Anda di halaman 1dari 12

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

KEKUATAN HUKUM GRONDKAART MILIK PT. KERETA API


INDONESIA (STUDI KASUS PENGUASAAN TANAH DI KELURAHAN
TANJUNG MAS KOTA SEMARANG)

Rizky Yulia Chandra*, I.G.A Gangga Santi, Agung Basuki Prasetyo


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : rizkyyuliac@gmail.com

Abstrak

Asal-usul tanah merupakan salah satu kunci untuk bisa menyelesaikan satu per satu
masalah pertanahan, seperti sengketa tanah antara PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) dengan
warga Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang, dimana PT. KAI berpegang pada
grondkaart dan berhadapan dengan kepentingan warga yang menguasai tanah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya sengketa tanah antara PT. KAI dengan warga
Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang dan mengetahui kekuatan hukum
grondkaart milik PT. KAI yang digunakan sebagai hak penguasaan tanah. Berdasarkan hasil
penelitian, sengketa tanah antara PT. KAI dengan warga Kebonharjo Kelurahan Tanjung Mas Kota
Semarang terjadi karena adanya kegiatan pembongkaran rumah yang telah ditempati warga dan
sebagian sudah memiliki sertifikat hak milik di atas tanah yang merupakan milik PT.KAI
berdasarkan grondkaart peta tanah zaman Belanda. Kekuatan hukum grondkaart hanya sebagai
petunjuk bahwa tanah yang diuraikan dalam grondkaart merupakan kekayaan negara dan harus
dikuatkan oleh putusan pengadilan. PT. KAI berhak atas tanah grondkaart namun sesuai dengan
perundangan-undangan yang berlaku, PT. KAI berkewajiban untuk mendaftarkan grondkaart
menjadi Hak Pengelolaan atau Hak Pakai guna mendapatkan sertipikat, sehingga bukti hak
penguasaan tersebut dapat dijadikan sebagai suatu bukti kepemilikan hak atas tanah yang benar
dan kuat.

Kata kunci : Kekuatan Hukum Grondkaart, Penguasaan Tanah

Abstract

History of the land is one of keys to solve many land related isuses, such as land disputes
between PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) with residents of Kebonharjo, Tanjung Mas,
Semarang, where PT. KAI hold on grondkaart and dealing with the interests of the residents who
occupy the land. This study aims to determine the cause of a land dispute between PT. KAI with
residents Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang and knowing the legal force grondkaart PT. KAI
used as land tenure. Based on the research results, a land dispute between PT. KAI with residents
of Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang occurs because of the demolition activities that have
occupied the residents and partly already have a certificate of property rights on land that
belonged PT.KAI based on grondkaart map of land the Dutch period. Grondkaart legal force only
as a hint that the land described in grondkaart is the state assets and should be upheld by a court
decision. PT. KAI has the rights of grondkaart land according to the legislation in force, PT. KAI
is obliged to register grondkaart become Right of Management or Right of Use in order to get a
certificate, so that proof of entitlement can be used as a proof of land ownership right and strong.

Keywords: Grondkaart Legal Force, Land Tenure

I. PENDAHULUAN tanah. Tanah dibutuhkan oleh


Tanah mempunyai arti yang manusia secara individual baik
sangat penting bagi kehidupan sebagai tempat pemukiman, sumber
manusia, karena sebagian besar mata pencaharian, maupun sebagai
kehidupan manusia bergantung pada tempat peristirahatan yang terakhir.

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Bagi Pemerintah serta badan swasta pengelolaan pertanahan secara


