Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NANDA CITRA WIDYA

NIM : 010001600262

PENGADAAN TANAH
SOAL MENJELANG UTS

1. Apa pengertian tanah menurut UUPA? Sebutkan dasar hukumnya!


Jawab :
 TANAH : atas dasar hak menguasai dari Negara sebagaimana yang
dimaksud dalam pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas
permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada
dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama
dengan orang-orang lain serta badan-badan hukum.
 Artinya, yang dipunyai dengan hak atas tanah itu adalah tanahnya,
dalam arti sebagian tertentu dari permukaan bumi (sebidang tanah)
 Dasar Hukum : Pasal 4 ayat (1) UUPA.

2. Apakah pemilikan tanah meliputi penggunaan ruang yang ada di bawah


tanah? Jelaskan!
Jawab :

3. Sebutkan jenis-jenis hak penguasaan atas tanah yang saudara ketahui!


Jawab :
 Hak Bangsa Indonesia
 Hak Menguasai Negara
 Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat
 Hak-Hak Perorangan Atas Tanah :
- Hak-hak atas tanah
- Hak jaminan atas tanah
- Wakaf

4. Apa yang dimaksud dengan pengadaan tanah? Sebutkan ketentuan-


ketentuan yang mengaturnya!
Jawab :
Pengadaan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara
memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. (pasal
1 angka 2 UU No.2/2012 tentang Pengadaan Tanah bagi pembangunan
untuk kepeningan umum)

Ketentuan yang mengatur :


 Pasal 33 ayat (3) UUD 1945
 UU no. 5/1960 (UUPA)
 UU no. 20/1961 tentang pencabutan Hak Atas Tanah dan Benda-
benda yang ada diatasnya
 UU no.2/2012 tentang Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum.
5. Dalam UUPA dinyatakan bahwa tanah adalah permukaan bumi. Jelaskan,
apakah wewenang untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan,
termasuk pula tubuh bumi dan air serta ruang yang ada di atasnya! Sertakan
dasar hukum dari penjelasan saudara!
Jawab :
 Dari Ayat (2) pasal 4 UUPA diketahui hal-hal sebagai berikut :
1) Bahwa yang dipunyai dengan hak atas tanah itu adalah
tanahnya, dalam arti sebagian tertentu dari permukaan bumi.
2) Wewenang menggunakan yang bersumber pada hak tersebut
diperluas hingga meliputi juga penggunaan sebagian tubuh
bumi yang ada di bawah tanah dan air serta ruang yang ada di
atasnya.
3) Batas yang dinyatakan dalam pasal 4 ayat (2) dengan kata-
kata : sekadar diperlukan untuk kepentingan yang berlangsung
berhubungan dengan penggunaan tanah itu, dalam batas-batas
menurut undang-undang ini (UUPA) dan peraturan-peraturan
lain yang lebih tinggi.
 Adapun Batasan kewenangan menggunakan tanah yang dimaksud
diatur dalam pasal 8 UUPA yang menyebutkan bahwa pengambilan
kekayaan alam yang terkandung dalam bumi,air, dan ruang angkasa
perlu diatur.

6. Dalam perkembangannya terjadi penggunaan ruang di bawah dan di atas


permukaan bumi. Sehubungan dengan soal nomor 2, apakah ruang-ruang
tersebut adalah miliknya pemegang hak atas tanah, jelaskan!
Jawab :

7. Jelaskan bagaimana konsep pemilikan tanah dan bangunan di negara yang


menganut asas pemisahan horizontal dan asas perlekatan!
Jawab :
 Asas Pemisahan Horizontal
1) Bangunan dan tanaman bukan merupakan bagian dari tanah.
Karenanya hak atas tanah tidak degan sendirinya meliputi
pemilikan bangunan dan tanaman yang ada diatasnya.
2) Perbuatan hukum yang dilakukan bisa meliputi tanahnya saja.
3) Perbuatan hukumnyapun bisa juga meliputi tanah berikut bangunan
dan/atau tanaman yang ada diatasnya, dalam hal mana apa yang
dimaksudkan itu wajib secara tegas dinyatakan.
4) Merupakan asas dalam hukum adat
5) Digunakan dalam hukum tanah nasional.

