1
Outline
2 Dasar Hukum
1 Stabilitas sedimen, lahan relatif tidak berubah-ubah menjadi bentuk lain atau
berpindah-pindah
2 Tanah timbul adalah lahan darat dan tidak terendam air saat pasang tertinggi
(bukan rupa perairan)
4 Fungsi ekologi perairan sekitarnya, dengan adanya aliran massa air yang tetap
dan stabil dan menjadi habitat biota perairan
5 Fungsi waktu atas stabilitas lahan, lebih dari 5 tahun relatif tidak berubah lagi ke
dalam bentuk lain, seperti kembali menjadi perairan atau berpindah-pindah lokasi
Kriteria dalam
penentuan lokasi
survei:
1. Minimal survei 70%
dari total luasan, 3
diutamakan yang Pembentukan
sudah ada 2 Tim Pelaksana
penguasaan.
Peta Kerja
2. Menggunakan
bantuan drone untuk
wilayah yang sulit 1
dijangkau Penetapan Data dasar:
Lokasi • Delineasi citra time series
3. Tanah reklamasi
tidak perlu • Garis Pantai, BIG 2018
diinventarisasi.
• Batas Administrasi KSP 2018
Lokasi Indikasi Tanah Timbul, Citra tahun 2014 Lokasi Indikasi Tanah Timbul, Citra tahun 2022
Garis merah merupakan terindikasi tanah timbul Terdapat potensi tanah timbul pada lokasi di Desa Segarjaya, Kecamatan
Batujaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, lokasi ini juga
merupakan tempat wisata Pantai Pulau Putri Cikeong.
Garis biru merupakan garis pantai
Luas Deliniasi Indikasi Tanah Timbul
Pantai Pulau Putri Cikeong : 766.758,98 m2 / 76,6 Ha
Penanggung Jawab
Kepala Kantor Wilayah
Ketua
Kepala Bidang Penataan
dan Pemberdayaan
Sekretaris
Koordinator Pelaksana Kegiatan
Penatagunaan Tanah
Anggota
*Apabila tanah timbul berada di perairan darat : Instansi di provinsi dan kab/kota
10
Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian ATRBPN @Kementerian.atrbpn 9
B. Pengumpulan Data
Rapat
Pembahasan
Pengolahan
Peninjauan Hasil
dan Analisis
Lapangan Pengolahan
Data
dan Analisis
Data
Kelengkapan
12
Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian ATRBPN @Kementerian.atrbpn 11
Pe n g u m p u l a n D a t a
P E N I N J A UA N L A PA N G A N
Analisis Kemampuan Tanah
13
Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian ATRBPN @Kementerian.atrbpn 12
Contoh
Peta Kemampuan Tanah
Desa Segarjaya, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat
Tim Pelaksana Inventarisasi Tanah Timbul melakukan pengolahan dan analisis data berdasarkan hasil
1 peninjauan lapangan
Dalam penentuan luasan lokasi tanah timbul menggunakan Sistem Proyeksi Cylindrical Equal Area
2 (CEA)
Pengolahan dan analisis data berupa validasi letak lokasi, update penguasaan tanah, update
3 pemilikan tanah, update penggunaan tanah, update pemanfaatan tanah, analisis kemampuan
tanah, analisis faktor fisik lainnya, serta peta Rencana Tata Ruang.
4 Pengolahan data juga memasukkan data pendukung analisis berupa data dan informasi yang terkait
dengan sengketa, konflik, dan perkara pertanahan.
Hasil pengolahan dan analisis data dijadikan dasar dalam penyusunan Laporan Inventarisasi Data Tanah
5 Timbul
a. Laporan Hasil Inventarisasi Data Tanah Timbul, b. Dilampirkan Peta yang terdiri atas:
paling sedikit memuat: 1) Peta petunjuk lokasi;
1. Gambaran P4T di lokasi tanah timbul;
2) Peta penguasaan tanah;
2. Indikasi keberadaan sengketa, konflik dan/atau
perkara pertanahan di lokasi tanah timbul; 3) Peta pemilikan tanah;
3. Kemampuan tanah; dan 4) Peta penggunaan tanah;
4. Arahan penggunaan dan pemanfaatan tanah 5) Peta pemanfaatan tanah;
disesuaikan dengan syarat dan ketentuan sesuai
6) Peta kemampuan tanah; dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7) Peta Rencana Tata Ruang
(RTR).
