Anda di halaman 1dari 11

ALWESIUS, S.H, MKn.

LP3H “INP” JAKARTA


HP : 0813 – 1043 – 8333
LATIHAN SOAL HUKUM TANAH NASIONAL
INP JAKARTA
OKTOBER 2022

1. Hubungan pengertian “dikuasai Negara” dalam Pasal 33 ayat 3 UUD1945


dengan Hak Menguasai Negara dalam Pasal 2 UUPA adalah:

a. Hak Menguasai Negara yang diatur dalam Pasal 2 UUPA merupakan


penegasan hak Negara sebagaimana dimakud dalam Pasal 33 ayat 3
UUD1945.
b. Hak Menguasai Negara yang diatur dalam Pasal 2 UUPA merupakan
penjabaran lebih lanjut dari pengertian “dikuasai Negara” dalam pasal 33
ayat 3 UUD1945.
c. Hak Menguasai Negara yang diatur dalam Pasal 2 UUPA merupakan
penjelasan istilah “dikuasai Negara” dalam pasal 33 ayat 3 UUD1945.
d. Hak menguasai Negara yang diatur dalam Pasal 2 UUPA merupakan
istilah Lembaga hak pengusan atas tanah yang dimaksud dengan
“dikuasai Negara” dalam pasal 33 ayat 3 UUD1945.
e. Hak Menguasai Negara yang diatur dalam Pasal 2 UUPA adalah sama
dengan “dikuasai Negara” dalam pasal 33 ayat 3 UUD1945.

2. Yang tidak termasuk pemberian wewenang Hak Menguasai Negara dalam ayat 1
pasal 2 UUPA dan pasal 33 ayat 3 UUD NRI 1945 yaitu:
a. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan
dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa.
b. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang
dengan bumi, air dan ruang angkasa.
c. Menentukan dan mengatur penguasaan, penggunaan, pemilikan dan
pemanfaatan hak atas tanah.
d. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang
dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang
angkasa.

3. Asas Tanah mempunyai Fungsi Sosial (Pasl 6 UUPA) bermakna bahwa hak atas
tanah yang dikuasai oleh rakyat baik individu maupun komunal harus
mempunyai fungsi sosial, dibawah ini yang tidak mengandung makna tanah
berfungsi sosial:
a. Hak Milik atas tanah
b. Hak atas tanah yang dikuasai perorangan
c. Hak Menguasai Negara atas tanah.
d. Hak atas tanah yang dikuasai oleh yayasan

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333

4. Asas Pemisahaan Horizontal berarti bahwa pemilikan tanah terpisah dengan


pemilikan bangunan dan/atau tanaman atau benda-benda lain yang ada di
atasnya.Sehubungan dengan hal tersebut maka jual beli tanah tidak dengan
sendirinya juga meliputi bangunan dan/atau tanaman atau benda lain yang ada
diatasnya. Dibawah ini diuraikan syarat yang harus dipenuhi agar jual beli
tanah juga meliputi bangunan dan/atau tanaman atau benda lain yang ada
diatasnya, kecuali:

a. Bangunan yang ada di atasnya merupakan satu kesatuan dengan tanahnya


b. Tanaman yang bersangkutan merupakan tanaman keras
c. Bangunan dan/atau tanaman yang ada diatasnya merupakan milik
pemilik tanah
d. Bangunan yang ada diatasnya harus memiliki Izin Mendirikan Bangunan
e. Jual beli tanah berikut bangunan dan/atau tanaman yang ada diatasnya
tersebut dinyatakan secara tegas dalam akta jual beli yang bersangkutan

5. Hak atas tanah adalah hak yang berisi kewenangan untuk hal-hal berikut ini,
kecuali:
a. Menggunakan tanah;
b. Mengagunkan tanah;
c. Menjual-belikan tanah;
d. Mengatur penggunaan tanah di atas tanah tersebut;
e. Menghibahkan tanah.