tanah dibutuhkan dalam rangka yuridis diatur dalam Undang-Undang
mewujudkan pembangunan nasional Nomor 5 Tahun 1960 tentang
yang akan bermanfaat bagi Peraturan Dasar Pokok-pokok
kehidupan masyarakat. Kebutuhan Agraria (UUPA) sebagai penjabaran
manusia akan tanah merupakan Pasal 33 ayat (3) Undang Undang
kebutuhan yang sangat mendasar dan Dasar Negara Republik Indonesia
mutlak. Tahun 1945. Dengan mulai
Cara mencapai apa yang berlakunya UUPA terjadi perubahan
menjadi cita-cita bangsa dan negara, fundamental pada hukum Agraria di
maka untuk peruntukan, penggunaan Indonesia terutama hukum di bidang
dan persediaan bumi, air dan ruang pertanahan, yang kita sebut hukum
angkasa untuk berbagai kepentingan tanah, yang dikalangan pemerintahan
hidup rakyat dan negara perlu adanya dan umum juga dikenal sebagai
suatu rencana yaitu rencana umum Hukum Agraria.2
(nasional planning) yang meliputi Undang-Undang Nomor 5
seluruh wilayah Indonesia yang Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
kemudian diperinci menjadi rencana- Pokok-Pokok Agraria (UUPA) Pasal
rencana khusus (regional planning) 2 Ayat (2) menjelaskan tentang Hak
dari tiap-tiap daerah.1 Dengan Menguasai dari Negara, memberi
adanya planning, maka penggunaan wewenang untuk:
tanah akan dapat dilakukan secara a. Mengatur dan menyelenggarakan
terpimpin dan teratur hingga dapat peruntukan, penggunaan,
dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi persediaan dan pemeliharaan
negara dan rakyat. bumi, air, dan ruang angkasa
Tanah sebagai hak dasar setiap Indonesia;
orang, keberadaannya dijamin dalam b. Menentukan dan mengatur
Undang-Undang Dasar Negara hubungan-hubungan hukum
Republik Indonesia Tahun 1945. antara orang-orang dengan bumi,
Pada Pasal 33 Ayat (3) Undang- air, dan ruang angkasa tersebut;
Undang Dasar Negara Republik c. Menentukan dan mengatur
Indonesia Tahun 1945, disebutkan hubungan-hubungan hukum
bahwa “Bumi dan air dan kekayaan antara orang-orang dan
alam yang terkandung di dalamnya perbuatan-perbuatan hukum yang
dikuasai oleh Negara dan mengenai bumi, air, dan ruang
dipergunakan untuk sebesar-besar angkasa tersebut.
kemakmuran rakyat”. Hal ini berarti, Isi pasal di atas menyebutkan
bahwa dengan dikuasainya bumi, air, bahwa Hak Menguasai Negara tidak
dan kekayaan alam oleh Negara, menempatkan Negara sebagai
pemerataan atas hasil-hasil pemilik tanah, tetapi pemberian
pengelolaan terhadap bumi, air, dan kewenangan kepada Negara sebagai
kekayaan alam ini akan dapat organisasi tertinggi dari bangsa
tercapai. Kemudian landasan
2
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia
1
I Wayan Suandra, Hukum Pertanahan Sejarah Pembentukan Undang-Undang
Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya,
halaman 4. (Jakarta: Djambatan, 2008), halaman 1.

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Indonesia. Hal itu tidak lain melakukan penertiban terhadap tanah


ditujukan untuk mencapai sebesar- yang berada di Kebonharjo,
besarnya kemakmuran rakyat. Kelurahan Tanjung Mas, Kota
Semakin meningkatnya Semarang, maka dalam hal ini
pembangunan dan bertambahnya masyarakat Kebonharjo keberatan.
jumlah penduduk, bertambah pula Warga menolak adanya penggusuran
kebutuhan akan tanah. Meningkatnya yang dilakukan oleh PT. KAI. Warga
kebutuhan akan tanah berbanding Kebonharjo berpendapat bahwa
terbalik dengan persediaan tanah tanah yang dikuasai sekarang adalah
yang sangat terbatas. Hal tersebut bukan lagi hak dari PT. KAI karena
tentunya dapat menimbulkan dapat dikatakan PT. KAI telah
berbagai permasalahan di bidang menelantarkan tanah tersebut.
pertanahan. Asal-usul tanah Berdasarkan hal tersebut, warga
merupakan salah satu kunci untuk merasa berhak atas penguasaan tanah
bisa menyelesaikan satu per satu karena selama ini tanah tersebut telah
masalah pertanahan. Asal-usul ini dipergunakan warga sebagai tempat
diperlukan untuk mecari tahu dari tinggal selama berpuluh–puluh tahun
mana hak atas tanah yang dimiliki dan secara turun-temurun. Bahkan
oleh individu, badan hukum, maupun warga Kebonharjo telah membayar
tanah yang dikuasai oleh pemerintah. Pajak Bumi dan Bangunan atas tanah
Dengan jelasnya asal-usul hak atas dan bangunan yang mereka tempati
tanah yang dimiliki maka bisa dilihat dan sebagian besar dari tanah dan
dengan jelas jika suatu saat muncul bangunan tersebut sudah
permasalahan atas bidang tanah yang mendapatkan bukti kepemilikan hak
sama. atas tanah berupa sertipikat yang sah.
Perkembangan PT. Kereta Api Sedangkan, PT. KAI menganggap
Indonesia (selanjutnya disebut PT. bahwa tanah yang ditempati oleh
KAI) tidak lepas dari berbagai warga tersebut merupakan miliknya
permasalahan khususnya di bidang dan harus dipertahankan karena
pertanahan. Masalah yang sering berpegang pada grondkaart yang
terjadi melibatkan PT. KAI dengan merupakan peta tanah zaman
masyarakat. Salah satu contoh yaitu kolonial Belanda.
sengketa yang terjadi antara PT. Berdasarkan uraian tersebut
Kereta Api Indonesia DAOP IV memberikan gambaran bahwa
Semarang dengan warga Kebonharjo terdapat suatu ketidakpastian hukum
Kelurahan Tanjung Mas Kota hak atas tanah. Padahal dengan
Semarang. Hal tersebut dikarenakan kepastian hukum yang jelas akan
pihak PT. KAI menyatakan bahwa mengurangi adanya sengketa
tanah yang ditempati oleh warga di pertanahan sesuai seperti terumus di
daerah Kebonharjo adalah tanah dalam penjelasan Umum Angka I
milik PT. KAI dan warga tidak Undang-Undang Pokok Agraria
berhak menempati daerah tersebut. Nomor 5 Tahun 1960 menyatakan
Sehubungan dengan adanya bahwa pada pokoknya tujuan
proyek reaktivasi jalur rel kereta api Undang-Undang Pokok Agraria
Stasiun Tawang-Pelabuhan Tanjung dalam persoalan hak atas tanah ialah
Emas, PT. KAI berencana ingin antara lain meletakkan dasar-dasar

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

untuk memberikan kepastian hukum berdasarkan fakta-fakta yang tampak


mengenai hak-hak atas tanah bagi atau sebagaimana adanya.4
rakyat seluruhnya. Spesifikasi penelitian ini
Melihat kenyataan di atas digunakan untuk menguraikan dan
mendorong penulis untuk menganalisis permasalahan yang
mengangkat masalah tersebut ke dihadapi, dikaitkan dengan teori
dalam skripsi ini yang berjudul hukum dan peraturan hukum yang
“Kekuatan Hukum Grondkaart ada dan berlaku secara menyeluruh
Milik PT. Kereta Api Indonesia dan sistematis, kemudian dilakukan
(Studi Kasus Penguasaan Tanah di pemecahan masalah yang didukung
Kelurahan Tanjung Mas Kota oleh data-data yang diperoleh.
Semarang)”. Sampel dalam penelitian ini
Dari uraian di atas maka adalah pihak perwakilan masyarakat
permasalahan yang dapat disusun Kebonharjo, Kelurahan Tanjung
antara lain : Mas, Kota Semarang. Untuk
1.Mengapa terjadi sengketa tanah kelengkapan data yang diperoleh dan
antara PT. Kereta Api Indonesia sebagai bahan analisis data, maka
dengan warga Kebonharjo juga dilakukan wawancara kepada
Kelurahan Tanjung Mas Kota para pihak yang berkompeten, maka
Semarang? terpilihlah sebagai narasumber yaitu
2.Bagaimana kekuatan hukum Executive Vice President (EVP) PT.
grondkaart milik PT. Kereta Api Kereta Api Indonesia Daerah Operasi
Indonesia? IV Semarang dan Kepala Kantor
Pertanahan Kota Semarang.
II. METODE Data-data yang digunakan bagi
Metode pendekatan yang penulisan hukum ini diperoleh
digunakan dalam penelitian ini melalui:
adalah yuridis empiris. Penelitian 1. Data Primer
yuridis empiris yaitu suatu cara Data primer adalah data yang
prosedur yang digunakan untuk diperoleh terutama dari hasil
memecahkan masalah penelitian penelitian empiris, yaitu
dengan meneliti data sekunder keterangan atau fakta yang
terlebih dahulu untuk kemudian diperoleh secara langsung
dilanjutkan dengan mengadakan melalui penelitian lapangan, baik
penelitian terhadap data primer di dengan wawancara atau studi
lapangan.3 lapangan secara langsung dalam
Spesifikasi penelitian dalam penelitian ini.5Dalam penelitian
penulisan hukum ini adalah dekriptif- hukum ini data primer diperoleh
analitis, yaitu pemecahan masalah dengan mengadakan wawancara,
yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan obyek 4
penelitian pada saat sekarang Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian
Hukum, (Jakarta: UI Press, 1984), halaman
7.
5
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad,
3
Soerjono Soekanto, Pengantar Metode Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan
Penelitian, (Jakarta: UI Press, 1986), Hukum Empiris, (Yogyakarta: Pustaka
halaman 43. Pelajar, 2010), halaman 156.

