USULAN PENELITIAN
A. Latar Belakang
Tanah atau wilayah adalah salah satu unsur penting dalam suatu
sehingga bumi, air dan ruang angkasa, sebagai karunia Tuhan Yang
tanah bermakna sakral, karena pada akhir hayat setiap orang akan
1
Husein Alting, Dinamika Hukum dalam Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat
Hukum Adat Tanah (Masa Lalu, Kini dan Masa Mendatang), Ternate:Lembaga Penerbitan
Universitas Khairun, 2010, hlm. 6.
3
Baru sebagai pemegang izin garap lahan tersebut. Sengketa ini timbul
Investment Group Ltd. dengan PT. Rezeki Kencana dan PT. Grand
PT.Rezeki Kencana .
Luasnya tanah yang diklaim oleh PT. Rezeki Kencana yakni 549,05
ha yang ditanami pohon karet, pohon pisang dan lain-lain. PT. Rezeki
2
Diakses dari https://www.mongabay.co.id/2017/05/30/berlarut-konflik-lahan-
masyarakat-dengan-perusahaan-sawit-di-kubu-raya/ (diakses tanggal 26 April 2017, pukul 19.30
WIB)
5
luasan 3600 Ha pada tahun 2014, 2500 Ha pada tahun 2015 yang
masyarakat serta 230 Ha kebun karet dengan jumlah total lahan yang
dimiliki kelompok tani Darat Jaya kurang lebih 5100 Ha pada tahun
yang tergabung dalam Serikat Tani Darat Jaya dan surat dari
yang dilakukan oleh BPN Kabupaten Kubu Raya dan kronologis lahan
Serikat Tani Darat Jaya, Selain itu, surat penolakan ijin dan HGU PT.
Rezeki Kencana oleh Kades Teluk Nangka, Kades Jangka II, Pj Kades
6
Kampung Baru, Kades Teluk Bayur, dan tanda tangan penolakan dari
masyarakat 4 Desa.
antara Desa Kampung Baru, Kecamatan Kubu dan Desa Teluk Bayur
3
Diakses dari http://elsam.or.id/2017/05/merampas-tanah-tianjin-joulung-group-dan-
wilmar-harus-bertanggung-jawab/ (diakses tanggal 26 April 2017, pukul 19.45 WIB)
7
Desa Kampung Baru terhadap sengketa lahan hak milik yang telah
diklaim sebagai tanah Hak Guna Usaha oleh PT. Rezeki Kencana,
kalau pun ada berbeda dengan pembahasan yang peneliti kaji, yaitu
antara lain:
Guna Usaha.
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
bersangkutan.
2. Kegunaan Praktis
E. Kerangka Pemikiran
kata lain diatur oleh hukum. Hal yang demikian akan mencerminkan
pada sila ke-5 menyatakan bahwa “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” kemudian ditambahkan dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945
yang sama dihadapan hukum”. Arti dari kedua pasal tersebut bahwa
4
Didi Nazmi Yunas, Konsepsi Negara Hukum, Padang : Angkasa Raya Padang, 1992,hlm. 20
12
kekayaan.
sehingga terlepas dari kenyataan sosial (das seins). Setiap orang wajib
menaati hukum sebagai suatu kehendak negara. Hukum itu tidak lain
utama hukum adalah ketertiban dan tujuan lain dari hukum adalah
5
Lili Rasjidi, Dasar-Dasar Filsafat dan Teori Hukum, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2001,
hlm 61
6
Otje Salman dan Eddy Damian (ed), Konsep-konsep Hukum dalam Pembangunan dari
Mochtar Kusumaatmadja, Bandung: Alumni, 2006, hlm. 3
13
keadilan adalah tujuan hukum yang pertama dan utama, karena hal ini
sesuai dengan hakekat atau ontologi hukum itu sendiri. Bahwa hukum
masyarakat.9
7
Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis), Jakarta:PT.
Gunung Agung Tbk, 2002, hlm. 85
8
Ahmad Zaenal Fanani, Berpikir Falsafati Dalam Putusan Hakim, Artikel ini pernah dimuat
di Varia Peradilan No. 304 Maret 2011, hlm 4
9
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum (suatu Pengantar), Yogyakarta: Liberty, 1988,
hlm 58
14
ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan : ”Bumi air dan
dimana hakikat dari hukum itu sendiri terletak pada unsur perintah.
10
Supriyadi, Aspek Hukum Tanah Aset Daerah, Menemukan Keadilan, Kemanfaatan, dan
Kepastian atas Eksistensi Tanah Aset Daerah, Jakarta:Prestasi Pustakarya, 2010, hlm. 100.
11
I Wayan Adi Sumiarta, “Wewenang Badan Pertanahan Nasional”, Tesis, Megister
Kenotariatan, Universitas Udayana, 2015, hlm. 17
15
kondisi yang lebih baik dalam rangka untuk kemakmuran rakyat secara
kegiatan usaha.
12
Otje Salman dan Eddy Damian (ed), op.cit, hlm. 5.
16
bahwa :
13
B.F Sihombing, Evolusi Kebijakan Pertanahan dalam Hukum Tanah Indonesia, Jakarta:
Toko Gunung Agung, 2005, hlm. 51.