6. Hak atas tanah memberikan kewenangan kepada pemegang haknya untuk


menguasai dan menggunakan tanahnya tapi tidak meliputi pengambilan
kekayaan alam yang ada dibawahnya. Hal ini merupakan pembatasan
kewenagan pemegang hak atas tanah yang diatur dalam:

a. Pasal 6 UUPA
b. Pasal 7 UUPA
c. Pasal 8 UUPA
d. Pasal 9 UUPA
e. Pasal 10 UUPA

7. Hak atas tidak hanya memberikan hak kepada pemegang haknya, akan tetapi
juga memberikan kewajiban kepada pemegang haknya terkait dengan
penggunaan tanah tersebut. Sesuai ketentuan UUPA setiap orang atau badan
hukum yang mempunyai hubungan hukum dengan tanah wajib:

a. Menambah kesuburan tanahnya


b. Mencegah kerusakan tanahnya
c. Memperhatikan Pihak yang ekonominya lemah
d. Memelihara tanahnya
e. Semuanya benar

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333

8. Sesuai ketentuan UUPA setiap orang atau badan hukum maupun instansi
pemerintah yang mempunyai hubungan hukum dengan tanah wajib memelihara
tanahnya, menambah kesuburan tanahnya dan mencegah kerusakan
tanahnya.Hal tersebut diatur dalam Pasal …. UUPA

a. 15
b. 16
c. 17
d. 18
e. 19

9. Berikut merupakan hak atas tanah yang sekunder, kecuali:

a. Hak Guna Bangunan


b. Hak Guna Usaha
c. Hak Pakai
d. Hak Sewa
e. Hak Gadai

10. Pada prinsipnya hak-hak atas tanah yang Primer berasal dari pemberian hak
baru, yang pemberian haknya dilakukan oleh …….. dengan diterbitkannya
………….

a. Pemerintah – Sertipikat Tanah


b. Pemerintah – Surat Keputusan Pemberian Hak
c. Menteri Negara Agraria/Ka BPN – Surat Keputusan Pemberian Hak
d. Menteri Negara Agraria/Ka. BPN – Sertipikat Tanah

11. Berdasarkan ketentuan Pasal 22 UUPA, terjadinya Hak Milik karena:

a. Undang-Undang
b. Hukum Adat
c. Undang-Undang, Hukum Adat da n Pemberian oleh Pemerintah
d. Pemberian oleh Pemerintah dan Pemberian oleh Pemilik Tanah
e. Pembelian tanah

12. Berdasarkan ketentuan hukum tanah nasional pada prinsipnya yang dapat
menjadi subyek hak milik adalah:

a. Warga Negara Indonesia


b. Warga Negara Asing
c. Badan-badan yang ditunjuk dengan Peraturan Pemerintah
d. Warga Negara Indonesia yang juga sekaligus sebagai Warga Negara
Asing
e. a dan c benar

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
13. Dasar hukum suatu Badan Hukum dapat juga menjadi Subyek Hak Milik
adalah:

a. Pasal 21 ayat 1 UUPA jo PP No. 38 Tahun 1963


b. Pasal 21 ayat 2 U UPA jo PP No. 38 Tahun 1963
c. Pasal 21 ayat 3 UUPA jo PP No. 38 Tahun 1963
d. Pasal 26 ayat 2 UUPA jo PP No. 38 Tahun 1963
e. PP No. 38 Tahun 1963

14. Warga Negara Asing bukan merupakan subyek hak milik, akan tetapi dapat
mempunyai tanah karena terjadinya peristiwa hukum tertentu, yaitu:

a. Pewarisan berdasarkan UU
b. Perkawinan campur dengan persekutuan harta
c. Jual beli tanah
d. Peralihan kewarganegaraan dari WNI menjadi WNA
e. a, b dan d benar

15. Implikasi dari orang asing yang sesudah berlakunya UUPA mempunyai Hak
Milik karena pewarisan tanpa wasiat atau percampuran harta karena
perkawinan; dan seorang WNI yang kehilangan kewarganegaraannya adalah:
a. Wajib menyerahkan hak itu setelah 1 (satu) tahun sejak diperolehnya hak
tersebut atau hilangnya kewarganegaraan itu;
b. Seharusnya melepaskan hak itu di dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak
diperolehnya hak tersebut atau hilangnya kewarganegaraan itu;
c. Wajib melepaskan hak itu di dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak
diperolehnya hak tersebut atau hilangnya kewarganegaraan itu;
d. Seyogianya menjual hak itu setelah 1 (satu) tahun sejak diperoleh
diperolehnya atau hilangnya kewarganegaraannya itu;
e. Sebaiknya Hak Miliknya diserahkan kepada negara.

