Anda di halaman 1dari 15

Hak Guna Usaha

Hak Guna Bangunan

Kelompok 6
PPKn
Dosen Pengampu : Dr. H. Asnar, M.Si
Nama Anggota Kelompok
01 02 03
2105056043 2105056046 2105056048
Hidayah Nur Susanti Tiku Nur Rahmah
Asmara Limbong

04 05 06
2105056050 2105056054 2105056077
Ayu Sekar Saraswati Muhammad Ikhsan Liska Tandi
Putri Maula Rerung
Definisi Hak Usaha
Hak usaha adalah hak untuk menggunakan
sebagian atau seluruh tanah milik orang lain untuk
kepentingan usaha. Pihak yang diberi hak usaha,
disebut sebagai pihak usaha atau pemegang hak
usaha, dapat menggunakan tanah tersebut untuk
kegiatan usaha seperti membuka toko, restoran,
atau pabrik.
Definisi Hak Bangunan
Hak bangunan adalah hak untuk membangun di atas tanah
yang bukan milik kita sendiri. Pihak yang diberi hak
bangunan, disebut sebagai pihak bangunan atau pemegang
hak bangunan, memiliki hak untuk membangun struktur
bangunan di atas tanah tersebut selama jangka waktu yang
telah ditentukan dalam perjanjian
Perbedaan Hak Bangunan dan Hak Usaha
Meskipun hak bangunan dan hak usaha sama-sama memberikan
hak kepada pihak ketiga untuk menggunakan tanah milik orang
lain, namun terdapat beberapa perbedaan antara keduanya,
antara lain:

1. 2. 3.

Objek Hak Jangka Waktu Pembayaran


Hak Guna Usaha
Berdasarkan Pasal 28 UU Agraria, Yang dapat mempunyai hak guna-
Hak guna usaha adalah hak untuk usaha ialah :
mengusahakan tanah yang Pasal 30 Ayat (1)
dikuasai langsung oleh Negara, a. a. warganegara Indonesia;
dalam jangka waktu sebagaimana b. B. badan hukum yang
tersebut dalam pasal 29 yaitu didirikan menurut hukum
diberikan untuk waktu paling Indonesia dan
lama 25 tahun, Untuk perusahaan berkedudukan di
yang memerlukan waktu yang Indonesia.
lebih lama dapat diberikan hak Pasal 30 Ayat (2)
guna usaha untuk waktu paling
lama 35 tahun.
Kewajiban Pemegang Hak Guna Usaha :

1. Membayar uang pemasukan kepada negara


2. Membangun dan memelihara prasarana
lingkungan dan fasilitas tanah yang ada dalam
lingkungan area HGU
3. Menyampaikan laporan tertulis setiap akhir tahun
mengenai pengunaan HGU
4. Mengusahakan sendiri tanah HGU dengan baik
sesuai dengan kelayakan usaha berdasarkan
kriteria yang ditetapkan oleh instansi teknis
Hak Guna Bangunan
Pengaturan hukum tentang hak Yang dapat mempunyai hak guna-
pemegang Hak Guna Bangunan dalam bangunan ialah :
pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor Pasal 36 Ayat (1)
40 Tahun 1996. Sementara kewajiban
pemegang Hak Guna Bangunan diatur
a. a. warganegara Indonesia;
dalam Pasal 30 Peraturan Pemerintah b. B. badan hukum yang
Nomor 340 Tahun 1996. Pendaftaran didirikan menurut hukum
tanah selain berfungsi untuk Indonesia dan
melindungi si pemilik, juga berfungsi berkedudukan di
untuk mengetahui status sebidang Indonesia.
tanah, siapa pemiliknya, apa haknya,
berapa luasnya, untuk apa
dipergunakan dan sebagainya.
Kewajiban Pemegang Hak Guna Bangunan:

1. Membayar uang pemasukan yang jumlah dan cara


pembayarannya ditetapkan dalam keputusan
pemberian haknya.
2. Menggunakan tanah sesuai dengan
peruntukannya dan persyaratan sebagimana
ditetapkan dalam keputusan dan perjanjian
pemberiannya.
3. Memelihara dengan baik tanah dan bangunan
yang ada diatasnya serta menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
Proses Pemberian Hak Guna Bangunan
Di Atas Hak Milik

