Definisi UUPA:
- Agraria dalam arti luas: meliputi Bumi Air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya.
Lahirnya UUPA menghapus dualisme hukum tanah dan menciptakan dasar bagi
pembangungan HUKUM TANAH NASIONAL yang berdasarkan Hukum Adat. (yang di-
saneering dan disempurnakan sesuai dengan kepentingan masyarakat dalam negara
modern dalam hubungan dengan dunia internasional)
HUKUM AGRARIA NASIONAL ditujukan untuk Kemakmuran, Kebahagiaan dan Keadilan
Raykat Indonesia
e. Prinsip Larangan Penguasaan atau Pemilikan Tanah yang Melampaui Batas (Ps. 7,
10, 17 UUPA)
f. Prinsip Perencanaan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup (Ps. 14 & 15 UUPA)
g. Prinsip Persamaan Hak antara WNI laki-laki dan perempuan
h. Prinsip Land Reform
i. Prinsip Perencanaan dalam Peruntukan, Penguasaan dan Pemilikan BARAKA.
6. Tujuan UUPA
- Menjadi dasar bagi penyusunan Hukum Agraria Nasional <- alat pembawa
kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi Negara dan rakyat.
- Menjadi dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan hukum
pertanahan.
- Menjadi dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai HaT bagi rakyat
seluruhnya.
7. Hierarki Hak Penguasaan Tanah (hak bangsa, menguasai negara, ulayat dan individu)
i. Hak Bangsa (Ps 1 UUPA)
Hak dari bangsa Indonesia atas Baraka. -> Hubungan yang bersifat abadi
‘selama rakyat Indonesia sbg Bangsa Indonesia masih ada & Baraka masih ada
pula, tidak ada suatu kekuasaan yang dapat memutuskan atau meniadakan
hubungan tersebut’
a. Hak Menguasai Negara (Ps 2 UUPA)
Bangsa Indonesia memberi kuasa kepada Negara sebagai organisasi
kekuasaan seluruh rakyat utk bertindak selaku badan penguasa, yg
melahirkan Hak Menguasai Negara.
Negara mengatur peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaannya.
HMN memberikan kuasa kepada Negara untuk:
- Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan,
persediaan dan pemeliharaan bumi air dan ruang angkasa (‘baraka’);
- Menentukan dan mengatur hubungan hukum antar orang dgn
baraka;
- Menentukan dan mengatur hub hukum antara orang2 dan
perbuatan hukum mengenai baraka;
3. HGB
Hak untuk mendirikan bangunan atas tanah yang bukan
miliknya sendiri (bisa diatas Tanah Negara / HPL / HM)
Subjek: WNI Perorangan, BH Indonesia
Jangka waktu: 30 Tahun, diperpanjang 20 tahun.
HGB diatas tanah HM, diberikan 30 tahun dan diperbaharui
dengan akta pemberian HGB atas tanah hak milik.
Dapat dijadikan jaminan hutang.
Hapusnya HGB: Ps 46 PP no.18/2021
o Berakhirnya jangka waktu
o Dibatalkan haknya oleh Menteri
o Diubah haknya menjadi HaT lain
o Dilepaskan secara sukarela
o Dilepaskan untuk kepentingan umum
o Dicabut berdasarkan Undang Undang
o Ditetapkan sebagai tanah terlantar
o Ditetapkan sebagai tanah musnah
o Berakhirnya perjanjian pemberian hak
o Pemegang hak sudah tidak memenuhi syarat
sebagai subyek
4. Hak Pakai
Hak untuk menggunakan atau memungut hasil dari tanah
yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang
lain.
Subjek:
a. HP dengan jangka waktu: (diberikan diatas tanah
Negara/ HPL / HM)
a. WNI
b. BH Indonesia
c. BH Asing yg mempunyai perwakilan di
Indonesia
d. Badan Keagamaan Sosial
e. Orang Asing (WNA)
b. HP selama digunakan: (diberikan diatas tanah
Negara /HPL)
a. Instansi pemerintah Pusat/Daerah/Desa
b. Perwakilan Negara Asing
c. Perwakilan Badan Internasional
Jangka waktu: 30 Tahun diperpanjang paling lama 20
tahun.
HP diatas tanah HM, diberikan 30 tahun dan diperbaharui
dengan akta pemberian HP atas tanah hak milik.
Dapat dijadikan jaminan hutang.
Hapusnya HP: Ps 46 PP no.18/2021
o Berakhirnya jangka waktu
o Dibatalkan haknya oleh Menteri
o Diubah haknya menjadi HaT lain
o Dilepaskan secara sukarela
o Dilepaskan untuk kepentingan umum
o Dicabut berdasarkan Undang Undang
o Ditetapkan sebagai tanah terlantar
o Ditetapkan sebagai tanah musnah
o Berakhirnya perjanjian pemberian hak
o Pemegang hak sudah tidak memenuhi syarat
sebagai subyek