Oleh :
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai tanah adalah berbicara mengenai kehidupan, karena tanah adalah
hal yang sangat penting untuk hidup manusia, baik untuk tempat tinggal, pertanian,
tempat usaha bahkan untuk pembangunan, tanpa tanah manusia tidak akan mungkin
sementara manusia setiap saat bertambah. Alasan inilah yang membawa suatu
mengenai tanah harus benar benar diperhatikan agar undang-undang yang dibuat betul-
perekonomiannya, terutama masih bercorak Agraris, maka bumi, air dan ruang
angkasa sebagai karunia Tuhan Yang maha Esa mempunyai fungsi yang amat penting
Dasar pemberian hak atas tanah bagi masyarakat Indonesia harus mengacu pada Pasal
33 ayat (3) Undang-undang dasar 1945 sebagai hak menguasai dari Negara. Makna hak
1
Pusat Perencanaan Nasional.2012 Pembangunan Hukum. Perencanaan Pembangunan
Hukum Nasional 2015-2019. Hukum Badan Pembinaan Nasional. Jakarta. hlm. 44
menguasasi dari Negara bukan berarti bahwa tanah tersebut dimiliki secara
Keberadaan hak-hak perorangan atas tanah selalu bersumber pada Hak Bangsa
Indonesia atas tanah Pasal 1 ayat (1) Undang Undang Pokok Agraria. Masing- masing
hak penguasaan atas tanah dalam Hukum Tanah Nasional tersebut meliputi, hak, hak
bangsa Indonesia atas tanah Pasal 1 ayat (1), dan hak menguasai Negara Pasal 2 ayat
(1) dan (2) Undang-Undang Pokok Agraria, serta hak-hak perorangan atas tanah yang
terdiri dari hak-hak atas tanah (primer dan sekunder) dan hak jaminan atas tanah.3
Kebutuhan penting akan tanah bukan menjadi dasar seseorang dapat dengan mudah
memiliki dan menguasai tanah. Diterangkan secara lebih jelas mengenai arti penting
dan batasan sebuah tanah bagi masyarakat dan Negara sebagai Organisasi Masyarakat
tertinggi di Indonesia yang dituangkan dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-undang Dasar
1945 yang menyatakan bahwa: “Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di
kemakmuran rakyat.”
Pasal tersebut menjelaskan bahwa segala sesuatu mengenai sumber daya alam beserta
air dan kekayaan alam lainnya termasuk tanah yang berada dalam wilayah teritori
Negara Kesatuan Republik Indoneisa (NKRI) berarti dikuasai, diatur, dikelola dan
Dasar 1945 maka dikeluarkan Undang- undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
meletakkan dasar-dasar pemberian kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi
rakyat. Negara memiliki wewenang untuk pengaturan kepemilikan hak atas tanah
kepada perorangan ataubadan hukum. Hal ini jelas diterangkan dalam Pasal 2 ayat (1),
yaitu: “Atas dasar ketentuan dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-undang Dasar 1945 dan
hal-hal sebagai dimaksud dalam Pasal 1, Bumi, Air dan Ruang Angkasa, termasuk
kekayaan Alam yang terkandung didalamnya itu pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh
Tanah juga merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat yang mencari nafkah
Selama ini, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam menangani masalah pertanahan
terkesan kurang peduli terhadap kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, untuk
Agenda ke- 5 "Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa, dan konflik
melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia" dan Pasal 5 : "d.
timbul selama ini sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik dimasa mendatang
prinsip sebagaimana Pasal 4 Ketetapan ini", dengan harapan "kata- kata konflik
pertanahan tidak akan terdengar lagi", sehingga masyarakat merasa lebih tenang
Pertanahan Nasional pun juga dituntut untuk tetap mengedepankan keadilan, sehingga
diharapkan dalam mengambil suatu keputusan, tidak merugikan para pihak, bahkan
mampu mewujudkan suatu penyelesaian secara damai diantara para pihak yang
7
Mirza Satria Rumusan Buana, Mencari Ideal Omnibus Law di Indonesia, https://news.
4858165/ detik.com/kolom/-mencari-rumusan-ideal-omnibus-law-di- indonesia, diakses pada 29
Juni 2022
8
Haryanti Omnibus Law Puspa Sari, “Proses Perumusan RUNDANG-UNDANG Cipta
Kerja dianggap nasional.kompas.com Menyimpang”, https:///read/2020/03/04/18530501/proses-
perumusan-omnibus- -kerja-dianggap- law-rUndang-Undang-cipta menyimpang
Dalam suatu sengketa, pihak- pihak sudah teridentifikasi berhadapan langsung
atau berkelanjutan dan tidak dicapai jalan keluar yang memuaskan kedua belah pihak
(deadlock).10
Fungsi tanah di Negara Indonesia mempunyai fungsi yang sangat penting dalam
Undang-undang Dasar 1945, Agar bumi, air dan ruang angkasa dapat diatur dengan
Pada Laman web www.Rumah.com tentang Perkara Kasus Sengketa Tanah Salve
Veritate pada tahun 2021. Perkara kasus mafia tanah ini bermodus mal-administrasi
penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 4931/Cakung Barat atas nama Abdul
Halim, di Cakung, Jakarta Timur, dengan tanah seluas 7,78 hektar. Awalnya, PT Salve
Veritate yang merupakan pemilik lahan kaget dan tidak terima ketika tanahnya menjadi
obyek sengketa karena diakui oleh orang lain. Tanah milik PT Salve Veritate sejumlah 38
bidang dengan total luas 77.582 meter persegi yang terletak di Kelurahan Cakung Barat
kelengkapan dokumen tanah yang semula atas nama PT Salve Veritate tersebut. Setelah
dilakukan pengecekan, Sertifikat HGB PT Salve Veritate tidak ditemukan hal-hal yang
membuat tim pemeriksa yakin bahwa proses penerbitan sertifikat sebagaimana tersebut di
Dalam permasalahan hak milik tanah yang diatur dalam Undang- Undang pokok
merupakan sumber hukum. Dalam kaitan dengan hak milik ditetapkan Pasal 28 huruf h
ayat (4), bahwa “setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
Konsep hak-hak atas tanah yang terdapat dalam hukum Agraria nasional membagi
1. Hak primer yaitu hak yang bersumber langsung pada hak bangsa Indonesia yang dapat
memiliki atau dikuasai secara langsung oleh seseorang atau badan hukum seperti hak
milik (HM), hak guna bangunan (HGB), hak guna usaha (HGU), hak pakai (HP).
2. Hak sekunder yaitu hak-hak atas tanah yang bersifat sementara seperti hak gadai,
hak usaha bagi hasil, hak menumpang, dan hak menyewa atas tanah pertanian.
Untuk itu saya tertarik untuk mengangkat judul "Pertimbangan Hakim Terhadap
206/Pdt.G/2022/PN.Tjk)."
Nomor 206/Pdt.G/2022/PN.Tjk ?
