Anda di halaman 1dari 23

OLEH:

BUDI HER UTOMO, S.H, M.Kn, M.M, C.L.A


PRAKTISI HUKUM
Dasar Hukum
 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria
 PP No. 38/1963 tentang Penunjukan Badan-Badan Hukum Yang
Dapat Memiliki Hak Atas Tanah
 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2013
Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan
Pendaftaran Hak Atas Tanah
 Staatsblad 1870 No 64 Tentang Perkumpulan-Perkumpulan Badan
Berbadan Hukum
4
PENGESAHAN BADAN HUKUM PERKUMPULAN IAI
(Ikatan Apoteker Indonesia)
5

Perkumpulan Berbadan Hukum


sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 Staatsblad 1870 No. 64
KELEBIHAN PERKUMPULAN BADAN HUKUM
6
◈ Merupakan Subjek Hukum  bisa melakukan perbuatan
Perdata (sebagaimana halnya badan hukum lainnya seperti
Yayasan, Perseroan Terbatas (PT) ataupun Koperasi).
Sehingga dalam hal perkumpulan membuat perjanjian, maka
perikatan yang lahir dari perjanjian mengikat kepada
perkumpulan sebagai badan hukum, bukan kepada
perseorangan.
◈ Perkumpulan yang berbadan hukum memperoleh
status persona standi in judiction, artinya di mata hukum,
perkumpulan ini dipandang sama seperti manusia sebagai
Subjek Hukum yang memiliki hak dan kewajiban.
7 ◈ Perkumpulan berbadan hukum dapat membuka
rekening atas nama perkumpulan tersebut. Sedangkan
perkumpulan yang tidak berbadan hukum tidak dapat
membuka rekening atas nama perkumpulan.

◈ Karena merupakan subjek hukum, maka dapat


memiliki Aset Tetap (tanah dan/atau bangunan).
Pasal 20 ayat (1) UUPA
8 Definisi Hak Milik adalah hak turun temurun, terkuat, dan terpenuh
yang dapat dimiliki orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan
Pasal 6 UUPA mengenai fungsi sosial hak atas tanah.

- Hak milik - Hak Guna Usaha


- Hak Guna Usaha - Hak Guna
- Hak Pakai Badan
Bangunan
Perorangan - Hak Sewa Tanah Hukum
Bangunan
- Hak Pakai
- Hak Pengelolaan - Hak Pengelolaan
9
Badan Hukum tidak dapat mempunyai tanah Hak Milik. Hak atas tanah
yang dapat diperoleh oleh Badan Hukum adalah sebagai berikut:

a. Hak Guna Usaha (Pasal 30 UUPA);


b. Hak Guna Bangunan (Pasal 36 UUPA);
c. Hak Pakai (Pasal 42 UUPA); dan
d. Hak Pengelolaan (Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri No.
5 Tahun 1974 Tentang Ketentuan-Ketentuan Mengenai
Penyediaan Dan Pemberian Tanah Untuk Keperluan
Perusahaan).
A. Hak Guna Usaha
Pasal 28 UUPA:

Hak Guna Usaha (HGU) adalah hak khusus untuk mengusahakan tanah yang bukan
miliknya sendiri atas tanah yang dikuasai langsung oleh negara untuk perusahaan
pertanian, perikanan atau peternakan.

HGU hanya dapat diberikan untuk keperluan pertanian, perikanan atau peternakan
untuk tanah yang luasnya minimal 5 hektar, serta terhadap HGU tidak dapat beralih
atau dialihkan kepada pihak lain namun dapat dibebani dengan Hak Tanggungan.
Jangka
Waktu
HGU:

25 tahun

10
B. Hak Guna Bangunan

Pasal 36 UUPA:

Hak Guna Bangunan (HGB) adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai
bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan jangka
waktu paling lama 30 tahun.