 Asas Perlekatan(accesie)
1) Bangunan dan tanaman yang ada diatas dan merupakan satu
kesatuan dengan tanah, merupakan “bagian” dari tanah yang
bersangkutan.
2) Perbuatan hukum mengenai tanah dengan sendirinya, karena
hukum meliputi juga tanaman dan bangunan yang ada diatasnya.
3) Merupakan asas yang digunakan negara singapura dan Malaysia.
8. A adalah Warga Negara Indonesia, yang menikah dengan B seorang Warga
Negara Asing, pada tanggal 2 – 2 – 2002. Pernikahan tersebut tidak didahului
dengan perjanjian perkawinan pisah harta. Jelaskan dan hubungkan dengan
Pasal 21 ayat (3) UUPA, apabila A ingin membeli sebidang tanah yang
berstatus Hak Milik!
Jawab :

9. Sebutkan perbedaan antara Hak Pakai yang peruntukannya bagi keperluan


bisnis dan Hak Pakai yang peruntukannya bagi keperluan khusus!
Jawab :
 Untuk kegiatan usaha bisnis disediakan tanah yang berstatus Hak
Guna Usaha (kegiatan usaha di bidang pertanian), Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai (kegiatan usaha di bidang non pertanian)
 Untuk kegiatan khusus disediakan tanah Hak Pengelolaan, Hak Pakai

10. Sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2015 terdapat
perbedaan dalam hal jangka waktu Hak Pakai untuk orang asing dan untuk
orang Indonesia. Jelaskan!
Jawab :
Sejak diterbitkan PP No.103 tahun 2015 tentang Pemilikan Rumah Tempat
Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia.
Menurut ketentuan tersebut (pasal 2,4,6,7) orang asing yang berkedudukan di
Indonesia diperbolehkan memiliki rumah tunggal diatas tanah Hak Pakai atau
Hak Pakai di atas tanah Hak Milik. Dengan jangka waktu 30 tahun dan dapat
diperpanjang 20 tahun serta dapat diperbaharui 30 tahun. Dengan adanya
ketentuan ini mengesampingkan asas-asas penguasaan tanah bagi Warga
Negara Indonesia. Mengingat jangka waktu HP orang asing lebih lama
daripada jangka waktu HP WNI.

11. Ada 3 jenis hak atas tanah yang disediakan untuk kegiatan usaha, yaitu : Hak
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai. Sebutkan untuk kegiatan
usaha bidang apa sajakah hak-hak tersebut? Berapa lama jangka waktunya?
Apakah dapat diperpanjang? Apa syarat yang harus dipenuhi oleh pemegang
haknya?
Jawab :
1) Hak Guna Usaha
 untuk kegiatan usaha : dibidang pertanian, peternakan,
atau perikanan (pertanian dalam arti luas)
 Jangka waktu : paling lama 35 tahun dapat diperpanjang
paling lama 25 tahun.
 Syarat pemegang HGU :
a. Membayar uang pemasukan kepada negara
b. Melaksanakan usaha pertanian, perkebunan,
perikanan, dan/atau peternakan sesuai peruntukan
dan persyaratan.
c. Mengusahakan tanah HGU dengan baik
d. Membangun, memelihara sarana lingkungan dan
fasilias areal HGU
e. Menjaga kelestarian kemampuan lingkungan hidup
sesuai peruu-an
f. Menyampaikan laporan tertulis setiap akhir tahun
g. Menyerahkan kembali tanah yang diberikan
dengan HGU kepada negara sesudah HGU
hapus.
h. Menyerahkan sertipikat HGU yang telah hapus
kepada Ka.Kan Pertanahan.

2) Hak Guna Bangunan


 Untuk kegiatan usaha : untuk mendirikan dan mempunyai
bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya
sendiri.
 Jangka waktu : paling lama 30 tahun dan dapat
diperpanjang paling lama 20 tahun
 Syarat pemegang HGB :
a. Membayar uang pemasukan yang jumlah dan cara
pembayaran ditetapkan dalam keputusan
pemberian. Haknya
b. Menggunakan tanah sesuai dengan
peruntukannya
c. Memelihara dengan baik tanah dan bangunan
yang ada di atasnya
d. Menyerahkan kembali tanah HGB kepada negara
ketika HGB telah hapus
e. Menyerahkan sertipikat yang telah hapus kepada
Ka.Kan Pertanahan.

3) Hak Pakai
 Untuk kegiatan usaha : pertanian, mendirikan bangunan,
membangun tempat tinggal, sebagai jaminan kredit
dengan dibebani hak tanggungan
 Jangka waktu : untuk perorangan maupun badan hukum
adalah 25 tahun dan dapat diperpanjang 20 tahun.
Sedangkan untuk kegiatan khusus jangka waktunya
selama kegiatan tanahnya diperlukan untuk kegiatan
tersebut.

