Anda di halaman 1dari 2

Lattihan Soal Sispol 2019 (B dan C)

1. Jelaskan 4 Pilar Demokrasi Terhadap Prinsip Demokrasi menurut Sukarna


Seperti yang kita ketahui, 4 Prinsip Demokrasi adalah Eksekutif, Legislatif, Yudikatif
dan Pers . Adapun beberapa Prinsp demokrasi menurut Sukarna yang berhubungan
dengan 4 Pilar tersebut diantaranya :
-Pembagian kekuasaan , artinya antara kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif
berada pada badan yang berbeda
-Pemerintahan berdasarkan hukum , artinya kekuasaan kehakiman (yudikatif)
merupakan kekuasaan yang penting dalam prinsip demokrasi
-Peradilan yang bebas dan tidak memihak, diharapkan kekuasaan kehakiman dalam
menyelenggarakan peradilan bisa secara merdeka, bebas, dan tidak memihak
sebagai upaya terwujudnya demokrasi yang baik
-Pers yang bebas, artinya pers yang bebas dijamin keberadaaannya dalam rangka
mendukung terwujudnya demokrasi

2. Ciri – ciri autokrasi :


-Tidak ada pemisahan kekuasaan
-tidak ada pemilu yang demokratis
-tidak ada kebebasan pers
-tidak ada perlindungan HAM

Di Arab Saudi tidak ada pemisahan kekuasaan , dan pemilu yang demokratis ,
mengingat bahwa di sana adalah negara kerajaan , dipimpin oleh seorang raja yang
dipilih dari garis keturunan, hal ini tetrtulis dalam pasal 5 Basic Law of Goverment
yang menyatakan kekuasaan kerajaan diwariskan kepada anak dan cucu yang paling
mampu dari pendiri Arab Saudi .

Di Cina , pemilu dilaksanakan namun pemilu disana tidaklah demokratis, di isi oleh
partai partai komunis . Ketua Kongres Rakyat Nasional Cina menyatakan bahwa
tidak akan memberlakukan sistem multi partai yang berkuasa secara bergiliran,
serta tidak akan ada pemisahan kekuasaan antara cabang-cabang pemerintahan

Di Myanmar, kekuasaan militer masih mendominasi disana , peradilan pun


menggunakan peradilan militer meski yang melanggarnya adalah rakyat sipil .
Kekuasan militer bahkan pernah menggulingkan kepemimpinan yang dijalankan
rakyat sipil , tanpa melibatkan unsur demokrasi . sistem satu partai politik juga
oernah berkuasa di Burma selama 26 Tahun , dengan berlangsungnya sistem satu
partai ini hak hak sipil seperti kebebasan berekspresi dan berorganisasi juga turut
dibatasi . pada tahun 1974 Pemerintah Junta Militer juga pernah melebruk
kekuasaan eksekutif, yudikatif dan legislatif menjadi satu

3. Jelaskan pemisahan kekuasaan dan sistem pemerintahan berdasarkan UUD 1945,


Konstitusi RIS dan UUDS 1950
-UUD 1945
Pemisahan Kekuasaan : Eksekutif , Legislatif dan Yudikatif dipisahkan
Eksekutif yaitu presiden & wakil presiden , Legislatif DPR & DPDdan Yudikatif
MA&MK
Sistem Pemerintahan : Presidensial
-Konstitusi RIS
Pemisahan Kekuasaan :Pemisahan kekuasaan antara negara serikat dan negara
bagian
Sistem Pemerintahan : Parlementer
-UUDS 1950
Pemisahan Kekuasaan : Presiden dan wakil presiden sebagai kepala negara ,
perdana menteri sebagai kepala pemerintahan
Sistem Pemerintahan : Parlementer

4. Jelaskan pengaruh budaya politik terhadap perilaku politik rakyat dalam pemilihan
umum
Budaya politik adalah pola prilaku suatu masyarakat dan orientasinya terhadap
kehidupan berpolitik , bisa dikatakan bahwa budaya politik adalah persepsi
masyarakat di suatu negara yang diwujudkan dalam pola sikap terhadap politik
yang terjadi .
Adapun macam- macam budaya politik antara lain :
-Budaya politik parokial : Masyarakat cenderung apatis terhadap politik
-Budaya politik kaula : Masyarakat sudah memahami tentang politik namun masih
cenderung pasif
-Budaya politik partisipan : baik kesadaran maupun partisipasi masyarakat
tergolong sudah baik

Budaya politik jelas sangat mempengaruhi sikap rakyat dalam menghadapi pemilu ,
semakin antusias masyarakat terhadap pemilu , partisipan pemilu semakin banyak
dan mendekati pemilu yang berkualitas baik karena mampu menggambarkan suara
mayoritas masyarakat dalam pilihannya
Sedangkan apabila kondisi budaya politik yang masih rendah akan kesadaran politik
maupun sikap yang apatis terhadap pemilu , maka hasil pemilu yang terslenggara
tidak bisa merepresentasikan apa keinginan rakyat sesungguhnya .

5. Jelaskan mengapa militer mempunyai pengaruh strategis terhadap perkembangan


demokrasi .
Secara fungsionaris militer memiliki peran sebagai ksatria yang mempertahankan
dan menjaga kedaulatan bangsa (alat pertahanan negara) yang dibekali oleh
senjata . Lantas bagaimana pengaruh startegis terhadap perkembangan
demokrasi ? agar demokrasi dapat terus terjaga dan berkembang maka sebaiknya
militer melaksanakan fungsinya sebagai alat pertahanan negara sebagaimana
mestinya , meningkatkan kewibawaan negara di kancah internasional , menjangkau
perbatasan dalam rangka mensukseskan demokrasi , serta mengupayakan
pertahanan dan bela negara untuk mengembangkan sikap cinta tanah air .
Namun , perlu diingat sebaiknya militer tidak ikut campur dalam urusan politik ,
ditinjau dari histori bangsa indonesia telah menghapuskan dwi fungsi ABRI, hal ini
karena apabila militer ikut terlibat dalam politik dikhawatirkan akan menimbulkan
kesewenang-wenangan yang mengarah pada negara otoriter .

Jadi dapat disimpulkan bahwa militer punya pengaruh startegis dalam


perekmbangan demokrasi , selama menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana
mestinya dan tidak mencampuri urusan politik .

Shafira Nabila^^

Anda mungkin juga menyukai