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

yaitu cara untuk memperoleh  Barat : Kelurahan


informasi dengan cara bertanya Bandarharjo, Kecamatan
secara langsung kepada sampel Semarang Utara.
yang telah ditetapkan. Kelurahan Tanjung Mas
2. Data Sekunder termasuk wilayah yang cukup padat
Data sekunder mempelajari penduduknya dengan jumlah Kepala
mengenai literatur karangan para Keluarga 7.557 KK, penduduk
ahli hukum dan peraturan seluruhnya 29.098 jiwa yang terdiri
perundang-undangan yang dari laki-laki 14.490 orang dan
berhubungan dengan objek dan perempuan 14.608 orang. Warga
permasalahan yang diteliti. Kelurahan Tanjung Mas semuanya
Setelah semua data yang terbagi dalam 16 RW dan 129 RT.
digunakan dalam penyusunan Pengamatan di lapangan
penelitian ini terkumpul, maka nampak beberapa area lahan dan
dilakukan analisis data. Metode bangunan yang kosong yang tidak
analisis data yang digunakan dalam dipakai lagi dan tergenang. Sebagian
penelitian ini adalah metode analisis area lainnya merupakan kawasan
kualitatif. Data yang telah terkumpul perumahan dan permukiman,
dianalisis untuk mendapat kejelasan industri, pergudangan, dan
terhadap masalah yang akan dibahas. pelabuhan. Terdapat pula jalan arteri
yang berfungsi sebagai jalan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN penghubung menuju atau keluar dari
A. Sengketa Tanah antara PT. pelabuhan yang dibangun untuk
Kereta Api Indonesia dengan menjaga berlangsungannya kegiatan
Warga Kebonharjo Kelurahan transportasi.
Tanjung Mas Kota Semarang Asal mula kawasan tersebut
1. Deskripsi Daerah Penelitian ditempati sebagai area pemukiman
1.1 Kelurahan Tanjung Mas tidak ada yang tahu jelas. Dulunya
Penelitian ini dilakukan di daerah tersebut adalah daerah rawa
Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan dan bukan areal pemukiman. Seiring
Semarang Utara, Kota Semarang. dengan berjalannya waktu ada yang
Kelurahan Tanjung Mas adalah salah menempati daerah tersebut dan
satu Kelurahan dari sembilan hingga kini menjadi area pemukiman
Kelurahan yang berada di Kecamatan yang cukup padat penduduknya.6
Semarang Utara.
Segi demografi Kelurahan 1.2 PT. Kereta Api
Tanjung Mas mempunyai batas-batas Indonesia (Persero)
wilayah sebagai berikut : Pada zaman Hindia Belanda
 Utara : Laut Jawa terdapat dua macam perusahaan
 Timur : Kelurahan Kemijen, kereta api di Indonesia yaitu
Kecamatan Semarang Timur perusahaan kereta api negara (Staats
 Selatan : Kelurahan Spoorwegen disingkat SS) dan
Purwodinatan, Kecamatan perusahaan kereta api swasta
Semarang Tengah
6
Aris Wibowo, Wawancara, Sub Seksi
Penanganan Perkara BPN Kota Semarang,
(Semarang: 23 November 2016).

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

(Verenigde Spoorwegbedrijf Tawang- Pelabuhan Tanjung Emas.


disingkat VS). Jalur dibangun untuk mengalihkan
Setelah proklamasi angkutan peti kemas dari jalan raya
kemerdekaan berdirilah Negara ke rel kereta api. Sesuai dengan
Kesatuan Republik Indonesia maka kesepakatan tersebut maka pihak PT.
semua kekayaan Pemerintah Hindia KAI akan segera melakukan
Belanda demi hukum (van penertiban di kawasan rel kereta api
rechtswege) otomatis menjadi lama yang akan diaktifkan kembali
kekayaan Negara Kesatuan Republik tersebut yang terletak di daerah
Indonesia. Kebonharjo Kota Semarang.
Sejak terbentuknya Djawatan Warga masyarakat Kebonharjo
Kereta Api Republik Indonesia merasa keberatan. Warga menolak
(DKARI) pada tanggal 28 September adanya penggusuran yang dilakukan
1945 maka semua aset SS yang oleh PT. KAI, mereka merasa
diuraikan dalam grondkaart itu dirugikan karena proyek reaktivasi
otomatis menjadi aset DKARI. rel terdapat pembongkaran puluhan
Kemudian berdasarkan Pengumuman rumah milik warga tanpa melalui
Menteri Perhubungan Tenaga Kerja eksekusi dari pengadilan. Warga
dan Pekerjaan Umum Nomor 2 Kebonharjo berpendapat bahwa
Tahun 1950 tanggal 6 Januari 1950, tanah yang dikuasai sekarang adalah
dibentuk Djawatan Kereta Api bukan lagi hak dari PT. KAI karena
(DKA) yang berada di bawah dapat dikatakan PT. KAI telah
naungan Departemen Perhubungan menelantarkan tanah tersebut.
Tenaga Kerja dan Pekerjaan Umum Warga merasa berhak atas
sehingga aset SS tadi otomatis penguasaan tanah karena selama ini
menjadi aset DKA, selanjutnya tanah tersebut telah dipergunakan
menjadi aset PNKA, PJKA, warga sebagai tempat tinggal selama
PERUMKA, sekarang menjadi aset berpuluh-puluh tahun dan secara
PT. Kereta Api (Persero).7 turun temurun. Bahkan warga
2. Sengketa Tanah antara PT. Kebonharjo telah membayar Pajak
Kereta Api Indonesia Bumi dan Bangunan (PBB) atas
dengan Warga Kebonharjo tanah dan bangunan yang mereka
Kelurahan Tanjung Mas tempati dan sebagian besar dari
Kota Semarang tanah dan bangunan tersebut sudah
mendapatkan bukti kepemilikan hak
Sengketa tanah antara PT. KAI atas tanah berupa sertipikat yang sah.
dengan warga Kebonharjo Kota Sedangkan, PT. KAI menganggap
Semarang terjadi sekitar bulan Mei bahwa tanah yang ditempati oleh
Tahun 2016. Berawal dari rencana warga tersebut merupakan miliknya
reaktivasi rel kereta api Stasiun dan harus dipertahankan karena
berpegang pada grondkaart yang
7 merupakan peta tanah zaman
PT. Kereta Api (Persero), Tanah Kereta Api
Suatu Tinjauan Historis, Hukum kolonial Belanda.
Agraria/Pertanahan dan Hukum Negara menyelenggarakan
Perbendaharaan Negara, (Semarang: Seksi pembangunan untuk kesejahteraan
Hukum PT. Kereta Api (Persero), 2000), rakyat. Dalam realitasnya, dijumpai
halaman 31.