12. PT ABC memerlukan tanah untuk membangun pabrik perakitan mobil.


Tersedia tanah yang berstatus Hak Milik. Yang dilakukan oleh PT ABC adalah
membeli tanah tersebut secara langsung. Jelaskan, apakah jual beli tersebut
melanggar ketentuan? Apa saja akibatnya? Sebutkan dasar hukumnya!
Jawab :
Ya, yang dilakukan PT ABC membeli tanah berstatus HM melanggar
ketentuan.
Akibat hukumnya yakni perbuatan hukum tersebut menjadi batal karena
hukum , dan tanahnya jatuh kepada negara. sementara itu hak hak pihak lain
yang membebani nya tetap berlangsung. Apabila pembayaran yang dilakukan
maka pembayaran tersebut tidak dapat ditarik kembali.
Dasar hukum : pasal 26 ayat (2) UUPA
13. Hak Pengelolaan merupakan “gempilan” Hak Menguasai Negara. Apa
artinya? Jelaskan!
Jawab :
HPL tujuan utamanya adalah bahwa tanah hak yang bersangkutan
disediakan bagi penggunaan oleh pihak pihak lain yang memerlukan. Dalam
penyediaan dan pemberian tanah itu pemegang hak nya diberi kewenangan
untuk melakukan kegiatan yang merupakan sebagian kewenangan negara,
yang diatur dalam pasal 2 UUPA. Sehungan dengan itu maka HPL itu pada
hakikatnya bukan hak atas tanah melainkan “gempilan” Hak Menguasai
Negara.

14. Siapa yang dapat menguasai tanah Hak Pengelolaan?


Jawab :
Berdasarkan ketentuan pasal 67 ayat (1) Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala BPN No.9 tahun 1999, HPL hanya dapat diberikan kepada :
 Instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah
 Badan Hukum Milik Negara
 Badan Hukum Milik Daerah
 Badan Otoritas
 Badan Hukum Pemerintah lainnya yang ditunjuk Pemerintah

15. Apabila tersedia tanah Hak Pengelolaan yang dikuasai oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, bolehkah dibeli oleh PT ABC (Badan Hukum
Indonesia)? Jelaskan!
Jawab :
Cara terjadi nya HPL adalah melalui penetapan Hak dalam hal ini penetapan
pemberian hak :
1) Proses pemberiannya tunduk kepada peraturan Menteri negara
agraria/kepala BPN No.9/1999 tentang tata cara pemberian dan
pembatalan Hak atas Tanah Negara dan HPL.
2) Diajukan secara tertulis melalui kepala kantor pertanahan yang
daerah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan
3) Pemohon HPL memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditetapkan.

16. Langkah apa yang harus ditempuh agar bagian dari tanah Hak Pengelolaan
tersebut dalam nomor 15, dapat diberikan dengan suatu jenis hak atas tanah
(sebutkan) kepada PT ABC, jelaskan!
Jawab :
Dengan pembuktian HPL :
 Calon pemegang HPL wajib menyelesaikan segala hal yang
berkenaan dengan tanahnya tersebut.
 Calon pemegang HPL harus menguasai tanahnya tersebut secara fisik
kalaupun tidak dikuasai maka calon pemegang HPL wajib
menyelesaikan ganti rugi kepada pihak yang sebelumnya
 Calon pemegang HPL harus memiliki dasar yuriridis atas tanahnya
 Status tanah yang clean & clear
17. Menurut salah satu asas yang berlaku mengenai penguasaan tanah dan
perlindungan hukum yang diberikan oleh Hukum Tanah Nasional kepada para
pemegang hak atas tanah, bahwa perolehan tanah tidak boleh dilakukan
dengan paksaan termasuk penggunaan lembaga penawaran pembayaran
yang diikuti dengan konsinyasi pada Pengadilan Negeri. Jelaskan!
Jawab :

18. Sebelum dilakukan perolehan tanah, diperlukan ijin, sebutkan ijin-ijin tersebut
di DKI Jakarta atau di di luar DKI Jakarta!
Jawab :
 Ijin Prinsip
 Ijin Lokasi

19. Apa yang dimaksud dengan ijin lokasi? Sebutkan ketentuannya! Berapa lama
jangka waktunya? Dapatkah diperpanjang, apa syaratnya?
Jawab :
Izin Lokasi (pasal 1 angka 1) adalah izin yang diberikan kepada pelaku usaha
untuk memperoleh tanah yang diperlukan untuk usaha dan/atau kegiatannya
dan berlaku pula sebagai izin pemindahan hak dan untuk menggunakan
tanah tersebut untuk keperluan usaha dan/atau kegiatannya.

Ketentuannya : Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No.2/1999

Izin lokasi diberikan kepada perusahaan dengan jangka waktu yang


didasarkan pada luas tanahnya.
 Izin lokasi seluas sampai dengan 25Ha, diberikan 1 tahun
 Izin lokasi seluas lebih dari 25Ha - 50Ha, diberikan 2 tahun
 Izn lokasi seluas lebih dari 50Ha, diberikan 3 tahun

Jangka waktu ijin lokasi (pasal 20) : 3(tiga) tahun sejak ijin lokasi berlaku
efektif. Dengan syarat perolehan tanah oleh pemegang ijin lokasi harus
diselesaikan dalam jangka waktu ijin lokasi.

20. Jelaskan, mengapa ijin lokasi berlaku pula sebagai ijin pemindahan hak?
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai