2018/2019
1.a. Apakah aspek privat hak bangsa dapat diserahkan kepada Negara ?
Tidak dapat . Karena aspek privat hak bangsa berarti bahwa Agraria adalah
kepemilikan seluruh rakyat Indonesia yang bersifat abaddi , sedangkan Negara
hanya boleh menguasai secara publik saja karena negara hanya menguasai bukan
memiliki sehingga tidak bisa bertindak secara privat.
b. Jelaskan pengertian Hak Menguasai Negara menurut UUPA, MK, dan RUU
Pertanahan !
Menurut UUPA terdapat di pasal 2(2) , yang dimaksud Hak Menguasai Negara
adalah kewenangan negara untuk :
-Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan, dan
pemeliharaan barak
-Menentukan dan mengatur hubungan hukum anatara orang dengan barak
-Menentukan dan mengatur hubungan hukum antara orang dengan perbuatan
hukum mengenai barak
Menurut MK , berarti hak negara dengan wewenang :
- Mengadakan kebijakan
- Pengurusan
- Pengaturan
- Pengelolaan
- Pengawasan
Menurut RUU Pertanahan di pasal 1 angka 5 (versi 107 pasal)
Hak menguasai dari negara adalah kewenangan negara sebagai organisasi
kekuasaan yang mewakili bangsa Indonesia untuk merumuskan kebijakan,
melakukan pengurusan, pengaturan, pengelolaan, dan pengawasan yang
digunakan untuk mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sebagaimana
dimaksud dalam UUD 1945
c.Subjek HPL
- Instansi pemerintahan
-Pemda
-Lembaga pengelolaan tanah
-BUMN
-BUMD
3.a Tiga unsur pengertian dari pasal 6 UUPA
-Bahwa dalam penggunaan HAT tidak semata-mata untuk kepentingan subjek
(privat) namun juga harus memperhatikan kepentingan umum
-Penggunaan tanah harus sesuai dengan tujuan,fungsi,dn sifat dari pemberian
hak atas tanah tersebut
-Apabila ada benturan antara kepentingan umum dengan kepentingan privat ,
maka menggunakan asas “Saling mengimbangi” , hak atas tanah dapat dicabut
apabila untuk kepentingan umum, yaitu kepentingan bangsa, negara, dan rakyat
Indonesia namun dalam pencabutan hak atas tanah tersebut harus memberikan
ganti rugi yang adil dan layak kepada subjek HAT , dan harus ditetapkan
berdasarkan UU
Semua aturan itu digantikan dengan UU no 12 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
Yang menjadi ketua pelaksananya adalah kantor ATR/BPN
Menurut pakar Agraria UU ini mematikan UU no 20 tahun 1961 . Mengapa?
Seharusnya menggunakan proses pencabutan tanah , bukan konsinyasi hal ini bisa
dianggap sebagai perongrongan atau penggerogotan UUPA
4.a.Menagapa penguasaan dan pemilikan tanah yang melampaui batas dilarang ?
Sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan Land Reform , padal pasal 7 UUPA telah
dibahas larangan pemilikan dan penguasaan tanah yang melampaui batas, hal ini untuk
mencegah adanya tuan tanah (landlord) yang pada masa lalu menguasai tanah partikelir
sehingga bisa mempunyai hak istimewa (pajak, kerja paksa, mengangkat dan
memberhentikan kades)
Tujuan diadakannya pembatasan terhadap kepemilikan dam penguasaan tanah adalah
karena UUPA yang bersifat populis (memperhatikan kepentingan rakyat) dan revolusioner
(memperhatikan masyarakat kecil) maka mengusahakan agar masyarakat dengan ekonomi
lemah tidak termarjinalkan yang menyebabkan akses kepemilikan tanah menjadi sulit,
Disamping itu tujuan pembatasan penguasaan dan pemilikan tanah adalah untuk mencegah
kongklomerasi dan tindakan spekulatif
d.Bagan
Sawah (h) Tanah Kering (h)
Tidak Padat 15 20
Padat
Kurang Padat 10 12
Cukup Padat 7,5 9
Sangat Padat 5 6
c.Sistem Negatif ( untuk sertifikat yang berumur kurang dari 5 tahun , bisa
sewaktu-waktu dibatalkan)
Sistem positif (untuk sertifikat yang sudah berumur 5 tahun atau lebih dan
memenuhi syarat bahwa sertifikat tersebut sah, atas nama orang atau badan
hukum yang memperoleh dengan itikad baik, nyata menguasai, tidak ada yang
mengajukan keberatan secara tertulis pada pemegang hak dan kantor pertanahan,
tidak ada yang mengajukan gugatan ke pengadilan atas penguasaan tanah atau
prnerbitan sertifikat tanah tersebut)
2018
Dasar Hukum
Peraturan Menteri Agraria No 9 Tahun 1953 pelaksanaan konversi hak
penguasaan atas tanah
Subyek
- Instansi pemerintahan
-Pemda
-Lembaga pengelolaan tanah
-BUMN
-BUMD
Kewenangannya
-menyusun rencaca rinci peruntukan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah sesuai
dengan RTRW (publik)
-menyerahkan sebagian tanah hak pengelolaan pada masyarakat yang dilayani
sesuai dengan tujuan khusus (publik)
-menggunakan sebagian tanah untuk mendukung pelaksanaan tugasnya (privat)
Dasar Hukum : Pasal 7 dan 17 UUPA , UU no 56 tahun 1960 , perpres no 86 tahun 2018
TORA : Tanah yang merupakan objek dari redistribusi tanah yang merupakan salah satu
program dari Reforma agraria , dengan katalain merupakan tanah yang akan dibagi-bagikan
dalam pelaksanaan reforma agraria
Dasar Hukum : Pasal 19 UUPA , PP No 10 tahun 1960 yang sudah diganti menjadi
PP no 24 tahun 1997
-HM Sarusun
-H Tanggungan
-H Pengelolaan
-Tanah Wakaf
-Tanah Negara (khusus ini tidak diberi STBH)
b. Sertifikat adalah
Dari sudut pandang isinya :
Salinan Buku Tanah ditambah Surat Ukur diberi kertas sampul berwarna hijau daun dan
terdapat lambang garuda pancasila
Dari sudut keuatan pembuktiannya :
sebagai alat bukti hak yang kuat diakui sebagai data (fisik dan yuridis) yang benar , dengan
syarat :
-Sepanjang data itu identik dengan yang ada di kantor pertanahan (Daftar Umum di Kantor
ATR/BPN)
-sepanjang belum terbukti sebaliknya