena Instruksi Wakil Negara Surabaya Nomor 265/B/2016/
Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta PTUN.SBY.
No. K.898/I/A/1975 bukan peraturan 4. Pengajuan Kasasi ke Mahkamah Agung
perundang-undangan di bawah undang- atas Putusan Pengadilan Tinggi Tata
undang, sebagaimana termuat dalam Usaha Negara Surabaya
Putusan Mahkamah Agung Nomor 13 Hasil putusan kasasi menguatkan
P/HUM/2015. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha
2. Gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya Nomor 265/B/2016/
Negara Yogyakarta PTUN.SBY, sebagaimana tercantum
Gugatan ke PTUN atas Instruksi Wakil dalam Putusan Mahkamah Agung
Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 179 K/TUN/2017.
No. K.898/I/A/1975. Putusan PTUN 5. Pengajuan Gugatan ke Pengadilan
menyatakan gugatan tidak dapat Negeri Yogyakarta
diterima, dengan pertimbangan bahwa Gugatan perbuatan melawan hukum
PTUN Yogyakarta tidak berwenang yang ditujukan kepada Gubernur DIY
mengadili, karena Instruksi Wakil dan Kepala Kanwil BPN Yogyakarta.
Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Hasil putusan menolak gugatan

46 PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA... (Nurhidayati dan Sugiyah)


Binamulia Hukum Vol. 8 No. 1, Juli 2019
Penggugat, sebagaimana tercantum peraturan perundang-undangan dan tidak
dalam Putusan Pengadilan Negeri langsung mengikat secara hukum, tetapi
Yogyakarta No. 132/Pdt.G/2017/ mengandung relevansi hukum. Aturan
PN.YK, tanggal 20 Februari 2018. kebijakan pada dasarnya ditujukan kepada
Hasil uji materi yang dilakukan administrasi negara sendiri, sehingga yang
Handoko ke Mahkamah Agung menyatakan pertama-tama melaksanakan ketentuan
permohonan tidak diterima. Demikian juga tersebut adalah badan atau pejabat tata usaha
putusan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha negara. Meskipun demikian, ketentuan
Negara dari tingkat pertama sampai Kasasi tersebut secara tidak langsung akan dapat
di Mahkamah Agung menyatakan bahwa mengenai masyarakat umum.4 Biasanya
gugatan tidak diterima. Selain itu gugatan aturan tersebut dibentuk Pemerintah
perdata melawan hukum yang diajukan karena ada kebutuhan yang mendesak
Handoko terhadap Gubernur DIY dan dalam penyelenggaraan Pemerintahan,
Kepala Badan Pertanahan Nasional DIY, serta tidak ada format yang baku dalam
hasil putusannya adalah menolak gugatan pembentukannya. Karena itulah Instruksi
penggugat. Dalam Putusan di Pengadilan Wakil Kepala Daerah tidak dapat dilakukan
PTUN dan Mahkamah Agung memiliki uji materi karena memang bukan peraturan
persamaan pendapat yang menyatakan perundang-undangan. Menurut Bagir Manan
bahwa Instruksi bukan peraturan perundang- untuk menguji aturan kebijakan tersebut
undangan. Karena itulah gugatan terhadap melalui asas-asas umum pemerintahan yang
Instruksi Wakil Kepala Daerah DIY baik.
Yogyakarta No. K.898/I/A/1975 selalu tidak Gugatan perbuatan melawan hukum
diterima. Kalau merujuk Undang-Undang yang diajukan Handoko terhadap Gubernur
Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan DIY dan Kepala Kanwil Badan Pertanahan
Peraturan Perundang-Undangan, dalam DIY bernasib sama. Pengadilan Negeri
undang-undang tersebut tidak dikenal Yogyakarta menolak gugatan tersebut.
“Instruksi”. Peraturan yang paling rendah Dengan demikian, hal ini menunjukkan
dalam tata urutan perundangan adalah bahwa Instruksi Wakil Kepala Daerah
Peraturan Daerah. Demikian juga Undang- tersebut meskipun masih menyisakan
Undang Nomor 12 Tahun 2011 sebagai perdebatan, sampai sekarang tetap dijadikan
pengganti UU No. 10 Tahun 2004, peraturan rujukan bagi Badan Pertanahan Nasional
yang paling rendah adalah Peraturan Daerah. DIY dalam memberikan kebijakan tentang
Menurut Huda, instruksi merupakan pemilikan Hak milik bagi warga keturunan.
kebijakan yang berasal dari kekuasaan Dengan keluarnya UU No. 13 Tahun 2012
eksekutif karena hukum positif mungkin tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
tidak bisa mengatasi semua persoalan Yogyakarta, dalam Pasal 7 disebutkan bahwa
pemerintahan. Aturan kebijakan bukan kewenangan dalam urusan keistimewaan di

4. Bagir Manan, Dasar-Dasar Perundang-Undangan Indonesia, (Jakarta: Ind-Hill-Company, 1992), hlm. 26.

PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA... (Nurhidayati dan Sugiyah) 47


