Anda di halaman 1dari 5

Uni Eropa dan Jepang telah menandatangani salah satu kesepakatan perdagangan bebas terbesar di

dunia, yang meliputi hampir sepertiga PDB dunia dan 600 juta orang.

Salah satu ekspor UE terbesar ke Jepang adalah produk susu, sementara mobil adalah salah satu ekspor
terbesar Jepang. Langkah ini sangat kontras dengan tindakan oleh pemerintah Trump AS, yang telah
memperkenalkan tarif impor yang mahal.

Ketua Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan kesepakatan itu menggarisbawahi "win-win
solution" yang ditawarkan oleh perdagangan bebas.

"Dampak dari perjanjian hari ini jauh melampaui pantai kita. Bersama-sama kita membuat, dengan
menandatangani perjanjian ini, sebuah pernyataan tentang masa depan perdagangan bebas dan adil,"
ujar Juncker dilansir di BBC, Selasa (17/7).

"Kami menunjukkan bahwa kami lebih kuat dan lebih baik ketika kami bekerja sama. Dan kami
memimpin dengan contoh, menunjukkan bahwa perdagangan adalah lebih dari tarif dan hambatan. Ini
adalah tentang nilai-nilai, prinsip dan menemukan win-win solution untuk semua yang terkait,"
tambahnya.

AS sedang dalam pembicaraan dengan Jepang dan negara-negara Asia lainnya 18 bulan lalu tentang
perjanjian perdagangan bebas yang luas, perjanjian perdagangan Trans-Pasifik. Namun Donald Trump
menarik diri dari perjanjian ini dalam salah satu langkah pertamanya setelah menjadi presiden.

Sejak itu, kebijakan "America First" -nya telah memperlihatkan tarif yang diperkenalkan pada berbagai
barang, termasuk baja, yang diekspor Jepang dan UE ke AS. Perusahaan di Uni Eropa, zona perdagangan
bebas terbesar di dunia, saat ini mengekspor lebih dari 100 miliar dolar AS dalam barang dan jasa ke
Jepang, ekonomi terbesar ketiga di dunia, setiap tahun.

"Pada saat ketika langkah-langkah proteksionis mendapat dukungan global, penandatanganan


kesepakatan Jepang-UE hari ini akan menunjukkan kepada dunia sekali lagi kemauan politik kami yang
tak tergoyahkan untuk mempromosikan perdagangan bebas." kata Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang,
Toshimitsu Motegi.
MENU

Home

Nasional

Regional

Megapolitan

Internasional

Olahraga

Sains

Ekonomi

Bola

Tekno

Entertainment

Otomotif

Lifestyle

Properti

Travel

Edukasi

Kolom

Images

KOMPASIANA

BOLASPORT

GRIDOTO
KOMPASKARIER

GRID.ID

KONTAN

TERPOPULER TOPIK KOLOM VIK

Jepang dan Uni Eropa Teken Kesepakatan Perdagangan 152 Miliar Dollar AS

Rabu, 18 Juli 2018 | 07:17 WIB

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Ilustrasi

LONDON, KOMPAS.com - Uni Eropa dan Jepang menandatangani perjanjian perdagangan bebas pada
Selasa (17/7/2018) yang memotong atau menghilangkan bea masuk untuk hampir seluruh produk.

Dilansir dari CNNMoney, kesepakatan ini meliputi 600 juta jiwa dan hampir memenuhi sepertiga dari
penduduk dunia.

Selain itu, kerja sama antara UE dan Jepang ini juga akan menjadi penyokong utama sistem perdagangan
global yang saat ini berada di bawah ancaman akibat proteksionisme.
Produk ekspor Eropa seperti wine dan keju tidak akan dikenai bea impor ketika memasuki pasar Jepang.
Begitu pula produsen mobil dan perusahaan elektroik Jepang akan menghadapi lebih sedikit hambatan
ketika beroperasi di Uni Eropa.

Kebijakan yang membongkar hambatan dalam perdagangan ini kontras dengan pendekatan yang diambil
oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang memilih untuk memberlakukan tarif pada
berbagai produk asing dan berbagai tindakan mengancam lainnya.

Presiden European Council Donald Tusk mengatakan, perjanjian ini merupakan kesepakatan dagang
bilateral terbesar yang pernah ada.

"Hubungan antara Uni Eropa dan Jepang tak pernah sekuat ini sebelumnya," sebut Tusk.

"Secara Geografis, kami terpaut jarak yang jauh. Namun secara politis dan ekonomi kami begitu dekat,"
lanjut Tusk.

Berdasarkan data Uni Eropa, nilai perdagangan antara keduanya mencapai 152 miliar dollar AS tahun
lalu.

Selain itu, kesepakatan ini juga dinilai sebagai sinyal kepada pemerintah AS bahwa kedua partner dagang
terbesarnya, Jepang dan UE melihat adanya potensi mendapatkan keuntungan dari menghilangkan
hambatan-hambatan dalam perdagangan, bukan dengan meningkatkan tarif.

Adapun komisioner perdagangan UE Cecilia Malmstrom bulan lalu sempat mengatakan Eropa bersedia
untuk menurunkan tarif untuk beberapa produk dan bersepakat dengan AS. Namun, pemerintah Trump
justru 'menutup pintu' dan secara sengaja menerapkan tarif untuk produk baja dan alumunium Uni
Eropa. Belum lagi, AS juga akan menerapkan tarif untuk mobil UE dalam waktu dekat.

Berdasarkan data Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), saat ini produk UE
dikenai tarif rata-rata 1,6 persen ketika memasuki pasar Jepang, sementara produk Jepang dikenai tarif
2,9 persen ketika memasuki pasar UE.
Kesepakatan diantara keduanya diharapkan mulai berlaku pada 2019, setelah disetujui oleh anggota
parlemen kedua belah pihak.

https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/eropa/18/07/17/pc0rjf349-uni-eropa-
sepakati-perdagangan-bebas-terbesar-dengan-jepang

Anda mungkin juga menyukai