Anda di halaman 1dari 9

RESUME

SENGKETA TANAH/LAHAN WARGA DI MEKARSARI RT. 29 KEL.


PULOKERTO KEC. GANDUS KOTA PALEMBANG.
DENGAN ABDULLAH SYAHAB.

A. PENDAHULUAN.

Bahwa menegaskan komitmen penuh pemerintah untuk menyelesaikan


konflik agraria yang ada di Tanah Air khususnya diwilayah Mekarsari
RT. 29 Kel. Pulokerto Kec. Gandus Kota Palembang Provinsi Sumatera
Selatan. penyelesaian konflik agraria penting guna mewujudkan
reformasi agraria bagi masyarakat dan memberikan kepastian
terhadap ketersediaan ruang hidup yang adil bagi masyarakat. Bahwa
kami sangat mengetahui bahwa pemerintah sangatlah berkomitmen
penuh dalam memberantas mafia-mafia tanah,

Bahwa mafia tanah cenderung tampak berada di”Ruang Ada dan


Tiada”. Artinya, di satu sisi jaringan kinerja organisasi mafia tanah
secara faktual nyata ada dan berlangsung dengan segala perilaku-
perilakunya yang bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum
termasuk kerugian-kerugian yang diderita pihak lain yang menjadi
korban.  Di sisi lain, jaringan kinerja mereka yang terorganisir, rapi,
dan sistematis telah mampu menyembunyikan fakta yang sebenarnya
ke bawah permukaan sehingga perilaku yang tampak adalah sebuah
kewajaran.

Mafia Tanah sebagai kelompok yang terstruktur dan terorganisir,


terstruktur karena kelompok mafia tanah mempunyai struktur
organisasi dengan melibatkan banyak aktor dan pembagian kerja yang
sistematis dengan susunan. Ada kelompok sponsor yang berfungsi
sebagai penyandang dana, upaya memengaruhi kebijakan dan
memengaruhi instansi pemerintah di semua lapisan, dan ada juga
kelompok Garda Garis Depan yang berfungsi sebagai aktor yang
berjuang secara legal (warga masyarakat biasa) dan
illegal (preman dan Pengamanan Swakarsa). Ada pula kelompok
profesi yang berwenang yang terdiri dari para advokat, Notaris-PPAT,
pejabat pemerintah dari pusat – daerah – camat - kepala desa yang
berfungsi sebagai pendukung baik legal dan ilegal. Sementara itu,
disebut terorganisir karena mafia tanah menggunakan berbagai
metode kerja yang keras-ilegal yaitu dengan tindakan perebutan
tanah  dan pendudukan tanah yang menjadi objek sasaran, dan
melakukan konflik dengan menggunakan kekerasan yang berpotensi
taruhan nyawa. Sedangkan cara halus-ilmiah dan tampak legal, adalah
upaya pencarian dokumen kepemilikan tanah, pemalsuan dokumen
kepemilikan tanah dengan tampilan hasilnya mendekati atau bahkan
sama dengan aslinya, proses pendekatan dalam rangka negosiasi
dengan pemilik tanah, serta melakukan pengajuan gugatan dengan
logika berpikir yang sistematis dan logis.

Bahwa pemerintah mengatakan atau menginstruksikan kepada jajaran


Polri dan Kejaksaan Agung untuk memperjuangkan hak masyarakat
dan menegakkan hukum secara tegas dalam penyelesaian konflik
agraria di Tanah Air. Pemerintah juga mengingatkan komitmen untuk
memberikan kepastian hukum atas tanah yang memberikan keadilan
kepada seluruh pihak dan tidak ingin konflik agraria yang terjadi di
banyak daerah di Tanah Air terus-menerus berlangsung.

Bahwa khususnya bagi masyarakat yang mempunyai tanah/lahan


diwilayah Mekarsari RT. 29 Kel. Pulokerto Kec. Gandus Kota
Palembang Provinsi Sumatera Selatan yang mana dikuasai secara fisik
diuasai, digunakan, dimanfaatkan dan dipelihara secara terus menerus
dengan itikad baik oleh Klien Kami, Faktual lapangan sebelum digusur
oleh ABDULLAH SYAHAB DKK, berupa Tanaman-Tumbuh seperti
sayuran, Rambutan, Pohon Jati, dan Sawit serta Kebun Karet dengan
umur tanaman lebih kurang 15 tahun, dan terus menerus
disadap/dipanen oleh Klien Kami sebagai satu-satunya mata
pencaharian dalam menopang kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Oleh sebab itu, dalam memberantas mafia tanah perlu


