1
4. UUPA mengatur mengenai konversi hak-hak barat menjadi hak atas
Ketentuan tanah yang sesuai dengan UUPA. Berikut ini merupakan ketentuan
Konversi konversi yang diatur dalam UUPA, kecuali :
Pasal I ayat a. Hak eigendom atas tanah menjadi Hak Milik
(2) UUPA b. Hak eigendom kepunyaan Pemerintan Negara Asing menjadi
Hak Guna Bangunan
c. Hak erffpacht menjadi Hak Guna Usaha
d. Hak Gogolan, Pekulen atau Sanggan yang bersifat tetap menjadi
hak milik
6. Dalam UUPA diatur macam hak atas tanah yang dapat diberikan
kepada subyek hak yang memenuhi syarat. Di bawah ini adalah
Pasal 16 macam hak atas tanah sesuai UUPA, kecuali:
ayat (1)
a. Hak milik
UUPA
b. Hak membuka tanah
c. Hak sewa
d. Hak memungut hasil perkebunan
7. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menjadi dasar mengenai hak
menguasai Negara berbunyi :
a. Bumi, air dan ruang angkasa dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
b. Sumber daya agraria dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
c. Tubuh bumi dan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat
d. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
2
a. Seluruh Pasal 51 IS yang didalamnya termasuk juga ayat-ayat
yang merupakan Agrarische Wet (Stbd. 1870:55)
b. Semua domeinverklaring dari Pemerintah Belanda baik umum
maupun yang khusus
c. Pengaturan mengenai Agrarische Eigendom yang dituangkan
kedalam Koninklijk Besluit tanggal 16 April 1872 No.29 (Stbd.
1872:117)
d. Semua ketentuan dalam Buku Kedua KUH Perdata
11. Atas dasar ketentuan dalam Pasal 33 ayat 3 UUD NRI 1945 dan
hal-hal sebagai yang dimaksud dalam Pasal 1, bumi, air dan ruang
angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya itu
pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara, sebagai organisasi
kekuasaan seluruh rakyat. Dibawah ini kalimat mana yang bukan
bermakna dalam Perkataan “dikuasai”:
a. Bukan berarti “dimiliki”
b. Memberi wewenang kepada Negara sebagai organisasi kekuasaan
seluruh rakyat pada tingkatan tertinggi
3
c. Dikuasai oleh negara guna pengaturan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat
d. Dikuasai negara untuk pengaturan penguasaan, penggunaan,
pemilikan dan pemanfaatan hak atas tanah
12. Luas maksimum tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna
Usaha kepada Badan Hukum adalah:
Pasal 5
ayat (3) PP a. 5 ha
40/1996 b. 10 ha
c. 25 ha
d. Ditetapkan oleh Menteri
13. Badan Hukum yang dapat diberikan Hak Guna Bangunan adalah:
a. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan
Psl 36 ayat berkedudukan di Indonesia.
(1) huruf b b. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia;
UUPA jo. c. Badan hukum yang merupakan perwakilan negara asing dan
Psl 19 PP
perwakilan badan Internasional.
40/1996
d. Jawaban a dan b benar
4
c. Wakif atau pihak yang mewakafkan harta benda miliknya dan
Badan wakaf sebagai pihak yang menerima harta benda wakaf
d. Nazhir atau pihak yang mewakafkan harta benda miliknya dan
Wasabi atau pihak yang menerima harta benda wakaf
18. Hak atas tanah apapun yang ada pada seseorang tidaklah dapat
dibenarkan bahwa tanahnya itu akan dipergunakan (atau tidak
dipergunakan) semata-mata untuk kepentingan pribadinya, apalagi
kalau hal itu menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Penggunaan
tanah harus disesuaikan dengan keadaannya dan sifat daripada
haknya, hingga bermanfaat baik bagi kesejahteraan dan
kebahagiaan yang mempunyainya maupun bermanfaat bagi
Psl 6 UUPA,
masyarakat dan Negara. Hal ini merupakan salah satu prinsip
lihat juga
pertanahan yang ada dalam UUPA, yakni bahwa semua hak atas
bagian
tanah mempunyai fungsi :
penjelasan
umum II a. Kesejahteraan
ayat (4) b. Gotong Royong
UUPA c. Sosial
d. Kebersamaan
5
untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama,
benda bersama, dan tanah bersama. Undang-Undang yang
mengatur tentang rumah susun dan berlaku hingga saat ini adalah:
a. UU No. 16 Th. 1985
b. UU No. 20 Th. 2011
c. UU No. 30 Th. 2004
d. UU No. 21 Th. 2000
20. Tanda bukti kepemilikan atas sarusun di atas tanah hak milik, hak
guna bangunan, atau hak pakai di atas tanah negara, hak guna
bangunan atau hak pakai diatas tanah hak pengelolaan adalah
berupa SHM Sarusun, sedangkan tanda bukti kepemilikan atas
sarusun di atas barang milik negara/daerah berupa tanah atau
tanah wakaf dengan cara sewa adalah berupa SKBG Sarusun.
SKBG sarusun yang dijadikan jaminan utang dengan lembaga
jaminan :
a. Hak Tanggungan
b. Credietverband
Psl 48 ayat c. Hypoteek
(4) UURS d. Fidusia
6
22. Hak Menguasai dari Negara memberi wewenang kepada Negara
untuk melakukan/berbuat apa saja menurut yang Saudara
ketahui:
a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan,
persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa
tersebut
b. menentukan dan mengatur hubungan- hubungan hukum antara
orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa;
c. menentukan dan mengatur hubungan - hubungan hukum antara
Psl 2 ayat
orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai
(2) UUPA
bumi, air dan ruang angkasa;
d. jawaban a, b dan c.
7
Psl 13 a. Kepala Kantor Pertanahan
Perkaban
b. Kepala Kantor Wilayah
2/2013
c. Kepala Badan Pertanahan Nasional
d. Jawaban a dan b benar
8
Lihat a. 10 Milyar
lampiran
b. 5 Milyar
Permen
ATR/Ka.BPN c. 3 Milyar
29/2016 d. 2 Milyar
32. Salah satu persyaratan dalam peralihan hak atas tanah adalah
penjual harus membayar PPh. Khusus untuk perorangan berapa
prosentase PPh yang dikenakan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016?
Psl 2 ayat (1) a. 1%
huruf a PP b. 2,5%
34/2016
c. 3%
d. 5%
36. Menurut Saudara siapa saja yang dapat diberikan hak atas tanah?
a. Perorangan
9
b. Orang-orang baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang
lain.
Psl 4 ayat (1)
UUPA c. Badan hukum.
d. Orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan
orang lain serta badan hukum.
40. Hak atas tanah apa saja yang menjadi obyek Pendaftaran Tanah di
Indonesia, sebutkan!
Psl 9 ayat (1) a. Tanah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak
PP 24/1997 Pengelolaan, Hak Milik Satuan Rumah Susun, Hak
Tanggungan dan Wakaf.
b. Tanah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan
Hak Hak Pakai
c. Hak Pengelolaan dan Hak Milik Satuan Rumah Susun.
d. Tanah Wakaf dan Hak Pengelolaan.
10
41. Sertipikat Hak Atas Tanah adalah tanda bukti hak atas tanah yang
berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Artinya:
Lihat a. bahwa selama tidak dapat dibuktikan sebaliknya data fisik
Penjelasan dan data yuridis yang tercantum di dalam sertipikat hak atas
Psl 32 PP tanah harus diterima sebagai data yang benar
24/1997
b. Tidak lemah.
c. Tidak dapat dibatalkan sertipikat hak atas tanahnya.
d. Jawaban a, b dan c benar.
45. Setiap terjadi perubahan batas fisik pada bidang tanah karena
adanya pemecahan, pemisahan dan penggabungan, maka
Psl 42 ayat (2) terhadap...
PMNA/Ka.BPN
3/1997 a. Peta pandaftaran dilakukan perubahan
11
b. Peta bidang tanah dilakukan perubahan
c. Peta dasar pendaftaran dilakukan perubahan
d. Peta bidang tanah tidak dilakukan perubahan
46. Dalam hal bukti kepemilikan tanah masyarakat tidak lengkap atau
tidak ada sama sekali maka dapat dilengkapi dan dibuktikan
dengan surat pernyataan tertulis tentang ......... dengan itikad baik
yang bersangkutan.
Psl 24 ayat (2)
PP 24/1997 jo. a. perolehan bidang tanah
Psl 61 ayat (2) b. penguasaan fisik bidang tanah
PMNA/Ka.BPN
c. pemanfaatan bidang tanah
3/1997
d. tidak ada sengketa tanah
Psl 59 PP
a. Berita acara sumpah dihadapan Kepala Kantor Pertanahan
24/1997 atau Pejabat yang ditunjuk
b. Diumumkan di surat kabar selama 30 hari
c. Diumumkan di surat kabar selama 60 hari
d. Jawaban a dan b benar
50. Apabila ada permohonan pembuatan akta oleh para pihak, PPAT
menolak membuat akta, kecuali :
a. Sertipikat tidak sesuai dengan data buku di tanah di Kantor
Psl 39 ayat (1) Pertanahan
PP 24/1997 b. Salah satu pihak bukan suami/istri PPAT
c. Dalam pembuatan akta belum diperoleh izin pejabat yang
berwenang apabila diisyaratkan izin
12
d. Pihak penjual bertindak atas dasar surat kuasa mutlak
13
54. Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) adalah :
a. kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali yang
Psl 1 angka 2
dilakukan secara serentak bagi semua objek Pendaftaran
Permen
ATR/Ka.BPN Tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia dalam satu
6/2018 wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat
dengan itu, yang meliputi pengumpulan data fisik dan data
yuridis mengenai satu atau beberapa objek Pendaftaran Tanah
untuk keperluan pendaftarannya.
b. kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali yang dilakukan
secara serentak bagi semua obyek Pendaftaran Tanah di seluruh
wilayah Republik Indonesia dalam satu wilayah desa/kelurahan
atau nama lainnya yang setingkat dengan itu, yang meliputi
pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data
yuridis mengenai satu atau beberapa obyek Pendaftaran Tanah
untuk keperluan pendaftarannya.
c. rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus
menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan,
pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai
bidang-bidang tanah dan satuan rumah susun, termasuk
pemberian tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang
sudah ada haknya, dan hak milik atas satuan rumah susun serta
hak-hak tertentu yang membebaninya.
d. Jawaban a, b dan c benar
14
57. Dalam pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap, Panitia
Ajudikasi dibantu oleh :
a. Satgas Fisik
Psl 13 ayat (1) b. Satgas Yuridis
ATR/Ka.BPN
6/2018 c. Satgas Administrasi
d. Jawaban a, b dan c benar
58. Dalam hal peserta PTSL tidak atau belum mampu membayar
BPHTB maka yang bersangkutan harus membuat.
Psl 33 ayat (2)
ATR/Ka.BPN a. surat pernyataan tidak sanggup bayar BPHTB
6/2018 b. surat pernyataan BPHTB terhutang
c. surat pengajuan bebas BPHTB
d. surat pengakuan BPHTB terhutang
15
62. Buku tanah adalah:
a. dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis dan
Psl 1 angka 19
PP 24/1997
data fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah ada
haknya.
b. dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah dalam
bentuk peta dan uraian.
c. dokumen dalam bentuk daftar yang memuat keterangan
mengenai penguasaan tanah dengan sesuatu hak atas tanah,
atau hak pengelolaan dan mengenai pemilikan hak milik atas
satuan rumah susun oleh orang perseorangan atau badan
hukum tertentu
d. dokumen dalam bentuk daftar yang membuat identitas bidang
tanah dengan suatu
16
c. Contradicture Cultural
d. Jawaban a, b dan c salah
67. Pasal 111 PMNA/Ka. BPN No. 3 Th. 1997 menentukan bahwa
permohonan pendaftaran peralihan hak atas tanah atau Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun karena pewarisan harus dilengkapi
dengan surat tanda bukti sebagai ahli waris. Berikut ini ketentuan
mengenai keterangan ahli waris yang benar, kecuali :
a. bagi warganegara Indonesia penduduk asli: surat keterangan ahli
waris yang dibuat oleh para ahli waris dengan disaksikan oleh 2
(dua) orang saksi dan dikuatkan oleh Kepala Desa/Kelurahan
dan Camat tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia;
b. bagi warganegara Indonesia keturunan Tionghoa: akta
keterangan hak mewaris dari Notaris,
c. bagi warganegara Indonesia keturunan Eropa : surat
keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan.
d. bagi warganegara Indonesia keturunan Timur Asing lainnya:
surat keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan.
17
c. MPR
d. Presiden dan DPR
71. Bagaimana kaitan tugas yang dilakukan oleh PPAT dengan tugas-
tugas yang dilaksanakan oleh BPN?
a. BPN menyelenggarakan pendaftaran tanah dan PPAT membuat
akta
b. Pendaftaran tanah diselenggarakan oleh BPN, yang
Psl 5 jo. Psl 6 pelaksanaannya dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan
PP 24/1997
dibantu oleh PPAT dan pejabat lain yang ditugaskan untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu
c. PPAT membuat akta tanah dan BPN mendaftarnya
d. BPN dan PPAT bersama-sama melaksanakan pendaftaran tanah
18
hak atas tanah masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
19
Tata Kerja Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional mengubah nomenklatur, tugas dan fungsi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan menjadi:
a. Staf Ahli Bidang Ekonomi Pertanahan;
b. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM)
c. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang)
d. Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang, dan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (Pusdatin)
21
85. Tugas pokok dan fungsi Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah :
a. Membantu Kepala Kantor Pertanahan dalam melakukan sebagian
kegiatan pendaftaran tanah, mempunyai kewenangan membuat 6
akta perbuatan hukum
b. Membantu Kepala Kantor Pertanahan dalam melakukan
sebagian kegiatan pendaftaran tanah, mempunyai
kewenangan membuat 8 akta perbuatan hukum
c. Membantu Kepala Kantor Wilayah BPN dalam melakukan
sebagian kegiatan pendaftaran tanah, mempunyai kewenangan
membuat 8 akta perbuatan hukum
d. Semua jawaban benar
89. Akta PPAT dibuat dalam bentuk asli dalam 2 lembar, yaitu :
a. Lembar pertama sebanyak 2 rangkap disimpan oleh PPAT yang
bersangkutan
22
b. Lembar pertama atau lembar kedua sebanyak 2 rangkap
disimpan oleh PPAT yang bersangkutan
Psl 21 ayat (3) c. Lembar pertama 1 rangkap disimpan di kantor PPAT dan
PP 37/1998 lembar kedua sebanyak 1 rangkap disampaikan ke Kantor
Pertanahan
d. Lembar pertama dan kedua sebanyak 2 rangkap disampaikan ke
Kantor Pertanahan
90. Bentuk dan ukuran papan nama jabatan PPAT dibuat dalam
ukuran :
Psl 49 ayat (1)
Perkaban a. 100 x 40 cm atau 150 x 60 cm atau 200 x 80 cm
1/2006 b. 100 x 45 cm atau 150 x 65 cm atau 200 x 85 cm
c. 100 x 50 cm atau 150 x 70 cm atau 200 x 90 cm
d. 100 x 55 cm atau 150 x 75 cm atau 200 x 95 cm
91. Stempel untuk PPAT Khusus dibuat dalam ukuran sebagai berikut:
a. Bulatan luar dengan garis tengah 3 ½ cm, dibuat dalam garis
lingkar rangkap yang sebelah luar agak menebal sedangkan yang
di dalam dengan garis lebih tipis dan bergaris tengah lebih kecil.
