Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Melayani, Profesional, Terpercaya

Kebijakan & Dukungan Kementerian ATR/BPN


Terhadap Pensertipikatan Tanah Aset BMN/BMD

I Made Daging, A.Ptnh., M.H.


Direktur Pengaturan Tanah Pemerintah Jakarta, 24 September 2022
KEGIATAN SERTIPIKASI DALAM RANGKA
PENDAFTARAN TANAH
Tugas Pendaftaran Tanah
Pasal 19 UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
Pendaftaran Tanah untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah
diseluruh wilayah Republik Indonesia. Yang meliputi:
a. Pengukuran perpetaan dan pembukuan tanah;
b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut;
c. pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.

Tujuan Pendaftaran Tanah


Pasal 3 PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
Tujuan Pendaftaran Tanah adalah untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum
kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang
terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang
bersangkutan.
Sifat Pembuktian Tanah Bersertipikat
Pasal 32 PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat
mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis
tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.

DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 2


KEGIATAN SERTIPIKASI DALAM RANGKA
PENDAFTARAN TANAH
Jumlah Bersertipikat sd Dalam rangka penanganan dan penyelesaian kasus
Bidang 2021 pertanahan sesuai Permen ATR/BPN No. 21 Tahun 2020
tentang Penanganan dan Penyelesaian Kasus Pertanahan.
±126 juta
bidang Jumlah bidang 74.526.965 Tahapan Penelitian
tanah tanah bersertipikat bidang
seluruh  data fisik berupa peta tematik maupun kadastral, terestris
Indonesia Jumlah 16.253 maupun fotogrametris, peta citra yang menunjukkan letak, luas
bidang HGU bidang dan batas tanah, peta tata ruang, peta penatagunaan tanah
dan peta lain yang terkait dengan Kasus yang ditangani;
 data yuridis berupa dokumen tentang subjek yang bersengketa,
dokumen mengenai alas hak, akta/surat perolehan tanah,
± 58 % Telah Bersertipikat dokumen yang menunjukkan status tanah, riwayat tanah,
putusan pengadilan menyangkut objek Kasus, dan
data/dokumen administrasi lain yang menunjukkan proses
administrasi terbitnya Produk Hukum atas tanah yang menjadi
Jumlah 5.390.682 objek Kasus.

Jumlah bidang bidang HGB bidang Kesimpulan


tanah belum Jumlah 5.770 Sehingga, menjadi penting untuk
bersertipikat
bidang HPL bidang memiliki tanah yang sudah
± 51.473.035 bidang.
bersertipikat.
Sumber Data : KKP ATR/BPN

DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 3


LATAR BELAKANG PENSERTIPIKATAN ASET BMN/BMD

Pasal 49 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


“Barang milik negara/daerah yang berupa tanah yang dikuasai
Pemerintah Pusat/Daerah harus disertifikatkan atas nama pemerintah
Republik Indonesia/pemerintah daerah yang bersangkutan”.

Pasal 43 ayat (1) PP No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN dan BMD
“Barang Milik Negara/Daerah berupa tanah harus disertipikatkan atas
nama Pemerintah Republik Indonesia/Pemerintah Daerah yang
bersangkutan”.

Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Kepala Badan Pertanahan


Nasional Republik Indonesia Nomor: 186/PMK.06/2009 Nomor: 24 Tahun 2009
tentang Pensertipikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah

DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 4


DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah sebagaimana
telah mengalami perubahan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang
Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah;
4. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun
2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Peraturan Menteri Negara
Agaria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah,
Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah;
7. Peraturan Bersama Peraturan Bersama antara Menteri Keuangan Nomor
186/PMK.06/2009 dan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI Nomor 24 tahun 2009
tanggal 18 November 2009 tentang Pensertipikatan Barang Milik Negara berupa Tanah;
8. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 18
Tahun 2021 tentang Tata Cara Penetapan Hak Pengelolaan dan Hak Atas Tanah.

DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 5


SUBJEK DAN OBJEK PENSERTIPIKATAN BMN

SUBJEK OBJEK

 Tanah yang belum bersertipikat;


 Lembaga Negara;
 Kementerian;  Bersertipikat Lainnya (BL) berupa Sertipikat
 Lembaga Pemerintah Non Hak Milik, Sertipikat Hak Guna Bangunan,
Kementerian; Sertipikat Hak Guna Usaha a.n. pihak ketiga
 Pemerintah atau Sertipikat Hak Pakai a.n. Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota; Daerah;
 Badan Hukum Milik  Bersertipikat Belum Sesuai Ketentuan
Negara. (BBSK) berupa Sertipikat Hak Pakai a.n. K/L
atau a.n. Satuan Kerja yang belum sesuai
Pasal 2 Peraturan Bersama Nomor
 Dalam ruanglingkup sertipikasi BMN berupa tanah termasuk
186/PMK.06/2009; No. 24 TH. 2009.
juga BUMN/BUMD. Namun untuk BUMN/BUMD memiliki
prosedur dan mekanisme yang berbeda.

DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 6


HAK YANG DIBERIKAN DAN PEMBIAYAAN

Ketentuan Hak Pakai Selama


Dipergunakan sesuai PP 18/2021:
HAK PAKAI SELAMA 2. Hak pakai selama
1. Hak pakai selama dipergunakan
Hak Atas Tanah DIPERGUNAKAN tidak dapat dijadikan jaminan dipergunakan hanya dapat
yang diberikan (Pasal 39 UUPA 1996 utang dengan dibebani hak dilepaskan kepada pihak
dan PP 18/2021) tanggungan, tidak dapat beralih, yang memenuhi syarat -
dialihkan kepada pihak lain, atau Pasal 60 ayat (4)
diubah haknya - Pasal 60 ayat (3)

Dibebankan pada
Dibebankan pada Pra Sertipikasi DIPA Satker
Sertipikasi DIPA Kementerian Pendampingan ke Kementerian/
ATR/BPN Lapangan Lembaga

DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 7


PROSEDUR SERTIPIKASI BMN
TAHAPAN PENSERTIPIKATAN BMN

Belum Pendaftaran Pertama


Bersertipikat Kali Pemberian HAT
SERTIPIKAT HAK PAKAI
Kantor Pertanahan setempat
atas nama
PEMERINTAH REPUBLIK
Bersertipikat Pelepasan Pendaftaran Pertama INDONESIA

Lainnya Hak Kali Pemberian HAT Cq.


Pejabat yang Kantor Pertanahan setempat KEMENTERIAN/LEMBAGA
berwenang
dengen jangka waktu
selama dipergunakan
Bersertipikat Belum Ganti Nama/
Sesuai Ketentuan (BBSK) Perubahan Nama
Kantor Pertanahan setempat

Tanah harus dikuasai baik fisik maupun yuridis oleh


Satker/Kementerian/Lembaga yang bersangkutan,
sesuai Pasal 49 ayat 1 UU No. 1 Tahun 2004

DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 9


URAIAN TAHAPAN PENSERTIPIKATAN BMN

BELUM BERSERTIPIKAT 1. Perencanaan oleh Satker pengguna


Belum terdaftar/belum barang, KPKNL (DJKN) dan Kantah;
pernah didaftarkan hak atas 2. Persiapan (Penetapan Tim Pelaksana
tanahnya Kegiatan BMN);
3. Pengumpulan Data Yuridis oleh Tim Yuridis;
4. Pengumpulan Data Fisik oleh Tim Fisik;
BERSERTIPIKAT LAINNYA 5. Pemeriksaan Tanah
Pemeriksaan Tanah A;
oleh Panitia
bidang tanah yang di kuasai oleh Instansi 6. Pembukuan dan Penerbitan Hak Atas Tanah.
Pemerintah Pusat tetapi nama antara
pemegang kuasa dan nama yang ada
pada sertipikat belum sesuai BERSERTIPIKAT BELUM SESUAI
1. Satker Pengguna Barang yang telah
melakukan peralihan, wajib melakukan
KETENTUAN
pelepasan dan pemberian ganti rugi (Ps. 1 bidang tanah yang yang dikuasai oleh
angka 6 Perpres 36/2005) dengan Instansi Pemerintah Pusat yang pada
pembiayaan Non-DIPA BPN RI; sertipikatnya belum sesuai dengan
2. Permohonan pelepasan tersebut dilakukan di nomenklatur (Peraturan Bersama Menteri
atas surat/akta yang dibuat dihadapan Keuangan dan Menteri ATR/BPN Tahun 2009)
Notaris yg menyatakan bahwa pemegang
1. Ketentuan nama yang sesuai yaitu “Pemerintah
hak ybs telah melepaskan hak atas
Republik Indonesia c.q. Kementerian
tanahnya;
Negara/Lembaga yang menguasai dan/atau
3. Pelepasan sesuai dengan ketentuan Permen
menggunakan BMN”;
ATR/BPN No. 18/2021;
2. Layanan perubahan nama tidak dikenakan tariff
4. Setelah pelepasan hak, tanah akan menjadi
PNBP sebagaimana Ps. 25 PP 128/2015, kecuali
Tanah Negara, kemudian didaftarkan
dilakukan pengukuran kembali dan penggantian
kembali ke Kantah.
blangko.
TAHAPAN PERMOHONAN HAK PAKAI
SELAMA DIPERGUNAKAN
Permohonan hak diajukan • Identitas pemohon; Penerbitan Surat Keputusan
melalui Kantah dengan • Letak, luas, dan status tanah;
1 Pemberian Hak sesuai
melampirkan data: • Jenis hak yang dimohon;
• Dasar perolehan tanah; kewenangannya diatur
• Rencana penggunaan tanah. 6 Rencana penggunaan tanah
Penelitian Data Fisik dan
Yuridis atas tanah

