Anda di halaman 1dari 12

ALWESIUS, S.H, MKn.

LP3H “INP” JAKARTA


HP : 0813 – 1043 – 8333

INP JAKARTA 0KTOBER 2022


LATIHAN SOAL
PERATURAN JABATAN PPAT

1. Pernyataan dibawah ini yang menunjukkan tugas pokok PPAT adalah:

a. PPAT melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan


membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu
b. PPAT melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan
membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu
mengenai hak atas tanah atau HM.a.SRS, yang dijadikan dasar bagi
pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh
perbuatan hukum tersebut.
c. PPAT melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah berupa
pengurusan pendaftaran pemindahan hak dan pembebnan hak pada Kantor
Pertanahan
d. b dan c benar

2. Dalam pembuatan akta PPAT hanya dapat membuat akta atas tanah yang
terletak di dalam wilayah kerjanya, kecuali:

a. Pembuatan akta tukar menukar, yang sebagian tanahnya terletak diluar


wilayah kerja PPAT
b. Pembuatan akta pemasukan dalam perusahaan yang sebagian tanahnya
terletak diluar wilayah kerja PPAT
c. Pembuatan akta pembagian hak bersama yang sebagian tanahnya terletak
diluar wilayah kerja PPAT
d. a,b dan c benar

3. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah:

a. PPAT wajib hanya mempunyai satu kantor yaitu di tempat


kedudukannya.
b. PPAT yang merangkap jabatan sebagai Notaris, harus berkantor yang
sama dengan kantor Notaris.
c. PPAT dilarang mempunyai kantor cabang atau perwakilan atau bentuk
lain yang terletak di luar wilayah kerjanya.
d. a,b dan c benar

4. Berikut adalah ukuran papan nama PPAT, kecuali:

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
a. 100 cm x 40 cm
b. 150 cm x 60 cm
c. 150 cm x 90 cm
d. 200 cm x 80 cm

5. PPAT wajib memasang papan nama di depan Kantor PPAT. Ukuran papan nama
PPAT adalah:

a. 100 cm x 40 cm
b. 150 cm x 60 cm
c. 200 cm x 80 cm
d. a, b dan c benar

6. PPAT harus membuat daftar akta dengan menggunakan satu Buku Daftar Akta
untuk semua akta yang dibuatnya.Pernyataan yang benar terkait dengan
pembuatan Buku Daftar Akta tersebut adalah:

a. Buku Daftar Akta diisi setiap hari kerja PPAT dan ditutup akhir hari
kerja yang sama dengan garis tinta hitam dan diparaf oleh PPAT pada
kolom terakhir dibawah garis penutup.
b. Apabila pada hari kerja ybs tidak terdapat akta yang dibuat, maka
dicantumkan kata “Nihil”, disamping tanggal pencatatan tersebut.
c. Pada akhir hari kerja terakhir setiap bulan, daftar akta ditutup dengan
garis merah dan ditandatangani serta nama jelas PPAT dan diatas
tandatangan tersebut diberikan catatan penutup.
d. a,b dan c benar

7. PPAT wajib menyampaikan laporan bulanan mengenai akta yang dibuatnya,


yang diambil dari Buku Daftar Akta PPAT, kepada Kepala Kantor Pertanahan
dan Kepala Kantor Wilayah BPN Propinsi. Laporan bulan tersebut wajib
disamopaikan selambat-lambatnya tanggal:

a. Tanggal 5 bulan berikutnya


b. Tanggal 10 bulan berikutnya
c. Tanggal 15 bulan berukutnya
d. Tanggal 20 bulan berikutnya

8. Tanpa melakukan cuti, PPAT dilarang meninggalkan kantornya selama:

a. lebih dari 3 (tiga) hari berturut-turut


b. lebih dari 3 (tiga) hari kerja berturut-turut
c. lebih dari 6 (enam) hari berturut-turut
d. lebih dari 6 (enam) hari kerja berturut-turut

9. Cuti karena alasan penting dapat diambil oleh PPAT oleh PPAT setiap kali
diperlukan, dengan jumlah maksimum:

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333

a. 3 bulan dalam 1 tahun


b. 9 bulan dalam 3 tahun
c. 6 bulan dalam 3 tahun
d. 2 tahun

10. Cuti bagi PPAT yang baru membuka kantor hanya dapat dilakukan setelah
PPAT yang bersangkutan membuka kantor PPAT-nya minimal selama :

a. 2 tahun
b. 3 tahun
c. 1 tahun
d. 18 bulan

11. Batas usia pensiun PPAT adalah:

a. 60 tahun
b. 65 tahun
c. 67 tahun dalam hal PPAT yang bersangkutan memperoleh keputusan
perpanjangan masa jabatan
d. b dan c benar