16. Tuan Amir, warga negara Indonesia memiliki sebidang tanah Hak Milik dan
kemudian beralih kewarganegaraan menjadi warga negara Malaysia pada
tanggal 20 Mei 2019. Sehubungan dengan hal tersebut maka tuan Amir wajib
mengalihkan tanah hak miliknya dalam waktu selambat-lambatnya ……..

a. Tanggal 20 Nopember 2019


b. Tanggal 20 Mei 2020
c. Tanggal 19 Mei 2020
d. 1 (satu) tahun sejak pendaftaran jual belinya apabila tanah tersebut dijual
kepada orang lain

17. Jika suatu PT membeli tanah dengan status Hak Milik maka akibat hukumnya
adalah:

a. Jual belinya batal demi hukum


b. Tanahnya jatuh pada negara

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
c. Pembayaran yang telah diterima oleh pemebeli tidak dapat dituntut
kembali.
d. Hak Tanggungan yang membebaninya tetap berlangsung
e. a,b dan c bena r

18. Jika seorang Pria (A) (Warga Negara Indonesia) yang tunduk pada Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, mempunyai tanah hak milik melangsungkan
perkawinan dengan seorang wanita (B) warga negara Australia pada tanggal 1
Oktober 1970 tanpa membuat perjanjian perkawinan. Apa akibat hukumnya
terhadap tanah miliknya tersebut ?

a. Tanahnya tetap menjadi milik A


b. Tanah hak milik tersebut menjadi harta campur A dan B
c. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun tanah tersebut wajib dialihkan kepada
Pihak lain yang memenuhi syarat
d. Apabila tanah tersebut dalam jangka waktu 1 (satu) tahun tidak dialihkan
kepada pihak lain maka akibatnya haknya hapus dan tanahnya menjadi
tanah negara
e. b. c dan d benar

19. Dibawah ini diuraikan sebab-sebab hapusnya hak milik, kecuali:

a. Tanahnya jatuh pada negara karena pencabutan hak atau penyerahan hak
secara sukarela oleh pemiliknya
b. Tidak didaftarkan di Kantor Pertanahan
c. Tanahnya jatuh pada negara karena ditelantarkan
d. Karena terkena ketentuan Pasal 21 ayat 3 dan pasal 26 ayat 2 UUPA
e. Tanahnya musnah

20. Apabila subyek Hak Guna Bangunan (HGB) tidak lagi memenuhi syarat maka
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun tanah HGB tersebut wajib dialihkan kepada
Pihak lain yang memenuhi syarat. Hal tersebut ditentukan dalam ……

a. Pasal 26 ayat 2 UUPA


b. Pasal 36 ayat 2 UUP A
c. Pasal 20 PP No. 18 tahun 2021
d. Pasal 30 ayat (2) UUPA

21. Tanah HGB tidak dapat digunakan bagi kegiatan di bawah ini, kecuali:
a. Pertanian.
b. Peternakan.
c. Perikanan.
d. Pabrik kelapa sawit.
e. Perkebunan

22. Jangka waktu Hak guna Usaha adalah:

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
a. 35 tahun
b. Paling lama 35 tahun dan dapat diperpanjang paling lama 25 tah un
c. Paling lama 35 tahun untuk badan hukum
d. 10 Tahun untuk perorangan
e. Semuanya benar

23. Tanah HGB dapat diberikan di atas tanah:

a. Tanah Hak Milik


b. Tanah Negara
c. Tanah Hak Pengelolaan
d. Tanah hak ulayat
e. a, b dan c benar

24. Hak Guna Bangunan atas Tanah Negara terjadi pada saat:

a. Terbitnya Surat Keputusan Pemberian Hak


b. Terbitnya Sertipikat HGB yang bersangkutan.
c. Sejak didaftar oleh Kantor Pertanahan
d. Dibuatnya Buku Tanah dan Surat Ukur oleh pejabat Kantor Pertanahan
e. Sertipikat HGB tersebut diterima oleh pemegang haknya