206/Pdt.G/2022/PN.Tjk ?
9
Ahmad Ulil, DKK. Penerapan Omnibus 2020. “Ilmiah Pembentukan Arsitektur LawMelalui
Tlanplantasi Undang-Undang Hukum Nasional”. Jurnal Kebijakan Hukum Vol. 14.hlm.3.
10
Agus Law di Sahbani, “Plus Minus Omnibus Mata Pakar”, https://www.hukumomnibus-law
a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. Namun pada Pasal 32 yang
berisikan tentang sertifikat sebagai surat tanda bukti hak yang tentunya
Pokok Agraria.
a) Tujuan Penelitian
Tujuan dari ini, pada garis besarnya penelitian proposal adalah untuk menjawab
permasalahan, yaitu:
Negeri Tanjung Karang terkait sengketa tanah dan wanprestasi pada putusan
b) Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis diharapkan dalam bahan kajian pengetahuan dan pada dalam bidang
penulisan ini mengembangkan digunakan sebagai dan dapat hukum bagi kalangan
b. Kegunaan Praktis
1. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan referensi kajian dan tinjauan
2. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Hukum Fakultas
Menurut Dokuchaev (1870) dalam Fauizek dkk (2021), Tanah adalah lapisan
permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami proses
lanjut, karena perubahan alami di bawah pengaruh air, udara, dan macam-macam
organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tanah adalah lapisan
bumi yang paling luar yang dalam penggunaannya meliputi bagian bawah dari
POKOK AGRARIA Nomor 5 tahun 1960, yakni: Hanya diperlukan untuk manfaat
Nomor 5 tahun 1960 dan pedoman hukum positif yang lebih tinggi.15
hidup manusia seperti bertani, berkebun dan beternak itu disebut tanah garapan,
Tanah mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai social asset dan capital asset.
Sebagai social asset tanah merupakan sarana pengikat kesatuan sosial di kalangan
masyarakat Indonesia untuk hidup dan kehidupan, sedangkan sebagai capital asset
tanah merupakan faktor modal dalam sebagai social asset dan capital asset maka
keduanya merupakan satu kesatuan, dimana diatasnya terdapat manusia sebagai
Tanah merupakan salah satu aset Negara Indonesia yang sangat mendasar, karena
Negara dan bangsa hidup dan berkembang di atas tanah. Masyarakat Indonesia
memposisikan tanah pada kedudukan yang sangat penting karena merupakan faktor
Negara mengatur tentang pertanahan dalam ketentuan Pasal 33 Ayat (3) Undang-
Undang Dasar 1945 memberikan kekuasaan kepada Negara untuk menguasai tanah
“Bumi, air dan kekayaan alam yang berada di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”.
Berdasarkan isi Pasal 33 ayat (3) secara eksplisit menjelaskan hak milik atas tanah
ada pada seluruh rakyat Indonesia dan Negara hanya diberikan suatu kewenangan
untuk menguasai yang berarti hanya sebatas berkuasa atas suatu atau memegang
kekuasaan atau sesuatu sedangkan kepemilikkan ada pada seluruh rakyat Indonesia.
September 1960, maka telah terciptanya unifikasi hukum tanah bagi seluruh
meletakkan dasar-dasar bagi Hukum Agrarian Nasional yang akan dapat membawa
Negara.
permukaan bumi, dan tubuh bumi di bawahnya serta yang berada di bawah air.
Permukaan bumi sebagai bagian dari bumi juga disebut tanah. Tanah yang
hanya mengatur salah satu aspeknya, yaitu tanah dalam pengertian yuridis yang
Pengertian “penguasaan” dapat dipakai dalam arti fisik, juga dalam arti yuridis juga
beraspek privat dan peraspek publik. Penguasaan dalam arti yuridis adalah
penguasaan yang dilandasi hak, yang dilindungi oleh hukum dan pada umumnya
memberi kewenangan kepada pemegang hak untuk menguasai secara fisik tanah
yang dihaki.23
Sengketa tanah merupakan sengketa yang sudah lama ada, dari era orde lama, orde
baru, era reformasi dan hingga saat ini. Sengketa tanah secara kualitas maupun
kuantitas merupakan masalah yang selalu ada dalam tatanan kehidupan masyarakat.
Sengketa atau konflik pertanahan menjadi persoalan yang kronis dan bersifat klasik
serta berlangsung dalam kurun waktu tahunan bahkan puluhan tahun dan selalu ada
dimana-mana.
sejarah kebudayaan dan peradaban manusia, terutama sejak masa agraris dimana
sumber daya berupa tanah mulai memegang peranan penting sebagai faktor
Berkaitan dengan pengertian Sengketa Pertanahan dapat dilihat dari dua bentuk
pengertian yaitu pengertian yang diberikan para ahli hukum dan yang ditegaskan
Dalam memberi pengertian sengketa pertanahan ada dua istilah yang saling
istilah ini merupakan kasus pertanahan, namun dalam Peraturan Kepala BPN
Hukum, atau lembaga yang tidak berdampak luas secara sosio-politis. Sedangkan
adalah perbedaan nilai, kepentingan, pendapat dan atau persepsi antara orang
perorangan dan atau badan hukum (privat atau publik) mengenai status penguasaan
dan atau status kepemilikan dan atau status penggunaan atau pemanfaatan atas
bidang tanah tertentu oleh pihak tertentu, atau status keputusan Tata Usaha Negara
menyangkut penguasaan, pemilikan dan penggunaan atau pemanfaatan atas bidang
tanah tertentu.
Nomor Daerah yang memimpin prinsip otonomi seluas dan sebagai Pemerintahan
prinsip Negara.
a) Fungsi Undang- pemerintah Tahun daerah menurut Undang Nomor 23 tahun 2004
yang sendiri tidak asas dalam asas pokok penyelenggaraan asas tersebut. Tujuan
temuan asas ini tidak lain kreasi. asas-asas adanya -kreasi menyimpang dari
sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara kreditur dengan
debitur. Wanprestasi atau tidak dipenuhinnya janji dapat terjadi baik karena
disengaja maupun tidak disengaja. Seorang debitur dikatakan lalai, apabila ia tidak
telah diperjanjikan.
Wanprestasi terdapat dalam Pasal 1243 KUH Perdata, yang menyatakan bahwa:
“penggantian biaya, rugi dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu perikatan,
perikatannya, tetap melalaikannya, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau
dibuatnya, hanya dapat diberikan atau dibuatnya, hanya dapat diberikan atau dibuat
dalam tenggang waktu yang telah dilampaukannya”. Kata lain wanprestasi juga
dapat diartikan suatu perbuatan ingkar janji yang dilakukan oleh salah satu pihak
yang tidak melaksanakan isi perjanjian, isi ataupun melaksanakan tetapi terlambat
Mengenai pengertian dari wanprestasi, menurut Ahmadi Miru wanprestasi itu dapat
berupa perbuatan :
1. Tidak memenuhi prestasi sama sekali Sehubungan dengan debitur yang tidak
sekali.
2. Memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya. Apabila prestasi debitur masih
3. Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru. Debitur yang memenuhi
prestasi tapi keliru, apabila prestasi yang keliru tersebut tidak dapat diperbaiki
Overmatch adalah suatu keadaan atau kejadian yang tidak dapat diduga-duga
sebelum ia lalai untuk apa dan keadaan mana tidak dapat dipersalahkan kepadanya.
1. Overmatch mutlak adalah apabila prestasi sama sekali tidak dapat dilaksanakan
oleh siapapun.
Kesengajaan maupun lalai, kedua hal tersebut menimbulkan akibat yang berbeda,
dimana akibat akibat adanya kesengajaan, si debitur harus lebih banyak mengganti
kerugian dari pada akibat adanya kelalaian. Surat peringatan yang menyatakan
pemberitahuan atau pernyataan dari kreditur kepada debitur yang berisi ketentuan
waktu seperti yang ditentukan dalam pemberitahuan itu. Dari ketentuan Pasal 1238
KUH Perdata dapat dikatakan bahwa debitur dinyatakan apabila sudah ada somasi
Kasus perdata ini telah diputuskan dan selesai pada tanggal 11 Desember 2022 oleh
Majelis Hakim didampingi oleh panitera pengganti pada Pengadilan Negeri Tanjung
Pengadilan Negeri Tanjung karang Kelas IA yang memeriksa dan memutus perkara
Sukarame Kecamatan Sukrame Kota Bandar Lampung, dalam hal ini diwakili
Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Oktober 2022, selanjutnya disebut sebagai Penggugat.
Penggugat dengan surat gugatan tanggal 6 November 2022 yang diterima dan
usaha sampingan pada tahun 2004 di kawasan Kelurahan Enggal Tanjung Karang,
Bandar Lampung
2. Bahwa benar pada sekitar awal bulan Februari 2005 Tergugat mengajak Penggugat
untuk melakukan bisnis usaha pabrik kerupuk dengan bujuk rayu dan iming-iming
keuntungan yang lumayan besar, akan tetapi karena Tergugat sebagai seorang PNS
tentu saja semua usaha tersebut dijalankan oleh Tergugat dengan pengawasan dari
Penggugat.
3. Bahwa terhadap ajakan Tergugat tersebut di jawab oleh Penggugat tidak ada modal,
akan tetapi di jawab Tergugat dengan cara pinjam uang kredit Bank Niaga Tanjung
Karang dengan jaminan berupa tanah dan rumah bangunan di atasnya sesuai SHM
4. Bahwa oleh karena Sertifikat dan bangunan rumah di Enggal tersebut masih atas
nama Penggugat, maka atas persetujuan Istri Penggugat (Sri Mulyati) pada
perkiraan Februari 2005 dibuatkan akta jual beli dan balik nama atas nama
Tergugat dimana pada saat itu Penggugat tentusaja sama sekali tidak menerima
uang jual belinya dari Tergugat serta Penggugat telah terkena bujuk rayu dan janji-
5. Bahwa sesungguhnya tanah dan bangunan rumah milik Penggugat yang dijalan
Flamboyan RT. 02 RW. 03 LK. III Nomor 44 Kel. Enggal, Kec. Enggal Bandar
Lampung tersebut adalah satu-satunya rumah tinggal Penggugat dengan istri dan 4
orang anak-anaknya, yang telah dibalik nama atas nama Tergugat di jaminkan pada
Bank Niaga Tanjung Karang pada Penggugat pada perkiraan bulan Februari akhir
tahun 2005 sehingga cair dengan kredit pinjaman Rp. 150.000.000,- (Seratus lima
6. Bahwa tentusaja setelah cairnya kredit pinjaman dari Bank Niaga atas nama
Tergugat, maka Penggugat selalu dan berkali-kali bertanya tindak lanjut daribisnis
usaha dan pabrik kerupuk untuk direalisasikan, tetapi di jawab selalu pula dengan
7. Bahwa ternyata setelah cairnya kredit pinjaman pada Bank Niaga tersebut Tergugat
pada tanggal 3 Mei 2005 dihadapan PPAT Lampung Selatan telah membeli sebidang
tanah sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor 577, Luas 3.998 m2 yang terletak di Desa
Candimas Natar Kabupaten Lampung Selatan, Surat Ukur Nomor 454/Candimas/2002 Atas
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah : Jumadi, Kamijo dan Tanah Sugiran
Senilai Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) yang uangnya adalah pinjaman
8. Bahwa oleh karena Penggugat khawatir tanah dan bangunan yang ditempati
Bank, maka Penggugat diberikan jaminan oleh Tergugat berupa SHM Nomor 577
Tertanggal 27 April 2005, Surat Kuasa Penuh tertanggal 3 Januari 2011 (Bukti
9. Bahwa oleh karena dalam Surat Kerjasama antara Penggugat dengan Tergugat
pada point 5 yang berisi apabila dikemudian hari ternyata terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan terhadap diri saya/ Tergugat (Meninggal dunia atau melarikan
diri), maka Sertifikat milik saya tersebut (SHM Nomor 577 tersebut di atas) yang
10. Bahwa oleh karena kredit pinjaman atas nama Tergugat pada Bank Niaga tersebut
Penggugat telah menerima surat peringatan 1, 2 dan 3 dari Bank serta Surat
menghilang.
11. Bahwa benar pada tanggal 29 April 2010 Penggugat juga telah menerima Surat
Eksekusi pengosongan pada hari Rabu 5 Mei 2010 dari Ketua Pengadilan Negeri
Penggugat dan keluarga dengan sedih dan sangat terpaksa pindah rumah dengan
mengontrak pada lokasi lain, sementara Tergugat pergi dan menghilang entah
kemana.
12. Bahwa benar pada tanggal 5 Mei 2010 Penggugat telah menerima Surat Berita
Tanjung Karang sesuai dengan Penetapan Resmi Ketua Pengadilan Negeri Kelas
13. Bahwa terhadap hal tersebut di atas Tergugat telah menghilang dan pernah sekali
14. Bahwa terhadap kronologis tersebut di atas tentu saja Tergugat telah melakukan
15. Bahwa oleh karena Tergugat telah melakukan Wanprestasi / Cidera Janji pada
rumah tempat tinggal nya terakhir yang pernah di kontrak (sesuai alamat isi
Gugatan ini) di Panjang ternyata oleh Tergugat dan keluarganya telah dijual,
kemudian pindah entah kemana (menghilang), sedangkan Penggugat hanya
Tergugat dan dikuasai Physik oleh Penggugat, beserta Surat Kerja Sama
tertanggal 18April 2005, Surat Wasiat tanggal 27 April 2005, Surat Kuasa Penuh
tanggal 3 Januari 2011, PBB Surat Keterangan dari Kepala Desa Way Sari
16. Bahwa berdasarkan bukti-bukti tentu saja Penggugat mempunyai dasar hukum
dan karenanya Tergugat juga tentu saja telah melakukan perbuatan Wanprestasi/
Cidera Janji.