12. Dibawah ini pemberhentian PPAT oleh Menteri, kecuali:

a. Diberhentikan dengan hormat


b. Diberhentikan dengan tidak hormat
c. Diberhentikan sementara.
d. Diberhentikan karena permintaan sendiri

13. Dibawah ini hal-hal yang menyebabkan PPAT diberhentikan dengan hormat
oleh Menteri, kecuali:

a. Permintaan Sendiri.
b. Tidak lagi mampu menjalankan tugasnya karena keadaan kesehatan badan
atau kesehatan jiwa nya, setelah dinyatakan oleh Tim Pemeriksa
Kesehatan yang berwenang atas permintaan Menteri /Ka.BPN atau pejabat
yang ditunjuk.
c. Melakukan pelanggaran ringan
d. Merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 2 PP
37/1998 jo PP 24/2106 dan dinyatakan pailit berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; dan/atau
Berada dibawa pengampuan secara terus menerus.

14. PPAT diberhentikan dengan tidak hormat oleh Menteri, k arena :

a. melakukan pelanggaran berat terhadap larangan sebagai PPAT ;

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
b. melakukan pelanggaran berat terhadap kewajiban sebagai PPAT ;
c. Dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih .
d. a, b dan c benar

15. PPAT diberhentikan sementara oleh Menteri, karena:

a. sedang dalam pemeriksaan pengadilan sebagi tedakwa suatu perbuatan


pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih
berat,tidak melaksanakan jabatan PPAT secara nyata untuk jangka waktu
60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal pengambilan sumpah , atau
melakukan pelanggaran ringan terhadap larangan atau kewajiban PPAT.
b. diangkat dan mengangkat sumpah jabatan atau melaksanakan tugas
sebagai Notaris dengan tempat kedudukan di kabupaten/kota yang lain
daripada tempat kedudukan sebagai PPAT , dalam proses pailit atau
penundaan kewajiban pembayaran utang , berada di bawah pengampuan;
dan/atau
c. melakukan perbuatan tercela.
d. a, b dan c benar

16. PPAT dibehentikan sementara oleh Menteri apabila t idak melaksanakan jabatan
PPAT secara nyata untuk jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak
tanggal pengambilan sumpah . Maksud tidak melaksanakan jabatan PPAT secara
nyata untuk jangka waktu 60 (enam puluh) adalah:

a. Tidak membuka kantor selama 60 hari berturut-turut


b. Tidak melaksanakan jabatannya untuk jangka waktu 60 hari secara
kumulatif dalam 1 tahun
c. Tidak membuat akta selama 60 hari berturut-turut
d. a dan b benar

17. Yang dimaksud dengan pelanggaran ringan antara lain:

a. memungut uang jasa melebihi ketentuan peraturan perundang-undangan;


b. dalam waktu 2 (dua) bulan setelah berakhirnya cuti tidak melaksanakan
tugasnya kembali;
c. tidak menyampaikan laporan bulanan mengenai akta yang dibuatnya;
d. merangkap jabatan .
e. Semua benar

18. Sebelum membuat akta, sesuai ketentuan Pasal 97 Permenag/Ka.BPN No. 3


Tahun 1997, PPAT wajib melakukan:

a. Meminta kelengkapan dokumen


b. Mentukan honor dan biaya pengurusan

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
c. Pemeriksaan asli sertipikat pada Kantor Pertanahan
d. a, b dan c benar

19. PPAT diperbolehkan membuat akta yang obyek hak atas tanahnya berada diluar
daerah kerjanya apabila dalam perbuatan hukum yang dilakukan oleh para pihak
terdiri atas beberapa obyek hak atas tanah, dengan ketentuan bahwa salah satu
obyeknya berada di dalam daerah kerja PPAT yang bersangkutan, kecuali untuk
akta :
a. Akta Akta Tukar Menukar
b. Akta Pembebanan Hak Tanggungan
c. Akta Pembagian Hak Bersama
d. Akta Pemasukan Kedalam Perusahaan (Inbreng)