4 Pendaftaran hak
7 (penerbitan Sertipikat oleh
2 Kantor Pertanahan)
Pemeriksaan
Administrasi oleh
Kantor Pertanahan
3
5

Permohonan hak diajukan kepada


Pengukuran Menteri ATR/Kepala BPN melalui
Bidang Tanah Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota yang daerah
kerjanya meliputi letak tanah ybs

DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 11


PERUBAHAN NAMA TERKAIT BBSK
Perubahan Nama Pemegang Hak Atas Tanah
Barang Milik Negara Bersertipikat Belum Sesuai
Ketentuan (BBSK):
• Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Bersama
Menteri Keuangan dan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 186/PMK.06/2009; Nomor 24 TAHUN
2009 tentang Pensertipikatan Barang Milik
Negara Berupa Tanah, diatur bahwa Barang
Milik Negara berupa tanah harus
disertipikatkan atas nama Pemerintah
Republik Indonesia c.q. Kementerian
Negara/Lembaga yang menguasai dan/atau
menggunakan Barang Milik Negara;
• Terhadap layanan perubahan nama
pemegang hak Instansi Pemerintah tersebut
di atas dikenakan Tarif Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 0,-(Nol
• Jika diperlukan Pengukuran yang dilakukan di Kantor Pertanahan dikenakan tarif
Rupiah) sebagaimana Pasal 25 Peraturan
Rp 0-, (Nol Rupiah) sebagaimana Pasal 22 ayat (1) huruf a dan Pasal (2) huruf e
Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang
Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata
Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional;
DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 12
UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM
KEGIATAN SERTIPIKASI BMN
STRATEGI PENSERTIPIKATAN BMN

SE Menteri ATR/BPN tanggal 22 April


2016 Nomor 1855/15.1/IV/2016 PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN
Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran
Tanah Instansi Pemerintah ASET UPAYA PENGAMANAN

