Diajukan oleh :
KLAMAJAYA
NPM : 160512573
Hukum Adat
FAKULTAS HUKUM
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
JURNAL HUKUM
TAHUN 2011-2031
Diajukan oleh :
KLAMAJAYA
NPM : 160512573
Hukum Adat
Pada tanggal :
Dosen Pembibing,
Klamajaya
jayaklama@gmail.com
Abstract
The practice of Asset’s Rent and Utilization is determined in the Ministry of Internal Affairs
regulation number 1 in 2016 about the village’s asset management. The implementation of
Asset’s Rent and Utilization practices expected to raise the income for the local region.
Spatial plan is determined in Government regulation number 26 in 2008 about the National
spatial plan. The development of a region must consider the certitude and implementation of
the National spatial plan as well as the region scale. This research took a place in Sumberejo,
Klaten Selatan, Klaten, Jawa Tengah. The purpose of this research is to know and analyzed
the practice of bengkok land’s utilization in Sumberejo according to the spatial plan in Klaten
district. Appropriate analysis is needed between the interview result and applied rules. The
type of law research that used is qualitative analysis research. This research will focused on
social fact. The practice of Asset’s Rent and Utilization bengkok land in Sumberejo that used
for a shopping complex is suited with Region’s spatial plan
Keywords: Build Operate Transfer, Spatial Plans, Ground the village treasury.
1 2
John Salindeho, 1987, Masalah Tanah Dalam Erna Sri Wibawanti, R. Murjiyanto, 2013, Hak
Pembangunan, cetakan pertama, Sinar Grafika, Atas Tanah dan Peralihannya, cetakan pertama,
Jakarta, hlm 23 Liberty Yogyakarta, Yogyakarta, hlm 1
dan kekayaan yang terkandung agraris di dunia karena sebagian besar
didalamnya dikuasai oleh negara dan penduduk Indonesia bermata
dipergunakan sebesar-besarnya untuk pencaharian di bidang pertanian atau
kemakmuran rakyat”. Hak menguasai bercocok tanam. Indonesia memiliki
negara atas tanah berarti hak banyak sekali potensi pertanian yang
negara untuk mengatur dan bisa dijadikan sebagai sumber
menyelenggarakan, peruntukan, perekonomian negara. Ada banyak
penggunaan, persediaan bumi, air dan tanah yang dikuasai tidak digunakan
ruang angkasa bukan hak untuk sebagaimana peruntukannya. Baik itu
memiliki tanah. tanah pertanian, ataupun tanah non
Berdasarkan Pasal 33 ayat (3) pertanian3.
UUD 1945 dikeluarkan Undang- Salah satu aset desa yang dapat
Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang dikuasai dan dikelola oleh Pemerintah
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Desa adalah tanah kas desa. Pengelolaan
Undang-Undang ini biasa disebut tanah kas desa dilakukan untuk
UUPA . dalam pasal 2 UUPA diatur meningkatkan kesejahteraan dan taraf
mengenai hak menguasai negara dalam hidup masyarakat desa serta
pasal 2 ayat (2) huruf a UUPA diatur meningkatkan pendapatan desa dengan
bahwa negara mengatur dan adanya pengelolaan aset desa
menyelenggarakan peruntukan, diharapkan dapat menumbuh kreativitas
penggunaan dan pemeliharaan bumi air masyarakat dan mendorong peningkatan
dan ruang angkasa tersebut. partisipasi masyarakat dalam
Kemudian Pasal 14 ayat (2) pembangunan desa dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 memanfaatkan aset desa dan potensi
Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok desa yang tersedia. Penulisan skripsi ini
Agraria (UUPA) menentukan bahwa difokuskan pada pemanfaatan tanah kas
“Berdasarkan rencana umum tersebut desa melalui Bangun Guna Serah.
pada ayat 1 ini dan mengingat peraturan- Berdasarkan dengan Pasal 11 ayat
peraturan yang bersangkutan, (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri
Pemerintah Daerah mengatur Nomor 1 tahun 2016 tentang
persediaan, peruntukkan dan Pengelolaan Aset Desa bahwa bentuk
penggunaan bumi, air serta ruang pemanfaatan asset desa berupa sewa,
angkasa untuk daerahnya, sesuai dengan pinjam pakai, kerja sama pemanfaatan,
keadaan daerah masing-masing.” Hal ini bangun serah guna, dan bangun guna
berarti bahwa, hak menguasai dari serah. Salah satu bentuk pemanfataan
negara memberi wewenang kepada kekayaan tanah kas desa adalah Bangun
Pemerintah Daerah untuk mengatur Guna Serah. Bangun Guna Serah yaitu
persediaan, peruntukan, dan pemanfaatan kekayaan desa berupa
penggunaan bumi, air serta serta ruang tanah oleh pihak lain dengan cara
angkasa untuk daerahnya sesuai dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana
daerahnya masing-masing dan dalam berikut fasilitasnya, kemudian
Pasal 15 UUPA menentukan bahwa didayagunakan oleh pihak lain tersebut
setiap orang, badan hukum atau instansi dalam jangka tertentu yang telah
mempunyai kewajiban menambah disepakati untuk selanjutnya diserahkan
kesuburan serta mencegah kerusakan. kembali tanah beserta bangunan, dan
Indonesia termasuk salah satu negara