17. Bahwa akibat perbuatan Tergugat pada Penggugat tentusaja Penggugat telah
berikut:
a. Kerugian Moril berupa uang dinilai Rp. 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah)
b. Kerugian materiil, berupa tanah dan bangunan tanah milik Penggugat yang di Jl.
Flamboyan RT. 02 RW. 03 LK. III Nomor 44 Kel. Enggal, Kec. Enggal Bandar
Apabila dijual dengan harga pasaran pada saat itu (Tahun 2005) nilainya
Rp.400.000.000,- (Empat ratus juta rupiah)
18. Bahwa oleh karena berdasarkan bukti-bukti yang ada pada Penggugat dan secara
physik juga dikuasai oleh Penggugat berupa sebidang tanah Sertifikat Hak Milik
Nomor 577, Luas 3.998 m2 yang terletak di Desa Candimas Natar Kabupaten
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah : Jumadi, Kamijo dan Tanah Sugiran
karenanya menyatakan peralihan tanah sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor Nomor
577, Luas 3.998 m2 yang terletak di Desa Candimas Natar Kabupaten Lampung
- Sebelah Barat berbatas dengan tanah : Jumadi, Kamijo dan Tanah Sugiran
Yang ada pada Penggugat dan secara physik di kuasai oleh Penggugat adalah sah
22
Ahmad Ulil, DKK. Penerapan Omnibus 2020. “Ilmiah Pembentukan
Arsitektur LawMelalui Tlanplantasi Undang-Undang Hukum Nasional”.
Jurnal Kebijakan Hukum Vol. 14.hlm.3.
25
Agus Law di Sahbani, “Plus Minus Omnibus Mata Pakar”,
https://www.hukumomnibus-law
BAB III
METODEPENELITIAN
A. Pendekatan Masalah
Pendekatan dalam penelitian ini bersifat normatif teoritis, penelitian ini dilakukan
teori/ yang dilakukan hal sebagai pendapat melihat dianggap dalam sarjana dan
hal yang akan hukum dengan mempelajari (Library Research) Hukum Perundang-
1. Sumber Data
Dalam penelitian ini diperlukan sumber hukum yang sifatnya mengikat, dari data
ini sumber media diperlukan, seperti media cetak, surat kabar, literatur penelitian
2. Jenis Data
Jenis data dipergunakan yang dalam penelitian ini bersumber dari data primer
seperti turun langsung ke lapangan atau disebut dengan istilah observasi secara
langsung, yaitu dengan melakukan wawancara langsung kepada pihak terkait kasus
Bahan Hukum Primer berupa Undang-Undang, sumber data hukum yang resmi,
mempunyai peraturan suatu badan atau hukum primer yang digunakan Lembaga
b. Data Sekunder
Data sekunder digunakan untuk membahas penelitian ini antara lain data yang
sumber atau melalui perantara artikel-artikel dan undang yang membahas jurnal-
jurnal topik hukum secara komprehensif, buku hukum lainnya, dan Undang-
c. Data Tersier
Bahan Hukum Kamus data petunjuk Inggris memberikan data Tersier hukum
penjelasan terhadap adalah Kamus Bahasa sekunder, antara lain dan yang
Indonesia, data hukum Bahasa hukum primer dan, Hukum Kamus Besar, Majalah,
(mengutip bacaan data studi arah bahan dengan permasalahan peraturan dengan
cara membaca, lainnya dan dengan yang mempunyai dilakukan yang menunjang
dibahas.
b. Data Lapangan
Data lapangan (field research) adalah suatu pengumpulan data yang berkaitan
pertanyaan wawancara pada pihak terkait Putusan Perkara yaitu Pengadilan Negeri
Tanjung Karang, BPN Lampung, Kantor Hukum Erdiansyah Suwardi, S.H., M.H.
dibahas. Pengolahan data dapat meliputi kegiatan data, pengolahan data, dan
D. Analisis Data
Setelah data fakta dalam secara sistematis kemudian dilakukan secara deduktif
dianalisis studi lapangan kalimat yang secara didasarkan secara berpikir fakta
penjelasan disusun kesimpulan penelitian yaitu dengan baik yang hasil studi
mengumpulkan data hasil wawancara sebagai berikut; secara garis besar dapat
diartikan sebagai penghormatan terhadap hak- hak perorangan atas tanah. Hal
atau suatu masyarakat hukum adat, maka negara wajib untuk memberi jaminan
kepastian hukum terhadap hak atas tanah tersebut sehingga lebih mudah bagi
pihak lain.
“Dalam perkara ini Bapak Haristari selaku Penggugat sudah mendaftarkan hak
terhadap hak-hak atas tanah sebagaimana yang diatur dalam Pasal 28 huruf h
ayat 4, yang dinyatakan bahwa: “Setiap orang berhak mempunyai hak milik
pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil secara sewenang-wenang
penilaian terhadap besarnya nilai ganti kerugian dilakukan oleh penilai yang
akan menilai bidang per bidang tanah, yang meliputi: a.Tanah; b. Ruang atas
dengan tanah; dan/atau f. Kerugian lain yang dapat dinilai. Ketentuan Pasal
33tersebutyang secara tegas telah mengatur mengenai dasar dan cara penilaian
dinilai telah jauh lebih maju apabila dibandingkan dengan ketentuan ganti
rugi yang diatur dalam Perpres Nomor 65 Tahun 2006, dimana penentuan
Pada data Hasil wawancara sebelumnya Hak Milik Tanah atas nama
Penggugat sudah dibalik nama menjadi milik Tergugat seperti yang telah
“Bapak Haristari (Penggugat) meminta dibuatkan akta jual beli dan balik
nama atas nama Tergugat dimana pada saat itu Penggugat tentusaja sama
sekali tidak menerima uang jual belinya dari Tergugat hanya dijanjikan
dengan alasan kerja sama bisnis, Penggugat telah terkena bujuk rayu dan janji-
janji keuntungan bisnis usaha kerupuk dari Tergugat. Berdasarkan Pasal 1238
KUHPerdata menyebutkan bahwa debitur dinyatakan lalai dengan surat
perintah, atau dengan akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari
perikatan sendiri, yaitu bila perikatan ini mengakibatkan debitur harus
dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan. Sebagai pemilik
utama tanah dan bangunan rumah milik Penggugat yang dijalan Flamboyan
RT. 02 RW.