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

praktik di mana pemerintah Alasan PT. KAI untuk tetap


berdasarkan keyakinannya secara mempertahankan tanah aset miliknya
yuridis dalam melaksanakan dan berhak melakukan
pembangunan tidak segan-segan lagi pembongkarang bangungan di atas
melakukan “kekerasan” terhadap tanah tersebut yaitu bahwa tanah
rakyatnya yang secara yuridis tersebut adalah merupakan aset PT.
memang banyak yang tidak KAI seperti tertuang dan dijelaskan
mempunyai landasan hukum. dalam Grondkaart Nomor W 17286
Ketimpangan yang selalu terjadi Tahun 1962 Peta Tanah di
yang biasanya selalu diikuti dengan emplasemen : Semarang, Kemijen,
konflik yaitu pendudukan tanah oleh Semarang Tawang dan Semarang
bukan pemegang haknya untuk Pelabuhan Lintas Semarang –
kemudian ditanami dengan tanaman Yogyakarta. Bekas Eigendom
pangan semakin merebak. Obyeknya Verponding Nomor 69 yang
pun beragam meliputi tanah-tanah menurut surat ukur (Metbrief)
yang dikuasai oleh badan hukum Nomor 877 tanggal 28 Juli 1853 dan
maupun instansi pemerintah.8 menurut akta Hak Tanah Nomor 236
Alasan warga menolak tanggal 22 Juni1864 tercatat atas
penggusuran dan pembongkaran nama “De Nederland Indische
dengan alasan bahwa warga Spoorweg Maatschappij N.V. (NIS)
Kebonharjo telah mendiami rumah seluas kurang lebih 159.832 m
yang berdiri diatas tanah yang (kurang lebih seratus lima puluh
dikuasainya selama kurang lebih 40 sembilan ribu delapan ratus tiga
tahun lamanya, yang terletak di puluh dua meter persegi) yang
Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan terletak di Kebonharjo, Kelurahan
Semarang Utara, Kota Semarang dan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang
selama menghuni rumahnya tersebut Utara, Kota Semarang.
tidak ada gangguan dari siapapun. Tanah milik PT. KAI tersebut
Selain itu warga selama ini taat untuk sampai sekarang tidak pernah
membayar Pajak Bumi dan dilepaskan haknya kepada siapapun
Bangunan (PBB) setiap tahunnya dan masih terdaftar sebagai aset /
hingga sekarang. Tanah dan aktiva tetap PT. KAI. Berdasarkan
bangunan yang dikuasai dan surat Menteri Keuangan RI Cq
ditempati oleh warga diperoleh Direktorat Jenderal Pembinaan
secara turun temurun. Rumah milik BUMN Nomor : S-11 / MK. 16 /
warga tesebut, sebagian tanahnya 1994 tanggal 24 Januari 1995 kepada
sudah memiliki Sertipikat Hak Milik Menteri Agraria / Kepala BPN
(SHM) dan ada yang belum bahwa tanah-tanah yang diuraikan
bersertipikat. dalam Grondkaart pada dasarnya
merupakan kekayaan negara sebagai
Aktiva Tetap PERUMKA sekarang
8
PT. KAI. Terhadap Tanah KAI tidak
Maria SW Sumardjono, Kebijakan diterbitkan sertipikat tanah atas nama
Pertanahan antara Regulasi dan
Implementasi, (Jakarta: Kompas, 2001),
pihak lain jika tidak ada persetujuan
halaman 188. dari Menteri Keuangan RI.

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Berdasarkan uraian tersebut fungsinya sama dengan surat tanda