25. Hak Guna Bangunan atas Tanah Hak Milik terjadi pada saat:

a. Didaftar di Kantor Pertanahan


b. Pemberian hak oleh Pemegang hak milik
c. Penandatanganan akta Pemberian hak oleh pemegang tanah hak milik dan
penerima hak dihadapan PPAT
d. a dan b benar
e. b dan c benar

26. Hak Guna Bangunan atas Tanah Hak Milik mengikat pihak ketiga sejak ………

a. Pemberian hak oleh Pemegang hak milik


b. Penandatanganan akta Pemberian HGB atas tanah Hak Milik dihadapan
PPAT
c. Didaftar oleh Kantor Pertanahan
d. Terbitnya sertipikat HGB
e. Terbitnya Surat Keputusan Pemberian HGB

27. Yang dapat diberikan Hak Pakai selama dipergunakan adalah, kecuali:

a. Instansi Pemerintah Pusat


b. Pemerintah Daerah
c. Perwakilan Negara Asing
d. Badan keagamaan dan sosia l
e. Perwakilan Badan Internasional

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333

28. Tanah yang dapat diberikan untuk hak pakai dengan jangka waktu adalah,
kecuali

a. Tanah Negara
b. Tanah Ulayat
c. Tnah Hak Milik
d. Tanah Hak Pengelolaan

29. Pernyataan dibawah ini benar, kecuali …

a. Permohonan perpanjangan jangka waktu HGB di atas Tanah Negara dapat


diajukan setelah tanahnya sudah digunakan dan dimanfaatkan sesuai
dengan tujuan pemeberian haknya
b. Permohonan perpanjangan jangka waktu HGB di atas Tanah Negara
diajukan paling lambat sebelum berakhirnya jangka waktu HGB
c. HGB di atas tanah Hak Milik dapat diperpanjang dengan persetujuan
pemegang hak Milik dengan mennadatangani akta Peerpanjangan jangka
waktu HGB
d. Permohonan pembaruan HGB diajukan paling lama 2 (dua) tahin setelah
berakhirnya jangka waktu HGB
e. Permohonan perpanjangan HGB di atas HPL hanya dapat diajukan setelah
mendapat persetujuan pemegang Hak Pengelolaan

30. Jangka waktu tanah Hak Pakai di atas Tanah hak Pengelolaan adalah ……

a. 30 tahun
b. Paling lama 30 tahun untuk badan hukum
c. 10 Tahun untuk perorangan
d. Paling lama 30 tahun dan dapat diperpanjang paling lama 20 tahun
e. Sesuai perjanjian

31. Hak Pengelolaan tidak dapat dijadikan sebagai jaminan utang dengan dibebani
Hak Tanggungan, karena:
a. Bank tidak mau mengakuinya sebagai hak atas tanah;
b. Hakikat Hak Pengelolaan adalah hak yang banci disebabkan mempunyai
kewenangan publik dan perdata;
c. Hak Pengelolaan lebih merupakan gempilan Hak Menguasai Negara yang
bersifat publik;
d. Nilai jual Hak Pengelolaan rendah dibandingkan dengan hak lainnya;
e. Hak Pengelolaan sejak awal tidak direncanakan untuk dijadikan sebagai
objek Hak Tanggungan.

32. Tanah hak Pengelolaan dapat diberikan di atas, kecuali:

a. Tanah Negara

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
b. Tanah Hak Milik
c. Tanah Ulayat
d. Tanah HGU yang telah berakhir haknya

33. Dasar hukum Pemberian hak secara umum adalah:

a. PP No. 18 Tahun 2021


b. Permen.ATR/Ka.BPN No. 2 Tahun 2013
c. Keputusan Menteri ATR/Ka.BPN No. 1339/sk-hk.02/X/2022
d. UUPA

34. Pemberian hak atas tanah secara umum adalah, kecuali …

a. Pemberian Hak Milik rumah tinggal, rumah toko dan rumah kantor yang
berasal dari Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai
b. Pemberian Hak Milik rumah tinggal yang telah dibeli oleh pegawai negeri
dari pemerintah yang berasal dari Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai
c. Pemberian Hak Milik rumah tinggal/lahan pekarangan bagi para
transmigran yang luasnya tidak lebih dari 120 m2
d. Pemberian Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang berasal dari Hak Milik,
dan Hak Guna Bangunan yang berasal dari Hak Pakai
e. Pemberian Hak Pakai yang berasal dari Hak Guna Bangunan, dan Hak Guna
Bangunan atau Hak Pakai yang berasal dari Hak Guna Usaha yang tanahnya
akan digunakan untuk mendirikan bangunan yang menunjang kegiatan
usaha.