mengembangkan pedoman teknis administratif berupa pemberian
peringatan kepada pemegang hak atau penerima SK untuk
melaksanakan kewajibannya, dan pernyataan secara terbuka adanya
penguasaan tanah secara langsung oleh negara dan sekaligus rencana
penggunaannya.  Sedangkan upaya mencegah konflik-sengketa yang
berasal faktor kebijakan pemberian Hak Atas Tanah adalah dengan
menata kembali kebijakan pemberian Hak Atas Tanah. Jika karakter
liberal tidak dapat diubah, maka pemberiannya dilakukan secara
bertahap sesuai kemampuan modal, dan potensi tanah terlantar/tidak
produktif harus dihentikan.

B. LATAR BELAKANG KEPEMILIKAN DAN PENGUASAAN FISIK


TANAH/LAHAN OLEH MASYARAKAT.

1. Latar Belakang Kepemilikan Tanah/Lahan Oleh Masyarakat.


Bahwa Para Warga Pemilik Tanah memiliki Tanah yang berada di
Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus dengan cara membeli dan
warisan dari orang tua Pemilik Tanah.

2. Penguasaan Fisik Tanah/Lahan Oleh Warga.


- Bahwa tanah tersebut dikuasai secara fisik dikuasai, digunakan,
dimanfaatkan dan dipelihara secara terus menerus dengan itikad
baik oleh Klien Kami. Faktual lapangan sebelum digusur oleh
ABDULLAH SYAHAB DKK, berupa Tanaman-Tumbuh
seperti sayuran, Rambutan, Pohon Jati, dan Sawit serta
Kebun Karet dengan umur tanaman lebih kurang 15
tahun, dan terus menerus disadap/dipanen oleh Klien Kami
sebagai satu-satunya mata pencaharian dalam menopang
kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

- Bahwa kemudian masing-masing pemilik tanah/lahan telah


memiliki Surat Keterangan Hak Milik dan Sertefikitat Hak Miilik
sebagai dasar kepamilikan dan/atau penguasaan tanah/lahan
tersebut.

- Bahwa lebih kurang sejak tahun 1990 hingga sampai dengan


sekarang sebelum adanya pihak pihak yang mengklaim tanah
tersebut, tidak ada pihak lain yang komplain, melarang,
menyangga dan/atau mengklaim penguasaan tanah tersebut.
Artinya, selama penguasaan objek/tanah Klien Kami ini tidak
dalam sengketa dengan pihak manapun.

C. MUNCULNYA SENGKETA.

1. Kronologi Permasalahan.

- Bahwa pada bulan September 2013 muncul untuk pertama kali


orang yang bernama TAN ENG HOK alias YAKUF dan
ABDULLAH SYAHAB mengklaim sebagai Pemilik tanah/lahan
seluas ± 1.680.000 m2 yang terletak di RT. 29, RW. 05,
Mekarsari, Kel. Pulokerto (dahulu Kel. Gandus), Kec. Gandus
(dahulu Kel. Siring Agung Kec. Ilir Barat I), Kota Palembang.

- Bahwa tanah/lahan yang diklaim oleh TAN ENG HOK alias YAKUF
dan ABDULLAH SYAHAB tersebut adalah tanah atau lahan-
lahan kebun yang dimiliki dan dikuasai oleh warga
masyarakat yang sebagian besar ditanami pohon karet
dan tanaman lainnya seperti tanaman buah serta sayur-
mayur, dan lahan tersebut sudah dikuasai rata-rata oleh
warga masyarakat sudah lebih dari 30 Tahun, memiliki
surat-surat alas hak tanah dan sebagian sudah Sertifikat
Hak Milik

- Bahwa TAN ENG HOK alias YAKUF dan ABDULLAH SYAHAB dalam
mengklaim sebagai Pemilik Tanah seluas ± 1.680.000 m2
tersebut telah menggunakan surat sebagai alas hak yaitu berupa
: Surat Keterangan Penyerahan Tanah Hak Usaha tanggal
21 Januari 1960, yang dibuat oleh 42 (empat puluh dua)
orang anggota Serikat Tani Islam Indonesia (STII)
dengan WIN Bin TOHIR dan M. ALI Bin KOMAR mengenai
Penyerahan Sebidang Tanah Usaha Pertanian kepada WIN
Bin TOHIR dan M. ALI Bin KOMAR seluas ± 1.680.000 m2
atau berukuran ± 42x4 Ha yang terletak di Darat
Kampung Gandus, juga di Tandjung Tjenago Gandus,
berbatas :