memberikan gambaran bahwa bukti hak bagi perorangan atau badan
terdapat suatu ketidakpastian hukum hukum swasta. Kalau ada orang yang
hak atas tanah. Untuk menangani hal meminta supaya ditunjukkan surat
tersebut maka perlu dikaji lebih tanda bukti hak atas tanah oleh SS,
lanjut lagi mengenai asal-usul sekarang PT KAI berarti orang yang
kepemilikan tanah di daerah meminta itu tidak memahami azas
Kebonharjo. hukum yang berlaku.10
Pada saat mulai berlakunya
B. Kekuatan Hukum Grondkaart Undang-Undang Republik Indonesia
milik PT. Kereta Api Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang
(Persero) Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Grondkaart menguraikan dan Agraria (UUPA) tanggal 24
menjelaskan secara konkrit batas- September 1960, tanah-tanah
batas tanah yang sudah diserahkan grondkaart itu merupakan hak
kepada SS berdasarkan ordonansi beheer DKA. Berdasarkan Peraturan
yang dimuat dalam Staatsblad Menteri Agraria Nomor 9 Tahun
masing-masing. Tanah-tanah yang 1965 ditegaskan bahwa tanah-tanah
diuraikan dalam grondkaart tersebut yang dikuasai oleh instansi
statusnya adalah tanah negara, pemerintah dengan hak penguasaan
namun kualitasnya sudah menjadi (beheer) itu sejak tanggal 24
tanah negara aset SS, sehingga September 1960 dikonversi menjadi
terhadap tanah tersebut berlaku Hak Pengeolaan dan Hak Pakai
peraturan perundang-undangan berlaku selama dipergunakan. Hak
perbendaharaan negara (komtabel).9 Pakai dan Hak Pengelolaan ini lahir
SS tidak pernah diberikan surat setelah hak penguasaan atas tanah
tanda bukti hak atas tanah. Tanah- Negara didaftarkan ke Kantor
tanah yang sudah di-bestemming-kan Pendaftaran Tanah dan diterbitkan
kepada SS itu ditindaklanjuti dengan sertifikat Hak Pakai atau Hak
pembuatan grondkaart. Tanah-tanah Pengelolaan sebagai tanda bukti
yang sudah diuraikan dalam haknya.11
grondkaart itu sudah menjadi Tanah aset PT. Kereta Api
kekayaan negara, sehingga tidak (Persero) baik yang berasal dari
dapat diberikan kepada pihak lain pengambilalihan aset SS,
sebelum mendapat izin dari Menteri nasionalisasi aset VS maupun yang
Keuangan selaku Bendahara Umum diperoleh sendiri karena pengadaan
Negara dan Pembina Umum tanah, dalam penertiban
Kekayaan Negara. administrasinya ada yang sudah
Grondkaart yang dimiliki oleh mempunyai sertipikat, namun juga
SS itu berfungsi sebagai petunjuk masih ada yang belum bersertipikat.
yang menjelaskan bahwa tanah yang
diuraikan dalam grondkaart itu 10
Ibid, halaman 30.
merupakan kekayaan negara, aset SS. 11
Urip Santoso, Kewenangan Pemerintah
Jadi grondkaart itu bagi SS Daerah Terhadap Hak Penguasaan Atas
Tanah, (Jurnal Jurnal Dinamika
9
PT. Kereta Api (Persero), Op.cit., halaman HukumVol. 12 No. 1 Januari 2012),
27. halaman 191.

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Semua tanah aset PT. Kereta Api oleh Peraturan Pemerintah Republik
(persero) berkapasitas sebagai Indonesia Nomor 24 Tahun 1997
kekayaan negara yang dipisahkan Tentang Pendaftaran Tanah,
dan tunduk kepada Undang-Undang dinyatakan dalam Pasal 3
Perbendaharaan Negara (ICW), pendaftaran tanah bertujuan untuk :
Instruksi Presiden RI Nomor 9 a. untuk memberikan kepastian
Tahun 1970, Keputusan Presiden RI hukum dan perlindungan hukum
Nomor 16 Tahun 1994 dan peraturan kepada pemegang hak atas suatu
perundangan lainnya mengenai bidang tanah, satuan rumah susun
12
kekayaan negara. dan hak-hak lain yang terdaftar
Menurut ketentuan hukum agar dengan mudah dapat
perbendaharaan negara, tanah aset membuktikan dirinya sebagai
PT. Kereta Api (Persero) baik yang pemegang hak yang ber-
sudah bersertipikat maupun yang sangkutan,
belum, tidak boleh dilepaskan b. untuk menyediakan informasi
kepada pihak ketiga jika tidak ada kepada pihak-pihak yang
izin dari Menteri Keuangan terlebih berkepentingan termasuk
dahulu. Walaupun tanah aset Pemerintah agar dengan mudah
PT.Kereta Api (Persero) belum dapat memperoleh data yang
bersertipikat atau masih berstatus diperlukan dalam mengada-kan
tanah negara, namun tidak boleh perbuatan hukum mengenai
diberikan dengan suatu hak atas bidang-bidang tanah dan satuan-
tanah tersebut kepada pihak ketiga, satuan rumah susun yang sudah
jika tidak ada izin dari Menteri terdaftar;
Keuangan. c. untuk terselenggaranya tertib
Walaupun sudah terdapat administrasi pertanahan.
ketentuan mengenai grondkaart yang Undang-Undang Nomor 23
dikonversi menjadi Hak Pakai atau Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
Hak Pengelolaan, sesuai dengan harus dilihat secara utuh. Selain hak
ketentuan perundang-undangan yang penyelenggaraan perkeretaapian, ada
berlaku PT. KAI mempunyai juga kewajibannya. Kewajiban PT.
kewajiban untuk mendaftarkan ke KAI tercantum dalam pasal 46 ayat
Badan Pertanahan Nasional guna (1) yang secara tegas menyatakan :
mendapatkan bukti berupa sertifikat Tanah yang terletak di ruang milik
sebagai tanda bukti yang kuat hak jalur kereta api dan ruang manfaat
atas tanah. Penyelenggaraan jalur kereta api disertifikatkan sesuai
pendaftaran hak atas tanah dengan peraturan perundang-
dilaksanakan berdasarkan ketentuan undangan. Tidak hanya satu pasal
UUPA dan Peraturan Pemerintah Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Nomor 24 Tahun 1997 tentang 2007 tentang Perkeretaapian
Pendaftaran Tanah. mengingatkan bahwa aset kereta api
Pendaftaran tanah berdasarkan harus bersertifikat. Pasal 86 secara
UUPA penyelenggaraannya diatur jelas menantumkan : Tanah yang
sudah dikuasai oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah atau Badan
12
PT. Kereta Api (Persero), Op.cit., halaman Usaha dalam rangka pembangunan
34.

