PENDAHULUAN
Manusia hidup serta melakukan aktivitas di atas tanah sehingga setiap saat
kegiatan hidup manusia baik secara langsung maupun tidak langsung selalu
produksi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran dan fungsi tanah bagi
masyarakat.
masyarakat merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari, namun
tanah yang memadai karena luas tanah yang cenderung tetap dan tidak bisa
1
http://linasouma.wordpress.com, Linasouma, 28 Maret 2012, Makalah Hukum Tanah
1
Tanah dalam arti yuridis adalah permukaan bumi2 yang diatur lebih
lanjut dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menentukan bahwa:
Hak menguasai negara diatur lebih lanjut pada Pasal 2 ayat (2) Undang-
yang menentukan bahwa hak menguasai dari Negara termaksud dalam ayat (1)
angkasa.
2
Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok
Agraria Isi dan Pelaksanaannya, Jakarta: Djambatan, hlm. 18
2
Sehubungan dengan Pasal 2 ayat (2) di atas, pemerintah termasuk
pemerintah daerah membuat suatu rencana umum yang dituangkan dalam Pasal
(1) Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam pasal 2 ayat (2) dan (3),
pasal 9 ayat (2) serta pasal 10 ayat (1) dan (2) Pemerintah dalam rangka
peruntukan dan penggunaan bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan
pertambangan.
(2) Berdasarkan rencana umum tersebut pada ayat (1) pasal ini dan mengingat
(3) Peraturan Pemerintah Daerah yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini
3
Presiden, Daerah Tingkat II dari, Gubernur/Kepala Daerah yang
yang bersangkutan.
air dan ruang angkasa baik untuk keperluan Negara, peribadatan, pusat-pusat
4
Berdasarkan ketentuan di atas :
terbarukan.
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dalam pemanfataan ruang juga perlu
5
Pasal 1 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
jenis, dan tujuan penggunaan tanah. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
atau mencegah perubahan jenis penggunaan tanah pertanian menjadi tanah non
pertanian.
nilai fungsi tanah, melindungi tanah agar tetap mampu memenuhi kebutuhan
hidup manusia, dan mencegah kerusakan tanah agar dapat dimanfaatkan sesuai
Penatagunaan Tanah di atas sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal
6
15 UUPA yang menentukan bahwa memelihara tanah, termasuk menambah
badan hukum atau instansi yang mempunyai hubungan hukum dengan tanah
tanah non pertanian diatur dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.
pertanian.
7
a. Pengawasan yang ketat atas perubahan tanah pertanian menjadi tanah
pertanian.
produksi pangan.
pertanian menjadi tanah non pertanian juga diatur dalam Surat Menteri Negara
pertanian.
8
2. Apabila terpaksa harus memperuntukkan tanah sawah beririgrasi teknis
beririgrasi teknis untuk penggunaan tanah non pertanian, apabila terpaksa maka
menjadi tanah non pertanian juga diatur dalam Surat Menteri Negara
9
2. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di beberapa Daerah Tingkat II perlu
Tingkat II yang telah ada dan yang sedang disiapkan agar sungguh-sungguh
Peraturan ini menegaskan bahwa tanah pertanian tidak untuk kegiatan tanah
non pertanian dan apabila di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah di Daerah
Tingkat I dan Daerah Tingkat II baik yang telah ada maupun yang sudah
menjadi tanah non pertanian di Kabupaten Sukoharjo. Pada tahun 2010 lalu
jumlah lahan pertanian yang mengalami alih fungsi hanya 1,2 persen maka
pada tahun 2013 naik 2 persen dari total luas lahan pertanian di Sukoharjo
jumlah lahan pertanian yang mengalami alih fungsi maka salah satu cara yang
Daerah (Perda) RTRW yang mengatur mengenai lahan hijau untuk pertanian.3
3
www.krjogja.com, Agus Sigit, 19 Maret 2013, Alih Fungsi Lahan Pertanian Di Sukoharjo
Meningkat
10
Alih fungsi tanah pertanian menjadi tanah non pertanian di Kabupaten
gudang. Penulis memfokuskan penelitian ini pada alih fungsi tanah pertanian
Nomor 31) Menjadi Undang-Undang adalah suatu ruangan tidak bergerak yang
dapat ditutup dengan tujuan tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan
dibutuhkan dalam jumlah yang ekonomis dan dengan harga yang paling
inventaris secara tepat, memelihara kondisi material yang disimpan agar tetap
penjelasan dari Bapak Winoto sebagai pelaku penyedia gudang di wilayah Solo
dan sekitarnya gudang dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan ukuran yaitu
gudang ukuran kecil, gudang ukuran sedang, dan gudang ukuran besar. Untuk
gudang ukuran kecil diperlukan tanah seluas 1500m2 dengan luas bangunan
1000m2. Ukuran gudang seperti ini biasanya digunakan untuk gudang keramik,
alat tulis dan kantor, atau pemilik toko kelontong. Untuk membangun gudang
distributor kertas, pupuk, atau garmen dengan karyawan kurang lebih 300
11
orang dibutuhkan tanah seluas 2500m2 dengan luas bangunan 1700m2. Untuk
gudang yang termasuk kategori ukuran sedang diperlukan tanah seluas 4000m2
sampai 5000m2 dengan luas bangunan 3000m2 sampai 3500m2. Gudang ini
biasanya dipakai untuk gudang semen, besi, atau dakron. Gudang termasuk
kategori ukuran besar memerlukan luas tanah minimal 10000m2 dengan luas
(misalnya Alfa Mart dan Indomaret), distributor bahan bangunan untuk wilayah
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan untuk gudang garmen
gudang ada tiga pelaku yaitu, pemilik tanah dan bangunan gudang, penyedia
gudang, dan penyewa gudang. Penyedia gudang adalah orang yang membeli
tanah pertanian kemudian tanah tersebut diubah menjadi tanah kering, didirikan
penelitian ini adalah pemilik tanah dan bangunan gudang dan penyedia gudang.
dipergunakan adalah tanah pertanian. Dalam hal ini pemilik tanah atau
12
Kartasura dan Kecamatan Grogol merupakan dua kecamatan di Kabupaten
Sukoharjo yang tiga tahun terakhir banyak dibangun gudang. Hal ini karena
Sukoharjo sudah ada peraturan ada peraturan daerah yang mengatur tentang
rencana tata ruang wilayah yaitu Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011
B. Rumusan masalah
dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
13
2. Manfaat praktis
pada khususnya;
gudang.
E. Keaslian penelitian
hukumnya sama maka penelitian ini merupakan pelengkap dari hasil penelitian
penelitiannya:
Tahun : 2008
14
non pertanian di Kabupaten Sleman telah sesuai
Kabupaten Sleman?
cukup lama.
15
penggunaan tanah pertanian dalam penelitian ini adalah untuk
Tahun : 2008
Boyolali.
16
menjadi tanah non pertanian untuk rumah tinggal di
Tahun : 2008
17
Rumusan masalah : Apakah alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian
Kabupaten Cilacap?
Kabupaten Cilacap.
18
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah peruntukan
bukan merupakan duplikasi atau plagiasi dari hasil kerja peneliti lain.
Penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian menjadi
F. Batasan konsep
1. Hak milik adalah hak turun temurun, terkuat, dan terpenuh yang dapat
dan hutan yang menjadi tempat mata pencaharian bagi yang berhak. Pada
umumnya tanah pertanian adalah semua tanah yang menjadi hak orang
selainnya tanah untuk perumahan dan perusahaan. Bila atas sebidang tanah
19
luas berdiri rumah tempat tinggal seseorang, maka pendapat setempat itulah
yang menentukan, berapa luas bagian yang dianggap halaman rumah, dan
Negeri dan Otonomi Daerah dengan Menteri Agraria tanggal 5 Januari 1961
no. Sekra 9/1/12 tentang Pelaksanaan Perpu Nomor 56 Tahun 1960 tentang
5. Gudang adalah suatu ruangan tidak bergerak yang dapat ditutup dengan
tujuan tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus
20
atau, jika hak mempergunakan gudang diserahkan kepada orang lain,
Pergudangan).
G. Metode penelitian
1. Jenis penelitian
yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
2. Sumber data
sekunder.
a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden
dan narasumber.
Pokok-pokok Agraria;
Ruang;
21
d) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah;
Ruang;
September 1994;
Tahun 2011-2031;
Pemanfaatan Ruang;
22
k) Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 10 Tahun 2014 tentang
kepustakaan.
4. Lokasi penelitian
23
yang ditarik secara sengaja karena alasan yang diketahuinya sifat-sifat
sampel itu4 yaitu kecamatan tersebut paling banyak pemegang hak milik
Grogol. Dari 12 desa yang ada di Kecamatan Kartasura diambil dua desa
sampel yang ditarik secara sengaja karena alasan yang diketahuinya sifat-
sifat sampel itu yaitu desa tersebut paling banyak pemegang hak milik atas
gudang, dalam hal ini Desa Ngabeyan dan Desa Wirogunan. Dari 14 desa
yang ada di Kecamatan Grogol diambil dua desa sebagai sampel secara
sengaja karena alasan yang diketahuinya sifat-sifat sampel itu yaitu desa
tersebut paling banyak pemegang hak milik atas tanah yang melakukan
Desa Gedangan.
5. Populasi
ciri atau karakteristik yang sama.5 Populasi dalam penelitian ini berjumlah
gudang (10 orang) dan penyedia gudang (2 orang). Pemilik tanah dan
4
Winarno Surachmad, 1975, Dasar dan Teknik Research, Bandung: Tarsito, hlm. 92
5
Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Penerbit UI, hlm. 172
24
bangunan yang melakukan alih fungsi tanah pertanian menjadi tanah non
yang merupakan pemilik tanah dan bangunan gudang (10 orang) dan
Grogol.
Kabupaten Sukoharjo
6) Camat Kartasura
7) Camat Grogol
7. Analisis data
adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah suatu cara analisis hasil
25
dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan serta juga tingkah laku
yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.6
menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum ke hal yang bersifat
khusus.
6
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 192
26
H. Sistematika skripsi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Bab ini berisi tinjauan tentang hak milik atas tanah, tinjauan
27