03 LK. III Nomor 44 Kel. Enggal, Kec. Enggal Bandar Lampung tersebut
adalah satu-satunya rumah tinggal Penggugat dengan istri dan 4 orang anak-
anaknya, yang telah dibalik nama atas nama Tergugat di jaminkan pada Bank
Niaga Tanjung Karang pada Penggugat pada perkiraan bulan Februari akhir
tahun 2005 sehingga cair dengan kredit pinjaman Rp. 150.000.000,- (Seratus
lima puluh juta rupiah). Setelah cairnya kredit pinjaman pada Bank Niaga
tersebut Tergugat pada tanggal 3 Mei 2005 dihadapan PPAT Lampung Selatan
telah membeli sebidang tanah sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor 577, Luas
3.998 m2 yang terletak di Desa Candimas Natar Kabupaten Lampung Selatan,
Surat Ukur Nomor 454/Candimas/2002 Atas Nama SANDY. B, Oleh karena
Penggugat khawatir tanah dan bangunan yang ditempati Keluarga Penggugat
yang terletak di Kelurahan Enggal tersebut dilelang oleh Bank, maka
Penggugat diberikan jaminan oleh Tergugat berupa SHM Nomor 577 Luas
.3.998 m2 yang terletak di Desa Candimas Natar sebagaimana tersebut di atas
beserta, Surat Kerjasama (Tertanggal 18 April 2005), Surat Wasiat Tertanggal
27 April 2005, Surat Kuasa Penuh tertanggal 3 Januari 2013 (Bukti ditandai
P1, P2, P3). Oleh karena dalam Surat Kerjasama antara Penggugat dengan
Tergugat pada point 5 yang berisi apabila dikemudian hari ternyata terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan terhadap diri saya/ Tergugat (Meninggal dunia atau
melarikan diri), maka Sertifikat milik saya tersebut (SHM Nomor 577 tersebut
di atas) yang merupakan jaminan pada Penggugat, maka Tergugat memberi
kuasa khusus untuk menjual dan membalik nama atas nama Penggugat.”
M.H., Kepemilikan Hak Atas Tanah milik Penggugat sudah resmi menjadi
Wanprestasi dengan Sengketa Tanah selesai melalui cara Litigasi dan tidak
ada upaya melalui Mediasi/Non Litigasi sebelumnya oleh kedua belah pihak.
berisikan dimana debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah, atau dengan
fakta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari perikatan sendiri, yaitu bila
Adapun wanprestasi adalah kata yang berasal dari istilah aslinya dalam bahasa
macam istilah yang dipakai untuk wanprestasi, tidak terdapat kata sepakat di
antara para ahli hukum dalam menentukan istilah mana yang hendak
dipergunakan. Pandanan kata wanprestasi dalam bahasa Indonesia terdapat
berbagai istilah, yaitu: “Ingkar janji, Cedera Janji, melanggar janji, dan lain
sebagainya.
kapan debitur dapat dikatakan dalam keadaan sengaja atau lalai tidaki
memiliki akibat hukum bagi debitur. Untuk mengetahui sejak kapan debitur
pemenuhan prestasi oleh debitur dan tenggang waktu tersebut telah dilampaui,
maka menurut ketentuan Pasal 1238 KUHPdt, debitur dianggap telah lalai
dengan lewatnya waktu yang ditentukan tersebut. Dalam hal ini tenggang
karena terjadi suatu peristwia yang tidak dapat diduga pada waktu pembuatan
KUHPdt).
Penyelesaian kasus sengketa tanah pada Pasal yang terkait dalam kasus
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan hasil wawancara diatas, bahwa bila suatu gugatan tidak dapat
dibuktikan dalil gugatannya seperti yang tertuang dalam Pasal 163 HIR
bantahannya dengan mengajukan alat bukti tertulis berupa bukti surat sertifikat
hak milik dari Bapak Haristari dan Tergugat mengajukan saksi- saksi sebanyak
seperti yang telah diuraikan sebelumnya diatas, bahkan dari pihak Penggugat
etikad baik. Setelah mendengar dan melihat bukti-bukti dan keterangan saksi
yang diajukan oleh pihak Tergugat, maka Majelis Hakim dalam menjatuhkan
putusan yang seadil-adilnya tanpa memihak kepada salah satu pihak. Jadi
dimana objek sengketa berupa 2 (dua) bidang tanah sengketa yaitu Tanah dan
3.998 m2 bahwa bila suatu gugatan tidak dapat dibuktikan dalil gugatannya
membuktikan hal- hal yang telah disampaikan dalam gugatan, maka gugatan
terkait sengketa hak milik atas tanah hal ini sesuai dengan Pasal 163 HIR/283
RBg yang menetapkan bahwa pihak Tergugat tidak dapat membuktikan dalil
jalannya persidangan dan menghukum pihak Tergugat atas perkara ini sebesar
Penyelesaian sengketa hak atas tanah antara pihak penggugat dan pihak
terkait sengketa hak milik atas tanah hal ini sesuai dengan Pasal 163 HIR/283
RBg yang menetapkan bahwa pihak Tergugat tidak dapat membuktikan dalil
jalannya persidangan dan menghukum pihak Tergugat atas perkara ini sebesar
Rp. 5.506.000,00 (lima juta lima ratus enam ribu rupiah). Metode penyelesaian
sengketa secara litigasi melalui mediasi kedua belah pihak telah dilakukan dan
kedua belah pihak pun sangat terbuka dalam mediasi ini baik itu pihak
penggugat maupun pihak tergugat namun perkara ini tidak dapat terselesaikan
melalui mediasi karena kedua belah pihak merasa bahwa hasil keputusan dari
mediasi ini tidak menemukan titik terang dan tetap menempuh jalur hukum.
B. Pertimbangan Hakim terkait perkara Wanprestasi dan Sengketa
Berdasarkan keterangan dari Bapak Ramli, S.H, M.H., sebagai salah satu
bahwa pelaksanaan perjanjian dengan cara pinjam uang kredit Bank Niaga
Tanjung Karang dengan jaminan berupa tanah dan rumah bangunan di atasnya
“Jadi mbak tanah dan bangunan rumah milik bapak Haristari (penggugat)yang
ada dijalan Flamboyan RT. 02 RW. 03 LK. III Nomor 44 Kel. Enggal, Kec.
Enggal Bandar Lampung tersebut adalah satu-satunya rumah tinggal bapak
Haristari dengan istri dan 4 orang anak-anaknya, yangtelah dibalik nama atas
nama Sandy (tergugat), tanah dan rumah bangunan di atasnya sesuai SHM
Nomor 1038/E, Surat Ukur Nomor 20/Enggal/2001 tanggal 14 April 2001,
seluas 217 m2 An. Haristari (penggugat) di jaminkan pada Bank Niaga
Tanjung Karang pada Penggugat pada perkiraan bulan Februari akhir tahun
2005 sehingga cair dengan kredit pinjaman Rp. 150.000.000,- (Seratus lima
puluh juta rupiah). Tetapi tidak ada perjanjian surat kerja sama sebelumnya
antara kedua belah pihak (Penggugat dan Tergugat)”.
antar dua belah pihak dalam perjanjian tersebut. Dalam penjelasan tersebut
berpedoman pada Pasal 1313 KUHPerdata: “Perjanjian adalah suatu perbuatan
yang mana satu orang atau lebih telah mengikatkan dirinya terhadap satu orang
atau lebih”, Menurut pendapat peneliti sendiri dalam menanggapi hal tersebut
dapat ditarik suatu pemahaman bahwa perjanjian bisnis untuk mengikat para pihak
kepastian hukumnya.