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

prasarana perkereta apian, kebenaran yang akan diperoleh tetap


disertifikatkan sesuai dengan kebenaran relatif, kebenaran
ketentuan perundang-undangan di fungsional dan bukan kebenaran
bidang pertanahan. mutlak.
Disertifikatkan sesuai dengan Apabila akhirnya Kantor
perundang-undangan di bidang Pertanahan Kota Semarang
pertanahan yang berlaku di Negara menerbitkan Sertipikat Hak Milik
Kesatuan Republik Indonesia. Ini kepada warga maka lahan rumah
perlu ditebalkan untuk mengingatkan tinggal tersebut mempunyai alas hak
bahwa Grondkaart itu bukanlah alat yang kuat. Alasannya karena
bukti kepemilikan tanah, melainkan sewaktu Kantor Pertanahan
hanya sebuah peta tanah pada zaman memproses penerbitan Hak Milik
Belanda, terdiri dari satu kesatuan tersebut, Kantor Pertanahan tidak
warkah tanah yang berisi asal muasal melihat di daftar buku tanahnya ada
tanah, batas-batas tanah, dan lain-lain penguasaan PT. KAI atas lahan di
yang berfungsi sebagai petunjuk areal itu. Jika PT. KAI memenuhi
yang menjelaskan bahwa tanah yang kewajibannya melakukan register
diuraikan dalam grondkaart itu atau mendaftarkan tanah sesuai
merupakan kekayaan negara. amanat Peraturan Pemerintah Nomor
Jika ditelisik aturan Undang- 8 Tahun 1953 itu pasti tercatat di
Undang Republik Indonesia Nomor 5 buku tanah Kantor Pertanahan. Maka
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar jika Kantor Pertanahan menerbitkan
Pokok-Pokok Agraria dan Peraturan sertifikat Hak Milik telah memenuhi
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 persyaratan sesuai ketentuan yang
tentang Pendaftaran Tanah dan berlaku kecuali dapat dibuktikan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 sebaliknya.
Tahun 1953 tentang Penguasaan Berdasarkan Putusan Nomor
Tanah Negara, maka sudah sejak 227/Pdt.G/2016/PN.Smg. menurut
Indonesia merdeka, Undang-Undang pendapat ahli, grondkaart sampai
memerintahkan agar setiap hak-hak sekarang masih berlaku dan dapat
atas tanah yang diatur dalam dilihat dari :
peraturan perundang-undangan a. Pasal 2 Peraturan Pemerintah
sebelum tahun 1960 atau yang ada Nomor 8 Tahun 1958
sejak zaman kolonial harus menyatakan : “Tanah grondkaart
didaftarkan ke Badan Pertanahan berada dalam penguasaan (in
Nasional, baik data fisik maupun beheer) DKA sekarang PT. KAI;
data yuridis. b. Keputusan Menteri Dalam
Grondkaart bukanlah bukti hak. Negeri Nomor :
Surat penguasaan fisik dan surat ukur SK.681/DJA/1986 tanggal 1
yang diterbitkan BPN pun bukan November 1986 : “Bahwa tanah
bukti hak layaknya sertifikat. Maka grondkaart berada dalam
tidak ada satu pihak pun yang bisa penguasaan (in beheer) PJKA
mengklaim, benar seratus persen sekarang PT. KAI;
dalam tataran realitas saat ini, maka c. Kesimpulan Rapat Kerja Badan
pengadilan adalah jalur terbaik untuk Pertanahan Nasional Tahun 1991
membuktikannya. Mekipun dirumuskan : Tanah-tanah