Binamulia Hukum Vol. 8 No. 1, Juli 2019
antaranya adalah masalah pertanahan, karena pertanahan, menjadikan Pemda DIY
itu kebijakan pertanahan di Daerah Istimewa dapat membuat kebijakan tersendiri
Yogyakarta berbeda dengan daerah lain tentang masalah pertanahan yang
di Indonesia. Hal ini bisa dipahami karena berbeda dengan daerah lain di Indonesia.
memang berdasarkan sejarah asal-usul tanah 2. Pemberian Hak Milik Atas Tanah
di DIY berbeda dengan daerah lain. Di satu di Daerah Istimewa Yogyakarta
sisi Pemda DIY mengakui berlakunya UUPA masih mengacu pada Instruksi Wakil
sebagaimana dalam Perda DIY No. 3 Tahun Kepala Daerah DIY Yogyakarta No.
1984, namun hal itu sampai sekarang belum K.898/I/A/1975, hal ini dapat dilihat
bisa diterapkan di DIY. dari gugatan warga keturunan yang
Untuk memberikan jalan tengah atas berdomisili di Yogyakarta, selalu
permasalahan tersebut, Badan Pertanahan tidak berhasil baik melalui gugatan uji
Nasional Kanwil DIY memberikan solusi materi ke Mahkamah Agung, gugatan
yaitu apabila warga Tionghoa menginginkan atas Instruksi tersebut ke Pengadilan
tanah untuk berusaha maka akan diberi Hak Tata Usaha Negara maupun gugatan
Guna Bangunan (HGB) sedangkan apabila perbuatan melawan hukum terhadap
menginginkan untuk tempat tinggal maka Gubernur DIY dan Kepala Kanwil DIY.
diberi Hak Milik Atas Tanah.5 Dapat juga Saran
pemberian Hak Milik diberi batasan dengan Ada baiknya Pemda DIY
luas tertentu. Semua itu bergantung kepada mempertimbangkan kembali dari berbagai
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, aspek tentang kebijakan pemberian hak
apakah kebijakan pembatasan pemilikan bagi milik atas tanah bagi warga keturunan.
warga keturunan tetap akan dipertahankan Seperti yang disarankan BPN Kanwil DIY
atau akan ditinjau kembali. Sampai sekarang atau adanya pembatasan luas tanah untuk
masyarakat masih menunggu kebijakan hak milik bagi warga keturunan apabila
yang akan diterapkan di DIY. digunakan untuk tempat tinggal.

PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan Buku
1. Pengakuan Pemerintah Pusat terhadap Manan, Bagir. Dasar-Dasar Perundang-
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Undangan Indonesia. Jakarta: Ind-Hill-
adanya Undang-Undang Nomor 13 Company. 1992.
Tahun 2012 tentang Keistimewaan Soimin, Soedharyo. Status Hak dan
Daerah Istimewa Yogyakarta yang Pembebasan Tanah. Jakarta: Sinar
diantaranya memberikan kewenangan Grafika. 2004.
Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta untuk mengatur masalah

5. Ratih Lestarini, Loc.cit.

48 PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA... (Nurhidayati dan Sugiyah)


Binamulia Hukum Vol. 8 No. 1, Juli 2019
Perundang-Undangan Permohonan Hak Atas Tanah Negara
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 yang Dikuasai Pemda DIY, kepada BPN
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Kanwil DIY, tanggal 15 Februari 2013.
Agraria (LN No. 10 Tahun 1960, TLN Jurnal
No. 2043). Lestarini, Ratih. “Kebijakan Pertanahan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Bagi WNI Keturunan Tionghoa
tentang Pembentukan Peraturan di Yogyakarta: Diskriminasi atau
Perundang-Undangan (LN No. 82 Diskriminasi Positif.” Jurnal Hukum
Tahun 2011, TLN No. 5234). & Pembangunan Vol. 48, No. 1
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 (Maret 2018). hlm. 44-63. Diakses 12
tentang Keistimewaan Daerah Istimewa November 2018. DOI: http://dx.doi.
Yogyakarta (LN No. 170 Tahun 2012). org/10.21143/jhp.vol.48.no.1.1595.
Instruksi Presiden Nomor 26 Tahun1998 Hasil Penelitian
tentang Menghentikan Penggunaan Harianto, Astrid Paramudita. “Ketentuan
Istilah Pribumi dan Non Pribumi. Pemberian Hak Atas Tanah Kepada
Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1984 Seorang WNI Non Pribumi di Daerah
tentang Pemberlakukan Sepenuhnya Istimewa Yogyakarta Ditinjau dari Asas
UU No. 5 Tahun 1960 di Provinsi DIY. Persamaan Hak Menurut Ketentuan
Instruksi Kepala Daerah Istimewa UUPA.” Tesis. Magistar Ilmu Hukum
Yogyakarta No.K.898/I/A/1975 Perihal Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Penyeragaman Kebijakan Pemberian 2017. http://e-journal.uajy.ac.id/id/
Hak Atas Tanah Kepada Seorang WNI eprint/12180. Diakses 30 September
Non Pribumi. tanggal 5 Maret 1975. 2018.
Peraturan Daerah tentang Pelaksanaan
Berlaku Sepenuhnya Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1960 di Propinsi DIY.
Perda DIY No. 3 Tahun 1984. LD Tahun
1984 No. 34.
Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta
No.132/Pdt.G/PN.YK.
Surat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
No. 593/4811 Perihal Pengendalian
Permohonan Hak Atas Tanah Negara
yang Dikuasai Pemda DIY, kepada BPN
Kanwil DIY. tanggal 12 November
2012.
Surat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
No. 593/0708 Perihal Pengendalian

PEMILIKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA... (Nurhidayati dan Sugiyah) 49

Anda mungkin juga menyukai