17
penggunaanya.14
atas tanah, oleh UUPA pada Pasal 15 yaitu dibebani kewajiban untuk
untuk mencapai apa yang ditentukan dalam Pasal 33 ayat (3) UUD
1945, tidak perlu dan tidak pada tempatnya negara sebagai pemilik
14
Ali Achmad Chomzah, Hukum Agraria (Pertanahan Nasional) Jilid 1, Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2001, hlm. 29
18
15
Ida Nurlinda, Monograf Hukum Agraria:Reforma Agraria untuk Kesejahteraan Rakyat
dan Keadilan Agraria, Bandung:LoGoz Publishing dengan Pusat Studi Hukum Lingkungan dan
Penataan Ruang Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran,2013, hlm.10
16
Ida Nurlinda, Prinsip-Prinsip Pembaharuan Agraria Perspektif Hukum, Rajawali Pers,
Jakarta, 2009, hlm. 55-56.
19
kesatuan rakyat.
hubungan antara negara dengan bumi, air dan ruang angkasa yang
ke-3. Hal ini karena pada pasal 1 ayat (3) UUPA adalah hubungan yang
abadi, dalam arti bahwa selama bangsa Indonesia masih ada dan
selama bumi, air dan runga angkasa itu masih ada, maka hubungan itu
Pasal 6 UUPA yaitu bahwa “Semua hak atas tanah mempunyai fungsi
sosial”. Hal ini berarti, hak atas tanah bahwa hak atas tanah apapun
keadaannya dan sifat dari pada haknya, hingga bermanfaat baik bagi
17
Ibid, hlm.56
18
Sudargo Gautama, Tafsiran Undang-Undang Pokok Agraria, Bandung: PT.Citra Aditya
Abadi, 1990, hlm.20-21
20
Guna Bangunan, dan Hak Pakai Atas Tanah. Selanjutnya pada PP No.
40 Tahun 1996 tentang HGU, HGB, dan Hak Pakai Atas Tanah
Pertahanan Nasional.
19
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok
Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya, Jilid I, Edisi Revisi, Cetakan Kesebelas, Jakarta : Djambatan,
2007, hlm.72
20
Bachtiar Effendie, Pendaftaran Tanah Di Indonesia Dan Peraturan Pelaksanaannya,
Bandung: Alumni, 1993, hlm. 15
23
kepemilikan hak atas tanah. Hal ini lebih diperkuat lagi dengan
milik negara yang telah dikuasai dan digarap oleh masyarakat secara
turun temurun memiliki bukti surat keterangan tanah dari kepala desa
21
Helena, “Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti
Rugi Yang Dibuat Dihadapan Notaries Atau Camat Studi Di Kabupaten Deli Serdang”, Tesis,
Magister Kenotariatan, Universitas Sumatra Utara, 2007, hlm. 23
22
Mhd. Yamin Lubis, dan Abd. Rahim Lubis, Hukum Pendaftaran Tanah, Edisi Revisi, CV. Mandar
Maju, Bandung, 2010, hlm. 240-241
25
F. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
menjamin kepastiannya.
2. Spesifikasi Penelitian
23
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat,
Jakarta: Rajawali Press, 2007, hlm. 14
26
3. Tahap Penelitian
a. Penelitian Kepustakaan
diantaranya:
Tertentu
a. Studi Dokumen
b. Wawancara
6. Lokasi Penelitian
a. Penelitian Kepustakaan
b. Penelitian Lapangan
24
Ronny H.Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta:Ghalia Indonesia, 1998,
hlm.116
30
G. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dalam lima bab dan setiap bab dibagi lagi
dalam beberapa sub – bab. Adapun gambaran umum untuk setiap bab
BAB I. PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
RAYA
terkait.
BAB V. PENUTUP
penelitian.
32
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku:
Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis),
Jakarta:PT. Gunung Agung Tbk, 2002
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjadja, Seri Hukum Harta Kekayaan: Hak-
hak Atas Tanah, Jakarta: Kencana, 2008
Mhd. Yamin Lubis dan Abd. Rahim Lubis, Hukum Pendaftaran Tanah, Edisi
Revisi, CV. Mandar Maju: Bandung, 2010
33
B. Peraturan Perundang-undangan :
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Amandemen ke-4 (empat)
C. Sumber-sumber lain :
Ahmad Zaenal Fanani, “Berpikir Falsafati Dalam Putusan Hakim“, Artikel ini
pernah dimuat di Varia Peradilan No. 304 Maret 2011
34
Helena “Eksistensi Dan Kekuatan Alat Bukti Alas Hak Berupa Akta
Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Yang Dibuat Dihadapan Notaries
Atau Camat Studi Di Kabupaten Deli Serdang”, Tesis, Magister
Kenotariatan, Universitas Sumatra Utara, 2007
LAMPIRAN OUTLINE
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
D. Kegunaan Penelitian
E. Kerangka Pemikiran
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
36
4. Pendaftaran Tanah
perkebunannya
3. Komposisi Penduduk
D. Kasus
KUBU RAYA
38
peraturan terkait
peraturan terkait
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran