Anda di halaman 1dari 39

LATIHAN SOAL UJIAN PPAT 2019

1. Landasan filosofis diundangkannya UUPA adalah sebagai berikut,


kecuali :
a. Hukum agraria yang masih berlaku sekarang ini sebagian
Konsideran tersusun berdasarkan tujuan dan sendi-sendi dari pemerintahan
Menimbang jajahan dan sebagian dipengaruhi olehnya, hingga bertentangan
UUPA dengan kepentingan rakyat dan Negara di dalam menyelesaikan
revolusi nasional sekarang ini serta pembangunan semesta;
b. Hukum Agraria yang berlaku tidak sesuai dengan amanat UUD
1945
c. Hukum agraria tersebut mempunyai sifat dualisme, dengan
berlakunya hukum adat di samping hukum agraria yang
didasarkan atas hukum barat;
d. bagi rakyat asli hukum agraria penjajahan itu tidak menjamin
kepastian hukum.

2. Implikasi dari orang asing yang sesudah berlakunya UUPA


Pasal 21 mempunyai Hak Milik karena pewarisan-tanpa wasiat atau
ayat (3) percampuran harta karena perkawinan; dan seorang WNI yang
UUPA kehilangan kewarganegaraannya adalah:
a. Wajib melepaskan hak itu di dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun sejak diperolehnya hak tersebut atau hilangnya
kewarganegaraan itu;
b. Wajib menyerahkan hak itu setelah 1 (satu) tahun sejak
diperolehnya hak tersebut atau hilangnya kewarganegaraan itu;
c. Seharusnya melepaskan hak itu di dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun sejak diperolehnya hak tersebut atau hilangnya
kewarganegaraan itu;
d. Seyogianya menjual hak itu setelah 1 (satu) tahun sejak diperoleh
diperolehnya atau hilangnya kewarganegaraannya itu;

3. Ketentuan mengenai Reklamasi diatur dalam :


a. Perpres No. 7 Tahun 2015 dan Permen ATR/Ka. BPN No. 2 Th.
2018
b. Perpres No. 17 Tahun 2015 dan Permen ATR/Ka. BPN No. No. 20
Th. 2018
c. Perpres No. 20 Tahun 2015 dan Permen ATR/Ka. BPN No. 1 Th.
2016
d. Perpres No. 122 Tahun 2012 dan Permen ATR/Ka. BPN No. 17
Th. 2016

1
4. UUPA mengatur mengenai konversi hak-hak barat menjadi hak atas
Ketentuan tanah yang sesuai dengan UUPA. Berikut ini merupakan ketentuan
Konversi konversi yang diatur dalam UUPA, kecuali :
Pasal I ayat a. Hak eigendom atas tanah menjadi Hak Milik
(2) UUPA b. Hak eigendom kepunyaan Pemerintan Negara Asing menjadi
Hak Guna Bangunan
c. Hak erffpacht menjadi Hak Guna Usaha
d. Hak Gogolan, Pekulen atau Sanggan yang bersifat tetap menjadi
hak milik

5. Hukum adat masih diakui sepanjang tidak bertentangan dengan


kepentingan nasional dan negara. Ketentuan ini merupakan bunyi
UUPA dalam :
a. Pasal 1
b. Pasal 2
c. Pasal 5
d. Pasal 7

6. Dalam UUPA diatur macam hak atas tanah yang dapat diberikan
kepada subyek hak yang memenuhi syarat. Di bawah ini adalah
Pasal 16 macam hak atas tanah sesuai UUPA, kecuali:
ayat (1)
a. Hak milik
UUPA
b. Hak membuka tanah
c. Hak sewa
d. Hak memungut hasil perkebunan

7. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menjadi dasar mengenai hak
menguasai Negara berbunyi :
a. Bumi, air dan ruang angkasa dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
b. Sumber daya agraria dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
c. Tubuh bumi dan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat
d. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

8. Dengan berlakunya UUPA, maka menghapus dualisme hukum


tanah yang lama dan menciptakan unifikasi serta kodifikasi Hukum
Tanah Nasional yang didasarkan pada Hukum Tanah Adat, yakni
mencabut ketentuan sebagai berikut, kecuali :

2
a. Seluruh Pasal 51 IS yang didalamnya termasuk juga ayat-ayat
yang merupakan Agrarische Wet (Stbd. 1870:55)
b. Semua domeinverklaring dari Pemerintah Belanda baik umum
maupun yang khusus
c. Pengaturan mengenai Agrarische Eigendom yang dituangkan
kedalam Koninklijk Besluit tanggal 16 April 1872 No.29 (Stbd.
1872:117)
d. Semua ketentuan dalam Buku Kedua KUH Perdata

9. Tujuan disusunnya UUPA sebagai dasar dari hukum tanah nasional


adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria
nasional, yang akan merupakan alat untuk membawakan
kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi Negara dan rakyat,
Penjelasan terutama rakyat tani, dalam rangka masyarakat yang adil dan
Umum I makmur
UUPA b. Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan
kesederhanaan dalam hukum pertanahan
c. Meletakkan dasar komunalistik yang religius, individual,
pribadi serta mengandung unsur kebersamaan
d. Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum
mengenai hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya

10. Konsep Hukum Agraria atau Hukum Tanah Nasional: ditunjukkan


oleh Pasal 1 ayat 2: Seluruh bumi, air dan ruang angkasa,
termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya, dalam
wilayah Republik Indonesia, sebagai karunia Tuhan Yang Maha
Esa, adalah bumi, air dan ruang angkasa yang diberikan kepada
bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional. Bermakna
bahwa Hukum Tanah Nasional adalah bersifat:
a. Komunalistik Religius
b. Harmoni individual dan sosial
c. Individualistik
d. Nasionalistik

11. Atas dasar ketentuan dalam Pasal 33 ayat 3 UUD NRI 1945 dan
hal-hal sebagai yang dimaksud dalam Pasal 1, bumi, air dan ruang
angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya itu
pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara, sebagai organisasi
kekuasaan seluruh rakyat. Dibawah ini kalimat mana yang bukan
bermakna dalam Perkataan “dikuasai”:
a. Bukan berarti “dimiliki”
b. Memberi wewenang kepada Negara sebagai organisasi kekuasaan
seluruh rakyat pada tingkatan tertinggi

3
c. Dikuasai oleh negara guna pengaturan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat
d. Dikuasai negara untuk pengaturan penguasaan, penggunaan,
pemilikan dan pemanfaatan hak atas tanah

12. Luas maksimum tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna
Usaha kepada Badan Hukum adalah:
Pasal 5
ayat (3) PP a. 5 ha
40/1996 b. 10 ha
c. 25 ha
d. Ditetapkan oleh Menteri

13. Badan Hukum yang dapat diberikan Hak Guna Bangunan adalah:
a. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan
Psl 36 ayat berkedudukan di Indonesia.
(1) huruf b b. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia;
UUPA jo. c. Badan hukum yang merupakan perwakilan negara asing dan
Psl 19 PP
perwakilan badan Internasional.
40/1996
d. Jawaban a dan b benar

14. Hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah


yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain,
yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam
keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang
memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya,
yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan
tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan
Pasal 41
ketentuan-ketentuan UUPA adalah pengertian dari:
ayat (1) a. Hak Milik
UUPA b. Hak Guna Usaha
c. Hak Guna Bangunan
d. Hak Pakai

15. Wakaf adalah perbuatan hukum untuk memisahkan dan/atau


menyerahkan sebagian harta benda milik seseorang untuk
dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai
Psl 1 angka dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau
2 & 4 UU kesejahteraan umum menurut syariah. Wakaf dapat dilaksanakan
41/2004 jika ada 2 (dua) pihak yaitu:
ttg Wakaf a. Nazhir atau pihak yang mewakafkan harta benda miliknya dan
Wakif atau pihak yang menerima harta benda wakaf
b. Wakif atau pihak yang mewakafkan harta benda miliknya dan
Nazhir atau pihak yang menerima harta benda wakaf

4
c. Wakif atau pihak yang mewakafkan harta benda miliknya dan
Badan wakaf sebagai pihak yang menerima harta benda wakaf
d. Nazhir atau pihak yang mewakafkan harta benda miliknya dan
Wasabi atau pihak yang menerima harta benda wakaf

16. Hal-hal yang mengakibatkan hapusnya Hak Tanggungan, kecuali:

Psl 18 ayat a. Hapusnya utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan;


(1) UUHT b. Tanahnya beralih kepada pihak lain
c. Dilepaskannya Hak Tanggungan oleh pemegang Hak
Tanggungan;
d. Pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan penetapan peringkat
oleh Ketua Pengadilan Negeri;

17. UUPA mengatur ketentuan pidana atas tindak pidana pelanggaran


kewajiban tiap tiap orang, badan hukum atau instansi yang
mempunyai hubungan hukum dengan tanah untuk memelihara
tanah, termasuk menambah kesuburannya serta mencegah
kerusakannya, dengan memperhatikan pihak yang ekonomis
lemah, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 15 UUPA. Ketentuan
Pidana di dalam UUPA tersebut diatur dalam:
a. Pasal 50 UUPA
b. Pasal 51 UUPA
c. Pasal 52 UUPA
d. Pasal 53 UUPA