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

PERUMKA sekarang PT. KAI Tawang - Pelabuhan Tanjung


berasal dari aset Perusahaan Emas. Kegiatan tersebut
Kereta Api Negara (SS) dan aset membutuhkan tanah dan akan
Perusahaan Kereta Api Swasta dilakukan pembongkaran terhadap
(VS) yang telah dinasionalisasi puluhan rumah milik warga.
berdasarkan Undang-undang Namun warga menolak karena
Nomor 86 Tahun 1958 Jis. mereka telah menempati tanahnya
Peraturan Pemerintah Nomor 40 selama berpuluh-puluh tahun dan
dan 41 Tahun 1959. sebagian telah memiliki serifikat
Berdasarkan Undang-Undang hak milik. Di lain pihak PT. Kereta
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Api Indonesia menganggap tanah
Peraturan Dasar Pokok-Pokok yang ditempati oleh warga tersebut
Agrariadan Peraturan Pemerintah merupakan asetnya seperti tertuang
Nomor 24 Tahun 1997 tentang dan dijelaskan dalam grondkaart
Pendaftaran Tanah, maka sudah dan harus diperjuangkan. Jadi
sejak Indonesia merdeka, Undang- secara tidak langsung konflik
undang memerintahkan agar setiap antara PT. Kereta Api Indonesia
hak-hak atas tanah yang diatur dalam dengan warga Kebonharjo
peraturan perundang-undangan sebenarnya terjadi karena adanya
sebelum tahun 1960 atau yang ada perbedaan pandangan mengenai
sejak zaman kolonial harus status tanah yang menjadi obyek
didaftarkan ke Badan Pertanahan sengketa. Hal mana pihak PT.
Nasional, baik data fisik maupun Kereta Api Indonesia berpegang
data yuridis. pada grondkaart sebagai bukti
Berdasarkan Undang-Undang kepemilikan sedangkan warga
Nomor 23 Tahun 2007 tentang sebagian sudah memiliki sertifikat
Perkeretaapian Pasal 86 secara jelas Hak Milik.
mencantumkan Tanah yang sudah 2.Grondkaart hanya berfungsi
dikuasai oleh Pemerintah, sebagai petunjuk yang menjelaskan
Pemerintah Daerah atau Badan bahwa tanah yang diuraikan dalam
Usaha dalam rangka pembangunan grondkaart itu merupakan
prasarana perkeretaapian, kekayaan negara, jadi grondkaart
disertifikatkan sesuai dengan itu fungsinya sama dengan surat
ketentuan perundang-undangan di tanda bukti hak penguasaan yang
bidang pertanahan. dimiliki oleh PT. Kereta Api
Indonesia. PT. Kereta Api
IV. KESIMPULAN Indonesia berhak atas tanah
Berdasarkan uraian tersebut di grondkaart berdasarkan ketentuan
muka, penulis mengemukakan Undang-Undang Perbendaharaan
kesimpulan sebagai berikut: Negara dan juga dikuatkan dalam
1.Sengketa tanah antara PT. Kereta beberapa putusan pengadilan yang
Api Indonesia dengan warga bisa dianggap berlaku untuk
Kebonharjo, Kelurahan Tanjung seluruh aset PT. Kereta Api
Mas, Kota Semarang berawal dari Indonesia, namun sesuai dengan
rencana kegiatan pelaksanaan perundangan-undangan yang
reaktivasi rel kereta api Stasiun berlaku sehingga PT. Kereta Api

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Indonesia berkewajiban untuk Sumardjono, Maria SW, Kebijakan


mendaftarkan grondkaart menjadi Pertanahan, antara Regulasi
Hak Pengelolaan atau Hak Pakai dan Implementasi, (Jakarta:
sehingga bukti hak penguasaan Kompas, 2001).
tersebut dapat dijadikan sebagai Suandra, I Wayan, Hukum
suatu bukti kepemilikan hak atas Pertanahan Indonesia, (Jakarta:
tanah yang benar dan kuat. Rineka Cipta, 1991).
Berdasarkan Putusan Nomor
227/Pdt.G/2016/PN.Smg.,
grondkaart sampai sekarang masih
berlaku, namun berdasarkan KaryaIlmiah
ketentuan perundang-undangan Santoso, Urip, Kewenangan
yaitu Undang-Undang Nomor 5 Pemerintah Daerah Terhadap
Tahun 1960 tentang Peraturan Hak Penguasaan Atas Tanah,
Dasar Pokok-Pokok Agraria dan (Jurnal Dinamika Hukum Vol.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 12 No. 1 Januari 2012).
2007 tentang Perkeretaapian Peraturan Perundang-undangan
memerintahkan agar setiap hak-hak Undang-Undang Nomor 5 Tahun
atas tanah harus disertifikatkan. 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria
V. DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Nomor 1 Tahun
Buku 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Harsono, Boedi, Hukum Agraria Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Indonesia Sejarah Pembentukan 2007 tentang Perkeretaapian
Undang-Undang Pokok Peraturan Pemerintah Nomor 24
Agraria, Isi dan Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Pelaksanaannya, (Jakarta: Tanah
Djambatan, 2008).
ND, Mukti Fajar dan Yulianto
Achmad, Dualisme Penelitian
Hukum Normatif dan Hukum
Empiris, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010).
PT. Kereta Api (Persero), Tanah
Kereta Api Suatu Tinjauan
Historis, Hukum Agraria /
Pertanahan dan Hukum
Perbendaharaan Negara,
(Semarang: Seksi Hukum PT.
Kereta Api (Persero), 2000).
Soekanto, Soerjono, Pengantar
Metode Penelitian, (Jakarta: UI
Press, 1986).
_______________, Pengantar
Penelitian Hukum, (Jakarta: UI
Press, 1984).

12

Anda mungkin juga menyukai