Subyek HGB:
1. Warga Negara Indonesia
2. Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia

11
Tanah Negara

Tanah yang
dapat Tanah Hak
diberikan Pengelolaan
HGB

Tanah Hak Milik

12
Pengajuan Hak Guna Bangunan
oleh Badan Hukum

Pemberian Hak Guna Bangunan


untuk badan hukum atas tanah yang Kepala Kantor
luasnya tidak lebih dari 20.000 m2 Pertahanan
(dua puluh ribu meter persegi)

Pemberian Hak Guna Bangunan


untuk Badan Hukum atas tanah yang
luasnya lebih dari 20.000 m2 (dua Kepala Kantor
puluh ribu meter persegi) dan tidak Wilayah Badan
lebih dari 150.000 m2 (seratus lima Pertanahan
puluh ribu meter persegi) Nasional

13
Tata Cara memperoleh
Hak Guna Bangunan

Kepala BPN (sesuai


Pengajuan permohonan Kepala BPN mencatat
kewenangannya)
tertulis kempada masing- pada formulir isian atas
memeriksa kelengkapan
masing Pejabat permohonan
data

Pemeriksaan Kepala Seksi Kepala BPN


Hak Atas Tanah, Tim memberitahukan tanda
Kepala BPN memeriksa
Penelitian Tanah, Panitia terima berkas & pemohon
kelayakan permohonan
Pemeriksa Tanah membayar biaya
Adjudikasi permohonan

Penandatanganan
Sertifikat oleh Kantor
HGB dibukukan pada Pemberian tanda bukti Pertanahan dan
buku tanah haknya penyerahan Sertifikat
kepada pemegang hak
atau kuasanya.

14
Kewajiban Pemegang Hak Guna Bangunan

15
Jangka Waktu dan Perpanjangan
Hak Guna Bangunan

• Jangka Waktu HGB: Paling lama 20 tahun, dapat diperpanjang paling lama 30 tahun
• Syarat Perpanjangan HGB:

• Permohonan perpanjangan atau pembaruan HGB diajukan selambat-lambatnya dua tahun


sebelum jangka waktunya berakhir dan wajib dicatat dalam buku tanah pada Kantor Pertanahan
16
Beralihnya & Hapusnya HGB

HGB dapat beralih atau dialihkan kepada pihak lain dengan cara:

Jual Beli Tukar Penyertaan


Hibah
Menukar dalam Modal

Hak Guna Bangunan hapus karena:


a. jangka waktunya berakhir;
b. dihentikan sebelum jangka waktunya berakhir karena sesuatu syarat tidak
dipenuhi;
c. dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhir;
d. dicabut untuk kepentingan umum;
e. ditelantarkan;
f. tanahnya musnah;
g. ketentuan dalam Pasal 36 ayat (2) UUPA.

17
C. Hak Pakai
Pasal 41 UUPA:

Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang
dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang
dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang
berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang
bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu
asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini.

18
Subyek Hukum Hak Pakai

Pasal 42 UUPA menentukan bahwa yang dapat mempunyai Hak Pakai adalah:

1. Warga Negara Indonesia


2. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia
3. Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah Daerah
4. Badan-badan keagamaan dan sosial
5. Orang asing yang berkedudukan di Indonesia
6. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia
7. Perwakilan negara asing dan perwakilan badan Internasional

19
Jangka Waktu Hak Pakai: paling lama dua puluh lima tahun (25 th) dan dapat
diperpanjang untuk jangka waktu yang tidak ditentukan selama tanah tersebut
digunakan untuk keperluan tertentu.

Keperluan terntentu yang dimaksud adalah Hak Pakai yang diberikan kepada:
a. Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah Daerah
b. Perwakilan Negara Asing dan Perwakilan Badan Internasional
c. Badan Keagamaan dan Badan Sosial

20
D. Hak Pengelolaan

Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari Negara yang kewenangan


pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya, antara lain
berupa perencanaan dan peruntukan tanah, penggunaan tanah untuk
keperluan pelaksanaan tugasnya, penyerahan bagian dari tanah tersebut
kepada pihak ketiga dan atau bekerjasama dengan pihak ketiga.

21
Subyek Hukum Hak Pengelolaan

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor


9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara
dan Hak Pengelolaan (Perkaban 9/1999)

Hak Pengelolaan dapat diberikan kepada:


1. Instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah
2. Badan Usaha Milik Negara
3. Badan Usaha Milik Daerah
4. PT Persero
5. Badan Otorita
6. Badan-badan hukum Pemerintah lainnya yang ditunjuk Pemerintah.

22

Anda mungkin juga menyukai