1. 2.
Penetapan Pemerintah Ketentuan UU
(Penegasan Konversi)

3. 4.
Peralihan Hak Pemberian Hak
Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan hapus karena :

1. Jangka waktunya berakhir;


2. Dihentikan sebelum jangka waktunya berakhir karena sesuatu
syarat tidak dipenuhi;
3. Dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya
berakhir;
4. Dicabut untuk kepentingan umum;
5. Diterlantarkan;
6. Tanahnya musnah;
7. Ketentuan dalam pasal 30 ayat (2).
Syarat-Syarat untuk mendapatkan HGU
dan HGB: Keuntungan memiliki HGU dan HGB :
 Tanah tersebut belum dimiliki oleh orang lain.  Pemegang HGU dan HGB dapat memanfaatkan
 Pemohon HGU memiliki rencana kegiatan lahan tersebut secara maksimal selama jangka
usaha atau ekonomi tertentu dan Pemohon
HGB memiliki rencana pembangunan dan waktu yang ditetapkan.
memenuhi persyaratan administratif yang
 Pemegang HGU dan HGB dapat menjual atau
ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
mengalihkan haknya kepada pihak lain.
 Pemohon membayar sejumlah biaya dan
pungutan yang ditetapkan oleh pihak yang
berwenang.
Perlindungan Hukum bagi Pemegang Hak Guna Bangunan atau Hak milik
Hadjon (1987) mengemukakan dalam perlindungan hukum terdapat suatu usaha untuk
memberikan hak-hak pihak yang dilindungi sesuai dengan kewajiban yang dilakukan. Hak
bagi pemegang Hak guna bangunan di atas Hak milik adalah dapat menikmati setara maksimal
tanah dan bangunan yang didirikannya dengan jaminan dari pemegang Hak milik.

Perlindungan Hukum terhadap pemegang Hak Milik atau tanah yang


diatasnya diberikan Hak Guna Bangunan
Jaminan dari pihak kedua hanya terdapat dalam perjanjian pendahuluan pemberian Hak guna bangunan di
atas tanah Hak milik yang menyatakan bahwa pihak kedua dengan ini menyatakan dan menjamin pihak.
1. Pihak kedua berhak untuk menandatangani akta ini,
2. Bahwa pihak kedua akan mengusahakan agar persyaratan yang diperlukan oleh pihak kedua dilengkapi
sebelum tanggal penandatanganan.
3. Bahwa setalah semua persyaratan yang dimaksud dalam sub b dipenuhi, pihak kedua akan membuat dan
menandatangani akta pemberian hak guna bangunanatas tanah hak milik bersama-sama dengan !ihak pertama
atau kuasa-kuasa mereka yang sah dihadapan pejabat pembuat akta Tanah yang berwenang pada tanggal
penandatanganan.
4. Bahwa akta ini berlaku sah dan mengikat pihak kedua.
KESIMPULAN
Hak Guna Usaha (HGU) sebagai salah satu hak atas tanah yang bersifat primer yang memiliki
spesifikasi-spesifikasi tertentu. Spesifikasi dimaksud adalah bahwa tanah yang dapat diberi
HGU adalah tanah negara yang peruntukannya adalah bagi usaha pertanian, perikanan,
perkebunan dan peternakan.Hak Guna Bangunan adalah hak untuk mendirikan dan
mempunyai bangunan diatas tanah/lahan yang bukan miliknya sendiri. Terdapat 3 jenis hak
atas tanah yang di atasnya dapat diberikan Hak Guna Bangunan, yakni tanah Negara, tanah
dengan Hak Pengelolaan, dan tanah dengan Hak Milik.Hak bangunan memberikan hak
kepada pihak ketiga untuk membangun struktur bangunan di atas tanah milik orang lain,
sedangkan hak usaha memberikan hak kepada pihak ketiga untuk menggunakan tanah milik
orang lain untuk kepentingan usaha. Jangka waktu hak bangunan lebih panjang
dibandingkan dengan hak usaha. Biasanya jangka waktu hak bangunan berkisar antara 20-30
tahun, sedangkan jangka waktu hak usaha berkisar antara 5-10 tahun. Pembayaran untuk hak
bangunan biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan hak usaha karena pihak yang diberi hak
bangunan akan membangun struktur.
Thank You For Your
Attention!!!

Anda mungkin juga menyukai