- Sebelah Ilir dengan tanah usaha Lebong Andong;


- Sebelah Ulu dengan tanah usaha Rais Bin Madjid;
- Sebelah Darat dengan tanah usaha Batasi;
- Sebelah Laut dengan tanah usaha Tl. Keman

- Selain itu TAN ENG HOK alias YAKUF dan ABDULLAH SYAHAB
juga telah menggunakan sebagai alas hak berupa : Surat Akta
Pengoperan No. 69, tanggal 25 Mei 1992, yang dibuat
antara M. ALI Bin KOMAR dan WIN Bin TOHIR dengan
HADI SUYONO di hadapan Notaris WACHID HASYIM, SH
mengenai Pengoperan Sebidang Tanah Hak Usaha seluas
± 1.680.000 m2 atau berukuran ± 42x4 Ha dari M. ALI Bin
KOMAR dan WIN Bin TOHIR kepada HADI SUYONO.

- Bahwa dari Akta Pengoperan No. 69, tanggal 25 Mei 1992,


Notaris WACHID HASYIM, SH tersebut dibuatlah Akta
Pengikatan Pengoperan No. 02 tanggal 10 September
2013, Akta Kuasa No. 03 tanggal 10 September 2013 dan
Akta Pengoperan No. 01 tanggal 1 Desember 2014 antara
Ahli Waris HADI SUYONO dengan TAN ENG HOK alias
YAKUF dan ABDULLAH SYAHAB di hadapan Notaris
ISKANDAR, SH, M. Kn mengenai Pengoperan Tanah seluas
± 1.680.000 m2 atau berukuran ± 42x4 Ha tersebut
kepada TAN ENG HOK alias YAKUF dan ABDULLAH
SYAHAB. Dimana berdasarkan akta tersebut lalu dipakai oleh
TAN ENG HOK alias YAKUF dan ABDULLAH SYAHAB untuk
mengklaim sebagai Pemilik tanah/lahan seluas ± 1.680.000 m2
atau berukuran ± 42x4 Ha yang terletak di RT. 29, RW. 05
Mekarsari, Kel. Pulokerto, Kec. Gandus, Kota Palembang.

- Bahwa TAN ENG HOK alias YAKUF dan ABDULLAH SYAHAB dalam
rangka untuk menguasai fisik tanah a-quo maka sejak
September 2013 mulai melakukan upaya untuk menguasai
fisik tanah a-quo seluas ± 1.680.000 m2 dengan cara
menggunakan sekelompok orang secara melawan hukum
memasang tiang-tiang patok di atas lahan-lahan tanah
milik warga, sehingga para warga Pemilik Tanah
melakukan aksi protes dan keberatan, maka pada tanggal
17 Oktober 2013 dan tanggal 6 November 2013 dilakukan
mediasi di Kantor Camat Gandus antara warga
masyarakat Pemilik Lahan dengan TAN ENG HOK alias
YAKUF dan ABDULLAH SYAHAB namun tidak mencapai
kesepakatan penyelesaian.

2. Timbulnya Tindak Pidana Yang Diduga Dilakukan Oleh TAN


ENG HOK Als. YAKUF Dan ABDULLAH SYAHAB.

- Bahwa pada bulan Juni 2014, TAN ENG HOK alias YAKUF dan
ABDULLAH SYAHAB kembali muncul di lokasi tanah a-quo dan
menggunakan sekelompok orang (preman) secara melawan
hukum melakukan Land Clearing di bagian sisi depan lokasi
tanah yang berbatasan dengan jalan raya dan kemudian
memasang pagar panel beton dengan menggunakan anggota
TNI serta memasang plang-plang bertuliskan “Disini Akan
Dibangun Perumahan Prajurit TNI”

- Bahwa atas perbuatan TAN ENG HOK alias YAKUF dan ABDULLAH
SYAHAB tersebut, warga masyarakat Pemilik Lahan telah
melaporkan peristiwa tersebut ke Pangdam II Sriwijaya maupun
Danyon TNI yang bersangkutan sehingga tindakan pemagaran
tersebut yang dilakukan oleh anggota TNI dihentikan.