35. Dalam pemberian hak atas tanah secara umum Hak Guna Bangunan atau Hak
Pakai atas tanah dihapus dan diberikan dengan ketentuan, kecuali …

a. Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai tersebut digunakan untuk rumah
tinggal
b. Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai masih berlaku atau telah berakhir
c. Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai tersebut atas nama pemegang hak
yang masih hidup atau meninggal dunia
d. Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai tersebut luasnya tidak lebih dari 120
m2 (serratus dua puluh meter persegi)
e. Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai dilepaskan oleh pemegang Hak
Pengelolaan dengan surat persetujuan/rekomendasi pemberian Hak Milik
atas bagian tanah Hak Pengelolaan untuk rumah tinggal yang berada di
atas tanah Hak Pengelolaan

36. Dalam pemberian Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai atas tanah bagi rumah
toko yang luasnya lebih dari 120 m2 maka penyelesaiannya silakukan sesuai:

a. Keputusan Menteri ATR/Ka.BPN No 6 Tahun 1998


b. Keputusan Menteri ATR/Ka.BPN No. 1339/sk-hk.02/X/2022

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
c. PP No. 18 Tahun 2021
d. Perkaban No. 5 Tahun 1998
e. Permen.ATR/Ka.BPN No. 2 Tahun 2013

37. Pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah untuk rumah kantor dapat diberikan
Hak Milik apabila, kecualu:
a. luasnya tidak lebih dari 120 m2 (seratus dua puluh meter persegi)
b. HGB tersebut merupakan bagian dari satuan rumah susun atau merupakan
rumah tapak kepunyaan perseorangan Warga Negara Indonesia
c. tanah berikut bangunan yang bersangkutan izin pendiriannya sebagai
rumah tinggal sekaligus untuk tujuan komersial yang berupa pertokoan
atau perkantoran
d. Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai masih berlaku atau telah berakhir
e. Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai tersebut terdaftar atas nama
pemegang hak yang masih hidup atau meninggal dunia.

38. Program Landreform dalam politik hukum agraria bertujuan memberdayakan


petani dengan mewujudkan akses terhadap kerja, yang dijamin dengan akses
terhadap modal dan pasar produksi. Program Landreform sangat ditentukan
oleh kondisi suatu negara, sebab Landreform merupakan saran atau target yang
harus diwujudkan oleh pemerintah suatu negara. Di antara hal ini yang bukan
program landreform adalah:
a. Pembatasan luas maksimum penguasaan tanah dan larangan pemilikan tanah
secara absentee atau guntai.
b. Pembatasan luas maksimum penguasaan tanah atas domain verklaring dan
larangan pemilikan tanah pertanian secara nomenee.
c. Reditribusi tanah-tanah yang selebihnya dari batas maksimum, tanah-tanah
yang terkena larangan absentee, tanah-tanah bekas swapraja dan tanah-tanah
negara dan Pengaturan soal pengembalian dan penebusan tanah-tanah
pertanian yang digadaikan.
d. Pengaturan kembali perjanjian bagi hasil tanah pertanian dan penetapan luas
minimum pemilikan tanah pertanian disertai larangan untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang mengakibatkan pemecahan pemilikan tanah-tanah
pertanian menjadi bagian-bagian yang terlampau kecil.

39. Jual beli menurut Hukum Tanah Nasional adalah:


a. merupakan perbuatan hukum pemindahan hak atas tanah yang harus
diikuti dengan penyerahan hjak atas tanahnya (levering) dengan
dibuatnya akta levering.
b. merupakan perjanjian yang bersifat obligatoir.
c. merupakan perbuatan hukum pemindahan hak atas tanah untuk selama-
lamanya oleh Penjual , yang dilakukan bersamaan dengan pembayaran
harganya oleh Pembeli yang bersifat terang, tunai dan riil
d. merupakan perbuatan hukum yang diinginkan sesuai perjanjian yang
dibuat oleh para pihak.