Tahapan Laporan dan Risalah Inventarisasi Data Tanah Timbul sebagai berikut:
1. Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan 2. Laporan Inventarisasi Data Tanah Timbul
menyampaikan Laporan Inventarisasi Data Tanah ditindaklanjuti dengan Risalah Inventarisasi Data
Timbul dan lampiran peta kepada Kepala Kantor Tanah Timbul yang ditandatangani oleh Kepala
Wilayah. Laporan
Kantor Wilayah.
Tahapan Laporan dan Risalah Inventarisasi Data Tanah Timbul sebagai berikut:
3. Risalah Inventarisasi Data Tanah Timbul paling sedikit 4. Risalah Inventarisasi Data Tanah Timbul yang dikeluarkan
memuat: oleh Kepala Kantor Wilayah dapat dipakai sebagai bahan
a. Hasil Laporan Inventarisasi Data Tanah Timbul Penegasan Status dan Rekomendasi Penguasaan Tanah
b. Rekomendasi penggunaan dan pemanfaatan tanah Timbul oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
timbul: Badan Pertanahan Nasional.
1) Arahan penggunaan dan pemanfaatan tanah; dan
2) Syarat penggunaan dan
pemanfaatan tanah.
Jumlah Jumlah
No Provinsi Kebutuhan Anggaran No Provinsi Kebutuhan Anggaran
Kab/Kota Kab/Kota
1 DKI JAKARTA 2 78.200.000,00 17 SULAWESI UTARA 13 328.336.000,00
2 JAWA BARAT 5 136.400.000,00 18 SULAWESI TENGAH 10 271.540.000,00
3 JAWA TENGAH 11 242.908.000,00 19 SULAWESI SELATAN 7 169.270.000,00
4 DI YOGYAKARTA 3 93.190.000,00 20 SULAWESI TENGGARA 12 281.152.000,00
5 JAWA TIMUR 1 47.104.000,00 21 MALUKU 1 53.350.000,00
6 ACEH 4 101.580.000,00 22 BALI 1 50.473.000,00
7 SUMATERA UTARA 8 177.264.000,00 23 NUSA TENGGARA BARAT 6 164.290.000,00
8 SUMATERA BARAT 7 161.960.000,00 24 NUSA TENGGARA TIMUR 6 148.546.000,00
9 RIAU 3 92.908.000,00 25 PAPUA 6 208.942.000,00
10 JAMBI 2 64.096.000,00 26 BENGKULU 5 148.720.000,00
11 SUMATERA SELATAN 2 157.548.000,00 27 MALUKU UTARA 7 214.920.000,00
12 LAMPUNG 6 143.596.000,00 28 BANTEN 5 129.340.000,00
13 KALIMANTAN BARAT 7 150.612.000,00 29 KEP. BANGKA BELITUNG 6 161.800.000,00
14 KALIMANTAN TENGAH 6 160.726.000,00 30 GORONTALO 6 166.828.000,00
KALIMANTAN 31 KEP. RIAU 7 168.948.000,00
15 4 102.072.000,00
SELATAN 32 PAPUA BARAT 7 276.006.000,00
16 KALIMANTAN TIMUR 7 227.756.000,00 33 SULAWESI BARAT 5 130.680.000,00
Total 163 5.211.061.000,00
Penggunaan Tanah
Total Deliniasi Total Luas 1. Tanah Terbuka Semantara
12.753 Bidang/Kawasan 41.805,90 Ha/ 2. Pantai Berpasir
418.068.992,19 m2 3. Tambak
Provinsi Bali
Total deliniasi: 160
Total luas : 1.338.164,46 m2
Penggunaan Tanah :
1.Pantai berpasir
2.Hutan sejenis alami
3.Tanah kosong
Provinsi Maluku
Total Delineasi : 357
Total Luas : 5,453,676.05 m2
Penggunaan Tanah:
1. Pantai Berpasir
2. Semak Belukar
3. Tanah Terbuka
Provinsi Papua
Total Deliniasi :689
Total Luas : 30.786.182,80 m2
Penggunaan Tanah :
1.Hutan Sejenis Alami
2.Pantai Berpasir
3.Tanah Terbuka Sementara
Land Regulation
Permohonan tanah timbul untuk kebijakan pertanahan lainnya
dalam rangka Penegasan Status dan Rekomendasi Penguasaan
Tanah Timbul didahului dengan kegiatan proses PTP.