18. Hak atas tanah apapun yang ada pada seseorang tidaklah dapat
dibenarkan bahwa tanahnya itu akan dipergunakan (atau tidak
dipergunakan) semata-mata untuk kepentingan pribadinya, apalagi
kalau hal itu menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Penggunaan
tanah harus disesuaikan dengan keadaannya dan sifat daripada
haknya, hingga bermanfaat baik bagi kesejahteraan dan
kebahagiaan yang mempunyainya maupun bermanfaat bagi
Psl 6 UUPA,
masyarakat dan Negara. Hal ini merupakan salah satu prinsip
lihat juga
pertanahan yang ada dalam UUPA, yakni bahwa semua hak atas
bagian
tanah mempunyai fungsi :
penjelasan
umum II a. Kesejahteraan
ayat (4) b. Gotong Royong
UUPA c. Sosial
d. Kebersamaan

19. Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun


dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang
distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal
maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-
masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama

5
untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama,
benda bersama, dan tanah bersama. Undang-Undang yang
mengatur tentang rumah susun dan berlaku hingga saat ini adalah:
a. UU No. 16 Th. 1985
b. UU No. 20 Th. 2011
c. UU No. 30 Th. 2004
d. UU No. 21 Th. 2000

20. Tanda bukti kepemilikan atas sarusun di atas tanah hak milik, hak
guna bangunan, atau hak pakai di atas tanah negara, hak guna
bangunan atau hak pakai diatas tanah hak pengelolaan adalah
berupa SHM Sarusun, sedangkan tanda bukti kepemilikan atas
sarusun di atas barang milik negara/daerah berupa tanah atau
tanah wakaf dengan cara sewa adalah berupa SKBG Sarusun.
SKBG sarusun yang dijadikan jaminan utang dengan lembaga
jaminan :
a. Hak Tanggungan
b. Credietverband
Psl 48 ayat c. Hypoteek
(4) UURS d. Fidusia

21. Pada masa Kabinet Dwikora ditetapkan Peraturan Presidium


Kabinet Dwikora Nomor 5/Prk/Tahun 1965 Tentang Penegasan
Status Rumah/Tanah Kepunyaan Badan-Badan Hukum Yang
Ditinggalkan Direksi/Pengurusnya. Peraturan tersebut pada
pokoknya menentukan:
a. Semua rumah dan tanah bangunan kepunyaan Badan-badan
Hukum Yang Direksi/Pengurusnya sudah meninggalkan
Indonesia dan menurut kenyataannya tidak lagi
menyelenggarakan ketatalaksanaan dan usahanya, ditangguhkan
status kepemilikannya sampai dengan kembalinya pemilik hak.
b. Semua rumah dan tanah bangunan kepunyaan Badan-badan
Hukum Yang Direksi/Pengurusnya sudah meninggalkan
Indonesia dan menurut kenyataannya tidak lagi
menyelenggarakan ketatalaksanaan dan usahanya, tetap
dinyatakan sebagai kepunyaan pemegang hak selama tidak ada
putusan pengadilan yang membatalkannya
c. Semua rumah dan tanah bangunan kepunyaan Badan-badan
Hukum Yang Direksi/Pengurusnya sudah meninggalkan
Indonesia dan menurut kenyataannya tidak lagi
menyelenggarakan ketatalaksanaan dan usahanya,
dinyatakan jatuh kepada Negara dan dikuasai oleh
pemerintah Republik Indonesia.
d. Jawaban a, b dan c benar

6
22. Hak Menguasai dari Negara memberi wewenang kepada Negara
untuk melakukan/berbuat apa saja menurut yang Saudara
ketahui:
a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan,
persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa
tersebut
b. menentukan dan mengatur hubungan- hubungan hukum antara
orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa;
c. menentukan dan mengatur hubungan - hubungan hukum antara
Psl 2 ayat
orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai
(2) UUPA
bumi, air dan ruang angkasa;
d. jawaban a, b dan c.

23. Tanah mempunyai pengertian yang beragam, menurut Saudara


pengertian tanah menurut UUPA adalah:

Psl 4 ayat a. Tempat tumbuh tanaman.


(1) UUPA b. Sekumpulan partikel bahan organik.
c. Permukaan bumi.
d. Tempat hidup manusia, hewan dan tanaman.

24. Berdasarkan UUPA, bumi, air dan ruang angkasa termasuk


kekayaan yang terkandung di dalamnya pada tingkat tertinggi di
kuasai oleh......... sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat.

Psl 2 ayat a. Pemerintah


(1) UUPA b. Negara
c. Rakyat
d. Masyarakat Hukum Adat

25. Subyek/Pemegang hak atas tanah diberi wewenang untuk


mempergunakan tanah, menurut Saudara apakah maksudnya
wewenang tersebut?
a. mempergunakan bersangkutan, demikian pula tubuh bumi
Psl 4 ayat
(2) UUPA
dan air serta ruang yang ada di atasnya sekedar diperlukan
untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan
penggunaan tanah itu dalam batas-batas menurut UU ini dan
peraturan-peraturan hukum lainnya yg lebih tinggi.
b. Hanya mempergunakan tanahnya.
c. Hanya mempergunakan ruang di atasnya
d. Menguasai bahan-bahan galian yang ada di bawah tanah.

26. Pemberian hak dengan diterbitkannya Surat Keputusan Pemberian


Hak (SKPH) oleh pejabat yang berwenang kemudian wajib didaftar
di Kantor Pertanahan setempat. Untuk Hak Milik atas tanah non
pertanian dengan luas 15.000 m2 bagi perorangan, maka pejabat
yang berwenang menerbitkan SKPH adalah :

7
Psl 13 a. Kepala Kantor Pertanahan
Perkaban
b. Kepala Kantor Wilayah
2/2013
c. Kepala Badan Pertanahan Nasional
d. Jawaban a dan b benar

27. Reforma Agraria diatur dalam :


a. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2018
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2018

28. Reforma Agraria adalah penataan kembali struktur penguasaan,


pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih
berkeadilan melalui ..........untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Psl 1 angka a. Pensertifikatan tanah
1 Perpres
b. Pendaftaran tanah
86/2018
c. Penataan Aset dan disertai dengan Penataan Akses
d. Pendataan aset dan pendaftaran aset

29. Untuk keperluan penanaman modal pemberian hak atas tanah


dapat diberikan dan diperpanjang di muka sekaligus dan dapat
diperbarui kembali atas permohonan penanam modal. Ketentuan
mengenai pemberian hak atas tanah untuk keperluan penanaman
modal tersebut diatur dalam :
a. Pasal 21 UU No. 5 Th. 1960
b. Pasal 22 UU No. 25 Th. 2007
c. Pasal 23 UU No. 40 Th. 2007
d. Pasal 24 UU No. 4 Th 1996

30. Berapa yang harus saudara bayar untuk pendaftaran pembebanan


hak tanggungan berdasarkan PP Nomor 128 Tahun 2015 apabila
sertipikat hak atas tanah 5 buah dengan sertipikat hak tanggungan
dengan nilai hak tanggungan sampai dengan Rp. 150.000.000,00?
a. Rp. 50.000,00
b. Rp. 250.000,00
c. Rp. 200.000,00
d. Rp. 500.000,00

31. Orang asing dapat mempunyai rumah tinggal di Indonesia dengan


hak pakai untuk luas 2000m2. Apabila tanah tersebut berada di
Jakarta, maka berapa harga minimal rumah yang dapat dimiliki
orang asing?

8
Lihat a. 10 Milyar
lampiran
b. 5 Milyar
Permen
ATR/Ka.BPN c. 3 Milyar
29/2016 d. 2 Milyar

32. Salah satu persyaratan dalam peralihan hak atas tanah adalah
penjual harus membayar PPh. Khusus untuk perorangan berapa
prosentase PPh yang dikenakan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016?
Psl 2 ayat (1) a. 1%
huruf a PP b. 2,5%
34/2016
c. 3%
d. 5%

33. PT. Sutra sebagau developer membangun perumahan dengan


kategori RS dan RSS. Berapa prosentase PPh yang dikenakan
kepada developer sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34
Tahun 2016?
Psl 2 ayat (1)
huruf b PP
a. 1%
34/2016 b. 1,5%
c. 2,5%
d. 3%

34. Peraturan mengenai BPHTB yang terbaru dan dijadikan dasar


pelaksanaan tugas PPAT diatur dalam :
UU ttg Pajak a. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997
Daerah & b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000
Retribusi
Daerah c. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
d. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2013

35. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan


Nasional Nomor 4 Tahun 1996 tentang Penetapan Batas Waktu
Penggunaan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Untuk
Menjamin Pelunasan Kredit-Kredit Tertentu telah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku dengan diundangkannya:
a. Permen ATR/Ka. BPN No. 10 Th. 2017
b. Permen ATR/Ka. BPN No. 22 Th. 2017
c. Permen ATR/Ka. BPN No. 2 Th. 2018
d. Permen ATR/Ka. BPN No. 22 Th. 2018

36. Menurut Saudara siapa saja yang dapat diberikan hak atas tanah?
a. Perorangan

9
b. Orang-orang baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang
lain.
Psl 4 ayat (1)
UUPA c. Badan hukum.
d. Orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan
orang lain serta badan hukum.

37. Apa tujuan dilakukan Pendaftaran Tanah di Indonesia?


a. Menjamin kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada
pemegang hak atas suatu bidang tanah.
b. Menyediakan informasi kepada pihak- pihak yang
berkepentingan agar dengan mudah memperoleh dalam data
dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang tanah
Psl 3 PP
yang telah terdaftar.
24/1997 c. Agar tanah dapat dijual belikan.
d. Jawaban a dan b benar

38. Pendaftaran Tanah Originair adalah :


a. Kegiatan Pendaftaran Tanah pertama kali untuk tanah-tanah
yang belum terdaftar dengan penetapan hak atas tanah atau
konversi/pengakuan hak
b. Kegiatan Pendaftaran Tanah Negara
c. Pendaftaran Tanah untuk tanah- tanah yang telah terdaftar
(telah bersertipikat) karena adanya peralihan hak atas tanah
karena pebuatan hukum atau peristiwa hukum.
d. Pendaftaran Tanah sempurna.

39. Syarat permohonan pendaftaran peralihan hak yang diperoleh


melalui lelang :
a. Bukti pelunasan harga pembelian.
Psl 108 ayat b. Bukti pelunasan BPHTB dan PPh.
(1) c. Sertipikat Sertipikat Hak Atas Tanah/Hak Milik Satuan Rumah
PMNA/Ka.BPN
Susun.
3/1997
d. Jawaban a, b, dan c benar

40. Hak atas tanah apa saja yang menjadi obyek Pendaftaran Tanah di
Indonesia, sebutkan!
Psl 9 ayat (1) a. Tanah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak
PP 24/1997 Pengelolaan, Hak Milik Satuan Rumah Susun, Hak
Tanggungan dan Wakaf.
b. Tanah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan
Hak Hak Pakai
c. Hak Pengelolaan dan Hak Milik Satuan Rumah Susun.
d. Tanah Wakaf dan Hak Pengelolaan.

10
41. Sertipikat Hak Atas Tanah adalah tanda bukti hak atas tanah yang
berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Artinya:
Lihat a. bahwa selama tidak dapat dibuktikan sebaliknya data fisik
Penjelasan dan data yuridis yang tercantum di dalam sertipikat hak atas
Psl 32 PP tanah harus diterima sebagai data yang benar
24/1997
b. Tidak lemah.
c. Tidak dapat dibatalkan sertipikat hak atas tanahnya.
d. Jawaban a, b dan c benar.

42. Penyelenggara Pendaftaran Tanah adalah:


Psl 19 ayat (1) a. Pemerintah dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional
UUPA jo. Psl 5 b. Pemerintah dan Pemerintah Provinsi.
PP 24/1997
c. Pemerintah Kabupaten/Kota
d. Lembaga Non Pemerintah.

43. Apa yang dimaksud dengan Pendaftaran Tanah ?


a. Rangkaian kegiatan dilakukan secara terus menerus,
berkesinambungan dan teratur
b. Meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan dan penyajian
data fisik dan yuridis
c. Pemeliharaan data fisik dan yuridis, pembuatan peta dan daftar
Psl 1 angka 1
PP 24/1997 bidang tanah, termasuk pemberian surat tanda bukti hak.
d. Jawaban a, b dan c benar

44. Pendaftaran tanah dilaksanakan berdasarkan asas sederhana,


aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Yang dimaksud dengan
asas sederhana adalah:
a. Untuk menunjukkan, bahwa pendaftaran tanah perlu
diselenggarakan secara teliti dan cermat sehingga hasilnya dapat
memberikan jaminan kepastian hukum sesuai tujuan
pendaftaran tanah itu sendiri.
b. memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan ekonomi
lemah.
c. Menuntut dipeliharanya data pendaftaran tanah secara terus
menerus dan berkesinambungan
d. Pendaftaran tanah dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan
Lihat pokoknya maupun prosedurnya dengan mudah dapat
Penjelasan Psl
2 PP 24/1997 dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama
para pemegang hak atas tanah.

45. Setiap terjadi perubahan batas fisik pada bidang tanah karena
adanya pemecahan, pemisahan dan penggabungan, maka
Psl 42 ayat (2) terhadap...
PMNA/Ka.BPN
3/1997 a. Peta pandaftaran dilakukan perubahan

11
b. Peta bidang tanah dilakukan perubahan
c. Peta dasar pendaftaran dilakukan perubahan
d. Peta bidang tanah tidak dilakukan perubahan

46. Dalam hal bukti kepemilikan tanah masyarakat tidak lengkap atau
tidak ada sama sekali maka dapat dilengkapi dan dibuktikan
dengan surat pernyataan tertulis tentang ......... dengan itikad baik
yang bersangkutan.
Psl 24 ayat (2)
PP 24/1997 jo. a. perolehan bidang tanah
Psl 61 ayat (2) b. penguasaan fisik bidang tanah
PMNA/Ka.BPN
c. pemanfaatan bidang tanah
3/1997
d. tidak ada sengketa tanah

47. Apa saja yang meliputi kegiatan pemeliharaan data pendaftaran


tanah?
a. Pembuktian hak dan pembukuannya, pendaftaran peralihan dan
Psl 12 ayat (2) pembebanan hak
PP 24/1997 b. Pendaftaran peralihan dan pembebanan hak, pendaftaran
perubahan data pendaftaran tanah
c. Penggantian blangko sertipikat, penyimpanan daftar umum dan
dokumen
d. Jawaban a dan b benar

48. Sistem publikasi dalam pendaftaran tanah tanah di Indonesia


adalah:
a. Negatif
b. Positif
c. Negatif yang mengandung unsur Positif
d. Positif yang mengandung unsur Negatif

49. Penerbitan sertipikat pengganti karena hilang harus disertai :

Psl 59 PP
a. Berita acara sumpah dihadapan Kepala Kantor Pertanahan
24/1997 atau Pejabat yang ditunjuk
b. Diumumkan di surat kabar selama 30 hari
c. Diumumkan di surat kabar selama 60 hari
d. Jawaban a dan b benar

50. Apabila ada permohonan pembuatan akta oleh para pihak, PPAT
menolak membuat akta, kecuali :
a. Sertipikat tidak sesuai dengan data buku di tanah di Kantor
Psl 39 ayat (1) Pertanahan
PP 24/1997 b. Salah satu pihak bukan suami/istri PPAT
c. Dalam pembuatan akta belum diperoleh izin pejabat yang
berwenang apabila diisyaratkan izin

12
d. Pihak penjual bertindak atas dasar surat kuasa mutlak

51. Apa yang dimaksud dengan Tanah Negara?


a. Tanah bekas Hak Guna Usaha yang telah habis masa berlakunya
Psl 1 angka 3
PP 24/1997 & b. Tanah yang dimiliki pemerintah pusat atau pemerintah daerah
Psl 17 ayat (2) dan tercatat sebagai Barang Milik Negara (BMN)
PP 40/1996 c. Tanah yang tidak dilekati suatu hak atas tanah
d. Jawaban a dan c benar

52. Penetapan batas bidang tanah berdasarkan penunjukan batas oleh


pemegang hak atas tanah yang bersangkutan dan sedapat mungkin
disetujui oleh para pemegang hak atas tanah yang berbatasan.
Untuk bidang tanah yang luasnya kurang dari 10 ha, dipergunakan
tanda-tanda batas sebagai berikut, kecuali:
a. Pipa besi atau batang besi, panjang sekurang-kurangnya 100 cm
dan bergaris tengah sekurang-kurangnya 5 cm, dimasukkan ke
dalam tanah sepanjang 80 cm, sedang selebihnya 20 cm diberi
tutup dan dicat merah
b. Pipa paralon yang diisi dengan beton (pasir campur kerikil dan
semen) panjang sekurang-kurangnya 100 cm dan bergaris tengah
sekurang-kurangnya 5 cm, dimasukkan ke dalam tanah
Psl 22 ayat (1) sepanjang 80 cm, sedang selebihnya 20 cm dicat merah
PMNA/Ka.BPN c. Besi balok dengan panjang sekurang-kurangnya 1,5 m dan
3/1997 lebar sekurangkurangnya 10 cm, dimasukkan ke dalam tanah
sepanjang 1 m, pada bagian yang muncul di atas tanah dicat
merah, atau
d. tugu dari beton, batu kali atau granit dipahat sekurang-
kurangnya sebesar 0,10 m persegi dan panjang 0,50 m, yang
0,40 m dimasukkan ke dalam tanah, dengan ketentuan bahwa
apabila tanda batas itu terbuat dari beton di tengah-tengahnya
dipasang paku atau besi.

53. Peraturan tentang Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL)


yang berlaku pada saat ini adalah :
a. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
b. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018
c. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2017
d. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016

13
54. Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) adalah :
a. kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali yang
Psl 1 angka 2
dilakukan secara serentak bagi semua objek Pendaftaran
Permen
ATR/Ka.BPN Tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia dalam satu
6/2018 wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat
dengan itu, yang meliputi pengumpulan data fisik dan data
yuridis mengenai satu atau beberapa objek Pendaftaran Tanah
untuk keperluan pendaftarannya.
b. kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali yang dilakukan
secara serentak bagi semua obyek Pendaftaran Tanah di seluruh
wilayah Republik Indonesia dalam satu wilayah desa/kelurahan
atau nama lainnya yang setingkat dengan itu, yang meliputi
pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data
yuridis mengenai satu atau beberapa obyek Pendaftaran Tanah
untuk keperluan pendaftarannya.
c. rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus
menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan,
pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai
bidang-bidang tanah dan satuan rumah susun, termasuk
pemberian tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang
sudah ada haknya, dan hak milik atas satuan rumah susun serta
hak-hak tertentu yang membebaninya.
d. Jawaban a, b dan c benar

55. Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis dalam Pendaftaran


Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) adalah selama :
Psl 24 ayat (2)
ATR/Ka.BPN a. 14 (empat belas) hari kerja
6/2018 b. 14 (empat belas) hari kalender
c. 30 (tiga puluh) hari kerja
d. 60 (enam puluh) hari kerja

56. Penyelesaian proses Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap terdiri


atas 4 (empat) kategori. Untuk bidang tanah yang data fisik dan
data yuridisnya memenuhi syarat untuk diteribitkan sertipikat hak
atas tanahnya namun terdapat perkara di Pengadilan dan/atau
sengketa termasuk ke dalam :
a. Kluster 1
Psl 25 ayat (1)
b. Kluster 2
huruf b
ATR/Ka.BPN c. Kluster 3
6/2018 d. Kluster 4

14
57. Dalam pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap, Panitia
Ajudikasi dibantu oleh :
a. Satgas Fisik
Psl 13 ayat (1) b. Satgas Yuridis
ATR/Ka.BPN
6/2018 c. Satgas Administrasi
d. Jawaban a, b dan c benar

58. Dalam hal peserta PTSL tidak atau belum mampu membayar
BPHTB maka yang bersangkutan harus membuat.
Psl 33 ayat (2)
ATR/Ka.BPN a. surat pernyataan tidak sanggup bayar BPHTB
6/2018 b. surat pernyataan BPHTB terhutang
c. surat pengajuan bebas BPHTB
d. surat pengakuan BPHTB terhutang

59. Yang termasuk dalam kegiatan pemeliharaan data pendaftaran


tanah adalah:
Psl 12 ayat (2) a. Pengukuran , Pemetaan dan Pembukuan tanah
PP 24/1997 b. Pendaftaran perubahan dan pembebanan hak
c. Penerbitan sertipikat hak atas tanah
d. Semua jawaban benar

60. Pendaftaran tanah dilaksanakan berdasarkan asas sederhana,


aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Asas-asas pendaftaran
tanah tersebut diatur dalam:
a. Pasal 2 PP No. 24 Th. 1997
b. Pasal 3 PP No. 24 Th. 1997
c. Pasal 2 PP No. 37 Th. 1998
d. Pasal 3 PP No. 37 Th. 1998

61. Sebelum mengajukan permohonan hak, pemohon harus menguasai


tanah yang dimohon dibuktikan dengan data yuridis dan data fisik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam hal tanah yang dimohon merupakan tanah
kawasan hutan, maka:

a. Pemohon harus terlebih dahulu memperoleh penunjukan berupa


Psl 4 ayat (3) perjanjian penggunaan tanah dari Pemegang Hak
PMNA/Ka.BPN b. Harus lebih dahulu dilepaskan dari statusnya sebagai
9/1999 kawasan hutan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Pemohon harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari Menteri
d. Jawaban a, b dan c benar

15
62. Buku tanah adalah:
a. dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis dan
Psl 1 angka 19
PP 24/1997
data fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah ada
haknya.
b. dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah dalam
bentuk peta dan uraian.
c. dokumen dalam bentuk daftar yang memuat keterangan
mengenai penguasaan tanah dengan sesuatu hak atas tanah,
atau hak pengelolaan dan mengenai pemilikan hak milik atas
satuan rumah susun oleh orang perseorangan atau badan
hukum tertentu
d. dokumen dalam bentuk daftar yang membuat identitas bidang
tanah dengan suatu

63. Surat ukur adalah:


a. dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis dan
data fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah ada
haknya.
Psl 1 angka 17
PP 24/1997
b. dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah dalam
bentuk peta dan uraian.
c. dokumen dalam bentuk daftar yang memuat keterangan
mengenai penguasaan tanah dengan sesuatu hak atas tanah,
atau hak pengelolaan dan mengenai pemilikan hak milik atas
satuan rumah susun oleh orang perseorangan atau badan
hukum tertentu
d. dokumen dalam bentuk daftar yang membuat identitas bidang
tanah dengan suatu

64. Peta dasar pendaftaran adalah:


Psl 1 angka 14 a. peta yang memuat titik-titik dasar teknik dan unsur-unsur
PP 24/1997 geografis, seperti sungai, jalan, bangunan dan batas fisik
bidang-bidang tanah.
b. peta yang menggambarkan bidang atau bidang-bidang tanah
untuk keperluan pembukuan tanah.
c. Peta yang memuat data yuridis dan data fisik suatu obyek
pendaftaran tanah yang sudah ada haknya.
d. Jawaban a, b dan c benar

65. Dalam pendaftaran hak pertama kali ada kewajiban pemohon


untuk memasang tanda batas yang akan diukur oleh petugas ukur
dengan persetujuan para tetangga batas. Istilah yang dikenal
adalah :
a. Lex Specialis Derogat Legi Generalis
b. Contradicture Delimitatie

16
c. Contradicture Cultural
d. Jawaban a, b dan c salah

66. PPAT memiliki kewajiban untuk menyampaikan akta PPAT dan


dokumen-dokumen lain yang diperlukan untuk keperluan
pendaftaran peralihan hak yang bersangkutan kepada Kantor
Pertanahan, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak
ditandatanganinya akta yang bersangkutan. Apabila PPAT
terlambat menyampaikan Akta PPAT dan dokumen-dokumennya
Psl 103 ayat
kepada Kantor Pertanahan maka :
(7) jo. ayat (8) a. Pendaftaran peralihan hak tetap harus dilaksanakan oleh
PMNA/Ka.BPN Kepala Kantor Pertanahan sesuai ketentuan yang berlaku
3/1997 dan kepada PPAT yang bersangkutan diberitahukan tentang
pelanggaran ketentuan batas waktu penyerahan akta
tersebut.
b. Pendaftaran peralihan hak tetap harus dilaksanakan oleh Kepala
Kantor Pertanahan setelah PPAT yang bersangkutan membuat
surat pernyataan keterlambatan
c. Pendaftaran peralihan hak tidak dapat dilakukan
d. Akta PPAT batal demi hukum

67. Pasal 111 PMNA/Ka. BPN No. 3 Th. 1997 menentukan bahwa
permohonan pendaftaran peralihan hak atas tanah atau Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun karena pewarisan harus dilengkapi
dengan surat tanda bukti sebagai ahli waris. Berikut ini ketentuan
mengenai keterangan ahli waris yang benar, kecuali :
a. bagi warganegara Indonesia penduduk asli: surat keterangan ahli
waris yang dibuat oleh para ahli waris dengan disaksikan oleh 2
(dua) orang saksi dan dikuatkan oleh Kepala Desa/Kelurahan
dan Camat tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia;
b. bagi warganegara Indonesia keturunan Tionghoa: akta
keterangan hak mewaris dari Notaris,
c. bagi warganegara Indonesia keturunan Eropa : surat
keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan.
d. bagi warganegara Indonesia keturunan Timur Asing lainnya:
surat keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan.

68. Sesuai yang diatur dalam Pasal 1 Peraturan Presiden Nomor 20


Tahun 2015, Badan Pertanahan Nasional adalah Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang dipimpin oleh Kepala dan
bertanggungjawab kepada :
a. Presiden
b. DPR

17
c. MPR
d. Presiden dan DPR

69. Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata


Ruang/Badan Pertanahan Nasional diatur melalui:
a. Perpres Nomor 63 Tahun 2013
b. Perpres Nomor 17 Tahun 2015
c. Perkaban Nomor 1 Tahun 2014
d. Permen ATR/Kepala BPN Nomor 8 Tahun 2015

70. Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan disebut juga


dengan:
Psl 4 huruf d a. Ditjen I
Permen b. Ditjen II
ATR/Ka.BPN
8/2015 c. Ditjen III
d. Ditjen IV

71. Bagaimana kaitan tugas yang dilakukan oleh PPAT dengan tugas-
tugas yang dilaksanakan oleh BPN?
a. BPN menyelenggarakan pendaftaran tanah dan PPAT membuat
akta
b. Pendaftaran tanah diselenggarakan oleh BPN, yang
Psl 5 jo. Psl 6 pelaksanaannya dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan
PP 24/1997
dibantu oleh PPAT dan pejabat lain yang ditugaskan untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu
c. PPAT membuat akta tanah dan BPN mendaftarnya
d. BPN dan PPAT bersama-sama melaksanakan pendaftaran tanah

72. Sekretariat Jendral dalam Organisasi Kementerian Agraria dan Tata


Ruang/Badan Pertanahan Nasional memiliki tugas:
Psl 6 Permen a. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan,
ATR/Ka.BPN dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
8/2015
organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
b. menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang survei, pengukuran, dan pemetaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak tanah,
pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta pemberdayaan

18
hak atas tanah masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

73. Yang termasuk kedalam jabatan struktural eselon II adalah:


Psl 730 ayat a. Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, dan Inspektur Jenderal
(3) Perman b. Kepala Biro, Direktur, Inspektur, Kepala Pusat, Sekretaris
ATR/Ka.BPN Direktorat Jenderal, dan Sekretaris Itjen
8/2015 c. Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan Kepala Subdirektorat
d. Kepala Subbagian, Kepala Subbidang, dan Kepala Seksi

74. Dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan


pertanahan, BPN telah menetapkan kebijakan layanan pertanahan
bergerak yang disebut:
Psl 1 angka 1 a. PRONA
Perkaban b. Redistribusi Tanah
18/2009 c. Larasita
d. Konsolidasi Tanah

75. Lambang Kementerian ATR/BPN yang terbaru diatur dalam :


a. Keputusan Menteri ATR/KBPN No. 59/Kep-5.11/Iii/2017
b. Keputusan Menteri ATR/KBPN No.112/Kep4.1/IV/2017
c. Keputusan Menteri ATR/KBPN No. 69/Kep-2.11/IX/2016
d. Keputusan Menteri ATR/KBPN No. 31/Kep-3.11/II/2017

76. 4 (empat) butir padi dalam lambang Kementerian ATR BPN


memaknai atau melambangkan 4 (empat) tujuan Penataan
Pertanahan yang akan dan telah dilakukan Kementerian ATR/BPN
yaitu :
a. Kemakmuran, Keadilan, Keselarasan dan Kesejahteraan
b. Kemakmuran, Keadilan, Keberlanjutan dan Harmoni Sosial
c. Kejayaan, Kemakmuran, Keberlanjutan dan Harmoni Sosial
d. Kemakmuran, Kekayaan, Kejayaan dan Keberlanjutan

77. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kementerian ATR/BPN


melakukan koordinasi dengan menteri yang mengurusi bidang:
Psl 4 Perpes
8/2015 a. Politik, Hukum, dan Keamanan
b. Perekonomian
c. Kesejahteraan
d. Pembangunan

78. Berlakunya Permen Atr/Ka.Bpn No. 1 Th. 2019 Tentang Perubahan


Atas Permen Atr/Ka.Bpn No.8 Th. 2015 Tentang Organisasi Dan

19
Tata Kerja Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional mengubah nomenklatur, tugas dan fungsi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan menjadi:
a. Staf Ahli Bidang Ekonomi Pertanahan;
b. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM)
c. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang)
d. Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang, dan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (Pusdatin)

79. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan


Pertanahan Nasional Yang Mengatur Tentang Penyelesaian Kasus
Pertanahan adalah:
a. Permen ATR/Ka.BPN No. 11 Th. 2016
b. Permen ATR/Ka.BPN No. 2 Th. 2018
c. Permen ATR/Ka.BPN No. 6 Th. 2018
d. Permen ATR/Ka.BPN No. 20 Th. 2018

80. Dibawah ini adalah peraturan yang menjadi ketentuan pelaksanaan


dari PP 37 Tahun 1998 :
a. Pasal 5 ayat (2) UUD NRI 1945
b. UU No. 4 Tahun 1996
c. Peraturan Kepala BPN No. 1 Tahun 2006
d. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988

81. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Th. 2016 tentang


Perubahan Peraturan Pemerintah No. 37 Th. 1998 tentang
Peraturan Jabatan PPAT, seorang PPAT dapat merangkap sebagai
Notaris dengan syarat di tempat kedudukan dan daerah kerja yang
sama dengan Kantor PPAT, dan dilarang merangkap jabatan atau
profesi sebagai:
a. Konsultan atau penasehat hukum, pengacara atau advokat
b. Pegawai Negeri, atau Pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah,
Pegawai swasta
c. Pimpinan pada sekolah, perguruan tinggi negeri, atau perguruan
Psl 7 PP
24/2016 tinggi swasta;
d. Jawaban a, b dan c benar

82. Kewajiban PPAT setelah melaksanakan pengangkatan sumpah


jabatan PPAT adalah:
a. Menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, paraf dan
teraan cap/stempel jabatannya kepada Kepala wilayah BPN
Propinsi dan Kepala Kantor Pertanahan Kab/Kota di daerah
kerjanya
20
b. Melaksanakan Jabatan sebagai PPAT secara nyata sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
c. Membebaskan uang jasa kepada orang yang tidak mampu, yang
Psl 19 ayat (1)
PP 24/2016
dibuktikan secara sah
d. Jawaban a dan b benar

83. Perbuatan Hukum tertentu yang menjadi tugas pokok dan


kewenangan Pejabat Pembuat Akta Tanah sebagaimana tersebut
dalam Peraturan Jabatan PPAT, adalah:
a. Jual beli, tukar menukar, hibah, pembagian hak bersama,
pemindahan kedalam perusahaan (inbreng), pemberian hak guna
bangunan/hak pakai atas tanah hak milik, pemberian hak
tanggungan dan pemberian kuasa membebankan hak
tanggungan
b. Jual beli, tukar menukar, hibah, pembagian hak bersama,
pemasukan kedalam perusahaan (inbreng), pemberian hak guna
bangunan/hak pakai atas tanah hak milik, pembebanan hak
tanggungan dan pemberian kuasa membebankan hak
tanggungan
c. Jual beli, tukar menukar, hibah, pembagian hak bersama,
Psl 2 ayat (2) pemasukan kedalam perusahaan (inbreng), pemberian hak
PP 37/1998 guna bangunan/hak pakai atas tanah hak milik, pemberian
hak tanggungan dan pemberian kuasa membebankan hak
tanggungan
d. Jual beli, tukar menukar, hibah, pembagian harta bersama,
pemasukan kedalam perusahaan (inbreng), pemberian hak guna
bangunan/hak pakai atas tanah hak milik, pemberian hak
tanggungan dan pemberian kuasa membebankan hak
tanggungan

84. Kewajiban dan larangan setelah diangkat sebagai PPAT, sebelum


menjalankan jabatan sebagai PPAT antara lain :
a. Wajib melapor mengenai pengangkatannya sebagai PPAT, kepada
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten /Kota dalam jangka waktu
3 (tiga ) bulan
b. Wajib mengangkat sumpah jabatan di hadapan Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota di daerah kerja PPAT yang
bersangkutan
c. Larangan bagi PPAT sebelum pengangkatan sumpah jabatan
adalah melaksanakan jabatan sebagai PPAT, karena akta yang
dibuat oleh PPAT yang belum mengangkat sumpah adalah tidak
sah
d. Jawaban a, b, dan c benar

21
85. Tugas pokok dan fungsi Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah :
a. Membantu Kepala Kantor Pertanahan dalam melakukan sebagian
kegiatan pendaftaran tanah, mempunyai kewenangan membuat 6
akta perbuatan hukum
b. Membantu Kepala Kantor Pertanahan dalam melakukan
sebagian kegiatan pendaftaran tanah, mempunyai
kewenangan membuat 8 akta perbuatan hukum
c. Membantu Kepala Kantor Wilayah BPN dalam melakukan
sebagian kegiatan pendaftaran tanah, mempunyai kewenangan
membuat 8 akta perbuatan hukum
d. Semua jawaban benar

86. Kewajiban PPAT sebelum pembuatan akta mengenai perbuatan


hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998:
a. Melakukan pemeriksaan kesesuaian/keabsahan sertipikat dan
catatan lain pada Kantor Pertanahan setempat letak objek
perbuatan hukumnya
b. Tidak perlu melakukan pemeriksaan kesesuaian/keabsahan
sertipikat dan catatan lain apabila pada sertipikat tersebut sudah
dilakukan oleh PPAT lain pada hari yang sama
c. Melakukan pemeriksaan sertipikat khusus untuk tanah dengan
luasan tertentu
d. Melakukan pemeriksaan kesesuaian sertipikat hanya untuk
perbuatan hukum tertentu

87. PPAT diangkat dan diberhentikan oleh:


a. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
b. Menteri Agraria dan Tata Ruang
c. Kepala Kantor Wilayah BPN
d. Bupati/Walikota

88. Syarat untuk dapat diangkat sebagai PPAT adalah:


a. Kewarganegaraan Indonesia
b. Berusia sekurang-kurangnya 22 tahun
c. Belum pernah dihukum penjara karena melakukan kejahatan
berdasar keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
Psl 6 PP hukum tetap
24/2016
d. Jawaban a, b dan c benar

89. Akta PPAT dibuat dalam bentuk asli dalam 2 lembar, yaitu :
a. Lembar pertama sebanyak 2 rangkap disimpan oleh PPAT yang
bersangkutan

22
b. Lembar pertama atau lembar kedua sebanyak 2 rangkap
disimpan oleh PPAT yang bersangkutan
Psl 21 ayat (3) c. Lembar pertama 1 rangkap disimpan di kantor PPAT dan
PP 37/1998 lembar kedua sebanyak 1 rangkap disampaikan ke Kantor
Pertanahan
d. Lembar pertama dan kedua sebanyak 2 rangkap disampaikan ke
Kantor Pertanahan

90. Bentuk dan ukuran papan nama jabatan PPAT dibuat dalam
ukuran :
Psl 49 ayat (1)
Perkaban a. 100 x 40 cm atau 150 x 60 cm atau 200 x 80 cm
1/2006 b. 100 x 45 cm atau 150 x 65 cm atau 200 x 85 cm
c. 100 x 50 cm atau 150 x 70 cm atau 200 x 90 cm
d. 100 x 55 cm atau 150 x 75 cm atau 200 x 95 cm

91. Stempel untuk PPAT Khusus dibuat dalam ukuran sebagai berikut:
a. Bulatan luar dengan garis tengah 3 ½ cm, dibuat dalam garis
lingkar rangkap yang sebelah luar agak menebal sedangkan yang
di dalam dengan garis lebih tipis dan bergaris tengah lebih kecil.
Jarak antara kedua bulatan adalah 1 mm. bulatan dalam dengan
garis tengah 2 cm, dibuat dengan garis lingkar tunggal.
b. Di antara bulatan luar dan dalam, di bagian tengah bawah
terdapat 2 (dua) lukisan bintang bersudut 5 (lima) dengan
ukuran garis tengah 3 mm. Dalam ruang bulatan terdapat ruang
yang dibatasi oleh 2 (dua) garis lurus mendatar sejajar dengan
Psl 48 ayat (3) jarak satu sama lain 1½ cm yang ditulis dengan huruf kapital
Perkaban tulisan PPAT Khusus
1/2006 c. Menggunakan stempel Kantor Pertanahan
d. Jawaban a dan b benar

92. PPAT yang tidak membacakan akta yang dibuatnya dihadapan


Lihat para pihak, merupakan :
Penjelasan Psl
10 ayat (3) a. Pelanggaran berat
hururf a PP b. Pelanggaran ringan
24/2016 c. Sanksi administrasi
d. Bukan pelanggaran

93. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 dan


penjelasannya, pelanggaran ringan dikenakan karena hal sebagai
berikut kecuali :
a. Memungut uang jasa melebihi ketentuan peraturan perundang-
undangan
b. Tidak menyampaikan laporan bulanan mengenai akta yang
dibuatnya

23
Lihat
Penjelasan Psl
10 ayat (4)
hururf c PP c. Merangkap jabatan
24/2016
d. Membuat akta PPAT tanpa dihadiri oleh para pihak

94. Pasal 33 PP No. 24 Th. 2016 menyatakan bahwa Menteri


melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas PPAT. Mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Menteri. Peraturan Menteri Tentang
Pembinaan dan Pengawasan PPAT yang dimaksud adalah:
a. Permen ATR/Ka.BPN No. 2 Th. 2018
b. Permen ATR/Ka.BPN No. 6 Th. 2018
c. Permen ATR/Ka.BPN No. 8 Th. 2018
d. Permen ATR/Ka.BPN No. 20 Th. 2018

95. Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap PPAT,


Menteri Agraria dan Tata Ruang dapat membentuk lembaga:
a. Dewan Pembina dan Pengawas PPAT
Psl 15 ayat (1)
Permen b. Dewan Kehormatan PPAT
ATR/Ka.BPN c. Majelis Kehormatan PPAT
2/2018
d. Majelis Pembina dan Pengawas PPAT

96. PPAT yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional untuk menerima protokol yang berhenti menjabat sebagai
Lihat lampiran PPAT tidak bersedia menerima protokol tersebut, dikenakan sanksi:
Permen
ATR/Ka.BPN
a. Pemberhentian sementara paling lama 6 bulan
2/2018 b. Pemberhentian sementara paling lama 3 bulan
c. Pemberhentian sementara paling lama 2 bulan
d. Pemberhentian sementara paling lama 1 Tahun

97. PPAT yang berhenti menjabat sebagai PPAT karena daerah pindah
daerah kerjanya dan tidak menyerahkan protokol PPAT kepada
PPAT lain di daerah kerjanya, sanksinya adalah:
Lihat lampiran a. Pemberhentian sementara paling lama 6 bulan
Permen
ATR/Ka.BPN
b. Pemberhentian sementara sampai berkantor di daerahnya pindah
2/2018 c. Pemberhentian sementara sampai diserahkannya protokol
d. Pemberhentian sementara sampai sampai berkantor di daerah
kerjanya

98. Perbuatan lain yang menurut Menteri, Kepala Kantor Wilayah BPN,
Lihat lampiran Kepala Kantor Pertanahan, MPPP, MPW, MPPD yang dapat
Permen dikualifikasikan sebagai pelanggaran aturan dan kode etik,
ATR/Ka.BPN sanksinya berupa:
2/2018
a. Teguran Tertulis
b. Sanksi administrasi
c. Sanksi dan Kode Etik
24
d. Sanksi Etika dan Profesi

99. Peraturan Menteri yang mengatur tentang Tata Cara Ujian, Magang,
Pengangkatan, Pengangkatan Kembali, Dan Perpanjangan Masa
Jabatan PPAT adalah:
a. Permen ATR/Ka.BPN No. 2 Th. 2018
b. Permen ATR/Ka.BPN No. 6 Th. 2018
c. Permen ATR/Ka.BPN No. 8 Th. 2018
d. Permen ATR/Ka.BPN No. 20 Th. 2018

100. Pejabat Pembuat Akta Tanah, selanjutnya disebut PPAT, adalah:


a. Pejabat umum yang diberi wewenang untuk membuat akta-akta
otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas
tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun.
b. Pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat
Psl 1 angka 1
akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu
PP 37/1998 jo.
PP 24/2016 mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun.
c. Pejabat umum yang memiliki wewenang untuk membuat akta-
akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai
mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun.
d. Pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-
akta otentik tertentu mengenai perbuatan hukum tertentu
mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun.

101. Dalam masa peralihan karena terjadi pemekaran wilayah yang


mengakibatkan terjadinya perubahan daerah kerja PPAT, maka :
(1) PPAT berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah atau
hak milik atas satuan rumah susun di tempat kedudukan yang
lama
(2) PPAT berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah atau
hak milik atas satuan rumah susun di tempat kedudukan yang
baru
(3) PPAT tidak berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah
atau hak milik atas satuan rumah susun di tempat kedudukan
yang lama
(4) PPAT tidak berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah
atau hak milik atas satuan rumah susun di tempat kedudukan
yang baru
Jawaban yang paling tepat adalah :
Psl 13 ayat (4) a. Jawaban (1) dan (2) benar
PP 24/2016 b. Jawaban (1) dan (3) benar

25
c. Jawaban (2) dan (4) benar
d. Semua jawaban benar

102. Salah satu syarat untuk dapat diangkat menjadi PPAT adalah
telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai
karyawan pada kantor PPAT paling sedikit 1 (satu) tahun, setelah
lulus pendidikan kenotariatan. Kriteria PPAT yang dapat menjadi
tempat magang adalah:
a. PPAT dengan masa kerja paling sedikit 5 (lima) tahun; atau
telah menerbitkan paling sedikit 100 (seratus) akta.
b. PPAT dengan masa kerja paling sedikit 5 (lima) tahun; atau
telah menerbitkan paling sedikit 80 (delapan puluh) akta.
Psl 18 ayat (2) c. PPAT dengan masa kerja paling sedikit 5 (lima) tahun; atau
PP 24/2016 telah menerbitkan paling sedikit 60 (enam puluh) akta.
d. PPAT dengan masa kerja paling sedikit (lima) tahun; atau telah
menerbitkan paling sedikit 50 (lima puluh) akta.

103. Organisasi PPAT dan PPAT serta Kode Etik Profesi PPAT, diatur
dalam:
a. Pasal 68 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006
b. Pasal 69 PP Nomor. 37 Tahun 1998
c. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006
d. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No.3 Tahun 1997

104. Kode Etik PPAT ditetapkan berdasarkan :


a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016
b. Keputusan Menteri Agraria & Tata Ruang Kepala Badan
Pertanahan Nasional No.112/Kep4.1/IV/2017
c. Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 8 Tahun 2015
d. Keputusan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 59/Kep-
5.11/Iii/2017

105. Tidak membantu permufakatan jahat dan tidak membuat akta


sebagai permufakatan jahat serta memberikan keterangan yang
benar di dalam akta, merupakan peranan PPAT dalam:
a. Pemberdayaan Masyarakat.
b. Mencegah terjadinya sengketa, konflik dan perkara
pertanahan.
c. Sosialisasi peraturan perundang-undangan pertanahan.
d. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah.

26
106. Termasuk pelanggaran Kode Etik, kecuali:
(1)Menerima permintaan untuk membuat akta yang rancangannya
telah disiapkan PPAT lain. (Pelanggaran Pasal 4 huruf i Kode
Etik)
(2) Menggunakan rumusan yang terdapat dalam akta yang telah
menjadi milik klien yang dibuat oleh atau dihadapan PPAT lain.
(Pengecualian Pasal 5 huruf d Kode Etik)
(3)Menjadi alat pihak lain untuk semata-mata menandatangani akt
buatan orang lain sebagai akta yang dibuat oleh atau di
hadapan PPAT yang bersangkutan. (Pelanggaran Pasal 4 huruf o
Kode Etik)
(4)Menggunakan kalimat atau pasal yang terdapat dalam akta
yang telah menjadi milik klien yang dibuat oleh atau di hadapan
PPAT lain. (Pengecualian Pasal 5 huruf d Kode Etik)

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

107. Termasuk pelanggaran Kode Etik, kecuali:


(1) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan ikut berduka cita
yang bersifat pribadi
(2) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat pada
kesempatan keagamaan yang bersifat pribadi
(3) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat pada
kesempatan adat yang bersifat pribadi
(4) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat ulang
tahun yang bersifat pribadi

a. hanya 1 dan 3 yang benar


Psl 5 huruf d
b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
Kode Etik
PPAT c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

108. Penjatuhan sanksi-sanksi terhadap angota IPPAT yang melakukan


pelanggaran Kode Etik disesuaikan dengan:
(1) Kualitas pelanggaran
(2) Tingkat pendidikan pelanggar
(3) Kualitas pelanggaran
Psl 6 ayat (2) (4) Senioritas pelanggar
Kode Etik
PPAT a. hanya 1 dan 3 yang benar
b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar

27
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

109. Seorang PPAT marah kepada Pejabat BPN karena proses


penerbitan sertipikat yang diajukan berjalan sangat lambat dan
dikenai biaya tambahan yang belum jelas pertanggung
jawabannya.
a. Bukan pelanggaran Kode Etik karena kesalahan ada pada pihak
BPN
Psl 3 huruf l b. Bukan pelanggaran Kode Etik karena Pejabat BPN diduga
Kode Etik melakukan pungli
PPAT c. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena PPAT wajib
bersikap ramah terhadap setiap Pejabat
d. Bukan pelanggaran Kode Etik karena merupakan salah satu
kewajiban PPAT

110. Pelanggaran Kode Etik mencakup :


(1) Pelanggaran hal-hal yang tersurat dalam Kode Etik
(2) Pelanggaran hal-hal yang tersirat dalam Kode Etik
(3) Semua jenis perbuatan yang dapat menurunkan harkat dan
martabat jabatan PPAT
(4) Semua jenis perbuatan untuk menjaga dan memelihara cita
Psl 1 angka dan wibawa PPAT
(11) Kode Etik
PPAT a. hanya 1 dan 3 yang benar
b. hanya 3 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. hanya 1, 2 dan 3 benar

111. Seorang klien merasa tidak puas dengan biaya pembuatan akta
dan kemudian membawa rancangan akta yang sudah disiapkan
sebelumnya tetapi tidak jadi diselesaikan. Seorang PPAT kemudian
menerima permintaan dari klien tersebut untuk membuat akta
yang rancangannya telah disiapkan oleh PPAT lain. PPAT tersebut
kemudian meminta izin kepada PPAT yang menyiapkan akta
tersebut untuk digunaka sesuai kebutuhan klien.
(1) Tidak melanggar Kode Etik karena akta yang tidak jadi
tersebut adalah milik klien
(2) Tidak melanggar Kode Etik karena klien datang dengan
keinginan sendiri dan tidak dibujuk untuk berpindah PPAT
(3) Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT sebelumnya sudah
memberikan izin untuk menggunakan rancangan akta tersebut
(4) Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT tersebut berada pada
wilayah kerja yang sama

28
Psl 4 huruf i a. hanya 2 dan 3 yang benar
dan p Kode b. hanya 2 dan 4 yang benar
Etik PPAT
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

112. Seorang PPAT menemukan kesalahan substansial dalam akta yang


dibuat oleh PPAT yang lain yang dapat membahayakan baik PPAT
yang membuat dan juga kliennya. Yang wajib dilakukan PPAT
yang menemukan kesalahan tersebut adalah :
(1) Memberitahukan kesalahan dalam akta tersebut secara
menggurui
(2) Mempersalahkan akta yang dibuat oleh PPAT sejawat tersebut
(3) Memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang salah tersebut
secara menggurui
(4) Memberikan penjelasan mengenai cara memperbaiki
kesalahan-kesalahan tersebut

a. hanya 1 dan 3 yang benar


Psl 3 huruf o b. hanya 2 dan 3 yang benar
Kode Etik
PPAT
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. hanya 4 yang benar

113. Majelis Kehormatan adalah:


a. Suatu badan atau lembaga yang mewakili Menteri yang
mempunyai tugas dan/atau kewajiban untuk melakukan:
pembinaan, pengawasan dan penertiban maupun pembenahan,
serta mempunyai kewenangan untuk memanggil, memeriksa
dan menjatuhkan putusan, sanksi atau hukuman kepada
anggota perkumpulan IPPAT yang melakukan pelanggaran Kode
Etik;
b. Suatu badan atau lembaga yang mandiri dan bebas dari
keberpihakan dalam perkumpulan INI yang mempunyai tugas
dan/atau kewajiban untuk melakukan: pembinaan,
pengawasan dan penertiban maupun pembenahan, serta
mempunyai kewenangan untuk memanggil, memeriksa dan
menjatuhkan putusan, sanksi atau hukuman kepada anggota
perkumpulan INI yang melakukan pelanggaran Kode Etik;
c. Suatu badan atau lembaga yang mandiri dan bebas dari
Psl 1 angka 8
Kode Etik keberpihakan dalam perkumpulan IPPAT yang mempunyai
PPAT tugas dan/atau kewajiban untuk melakukan: pembinaan,
pengawasan dan penertiban maupun pembenahan, serta
mempunyai kewenangan untuk memanggil, memeriksa dan
29
menjatuhkan putusan, sanksi atau hukuman kepada anggota
perkumpulan IPPAT yang melakukan pelanggaran Kode Etik;
d. Majelis yang diberi kewenangan oleh Menteri untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap PPAT.

114. Alat Kelengkapan Perkumpulan Yang Berwenang untuk


melakukan pemeriksaan dan penjatuhan sanksi kepada PPAT
yang melakukan pelanggaran adalah:
a. Majelis Kehormatan Daerah pada tingkat pertama
b. Majelis Kehoromatan Wilayah pada tingkat banding
Psl 1 angka 9 c. Majelis Kehormatan Pusat pada tingkat banding dan terakhir
& 10 Kode serta bersifat final
Etik PPAT
d. Jawaban a dan c benar

115. Pengenaan sanksi schorsing (pemecatan sementara), demikian juga


sanksi onzetting (pemecatan) maupun pemberhentian dengan tidak
hormat sebagai anggota perkumpulan IPPAT wajib diberitahukan
oleh Pengurus Pusat kepada:
Psl 13 Kode
Etik PPAT a. Menteri/instansi yang berwenang dengan tembusan kepada
Mahkamah Agung
b. Pengadilan Tinggi sesuai wilayah jabatan PPAT
c. Pengadilan Negeri sesuai daerah kerja PPAT
d. Jawaban a, b dan c benar

116. Apabila menurut hasil pembicaraan dalam sidang Majelis


Kehormatan Daerah ternyata ada dugaan kuat terhadap
pelanggaran Kode Etik, maka, Majelis Kehormatan Daerah
berkewajiban memanggil anggota perkumpulan IPPAT yang diduga
melanggar tersebut dengan surat tercatat untuk didengar
keterangannya dan diberi kesempatan untuk membela diri dalam
waktu:
Psl 9 ayat (2)
Kode Etik a. 5 (lima) hari setelah tanggal sidang
PPAT b. 7 (tujuh) hari setelah tanggal sidang
c. 10 (sepuluh) hari setelah tanggal sidang
d. 14 (empat belas) hari setelah tanggal sidang

117. Dalam perkembangan pelaksanaan tugas jabatan PPAT, PPAT


diperbolehkan untuk menyiapkan dan membuat formulir akta
sendiri dengan ketentuan bentuknya harus sesuai dengan
ketentuan :
a. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun
1999
b. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8
Tahun 2012

30
c. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun
2006
d. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun
2012

118. Akta yang telah ditandatangani dengan sempurna oleh para


penghadap, saksi-saksi dan PPAT wajib disampaikan oleh PPAT
kepada Kantor Pertanahan selambat-lambatnya :
a. 5 hari kerja
b. 5 hari kalender
c. 7 hari kerja
d. 7 hari kalender

119. SKMHT untuk tanah yang sudah bersertipikat tetapi belum


terdaftar atas nama pemberi Hak Tanggungan wajib diikuti dengan
pembuatan APHT selambat-lambatnya :
a. 1 bulan
b. 3 bulan
c. 4 bulan
d. Sampai dengan kredit lunas

120. Pada setiap halaman akta PPAT diberi paraf oleh PPAT, para pihak
dan para saksi di bagian :
a. Sebelah kiri halaman akta PPAT
b. Sebelah atas halaman akta PPAT
c. Pojok kanan bawah halaman akta PPAT
d. Pojok kiri bawah halaman akta PPAT

121. SKMHT adalah singkatan dari :


a. Surat Kuasa Menjaminkan Hak Tanggungan
b. Surat Kuasa Memberikan Hak Tanggungan
c. Surat Kuasa Mengalihkan Hak Tanggungan
d. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan

122. APHT adalah singkatan dari :


a. Akta Pembebanan Hak Tanggungan
b. Akta Pemberian Hak Tanggungan
c. Akta Pendaftaran Hak Tanggungan
d. Akta Peralihan Hak Tanggungan

123. Usia dewasa dalam melakukan perbuatan hukum yang berkaitan


dengan tanah diatur dalam ........ adalah .......
a. SE Menteri ATR/BPN No. 4/SE/I/2015, 17 Tahun
b. SE Menteri ATR/BPN No. 4/SE/I/2015, 18 Tahun
31
c. SE Menteri ATR/BPN No. 9/SE/X/2017, 17 Tahun
d. SE Menteri ATR/BPN No. 9/SE/X/2017, 18 Tahun