Mengenai syarat sahnya suatu perjanjian, hal ini diatur dalam Pasal 1320
perikatan; 3) Suatu hal tertentu; dan 4) Suatu sebab yang halal. Adapun syarat
Dari keempat syarat sahnya perjanjian di atas, maka perlu adanya pembahasan
lebih lanjut lagi. Syarat sah pertamanya ialah kesepakatan mereka yang
mengikatkan dirinya. Perlu untuk kita pahami bersama bahwa kata sepakat ini
merupakan salah satu syarat paling utama dan hal yang sangat penting dalam
sahnya suatu perjanjian. Dalam kesepakatan ini dapat ditandai oleh penawaran
dan penerimaan, baik secara tertulis, lisan, diam-diam, ataupun simbol tertentu.
hal jaminan tanah itu dengan menggunakan kesepakatan secara tertulis dan
masih banyak juga masyarakat yang masih menggunakan
akta autentik ataupun data di bawah tangan, dan dalam penelitian mengenai
yang terjadi pada masyarakat luas, hal ini dikarenakan sudah menjadi adat
kebiasaan, dan sering tidak disadari juga bahwa masyarakat telah melakukan
permasalahan Sengketa Tanah dengan timbal balik atau bisa juga dengan
“setelah cairnya kredit pinjaman dari Bank Niaga atas nama Sandy (tergugat),
maka Haristari (penggugat) selalu dan berkali- kali bertanya tindak lanjut dari
bisnis usaha dan pabrik kerupuk untuk direalisasikan, tetapi di jawab selalu
pula dengan janj-janji kosong dan janji palsu (Wanprestasi / Cidera Janji).
ternyata setelah cairnya kredit pinjaman pada Bank Niaga tersebut Tergugat
pada tanggal 3 Mei 2005 dihadapan PPAT Lampung Selatan telah membeli
sebidang tanah sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor 577, Luas 3.998 m2 yang
terletak di Desa Candimas Natar Kabupaten Lampung Selatan, Surat Ukur
Nomor 454/Candimas/2002 Atas Nama SANDY. B Senilai Rp. 50.000.000,-
(Lima puluh juta rupiah) yang uangnya adalah pinjaman kredit padabank
tersebut di atas. karena Penggugat khawatir tanah dan bangunan yang
ditempati Keluarga Penggugat yang terletak di Kelurahan Enggal tersebut
dilelang oleh Bank, maka Penggugat diberikan jaminan oleh Tergugat berupa
SHM Nomor 577 Luas .3.998 m2 yang terletak di Desa Candimas Natar
sebagaimana tersebut di atas beserta, Surat Kerjasama (Tertanggal 18 April
2005), Surat Wasiat Tertanggal 27 April 2005, SuratKuasa Penuh tertanggal 3
Januari 2011. Bahwa terhadap hal tersebut di atas Tergugat telah menghilang
dan pernah sekali Pada tanggal 3 januari 2011 bertemu di Kontrakannya di
daerah Panjang dengan istrinya dan kemudian bersedia menandatangani Surat
Kuasa Penuh terhadap sebidang tanah bersertifikat Nomor
577/08.02.07.30.1.00577 yang diterbitkan BPN Lamsel An. Tergugat kepada
Penggugat. Kronologis tersebut di atas tentu saja Tergugat telah melakukan
perbuatan Wanprestasi / Cidera Janji pada Penggugat”.
kedua belah pihak, supaya nantinya permasalahan yang telah terjadi ini tidak
“Jadi saya selaku kuasa hukum bapak Haristari merasa kasihan dengan beliau
juga beserta istri dan anak-anaknya karena mereka telah menerima surat dari
bank bahwa rumah mereka akan dilelang karna sudah menunggak selama 3
bulan dan mereka harus mengosongkan rumah tinggal yang sudah dibalik
nama menjadi milik Sandy (tergugat) yang dijaminkan kepada bank niaga oleh
sandy (tergugat), waktu itu beliau meminta saya untuk membantu
permasalahan sengketa dan Wanprestasi sambil menangis. Kemudian bapak
Haristari (penggugat) datang ke kantor saya untuk membantu penyelesaian
sengketa tersebut dan menggugat bapak Sandy (tergugat) pada tanggal 6
November 2022 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Tanjung Karang Kelas IA pada tanggal 8 November 2022 dalam
Register Nomor:206/Pdt.G/2022/PN Tjk.”
Dari temuan penelitian yang didapatkan pada perkara Wanprestasi tersebut,
gugatan dilakukan pada tanggal 6 November 2022 yang turut dibantu oleh
Tergugat. Hal ini secara otomatis membuat Penggugat curiga dan takut akan
kerugian dan haknya hilang karna perjanjian bisnis tersebut. Maka Bapak
menyatakan:
“Jadi mbak perlindungan hukum ini kan merupakan konsep yang universal
dari suatu negara hukum. Perlindungan hukum diberikan apabila terjadi
pelanggaran maupun tindakan yang bertentangan dengan hukum. Maka kami
selaku Kuasa Hukum bapak Haristari memberikan arahan kepada beliau
bahwasannya adanya UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA untuk
memperkuat keabsahan kepemilikan hak atas tanahnya dengan memiliki
perangkat peraturan hukum yang tertulis dan memberikan surat tanda bukti
kepemilikan tanah, melalui penyelenggaraan pendaftaran tanah. Karena
Hukum tanah Nasional memberikan perlindukan hukum kepada pemegang
hak atas tanah bahwa penggunaan dan pengawasan tanah oleh siapapun dan
untuk apapun harus dilandasi dengan hak atas tanah yang disediakan oleh
hukum pertanahan nasional. Penguasaan dan penggunana tanah dilindungi
hukum terhadap gangguan- gangguan pihak manapun, baik sesama anggota
masyarakat maupun pihak penguasa sekalipun, jika gangguan tersebut tidak
berdasarkan landasan hukum. Dengan kata lain, apabila tanah dikuasai oleh
pemegang hak secara sah, jika diperlukan untuk pembangunan harus didahului
dengan musyawarah terlebih dahulu, maka dari itu kami selaku kuasa hukum
membantu bapak Hastari untuk membuat perjanjian kontrak hak
kepemilikan hak atas tanah untuk menjamin perlindungan hukum hak atas
tanah beliau.”
“Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil secara sewenang-wenang dan harus diimbangi dengan
ganti kerugian”.
penilaian terhadap besarnya nilai ganti kerugian dilakukan oleh penilai yang
akan menilai bidang per bidang tanah, yang meliputi: a. Tanah; b. Ruang atas
tanah
“Penyelesain sengketa hak atas tanah antara pihak penggugat dan pihak
tergugat di Pengadilan Negeri Tanjung Karang dengan nomor perkara
206/Pdt.G/2022/Pn.Tjk, dengan metode penyelesaian sengketa secara litigasi
melalui mediasi telah di lakukan oleh kedua belah pihak, dan kedua belah
pihakpun sangat terbuka dalam mediasi ini baik itu pihak penggugat, ataupun
pihak tergugat. Namun perkara tersebut tidak dapat terselesaikan melaui
mediasi karena kedua belah pihak merasa bahwa hasil dari keputusan mediasi
ini tidak menemukan titik terang, dan tetap menempuh jalur hukum, walaupun
telah banyak upaya-upaya telah dilakukan. Dalam perkara perdata gugatan
antara Bapak Haristari (penggugat) dan Bapak Sandy (tergugat) Untuk dapat
dilaksanakan seluruh isi putusan sebagaimana yang telah diputuskan oleh
hakim dan sudah ditetapkan oleh Pengadilan, maka pihak pemenang
(penggugat) harus mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan untuk
dilakukannya penyitaan terhadap objek yang dipersengketakan”.
pengadilan.
“Jadi perkara tersebut ada dalam Pasal 125 ayat (1) HIR atau Pasal 149 RBg
menentukan bahwa gugatan dapat dikabulkan secara verstek apabila : a.
Tergugat tidak datang pada hari sidang pertama yang telah ditentukan atau
tidak mengirimkan jawabannya. b. Tergugat tidak mengirimkan
wakil/kuasanya yang sah untuk menghadap atau tidak mengirimkan
jawabannya ; c. Tergugat telah dipanggil dengan patut
;Gugatan beralasan dan berdasarkan hukum”.
tidak pernah datang menghadap dan tidak pula mewakilkan kuasanya yang
sah untuk itu, walaupun telah dipanggil secara patut berdasarkan Relas
telah dipanggil secara sah dan patut, sehingga Tergugat haruslah dinyatakan
tidak hadir; oleh karena Tergugat telah dinyatakan tidak hadir akan tetapi dalil
atau tidak.
tergugat untuk membuka usaha pabrik kerupuk. Dan untuk modal usaha
dibalik nama menjadi nama Tergugat; Bahwa kemudian Sertifikat Hak Milik
atas nama Tergugat lalu tergugat meminjam uang kepada Bank Niaga
uang tersebut Tergugat belikan tanah seluas 3.998 m² yang terletak di Desa
Candi Mas Natar Kabupaten Lampung Selatan dengan SHM Nomor577, Surat
telah dilelang dan telah dieksekusi sehingga menjadi milik Beny Hidayat;
3.998 m² yang terletak di Desa Candi Mas Natar Kabupaten Lampung Selatan
Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa P-1 sampai dengan P-8 dan 2
(dua) orang saksi; karena bukti surat P-1 s/d P-8 telah memenuhi persyaratan
Bahwa dalil pokok gugatan penggugat diatas, yang perlu dibuktikan apakah
tanah seluas 3.998 m² yang terletak di Desa Candi Mas Natar Kabupaten
Bahwa dari bukti surat P-3 berupa Surat Kerja Sama tertanggal 18 April 2005
menyebutkan : kedua pihak tersebut diatas telah sepakat bersama untuk kerja
sama dalam usaha Freelance (usaha bebas). Hal ini membuktikan tergugat
dalil penggugat dalam gugatan adalah usaha pabrik krupuk dan penggugat
menyetujuinya.
Kemudian dari bukti P-3 tersebut, membuktikan pula bahwa untuk membuka
usaha Pabrik krupuk telah disefakati oleh tergugat dan penggugat diperlukan
modal sebesar Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) dengan cara
kredit di Bank Niaga Teluk Betung dengan agunan tanah dan rumah milik
Bahwa dengan mencermati bukti P-1 berupa Surat Wasiat tertanggal 27 April
2005 yang dibuat oleh Tergugat, walaupun judulnya Surat Wasiat namun
Penggugat telah menjadi agunan kredit di Bank Niaga Teluk Betung oleh
Tergugat. Kemudian dari salah satu isi dari bukti P-3 tersebut ternyata
April 2001 sudahdi balik nama menjadi nama tergugat (Sandy B);
Bahwa dengan merujuk pada bukti P-6 yaitu Surat dari Pengadilan Negeri
tereksekusi dan yang menjadi objek eksekusi adalah sebidang tanah seluas
N0.20/Enggal/2001
Bahwa akhirnya sebidang tanah seluas 217 M2 dengan Sertifikat Hak Milik
Pemohon Eksekusi atau Pemenang Lelang adalah Moh. Benny Hidayat (bukti
P-5);
Bahwa tanah dan rumah Penggugat yang terletak di Jalan Flamboyan Nomor
Bahwa berdasarkan bukti P-5 dan bukti P-6 terbukti bahwa Tergugat sebagai
tidak menikmati uang pinjaman di Bank Niaga yang dicairkan oleh Tergugat
dan tergugat tidak menepati janjinya untuk membuka usaha pabrik kerupuk.
Kemudian berdasarkan bukti P-8 ternyata tergugat sudah tidak lagi beralamat
tergugat;
Bahwa oleh karena Penggugat mengalami kerugian akibat ulah tergugat maka
sesuai dengan bukti P-3 sudah sepatutnya menurut hukum Tergugat harus
atas nama Sandy b, tanah seluas 3998 m2 yang terletak di bangun Sari I
Tergugat diberi kuasa untuk menjual dan membalik nama atas nama Hastari
(penggugat)
Bahwa janji Tergugat kepada penggugat untuk menjual dan membalik nama
tanah seluas 3.998 m² yang terletak di Desa Candi Mas Natar Kabupaten
Bahwa berdasarkan bukti P-3 dan bukti P-4 tersebut, cukup beralasan bila
tanah seluas 3.998 m² yang terletak di Desa Candi Mas Natar Kabupaten
hukum;
hak atas tanah dan rumah yang beralamat di jalan Flamboyan Nomor 44
Kelurahan Enggal Kota Bandar Lampung (bukti P-1) dan tergugat bersedia
dan akan mengakui atas gugatan tanah dan rumah tersebut, yang telah di balik
nama atas nama tergugat untuk mengembalikan dan menyerahkan rumah dan
tanah tersebut kepada penggugat (bukti P-3) serta janji tergugat kepada
penggugat untuk membuka usaha pabrik kerupuk hanya isapan jempol belaka
Milik Nomor Nomor 577, Luas 3.998 m2 yang terletak di Desa Candimas
berbatas dengan tanah : Jumadi, Kamijo dan Tanah Sugiran ; Sebelah Timur
tanah : Jalan ; Sebelah Selatan berbatas dengan tanah : Zulkarnain Yang ada
pada Penggugat dan secara physik di kuasai oleh Penggugat adalah sah secara
(sembilan ratus juta rupiah) dari Penggugat tersebut, ternyata berdasarkan alat
membuktikan secara rinci adanya dan besarnya kerugian yang diderita oleh
Bahwa dari pertimbangan diatas, gugatan Penggugat ada yang dikabulkan dan
perkara yang timbul dalam perkara ini; Memperhatikan Pasal 125 ayat (1)
HIR atau Pasal 149 RBg serta Pasal-Pasal lain dari peraturan perundang-
“Dalam Perkara tersebut ini saya jabarkan hasil putusan oleh Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Tanjungkarang Kelas I A pada hari Selasa tanggal 29
Januari 2023 Menyatakan Tergugat tidak hadir, walaupun telah dipanggil
secara sah dan patut; 1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian
secara Verstek; 2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan
wanprestasi;3. menyatakan peralihan tanah sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor
Nomor 577, Luas 3.998 m2 yang terletak di Desa Candimas Natar Kabupaten
Lampung Selatan, Surat Ukur Nomor454/Candimas/2002 tanggal 20 Juni 2002
Atas Nama SANDY. B dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Barat
berbatas dengan tanah : Jumadi, Kamijo dan Tanah Sugiran ; Sebelah Timur
berbatas dengan tanah:Ngatimah / Tugiman; Sebelah Utara berbatas dengan
tanah : Jalan ; Sebelah Selatan berbatas dengan tanah : Zulkarnain, yang ada
pada Penggugat dan secara physik di kuasai oleh Penggugat adalah sah secara
hukum menjadi milik Penggugat. 4. Menolak gugatan Penggugat selebihnya;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini sebesar Rp 5.506.000,- (lima juta lima ratus enam ribu rupiah)”.