- Bahwa selanjutnya pada tanggal 20 Januari 2020 para warga


masyarakat Pemilik Lahan telah pula mengirim Surat
Somasi/Teguran kepada TAN ENG HOK alias YAKUF dan
ABDULLAH SYAHAB untuk diminta segera melakukan
pembongkaran pagar beton, akan tetapi Somasi tersebut tidak
diindahkan.

- Bahwa pada bulan April 2020 sampai dengan Oktober 2020 TAN
ENG HOK alias YAKUF dan ABDULLAH SYAHAB kembali muncul di
lokasi tanah a-quo dengan menggunakan sekelompok orang
(preman) secara melawan hukum telah masuk ke lahan
tanah kebun milik para warga masyarakat dengan
memakai alat berat Excavator telah melakukan penggusuran
di lahan-lahan kebun milik warga yang sebagian besar berupa
kebun karet dan pohon-pohon karet yang sudah digusur
kemudian diangkut menggunakan Truk dan dijual oleh orang-
orang/preman suruhannya, halmana telah berakibat
menimbulkan kerugian besar kepada warga masyarakat Pemilik
Lahan.

- Bahwa atas perbuatan ADBDULLAH SYAHAB DKK tersebut,


masyarakat yang kebunnya dirusak dan diserobot telah
membuat Laporan Polisi ke Polda Sumatera Selatan dan
Polrestabes Kota Palembang, atas dugaan telah
melakukan tindak pidana melakukan pengerusakan dan
penyerobotan secara Bersama-sama (Pasal 170 KUHP)
SERTA Tindak Pidana Pemalsuan Surat (Pasal 263 KUHP)
dan Memberikan Keterangan Palsu di atas Akta Otenti
(Pasal 266 KUHP) sebagaimana beberapa Laporan Polisi
sebagai berikut :

1) LP Nomor : LPB/93/II/2015/SPKT, tanggal 10 Februari


2015. Atas nama Pelapor MUHAMMAD SYECH dan
Terlapor TAN ENG HOK alias YAKUF dan ABDULLAH
SYAHAB. Tentang Dugaan Tindak Pidana Pemalsuan
Surat dan atau Memberikan Keterangan Palsu di atas
Akta Otentik sebagaimana Pasal 263, 266 KUHP
(Terlampir 1, Bukti Surat Tanda Terima Laporan Polisi).

2)  LP Nomor : LPB/416/VI/2020/SPKT, tanggal 11 Juni


2020. Atas nama Pelapor ADITAWIRMAN dan Terlapor
ABDULLAH SYAHAB, dkk. Tentang Dugaan Tindak
Pidana dalam Pasal 170 dan atau 263 dan atau 266 dan
atau 385 KUHP (Terlampir 2, Bukti Surat Tanda Terima
Laporan Polisi).

3)  LP Nomor : LPB/516/VII/2020/SPKT, tanggal 11 Juli


2020. Atas nama Pelapor MUCHTAR AHMAD dan
Terlapor ARDI, dkk. Tentang Dugaan Tindak Pidana
dalam Pasal 170 KUHP (Terlampir 3, Bukti Surat Tanda
Terima Laporan Polisi).

4)  LP Nomor : LPB/681/IX/2020/SPKT, tanggal 11


September 2020. Atas nama Pelapor TJIK UMAR dan
Terlapor ABDULLAH SYAHAB, dkk. Tentang Dugaan
Tindak Pidana Penyerobotan dan atau Pengrusakan dan
atau Pengrusakan Bersama-sama dan atau Pencurian
(Terlampir 4, Bukti Surat Tanda Terima Laporan Polisi).

5) LP Nomor : LPB/779/X/2020/SPKT, tanggal 14


Oktober 2020. Atas nama Pelapor SOPIAH, SE dan
Terlapor ABDULLAH SYAHAB, dkk. tentang Dugaan
Tindak Pidana dalam Pasal 170 dan atau 385 dana atau
363 KUHP (Terlampir 5, Bukti Surat Tanda Terima
Laporan Polisi).

6)  LP Nomor : LPB/917/IV/2020/SUMSEL/RESTABES/


SPKT, tgl 29 April 2020. Atas nama Pelapor MA’RUF dan
Terlapor TAN ENG HOK alias YAKUF dan ABDULLAH
SYAHAB. Tentang Dugaan Tindak Pidana dalam Pasal
170 KUHP (Terlampir 6, Bukti Surat Tanda Terima
Laporan Polisi).