20. Sebelum melaksanakan pembuatan akta, PPAT wajib terlebih dahulu melakukan
pemeriksaan pada Kantor Pertanahan mengenai kesesuaian sertipikat yang
bersangkutan dengan daftar-daftar yang ada di Kantor Pertanahan. Apabila
sertipikat sesuai dengan dengan daftar-daftar yang ada di Kantor Pertanahan
maka dibubuhkan cap atau tulisan dengan kalimat :
a. “Sertipikat sesuai dengan daftar di Kantor Pertanahan”
b. “Telah diperiksa dan sesuai dengan daftar di Kantor Pertanahan”
c. “Sertipikat telah diperiksa dan sesuai dengan daftar di Kantor Pertanahan”
d. “Sertipikat telah diperiksa di Kantor Pertanahan”

21. Setelah melakukan pengecekan sertipikat sesuai dengan daftar di Kantor


Pertanahan yang dilakukan secara elektronok, maka PPAT membuat akta dalam
waktu :

a. Maksimal 1 (satu) hari kalender setelah diterimanya informasi elektronik


tersebut
b. Segera setelah setelah diterimanya informasi elektronik tersebut
c. Maksimal 3 (tiga) hari kalender setelah diterimanya informasi elektronik
tersebut
d. Maksimal 7 (tujuh) hari kalender setelah diterimanya informasi elektronik
tersebut (Pasal 10 Permen ATR/Ka.BPN No. 5 Tahun 2017)

22. Sebelum dibuat akta mengenai pemindahan hak atas tanah, calon penerima hak
harus membuat pernyataan yang menyatakan, kecuali :
a. Bahwa yang bersangkutan dengan pemindahan hak tersebut tidak menjadi
pemegang hak atas tanah yang melebihi ketentuan maksimum penguasaan
tanah menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku
b. Bahwa yang bersangkutan dengan pemindahan hak tersebut tidak menjadi
pemegang hak atas tanah absentee (guntai) menurut ketentuan perundang-
undangan yang berlaku

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
c. Bahwa yang bersangkutan bersedia melunasi kewajiban perpajakan yang
timbul dari pemindahan hak tersebut menurut ketentuan perundang-
undangan yang berlaku
d. Bahwa yang bersangkutan menyadari bahwa apabila pernyataan mengenai
kepemilikan yang tidak melebihi batas penguasaan maksimum dan tidak
menjadi pemegang hak atas tanah absentee (guntai) tidak benar maka tanah
kelebihan atau tanah absentee tersebut menjadi obyek landreform

23. Nyonya Siti telah sepakat untuk menjual tanah dan rumahnya sebagaimana
tercantum dalam Sertipikat Hak Milik Nomor : 10 Kelurahan Benjeng,
Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik kepada Tuan Brodin. Mereka berdua
datang kepada anda selaku PPAT Kabupaten Lamongan. Yang anda lakukan
sebagai PPAT adalah :
a. Menghubungi rekanan PPAT yang ada di Kabupaten Gresik
b. Membuatkan akta karena para penghadap datang Kantor PPAT di Lamongan
c. Menolak membuatkan akta dan menjelaskan kepada penghadap bahwa anda
tidak berwenang membuat akta karena obyek transaksi diluar daerah kerja
anda
d. Membuatkan akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli terlebih dahulu sambil
menunggu rekanan PPAT di Gresik memberikan jawaban.

24. Nyonya Siti telah sepakat untuk menjual tanah dan rumahnya sebagaimana
tercantum dalam Sertipikat Hak Milik Nomor : 10 Kelurahan Benjeng,
Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik kepada Tuan Brodin. Mereka berdua
datang kepada anda selaku PPAT Kabupaten Gresik. Penandatanganan akta
disepakati oleh para pihak dilakukan di Surabaya. Yang anda lakukan sebagai
PPAT adalah :
a. Membuatkan akta jika domisili para penghadap ada di Kabupaten Gresik
b. Membuatkan akta karena obyek transaksi ada di Kabupaten Gresik yang
menjadi daerah kerja anda
c. Menolak membuatkan akta dan menjelaskan kepada penghadap bahwa anda
tidak berwenang menandatangani akta diluar daerah kerja anda
d. Membuatkan akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli terlebih dahulu pada saat
penandatanganan akta di Surabaya untuk kemudian dilakukan
penandatangan akta Jual Beli di Gresik

25. Ketika penandatanganan akta hendak dilaksanakan ternyata diketahui bahwa


pajak belum dibayarkan oleh para pihak. Yang anda lakukan sebagai PPAT
adalah :
a. Membuatkan akta karena jadwal penandatanganan telah ditentukan jauh hari
b. Membuatkan akta karena pajak adalah kewajiban masing-masing pihak
c. Membuatkan akta demi memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada
klien
d. Menolak membuat akta karena PPAT wajib menolak membuat akta jika
tidak dipenuhi syarat atau dilanggar larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan yang bersangkutan

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
26. Tuan Adi dan Nyonya Siti hendak menjual harta gono-gini. Pada saat
penandatanganan Akta Jual Beli dihadapan anda selaku PPAT Kota Surabaya,
Tuan Adi bersedia hadir untuk melakukan penandatangan tanggal 1 Desember
2017 pukul 11.00 WIB sedangkan Nyonya Siti hanya bersedia menandatangani
akta 2 jam setelah Tuan Adi pulang dari kantor PPAT karena tidak mau bertemu
dengan Tuan Adi. Apakah bisa dibuat akta PPAT dengan kondisi tersebut?
a. Akta PPAT dapat dibuat karena penandatanganan tetap dilakukan pada hari yang sama
b. Akta PPAT dapat dibuat karena kondisi tersebut telah menjadi kesepakatan para pihak
c. Akta PPAT dapat dibuat karena harta yang dijual adalah harta gono-gini
d. Akta PPAT tidak dapat dibuat karena untuk pemenuhan sifat otentik dari akta,
penandatanganan oleh para penghadap, saksi-saksi dan PPAT harus dilakukan segera
setelah pembacaan akta

27. Tuan Budi yang telah bercerai dengan istrinya, Nyonya Sari, hendak menjual
tanah yang merupakan harta gono gini yang belum terbagi dan tertulis dalam
sertipikat atas nama Tuan Budi. Untuk melakukan jual beli atas tanah tersebut
maka :
a. Tuan Budi dapat langsung menjual tanah tersebut dan dapat langsung dilakukan pembuat
akta Jual Beli karena dalam sertipikat tertulis atas nama Tuan Budi
b. Dalam pembuatan akta tersebut Tuan Budi dan Nyonya Sari wajib hadir dan menjadi pihak
penjual atau jika Nyonya Sari berhalangan hadir maka Nyonya Sari membuat Persetujuan
dan Kuasa Menjual bagiannya yang menjadi harta gono gini
c. Dalam pembuatan akta Jual Beli tersebut harus ada persetujuan dari Nyonya Sari
d. Dalam pembuatan akta Jual Beli tersebut harus ada kuasa menjual dari Nyonya Sari

28. Nyonya Sari yang telah bercerai dengan suaminya, Tuan Budi, hendak menjual tanah
yang telah diatasnamakan anaknya yang masih dibawah umur yaitu Agus untuk
keperluan biaya pendidikan anaknya tersebut. Untuk melakukan jual beli tersebut yang
dibutuhkan adalah :
a. Persetujuan dari Tuan Budi sebagai mantan suaminya
b. Persetujuan dari Nyonya Sari selaku wali dari Agus
c. Persetujuan untuk menjual berdasarkan Penetapan Pengadilan
d. Persetujuan dari Agus sebagai pemilik tanah

29. Pembuatan akta PPAT harus disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 orang saksi
yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku memenuhi
syarat untuk bertindak sebagai saksi dalam suatu perbuatan hukum, yang
memberi kesaksian antara lain mengenai:
a. Kehadiran para pihak atau kuasanya
b. Keberadaan dokumen-dokumen yang ditunjukkan dalam pembuatan akta
c. Telah dilaksanakannya perbuatan hukum tersebut oleh para pihak yang
bersangkutan
d. Jawaban a, b dan c benar

30. Dibawah ini adalah peraturan yang menjadi ketentuan pelaksanaan dari PP 37
Tahun 1998
a. Pasal 5 ayat (2) UUD 1945

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
b. UU No. 4 Tahun 1996
c. Peraturan Kepala BPN No. 1 Tah un 2006
d. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988

31. PPAT dapat diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya karena:
a. Permintaan sendiri
b. Melakukan pelanggaran ringan terhadap larangan atas kewajiban sebagai
PPAT
c. Diangkat sebagai PNS
d. Melakukan pelanggaran berat terhadap larangan atau kewajiban sebagai
PPAT