Jarak antara kedua bulatan adalah 1 mm. bulatan dalam dengan
garis tengah 2 cm, dibuat dengan garis lingkar tunggal.
b. Di antara bulatan luar dan dalam, di bagian tengah bawah
terdapat 2 (dua) lukisan bintang bersudut 5 (lima) dengan
ukuran garis tengah 3 mm. Dalam ruang bulatan terdapat ruang
yang dibatasi oleh 2 (dua) garis lurus mendatar sejajar dengan
Psl 48 ayat (3) jarak satu sama lain 1½ cm yang ditulis dengan huruf kapital
Perkaban tulisan PPAT Khusus
1/2006 c. Menggunakan stempel Kantor Pertanahan
d. Jawaban a dan b benar
23
Lihat
Penjelasan Psl
10 ayat (4)
hururf c PP c. Merangkap jabatan
24/2016
d. Membuat akta PPAT tanpa dihadiri oleh para pihak
96. PPAT yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional untuk menerima protokol yang berhenti menjabat sebagai
Lihat lampiran PPAT tidak bersedia menerima protokol tersebut, dikenakan sanksi:
Permen
ATR/Ka.BPN
a. Pemberhentian sementara paling lama 6 bulan
2/2018 b. Pemberhentian sementara paling lama 3 bulan
c. Pemberhentian sementara paling lama 2 bulan
d. Pemberhentian sementara paling lama 1 Tahun
97. PPAT yang berhenti menjabat sebagai PPAT karena daerah pindah
daerah kerjanya dan tidak menyerahkan protokol PPAT kepada
PPAT lain di daerah kerjanya, sanksinya adalah:
Lihat lampiran a. Pemberhentian sementara paling lama 6 bulan
Permen
ATR/Ka.BPN
b. Pemberhentian sementara sampai berkantor di daerahnya pindah
2/2018 c. Pemberhentian sementara sampai diserahkannya protokol
d. Pemberhentian sementara sampai sampai berkantor di daerah
kerjanya
98. Perbuatan lain yang menurut Menteri, Kepala Kantor Wilayah BPN,
Lihat lampiran Kepala Kantor Pertanahan, MPPP, MPW, MPPD yang dapat
Permen dikualifikasikan sebagai pelanggaran aturan dan kode etik,
ATR/Ka.BPN sanksinya berupa:
2/2018
a. Teguran Tertulis
b. Sanksi administrasi
c. Sanksi dan Kode Etik
24
d. Sanksi Etika dan Profesi
99. Peraturan Menteri yang mengatur tentang Tata Cara Ujian, Magang,
Pengangkatan, Pengangkatan Kembali, Dan Perpanjangan Masa
Jabatan PPAT adalah:
a. Permen ATR/Ka.BPN No. 2 Th. 2018
b. Permen ATR/Ka.BPN No. 6 Th. 2018
c. Permen ATR/Ka.BPN No. 8 Th. 2018
d. Permen ATR/Ka.BPN No. 20 Th. 2018
25
c. Jawaban (2) dan (4) benar
d. Semua jawaban benar
102. Salah satu syarat untuk dapat diangkat menjadi PPAT adalah
telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai
karyawan pada kantor PPAT paling sedikit 1 (satu) tahun, setelah
lulus pendidikan kenotariatan. Kriteria PPAT yang dapat menjadi
tempat magang adalah:
a. PPAT dengan masa kerja paling sedikit 5 (lima) tahun; atau
telah menerbitkan paling sedikit 100 (seratus) akta.
b. PPAT dengan masa kerja paling sedikit 5 (lima) tahun; atau
telah menerbitkan paling sedikit 80 (delapan puluh) akta.
Psl 18 ayat (2) c. PPAT dengan masa kerja paling sedikit 5 (lima) tahun; atau
PP 24/2016 telah menerbitkan paling sedikit 60 (enam puluh) akta.
d. PPAT dengan masa kerja paling sedikit (lima) tahun; atau telah
menerbitkan paling sedikit 50 (lima puluh) akta.
103. Organisasi PPAT dan PPAT serta Kode Etik Profesi PPAT, diatur
dalam:
a. Pasal 68 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006
b. Pasal 69 PP Nomor. 37 Tahun 1998
c. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006
d. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No.3 Tahun 1997
26
106. Termasuk pelanggaran Kode Etik, kecuali:
(1)Menerima permintaan untuk membuat akta yang rancangannya
telah disiapkan PPAT lain. (Pelanggaran Pasal 4 huruf i Kode
Etik)
(2) Menggunakan rumusan yang terdapat dalam akta yang telah
menjadi milik klien yang dibuat oleh atau dihadapan PPAT lain.
(Pengecualian Pasal 5 huruf d Kode Etik)
(3)Menjadi alat pihak lain untuk semata-mata menandatangani akt
buatan orang lain sebagai akta yang dibuat oleh atau di
hadapan PPAT yang bersangkutan. (Pelanggaran Pasal 4 huruf o
Kode Etik)
(4)Menggunakan kalimat atau pasal yang terdapat dalam akta
yang telah menjadi milik klien yang dibuat oleh atau di hadapan
PPAT lain. (Pengecualian Pasal 5 huruf d Kode Etik)
27
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar
111. Seorang klien merasa tidak puas dengan biaya pembuatan akta
dan kemudian membawa rancangan akta yang sudah disiapkan
sebelumnya tetapi tidak jadi diselesaikan. Seorang PPAT kemudian
menerima permintaan dari klien tersebut untuk membuat akta
yang rancangannya telah disiapkan oleh PPAT lain. PPAT tersebut
kemudian meminta izin kepada PPAT yang menyiapkan akta
tersebut untuk digunaka sesuai kebutuhan klien.
(1) Tidak melanggar Kode Etik karena akta yang tidak jadi
tersebut adalah milik klien
(2) Tidak melanggar Kode Etik karena klien datang dengan
keinginan sendiri dan tidak dibujuk untuk berpindah PPAT
(3) Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT sebelumnya sudah
memberikan izin untuk menggunakan rancangan akta tersebut
(4) Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT tersebut berada pada
wilayah kerja yang sama
28
Psl 4 huruf i a. hanya 2 dan 3 yang benar
dan p Kode b. hanya 2 dan 4 yang benar
Etik PPAT
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar
30
c. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun
2006
d. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun
2012
120. Pada setiap halaman akta PPAT diberi paraf oleh PPAT, para pihak
dan para saksi di bagian :
a. Sebelah kiri halaman akta PPAT
b. Sebelah atas halaman akta PPAT
c. Pojok kanan bawah halaman akta PPAT
d. Pojok kiri bawah halaman akta PPAT
126. Penulisan judul Akta pada sampul Akta PPAT diketik dengan
huruf :
a. Times New Roman ukuran 12 warna hitam
b. Times New Roman ukuran 28 warna hitam
c. Bookman Old Style ukuran 12 warna hitam
d. Bookman Old Style ukuran 28 warna hitam
32
129. Penulisan yang benar adalah :
33
(PPAT)
DAERAH KERJA KOTA SURABAYA
JANEETA ADIVA, S.H., M.Kn.
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 212/KEP-17.3/X/2012
Tanggal 10 Oktober 2012
b. AKTA HIBAH
Nomor 10/V/2017
Lembar Pertama
35
c. ...berkantor di Jalan Veteran Nomor 69 Gresik dan dengan
daerah kerja Kabupaten Gresik ...
d. ...berkantor di Jalan Veteran Nomor 69 Gresik dan dengan
daerah kerja Kabupaten Provinsi Jawa Timur...
36
SK. Menteri Agraria Dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor : 55/KEP-12.1/I/2017
Tanggal 23 Januari 2017
37
Tanggal 22 Januari 2017
38
Akta Tukar Menukar Halaman 1 dari 8
halaman
Janeeta Adiva, S.H., M.Kn.
Kota Surabaya
c.
Akta Pembebanan Hak Tanggungan Halaman 1 dari 8
halaman
Janeeta Adiva, S.H., M.Kn.
Daerah Kerja Kota Surabaya
SELAMAT MENGERJAKAN
SEMOGA SUKSES
39