milik atas tanah, Hukum Acara Perdata, hal. 812:15 yang kemudian berubah
menjadi harta bawaaan ditetapkan sebagai hak milik dari pihak Tergugat hal ini
Mengingat, Pasal 283 RBg, Pasal 285 RBg, Pasal 306 RBg, Pasal 1868
dengan memberikan tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor Nomor 577,
(Tergugat).
Pertimbangan Hak Yuridis terkait perkara tersebut, lebih lanjut Bapak Yus
Enidar menyatakan:
“Begini mbak penguasaan ini ada dalam aspek privat, sedangkan aspek
publiknya diatur dalam Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara 1945
dan Pasal 2 Undang-Undang Pokok Agraria bahwa Bumi dan Air dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Perihal Keabsahan
pelepasan hak dan ganti kerugian tanah garapan berdasarkan putusan Nomor
206/Pdt.G/2022/Pn.Tjk, di mana dalam gugatan penggugat yang menyatakan
mengenai suratperalihan tanah sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor Nomor 577,
Luas 3.998 m2 yang terletak di Desa Candimas Natar Kabupaten Lampung
Selatan, Surat Ukur Nomor 454/Candimas/2002 tanggal 20 Juni 2002 Atas
Nama SANDY. B”.
Penguasaan tanah secara yuridis berarti ada hak dalam penguasaan itu yang
diatur oleh hukum ada kewenangan menguasai secara fisik, misalnya dalam
hal sewa menyewa tanah secara yuridis tanah adalah hak pemilik tanah tetapi
secara fisik tanah itu digarap atau digunakan oleh penyewa tanah tersebut
dalam jangka waktu yang sudah disepakati, juga dalam hal menjamin tanah
pada Bank maka Bank sebagai kreditur adalah pemegang hak jaminan atas
Negara yang bersumber pada hak menguasai tanah oleh Negara yang diatur
sertifkat tanah SHM Nomor 1038/E, surat ukur Nomor 20/Enggal/2001, seluas
217m2 dan membangun bisnis usaha pabrik kerupuk dengan bujuk rayu dan iming
wanprestasi yaitu menyatakan peralihan tanah sesuai sertifikat hak milik no 577 luas
3.998 m2 yang terletak di desa candimas natar kabupaten lampung selatan dan
membayar biaya perkara sebesar dalam perkara gugatan antara pihak penggugat dan
pihak tergugat untuk dilaksanakan seluruh isi putusan sebagaimana yang telah
diputuskan oleh hakim dan sudah di ditetapkan di pengadilan maka pihak pemenang
penyitaan terhadap obyek yang di sengketa berdasarkan alat bukti yang diajukan
Penggugat, tidak dapat membuktikan rincian dan besarnya kerugian yang diderita
gugatan perdata yang menuntut agar Tergugat dihukum membayar ganti kerugian
kepada Penggugat. Dalam persidangan pengadilan ternyata Penggugat tidak dapat
membuktikan secara rinci adanya dan besarnya kerugian yang diderita oleh
pembayaran ganti rugi yang diajukan oleh Penggugat tersebut sebesar Rp.
5.506.000,00.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penyelesaian sengketa hak atas tanah antara pihak penggugat dan pihak
terkait sengketa hak milik atas tanah hal ini sesuai dengan Pasal 163
atas perkara ini sebesar Rp. 5.506.000,00 (lima juta lima ratus enam ribu
belah pihak telah dilakukan dan kedua belah pihak pun sangat terbuka
dalam mediasi ini baik itu pihak penggugat maupun pihak tergugat
namun perkara ini tidak dapat terselesaikan melalui mediasi karena kedua
belah pihak merasa bahwa hasil keputusan dari mediasi ini tidak menemukan
kerupuk dengan bujuk rayu dan iming iming keutungan yang lumayan besar.
peralihan tanah sesuai sertifikat hak milik no 577 luas 3.998 m2 yang
biaya perkara sebesar dalam perkara gugatan antara pihak penggugat dan
B. Saran
berikut :
1. Disarankan untuk tidak ada lagi kejadian terjadinya Wanprestasi bagi para
pihak manapun dan diharapkan lebih teliti dan tidak mudah mempercayai
segala sesuatu hanya karena keuntungan yang akan didapatkan tanpa sumber
peralihan, dan lebih koperatif dalam bertransaksi antara penjual dan pembeli.
2. Disarankan lebih memahami Ilmu Hukum KUHPerdata bagi semua pihak agar
terhindar dari segala bentuk kecurangan dan penipuan oleh pihak-pihak tidak
bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Zulfi Diane Zaini dan Syopian Febriansyah.2014. Aspek Hukum dan Aspek Fungsi
Lembaga Penjamin Simpanan, Keni Media,Bandung.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) / POJK Nomor 40 Tahun 2020 tentang
Penerapan Kualitas Kredit Untuk Bank Umum
C. SUMBER LAIN
Chintya Maretha. 2021. Segala Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang KPR
Beserta Syarat Pengajuannya, https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-kpr-
adalah/#.YY9GbpN7nIV.
Kompas.com.2020.Kredit.https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/16/18332
9869/kredit-definisi-jenis-dan-fungsinya.
Prospeku.2021.Ketahui Apa Itu PPJB dalam Proses Transaksi Jual Beli Rumah,
https://prospeku.com/artikel/ppjb-adalah---3108 diunduh tanggal 07
Oktober 2021, Pukul 15.03 WIB