7) LP Nomor: LPB/1512/VII/2020/SUMSEL/RESTABES/
SPKT, tgl 21 Juli 2020. Atas nama Pelapor MULADIE H.
SELAN dan Terlapor ARDI, dkk. Tentang Dugaan Tindak
Pidana dalam Pasal 170 dan atau 385 KUHP (Terlampir
7, Bukti Surat Tanda Terima Laporan Polisi).

8) LP Nomor : LPB/1702/VIII/2020/SUMSEL/RESTABES/
SPKT, 18 Agustus 2020. Atas nama Pelapor ARMAN dan
Terlapor ARDI, dkk. Tentang Dugaan Tindak Pidana
dalam Pasal 170 KUHP (Terlampir 8, Bukti Surat Tanda
Terima Laporan Polisi).

9) LP Nomor : LPB/1723/VIII/2020/SUMSEL/RESTABES/
SPKT, 19 Agustus 2020. Atas nama Pelapor MUCHTAR
AHMAD dan Terlapor ARDI, dkk. Tentang Dugaan
Tindak Pidana dalam Pasal 170 KUHP (Terlampir 9,
Bukti Surat Tanda Terima Laporan Polisi).

10) LP No : LPB/1972/IX/2020/SUMSEL/RESTABES/
SPKT, 21 September 2020. Atas nama Pelapor SUNARDI
dan Terlapor ARDI, dkk. Tentang Dugaan Tindak Pidana
dalam Pasal 170 KUHP (Terlampir 10, Bukti Surat
Tanda Terima Laporan Polisi).
- Bahwa sekitar bulan Mei tahun 2021 Abdullah Shahab
menggugat Pemilik tanah yaitu 17 Tergugat di pengadilan
Negeri Palembang dengan Nomor Perkara: 99/Pdt.
G/2021/PN.Plg dan Perkara Gugatan Perbuatan Melawan
Hukum telah diputus Oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Palembang pada tanggal 7 Januari 2022 dengan “ Amar Putusan
Gugatan PMH tersebut Tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijke verklaard/NO)”.

LANGKAH HUKUM YANG DILAKUKAN SHS LAW FIRM ATAS


PERMASALAHAN YANG DIALAMI OLEH PARA WARGA PEMILIK
TANAH DI KEL. PULOKERTO KEC. GANDUS.
- Bahwa terhadap perkara yang dialami tersebut Kami telah
mengirimkan surat kepada:
1. Presiden Republik Indonesia.
2. Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia.
3. Kepala Kantor Staf Presiden (KSP).
4. Mahkamah Agung Republik Indonesia
5. Menkopolkam Republik Indoesia
6. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
Republik Indonesia.
7. Mentri Hukum dan Hak Azazi Manusia
8. Kompolnas
9. Kepala Kepolisian Republik Indonesia
10. Kejaksaan Agung Republik Indonesia
11. Gubernur Sumatera Selatan.
12. Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Satgas Mafia
Tanah)
13. Kapolda Sumatera Selatan (Satgas Mafia Tanah)
14. Kepala Kantor Wilayah Pertanahan Provinsi Sumatera
15. Kepala Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota
Palembang.
tentang Permohonan Keadilan Hukum atas Sengketa
Tanah/Lahan Warga RT. 29 Mekarsari Kel. Pulokerto Kec.
Gandus Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan dengan
Yang Diduga Diklaim oleh ABDULLAH SYAHAB dkk.

- Bahwa Terhadap 10 (sepuluh) Laporan Polisi yang telah dilaporkan


oleh Warga Para Pemilik Tanah SHS tlah melayangkan Surat kepada
Kapolda Sumsel dan Ke Polresta Palembang tertanggal 1 Maret
2022 tentang Surat Permohonan Tindak Lanjut atas Laporan Polisi
yang dilpaorkan oleh Para Pemilik Tanah.

Demikianlah Resume Atas Laporan Polisi atas Dugaan Perbuatan


Pengrusakan dan Pengroyokan secara Bersama serta Pemalsuan
Dokumen dan Memberikan Keterangan Palsu sebagaimana diatur dalam
Kitab Undang-undang Pidana.

Palembang, 14 Maret 2022

SHS Law Firm

Anda mungkin juga menyukai