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
40. Apabila jual beli tanah yang sudah bersertipikat sekarang ini tidak dilakukan
dihadapan pejabat yang berwenang maka:
a. Jual belinya tidak sah
b. Jual belinya batal demi hukum
c. Jual belinya tidak dapat didaftar di Kantor Pertanahan
d. Jual belinya dapat dibatalkan

41. Dalam pelaksanaan jual beli pejabat yang bersangkutan membuat :


a. Akta jual beli sejumlah yang diinginkan oleh para pihak
b. 2 (dua) eksemplar asli akta jual beli dan Salinan akta jual beli untuk
penjual dan pembeli
c. Minuta akta dan Salinan akta jual beli
d. Semua benar

42. Akta jual beli tersebut berfungsi untuk:


a. Membuktikan telah terjadi jual beli, dan akta tersebut ditandatanganio
oleh Penjual, Pembeli, saksi-saksi dan PPAT.
b. Merupakan syarat agar jual beli tersebut dapat didaftarkan di Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota.
c. Membuktikan bahwa pembeli telah menjadi pemegang hak baru.
d. Semua benar

43. Pemindahan hak atas tanah dapat dilakukan melalui perbuatan hukum dibawah
ini, kecuali:

a. Jual beli
b. Hibah
c. Inbreng ke dalam perusahaan
d. Sewa

44. Berikut merupakan obyek Hak Tanggungan, kecuali

a. Hak Milik
b. HGU
c. HGB
d. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun
e. Hak Sewa Tanah

45. Hak-hak atas tanah yang dapat dibebani hak tanggungan adalah, kecuali
a. Hak Milik
b. Hak Guna Usaha
c. Hak Guna Pakai
d. Hak Guna Bangunan

46. Dibawah ini yang merupakan hari lahirnyan Hak Tanggungan adalah:
a. Selesai dibuatnya buku tanah Hak Tanggungan
b. Terbitnya sertipikat hak tanggungan

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”


ALWESIUS, S.H, MKn.
LP3H “INP” JAKARTA
HP : 0813 – 1043 – 8333
c. Hari dan tanggal buku tanah Hak Tanggungan
d. Dicatatnya Hak Tanggungan dalam Buku Tanah dan Sertipikat tanah yang
dibebaninya.

47. Pada saat dibuatnya Akta Pemberian Hak Tanggungan dihadapan PPAT,
kedudukan Kreditor adalah:
a. Sebagai Kreditur Istimewa karena Hak Tanggungannya telah lahir
b. Sebagai Kreditur Konkuren (Kreditur Biasa) karena hak tanggungannya
belum lahir
c. Sebagai Kreditur Separatis karena hak tanggungannya telah lahir
d. a dan b benar

48. Tanah sedang dibebani Hak Tanggungan dapat beralih kepada pihak lain, dan
dengan peralihan tersebut hak tanggungannya tidak hapus akan tetapi mengikuti
bendanya. Hal tersebut karena adanya hak istimewa pemegang hak tanggungan,
yaitu:
a. Droit de Preference
b. Asas Pelekatan
c. Droit de suite
d. a dan c benar

49. Hak Tanggungan beralih karena hukum, karena terjadinya peralihan piutang.
Perlihan piutang tersebut dapat terjadi karena, kecuali:
a. Pewarisan
b. Cessie
c. Subrogasi
d. Redistribusi
e. Sebab-sebab lain yaitu berupa Penggabungan atau Peleburan Perusahaan

50. Hak Tanggungan hapus karena, kecuali:


a. Hapusnya utang yang dijamin
b. Dilepaskannya Hak Tanggungan oleh Pemegang Hak Tanggungan
c. Hilangnya sertipikat Hak Tanggungan yang bersangkutan
d. Hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan

SELAMAT LATIHAN

SOAL-SOAL UNTUK PELATIHAN UPPAT OLEH “INP JAKARTA”

Anda mungkin juga menyukai