32. Pasal 61 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Pemerintah No. 37 Tahun 1998, PPAT wajib menyampaikan akta
PPAT dan dokumen lainnya kepada Kepala Kantor Pertanahan untuk keperluan
pendaftaran peralihan haknya dalam waktu paling kurang:
a. 3 hari kerja sejak ditandatanganinya akta
b. 5 hari kerja sejak ditandatanganinya akta
c. 7 hari kerja sejak ditandatanganinya akt a
d. 9 hari kerja sejak ditandatanganinya akta

33. PPAT dapat melaksanakan cuti sebagai PPAT, kecuali dalam hal:
a. Cuti tahunan paling lama 2 (dua) minggu setiap tahun takwim
b. Cuti sakit termasuk cuti melahirkan, untuk jangka waktu menurut
keterangan dari dokter yang berwenang
c. Cuti karena alasan penting dapat diambil setiap kali diperlukan dengan
jangka waktu paling lama 9 (Sembilan) bulan dalam setiap 3 (tiga) tahun
takwim
d. Cuti karena diangkat sebagai Pejabat Negara

34. Yang menjadi unsur dalam penetapan formasi PPAT sebagai berikut, kecuali:
a. Jumlah kecamatan di daerah kabupaten/kota
b. Tingkat peralihan dan pembebanan hak atas tanah di daerah kabupaten/kota
c. Jumlah permohonan PPAT untuk dapat diangkat sebagai PPAT di daerah
kabupaten/kota
d. Jumlah penduduk di daerah kabupaten/kota

Pasal 7 Perkaban No. 1 Tahun 2006


a. jumlah kecamatan di daerah kabupaten/kota yang bersangkutan;
b. tingkat perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun sebagaimana dimaksud dalam pasal 2;
c. tingkat perkembangan ekonomi daerah yang bersangkutan;

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
d. jumlah permohonan untuk dapat diangkat sebagai PPAT di daerah
kabupaten/kota yang bersangkutan;
e. jumlah PPAT yang sudah ada pada setiap daerah kabupaten/kota yang
bersangkutan;
f. lain-lain faktor yang dianggap penting oleh Kepala Badan.

35. PPAT dilarang membuat akta dalam hal para pihak, kecuali:
a. PPAT sendiri
b. Suami atau istrinya
c. Keluarganya sedarah atau semenda dalam garis lurus tanpa pembatasan
derajat dan dalam garis ke samping sampai derajat kedua
d. Badan hukum dengan orang perseorangan

36. Dibawah ini sebab-sebab PPAT diberhentikan dengan hormat dari jabatannya,
kecuali:
a. Permintaan sendiri
b. Tidak mampu lagi menjalankan tugasnya karena keadaan kesehatan badan
atau kesehatan jiwanya, setelah dinyatakan oleh tim pemeriksa kesehatan
yang berwenang atas permintaan menteri atau pejabat yang ditunjuk
c. Melakukan pelanggaran ringan terhadap larangan atau kewajiban sebagai
PPAT
d. Melakukan pelanggaran berat terhadap larangan atau kewajiban sebagai
PPAT

37. Menurut Pasal 22 Peraturan Pemerintah NO. 37 Tahun 1998 tentang peraturan
Jabatan PPAT, salah satu kewajiban PPAT adalah membacakan isi akta yang
dibuatnya dihadapan para pihak dan dihadiri sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
saksi pada saat:
a. Setelah ditandatangani akta oleh para pihak, saksi-saksi dan PPAT
b. Sebelum ditandatangani akta oleh para pihak, saksi-saksi dan P PAT
c. Setelah dilunasi biaya pembuatan akta oleh para pihak
d. a, b dan c Semua salah

38. PPAT wajib membuat daftar akta dengan ketentuan sebagai berikut, kecuali:
a. Buku daftar akta PPAT diisi setiap hari kerja PPAT dan ditutup setiap akhir
hari kerja
b. Menggunakan satu buku daftar akta untuk setiap jenis akta
c. Buku daftar akta PPAT ditutup pada akhir hari kerja setiap bulan
d. Menggunakan satu buku daftar akta untuk semua jenis akta

39. PPAT sebelum menjalankan jabatannya wajib mengangkat sumpah jabatan


dihadapan kepala kantor pertanahan kabupaten/kotamadya di daerah kerja,
kecuali:

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
a. PPAT sementara
b. PPAT pengganti
c. PPAT camat
d. PPAT khusus

40. PPAT diangkat dan diberhentikan oleh:


a. Kepala BPN RI
b. Kepala Kantor Pertanahan
c. Kepala Kantor Wilayah BPN
d. Bupati/Walikota

41. Syarat untuk dapat diangkat sebagai PPAT antara lain adalah, kecuali
a. Kewarganegaraan Indonesia, berusia sekurang-kurangnya 22 tahun, sehat
jasmani dan rohani;
b. berkelakuan baik yang dinyatakan dengan surat keterangan yang dibuat oleh
Instansi Kepolisian setempat dan telah menjalani magang atau nyata-nyata
telah bekerja sebagai karyawan pada kantor PPAT paling sedikit 1 (satu) tahun,
setelah lulus pendidikan kenotariatan
c. Belum pernah dihukum penjara karena melakukan kejahatan berdasar
keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tet ap
d. berijazah sarjana hukum dan lulusan jenjang strata dua kenotariatan atau
lulusan program pendidikan khusus PPAT yang diselenggarakan oleh
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agraria/pertanahan;

42. Stempel Jabatan PPAT diterakan pada setiap tanda tangan PPAT pada:
a. Akta PPAT
b. Salinan Akta PPAT
c. Surat dan dokumen lain yang merupakan produk PPAT yang bersangkutan
d. A, b dan C Semuanya benar

43. PPAT dilarang merangkap jabatan atau profesi, kecuali:


a. Advokat, konsultan atau penasehat hukum; b. pegawai negeri, pegawai
badan usaha milik negara, pegawai badan usaha milik daerah, pegawai
swasta
b. pejabat negara atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK); d.
pimpinan pada sekolah, perguruan tinggi negeri, atau perguruan tinggi
swasta
c. Notaris
d. surveyor berlisensi, penilai tanah, mediator dan/atau h. jabatan lainnya yang
dilarang oleh peraturan perundang-undangan.

44. PPAT wajib meminta kepada para pihak kecuali:


SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”
ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
a. Bukti Identitas penerima hak
b. Sertifikat hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang
dialihkan
c. Data bidang tanah yang dimilik i
d. Bukti pelunasan pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan bangunan
(BPHTB) dan pajak penghasilan (PPh)

45. Ketentuan untuk membuat kop surat jabatan PPAT dibuat seperti contoh yang
diatur sesuai ketentuan pasal 50 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006,
sebagai berikut, kecuali:
a. Kop surat jabatan PPAT dicantumkan dibagian atas sebelah kiri dari kertas
surat dan sampul dinas PPAT
b. Tidak dibenarkan menulis jabatan lain kecuali jabatan PPAT
c. Dibenarkan menulis jabatan lain yang dirangkap oleh seor ang PPAT
d. Kop surat jabatan PPAT dibuat dengan warna hitam

46. Daerah kerja PPAT adalah:


a. Wilayah Kecamatan tempat PPAT ber-Praktek
b. Wilayah kerja BPN RI
c. Wilayah kerja kantor pertanahan kabupaten/kota
d. Wilayah kerja Kanwil BPN RI

47. Hak-hak PPAT, kecuali:


a. Uang jasa (honorarium) dari pembuatan akta
b. Memperoleh informasi serta perkembangan peraturan perundang-undangan
pertanahan
c. Tunjangan jabatan
d. Memperoleh kesempatan untuk megajukan pembelaan diri sebelum
ditetapkannya keputusan pemberhentian sebagai PPAT

48. Formasi PPAT Sementara diatur dalam Peraturan Kepala BPN No. 1 Tahun
2006 tentang ketentuan pelaksanaan PP No. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan
Jabatan PPAT dan dituangkan dalam:
a. Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2)
b. Pasal 8
c. Pasal 9 ayat (1) ayat(2), dan ayat (3)
d. Pasal 10

49. Yang bukan termasuk protokol PPAT adalah:


a. Akta asli lembar kedua yang dibuat oleh PPAT yang bersangkutan
b. Akta asli lembar pertama/kedua yang dibuat oleh PPAT yang bersangkutan
c. Daftar akta PPAT, warkah pendukung akta
d. Arsip laporan, agenda, dan surat-surat lainnya

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333

50. PPAT wajib menyampaikan laporan bulanan mengenai semua akta yang dibuat
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya kepada:
a. Kepala kantor pertanahan
b. Kepala kantor wilayah BPN
c. Kepala kantor PBB dan kepala kantor pelayan pajak
d. Semua benar

SELAMAT LATIHAN

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”

Anda mungkin juga menyukai