124. Sampul akta PPAT dibuat dengan spesifikasi :


a. Kertas Karton berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan berat 100 s/d
150 gram
b. Kertas Karton berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan berat 150
s/d 250 gram
c. Kertas HVS berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan berat 150 s/d
250 gram
d. Kertas HVS berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan berat 150 s/d
250 gram

125. Formulir akta PPAT dibuat dengan spesifikasi :


a. Kertas HVS berwarna putih berukuran 29.7 cm x 42 cm dengan
berat 70 s/d 100 gram
b. Kertas HVS berwarna putih berukuran 29.7 cm x 42 cm
dengan berat 80 s/d 100 gram
c. Kertas HVS berwarna putih berukuran 21 cm x 29.7 cm dengan
berat 70 s/d 100 gram
d. Kertas HVS berwarna putih berukuran 21 cm x 29.7 cm dengan
berat 80 s/d 100 gram

126. Penulisan judul Akta pada sampul Akta PPAT diketik dengan
huruf :
a. Times New Roman ukuran 12 warna hitam
b. Times New Roman ukuran 28 warna hitam
c. Bookman Old Style ukuran 12 warna hitam
d. Bookman Old Style ukuran 28 warna hitam

127. Setiap halaman formulir Akta PPAT diketik dengan huruf :


a. Times New Roman ukuran 12 warna hitam
b. Times New Roman ukuran 28 warna hitam
c. Bookman Old Style ukuran 12 warna hitam
d. Bookman Old Style ukuran 28 warna hitam

128. Sampul Akta PPAT berwarna :


a. Hitam
b. Putih
c. Hijau
d. Biru

32
129. Penulisan yang benar adalah :

a. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA

b. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


(PPAT)
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA

c. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
KOTA SURABAYA

d. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


(PPAT)
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
KOTA SURABAYA

130. Penulisan yang benar adalah :


a. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
(PPAT)
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
KOTA SURABAYA
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
Tanggal 10 Oktober 2012

b. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


(PPAT)
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Tanggal 10 Oktober 2012
Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012

c. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


(PPAT)
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
Tanggal 10 Oktober 2012

d. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

33
(PPAT)
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
Tanggal 10 Oktober 2012

131. Penulisan yang benar adalah :


a. AKTA JUAL BELI
Nomor 10/V/2017
Lembar Pertama

b. AKTA HIBAH
Nomor 10/V/2017
Lembar Pertama

c. AKTA PEMBEBANAN HAK TANGUNGAN


Nomor 10/2017
Lembar Kedua

d. AKTA TUKAR MENUKAR


Nomor 10/2017
Lembar Kedua

132. Penulisan yang benar adalah :


a. Pada hari ini, Kamis tanggal 27 (dua puluh tujuh) bulan
November tahun 2017 (dua ribu tujuh belas) ...
b. Pada hari ini, Kamis tanggal 27-11-2017 (dua puluh tujuh
bulan November tahun dua ribu tujuh belas) ...
c. Pada hari ini, tanggal 27 (dua puluh tujuh) bulan November
tahun 2017 (dua ribu tujuh belas) hari Kamis ...
d. Pada hari ini, Kamis tanggal 27 (dua puluh tujuh) bulan 11
(November) tahun 2017 (dua ribu tujuh belas)

133. Penulisan yang benar adalah :


a. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012 Tanggal 10 Oktober
2012 diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, ...
b. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
34
Nasional Tanggal 10 Oktober 2012 Nomor : 212/KEP-
17.3/X/2012 diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah,
...
c. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang diangkat sebagai Pejabat Pembuat
Akta Tanah, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria Tata
Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Tanggal 10 Oktober
2012 Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012, ...
d. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang diangkat sebagai Pejabat Pembuat
Akta Tanah, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria Tata
Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 212/KEP-
17.3/X/2012 Tanggal 10 Oktober 2012, ...

134. Penulisan yang benar untuk PPAT Khusus adalah:


a. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Tanggal 10 Oktober 2012 Nomor : 212/KEP-
17.3/X/2012 diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah,
yang selanjutnya disebut PPAT,...
b. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Tanggal 10 Oktober 2012 Nomor : 212/KEP-
17.3/X/2012 ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah,
yang selanjutnya disebut PPAT,...
c. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Tanggal 10 Oktober 2012 Nomor : 212/KEP-
17.3/X/2012 diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah
Khusus, yang selanjutnya disebut PPAT KHUSUS,...
d. ...hadir di hadapan saya JANEETA ADIVA, Sarjana Hukum,
Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Tanggal 10 Oktober 2012 Nomor : 212/KEP-
17.3/X/2012 ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah
Khusus, yang selanjutnya disebut PPAT KHUSUS,...

135. Penulisan yang benar adalah :


a. ...dengan daerah kerja Kabupaten Gresik dan berkantor di
Jalan Veteran Nomor 69 Gresik ...
b. ...dengan daerah kerja Kabupaten Gresik dan berkantor di
Jalan Veteran Nomor 69 Surabaya ...

35
c. ...berkantor di Jalan Veteran Nomor 69 Gresik dan dengan
daerah kerja Kabupaten Gresik ...
d. ...berkantor di Jalan Veteran Nomor 69 Gresik dan dengan
daerah kerja Kabupaten Provinsi Jawa Timur...

136. Penulisan yang benar untuk PPAT Pengganti adalah :


a. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
(PPAT)
MAIZADIRA ASHILLA, S.H., M.Kn.
PENGGANTI DARI JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 69/KEP-10.4/XI/2017
Tanggal 17 November 2017

b. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PENGGANTI


(PPAT PENGGANTI)
MAIZADIRA ASHILLA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 69/KEP-10.4/XI/2017
Tanggal 17 November 2017

c. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PENGGANTI


(PPAT)
MAIZADIRA ASHILLA S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
Tanggal 10 Oktober 2012

d. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PENGGANTI


(PPAT PENGGANTI)
MAIZADIRA ASHILLA, S.H., M.Kn.
PENGGANTI DARI JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA SK. Menteri Agraria Dan Tata
Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor : 69/KEP-10.4/XI/2017
Tanggal 17 November 2017

137. Penulisan yang benar untuk PPAT Khusus adalah :


a. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS
(PPAT KHUSUS)
REYNALDI, S.H., M.Kn.
KABUPATEN YAHUKIMO

36
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 55/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 23 Januari 2017

b. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS


(PPAT KHUSUS)
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN YAHUKIMO
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 55/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 23 Januari 2017

c. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS


(PPAT KHUSUS)
REYNALDI, S.H., M.Kn.
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN YAHUKIMO
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 55/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 23 Januari 2017

d. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH KHUSUS


(PPAT KHUSUS)
REYNALDI, S.H., M.Kn.
DAERAH KERJA KABUPATEN YAHUKIMO
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 55/KEP-12.1/1/2017
Tanggal 23 Januari 2017

138. Penulisan yang benar untuk PPAT Sementara :


a. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA
(PPATS)
CAMAT
NGATINO, S.Pd.
KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 52/KEP-12.1/I/2017 Tanggal 22
Januari 2017

b. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA


(PPATS)
CAMAT
KABUPATEN JOMBANG
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 52/KEP-12.1/I/2017

37
Tanggal 22 Januari 2017

c. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA


(PPATS)
KEPALA DESA
NGATINO, S.Pd.
DESA DIWEK KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 52/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 22 Januari 2017

d. PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH SEMENTARA


(PPATS)
KEPALA DESA
DESA DIWEK KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 52/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 22 Januari 2017

139. Terdapat beberapa perbedaan bentuk dan format, spesifikasi jenis


dan ukuran kertas antara bentuk blangko akta yang disiapkan
sendiri oleh PPAT yang bersangkutan dengan Blanko yang dicetak
dan disediakan oleh Badan Pertanahan Nasional, antara lain:
a. Tidak ada perbedaan warna sampul akta untuk semua jenis
perbuatan hukum untuk blanko akta yang disediakan sendiri
oleh PPAT
b. Pada sampul dan halaman pertama formulir akta wajib diberi
Identitas masing masing PPAT yang bersangkutan
c. Jumlah halaman Formulir setiap Akta tetap, tidak dapat
disesuaikan dengan kondisi data para pihak dan isi akta
perbuatan hukumnya
d. Pernyataan a dan b benar

140. Penulisan bagian bawah akta yang benar adalah :


a.
Akta Jual Beli Halaman 1 dari 8
halaman
Janeeta Adiva, S.H., M.Kn.
b.
Akta Hibah Halaman 1 dari 8
halaman
Janeeta Adiva, S.H., M.Kn.
Daerah Kerja Kota Surabaya

38
Akta Tukar Menukar Halaman 1 dari 8
halaman
Janeeta Adiva, S.H., M.Kn.
Kota Surabaya
c.
Akta Pembebanan Hak Tanggungan Halaman 1 dari 8
halaman
Janeeta Adiva, S.H., M.Kn.
Daerah Kerja Kota Surabaya

SELAMAT MENGERJAKAN

SEMOGA SUKSES

39

Anda mungkin juga menyukai