PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dunia. Pentingnya tanah bagi kehidupan manusia adalah karena manusia tidak
dapat sama sekali dipisahkan dari tanah. Mereka hidup diatas tanah dan
manusia atau suatu bangsa ingin menguasai tanah orang atau bangsa lain
Nasional;
1
G.Kartasapoetra dkk, 1991, Hukum Tanah Jaminan Bagi Keberhasilan Pendayagunaan Tanah,
Jakarta: PT Rineka Citpa, hal. 1.
1
2
zaman.2
Sejak zaman dahulu tanah telah menjadi sumber sengketa bagi manusia.
terhadap hak atas tanah yang dapat memicu terjadinya sengketa tanah yang
“Soal agraria (soal tanah) adalah soal hidup dan penghidupan manusia, karena
tanah adalah asal dan sumber makanan bagi manusia. Perebutan terhadap
tanah berarti perebutan makanan, tiang hidup manusia. Untuk itu orang rela
menumpahkan darah,mengorbankan segala yang ada demi mempertahankan
hidup selanjutnya”.3
Meningkatnya masalah pertanahan adalah masalah yang sangat
dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang tujuan utamanya
2
Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan UUPA Isi
dan Pelaksanaannya jilid 1 Hukum Tanah Nasional, Jakarta: Djambatan, hal. 1.
3
Mochammad Tauchid, 2009, Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran
Rakyat Indonesia, Yogyakarta: STPN Press, hal. 3.
3
serta TAP MPR RI No : IX/ MPR/ 2001 tentang Pembaharuan Agraria dan
ini, dengan harapan kata-kata “konflik pertanahan” tidak akan terdengar lagi,
tanahnya.4
pertanahan yang ada, Badan Pertanahan Nasional pun juga dituntut untuk
beberapa para pemilik saham dari PT. Bengawan Permai yaitu sejumlah 54
sertifikat Hak Milik dan Hak Guna Bangunan. Akan tetapi ketika reformasi
tahun 1998, terjadi okupasi yang dilakukan oleh 259 Kepala Keluarga diareal
4
Andi Muttaqin, 2008, Penyelesaian Sengketa Pertanahan Di Kragilan Kecamatan Kadipiro
Oleh Kantor Pertanahan Kota Surakarta, Surakarta: Sebelas Maret University Press, hal. 2.
5
bukan haknya.5
menyebutkan bahwa “Dilarang memakai tanah tanpa izin yang berhak atau
kuasanya yang sah.” Dari ketentuan pasal 2 tersebut jelas sekali bahwa
lain tanpa izin yang berhak atau kuasanya adalah suatu tindakan yang
tetapi dalam prakteknya masih ada saja sengketa pertanahan yang terjadi
karena adanya main serobot tanah yang bukan hak dan kuasanya.
penyelesaian sengketa dilakukan untuk memberi rasa adil kepada para pihak
yang bersengketa. Untuk itu penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang
yaitu dalam hal ini adalah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Surakarta
administrasinya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Objektif
2. Tujuan Subjektif
Muhammadiyah Surakarta.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Kota Surakarta;
2. Manfaat Praktis
ilmiah.
E. METODE PENELITIAN
rangka penelitian untuk menyusun skripsi ini, metode yang digunakan untuk
6
Khuzalifah Dimyati & Kelik Wardiyono, 2004, Metode Penelitian Hukum, Surakarta: Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, hal. 3.
9
1. Metode Pendekatan
2. Spesifikasi Penelitian
memahami) tentang berbagai hal yang terkait dengan objek yang diteliti,
Kota Surakarta, kekuatan hukum dari hasil mediasi yang dilakukan oleh
3. Lokasi Penelitian
sengketa pertanahan yang akan di teliti oleh penulis, kedua penelitian ini
4. Sumber data
Penelitian ini membutuhkan dua jenis data yang berasal dari dua
a. Data Primer
dahulu.9
8
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Remaja Rosdakarya Offset, Bandung, hal.
112.
9
Sanapiah Faisal, Op. Cit, hal. 56.
11
informan awal adalah: Sri Suharsih, Kepala Sub Seksi Sengketa dan
Konflik Pertanahan.
yang akan diobservasi lebih lanjut, akan diarahkan pada: (a) situasi
sosial yang tergolong sehimpun dengan sampel situasi awal dan (b)
situasi awal.12
10
Ibid, hal 58; Bandingkan dengan James P. Spradley, The Etnographic Interview,
Dialihbahasakan oleh Misbah Zulfah Elizabeth, dengan judul Metode Etnografi. Tiara Wacana
Yogya, Yogyakarta, hal. 61.
11
Ibid, hal. 60.
12
Ibid, hal. 59-60.
12
b. Data Sekunder
meliputi:
terhadap beberapa orang informan dan berbagai situasi. Kedua cara yang
6. Instrumen Penelitian
Data yang telah terkumpul dan telah diolah akan dibahas dengan
kualitatif. Dalam hal ini analisis akan dilakukan secara berurutan antara
diteliti.14
dan keakuratan data, yang dilakukan melalui dua cara, yaitu: pertama,
ada diaplikasikan ke dalam data, sehingga terjadi suatu dialog antara teori
di satu sisi dengan data di sisi lain. Dengan malalui cara ini, selain
Sanapiah Faisal, Op. Cit. hal. 70 dan 99; Bandingkan dengan James P. Spradley, The
15
Etnographic Interview, Dialihbahasakan oleh Misbah Zulfah Elizabeth, dengan judul Metode
Etnografi. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 1998.
16
F. SISTEMATIKA SKRIPI
Penelitian.
kekuatan hukum dari hasil mediasi yang dilakukan oleh kantor pertanahan