Tahapan
1. Hasil PTP dalam rangka Penegasan Status dan Rekomendasi Penguasaan Tanah Timbul
diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan, diteruskan kepada Menteri ATR/KBPN
melalui Direktur Jenderal Penataan Agraria.
2. Penerbitan Penegasan Status dan Rekomendasi Penguasaan Tanah Timbul paling sedikit
memuat:
a. Status tanah: tanah yang dikuasai langsung oleh negara
b. Rekomendasi penguasaan tanah:
1) Dapat diberikan kepada WNI, instansi pemerintah, atau badan hukum;
2) Arahan dan syarat penggunaan dan pemanfaatan tanah.
Saat ini sedang dilaksanakan proses revisi Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2016 tentang
Penataan Pertanahan di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang
didalamnya terdapat pengaturan mengenai pemberian hak atas tanah timbul.
Dalam hal pembagian kewenangan pemberian Penegasan Status dan Rekomendasi Penguasaan Tanah
Timbul, untuk kedepannya akan menyesuaikan hasil revisi Peraturan Menteri ATR/KBPN terbaru.
Hak (right)
atas tanah yang akan diberikan
Pembatasan (restriction)
dari penggunaan hak
2. Objek Kegiatan Memotret kondisi existing di lapangan. Memotret kondisi existing di lapangan dan Rencana Kegiatan Penggunaan
dan Pemanfaatan Tanah.
3. Skala Peta Kerja Minimal 1:25.000 Sesuai kebutuhan dengan minimal skala 1:10.000
4. Analisis Input Inventarisasi Data Tanah Timbul tidak memuat rencana Input PTP Penegasan Status dan Rekomendasi Penguasaan Tanah Timbul
penggunaan tanah, sehingga tidak bisa dilakukan analisis Kesesuaian telah memuat rencana penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai
Rencana Penggunaan Tanah dengan Kemampuan Tanah dan permohonan, kemudian dianalisis terhadap Kesesuaian Rencana
Ketersediaan Tanah. Oleh karena itu hasil inventarisasi hanya berupa Penggunaan Tanah dengan Kemampuan Tanah, P4T existing serta
arahan Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah berdasarkan Ketersediaan Tanah.
Kemampuan Tanah dan Faktor Fisik Lainnya (Abrasi, Pola Pasang
Surut, Tingkat Kestabilan Tanah, Potensi Bencana). Hasil akhir PTP Penegasan Status dan Rekomendasi Penguasaan Tanah
Timbul adalah kesesuaian rencana penggunaan dan pemanfaatan tanah
terhadap P4T existing, kemampuan tanah dan ketersediaan tanah disertai
syarat dan ketentuan umum penggunaan dan pemanfaatan tanah.
5. Hasil Rekomendasi Kebijakan yang memuat: PTP Penegasan Status dan Rekomendasi Penguasaan Tanah Timbul
1. IP4T di atas tanah timbul ditindaklanjuti dengan penerbitan Penegasan Status dan Rekomendasi
2. Arahan fungsi kawasan Penguasaan Tanah Timbul oleh Kementerian ATR/BPN.
3. Hasil luasan tanah timbul
4. Arahan dan syarat penggunaan dan pemanfaatan tanah
5. Dasar pertimbangan pelaksanaan PTP Penegasan Status dan
Rekomendasi Penguasaan Tanah Timbul, untuk:
Permohonan HAT, Penetapan objek redistribusi tanah dalam
rangka RA, penetapan perolehan tanah oleh Badan Bank Tanah,
serta Penetapan kebijakan pertanahan lainnya.