1. INTIP (Inventarisasi Tanah Instansi Pemerintah),


 Instansi Pemerintah yang dimaksud 1. Identifikasi seluruh bidang tanah belum
Untuk tanah yang sudah terdaftar (bersertipikat) berupa
antara lain: Lembaga Negara, bersertipikat dan bermasalah (tidak clean &
Peningkatan Kualitas Data Tanah Instansi Pemerintah, antara lain
Kementerian dan Lembaga Pemerintah clear)
Digitalisasi Dokumen Buku Tanah, Digitalisasi Dokumen Surat Ukur,
non Kementerian, Pemerintah Provinsi, 2. Update data tanah pada database Aset
Validasi Dokumen Buku Tanah, Validasi Dokumen Surat Ukur, serta
Pemerintah Kab./Kota dan BUMN/BUMD 3. Berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN
Pemetaan dan Validasi Bidang Tanah Instansi Pemerintah, sehingga
 Kebijakan dalam rangka memberi untuk mengusulkan semua bidang tanah
terbentuk basis data tanah Instansi Pemerintah dengan Klasifikasi:
yang belum sertipikat untuk disertipikatkan
kemudahan dan percepatan bagi • Bersertipikat Sesuai Ketentuan (BSK)
Instansi Pemerintah yang menguasai pada TA 2022
• Bersertipikat Belum Sesuai Ketentuan (BBSK)
tanah dan akan mendaftarkan tanahnya 4. Mengalokasikan biaya pensertipikatan Aset
• Bersertipikat Lainnya (BL).
namun tidak mempunyai alas hak/bukti 5. Tanah Aset harus dimanfaatkan
2. Untuk tanah yang belum terdaftar (belum bersertipikat) di
kepemilikan hak secara lengkap atau 6. Kegiatan pra sertipikasi (identifikasi awal oleh
inventarisasi datanya menggunakan Aplikasi Sipetik Modul INTIP yang
sama sekali hilang; DJKN terkait bidang-bidang target)
hasilnya terintegrasi dengan Peta Pendaftaran Aplikasi KKP, yang
 Jika target sertipikasi BMN berada dalam
 Tanah yang dimohon harus dalam akan menjadi early warning sebagai bentuk pengamanan asset
lokasi PTSL maka dikeluarkan dari target
keadaan clean and clear; tanah instansi pemerintah.
sertipikasi BMN dan dikerjakan dengan
 Tanah harus terdaftar dalam daftar aset; 3. Sertipikat Elektronik, suatu upaya penerapan pelayanan pertanahan
mekanisme dan anggaran PTSL.
berbasis elektronik yang sedang dilakukan pada tanah-tanah instansi
 Penanggungjawab pengelola aset dapat
pemerintah.
membuat Surat Pernyataan tertulis  untuk tanah yang sudah bersertipikat melalui mekanisme Alih
tentang Penguasaan Fisik Bidang Tanah
Media.
apabila alas hak tidak lengkap atau
4. Dibentuk Unit Layanan Khusus (ULK),
hilang.  upaya untuk memangkas alur perjalanan berkas yang kurang
efektif.

DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 14


PENGENAAN TARIF NOL RUPIAH
Surat Edaran Sekretaris Jenderal
Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional tanggal 19
Agustus 2020 Nomor
KU.01.04/1301-100/VIII/2020

Pengenaan tarif Rp. 0,00 (nol rupiah)


untuk sertipikasi tanah aset Instansi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah:
• Perihal tersebut di atas diberikan untuk
layanan pengukuran dan pemetaan batas
bidang tanah, pemeriksaan tanah oleh
panitia A atau petugas konstatasi dan
pendaftaran tanah pertama kali;
• Terkait biaya TAK (transportasi, akomodasi
dan konsumsi) diatur pada Pasal 21 ayat
(2) PP 128/2015 jo. Surat Edaran Menteri
ATR/BPN tanggal 21 Agustus 2018 Nomor
2306/3.1-100/VIII/2018.

DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 15


KETENTUAN TERKAIT KKPR
KEMUDAHAN DAN PERCEPATAN DALAM PENDAFTARAN TANAH
INSTANSI PEMERINTAH
SE Menteri ATR/BPN tanggal 22 April 2016
Nomor 1855/15.1/IV/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Instansi Pemerintah

1. Tanah yang dimohon Clean and Clear 2. Dalam hal terdapat penguasaan masyarakat/ 3. Bukti Kepemilikan/Penguasaan Tanah Instansi

pihak ketiga, maka: Pemerintah/BUMN tidak lengkap/tidak mempunyai


a. Tidak terdapat keberatan dari pihak lain;

a. Instansi Pemerintah/BUMN harus menyelesaikan dengan bukti kepemilikan/dasar penguasaan, agar


b. Tidak sengketa;
pihak terkait; dibuktikan dengan Surat Pernyataan Tertulis
c. Tidak dalam kependudukan/okupasi pihak
tentang Penguasaan Fisik Bidang Tanah dari
lain; b. Jajaran ATR/BPN agar secara aktif memfasilitasi
Penanggung Jawab Pengelola Aset dari Instansi
d. Tercatat dalam inventarisasi aset penanganan penyelesaian atas permasalahan dimaksud;
yang bersangkutan
Pemerintah/BUMN/BUMD; c. Bagian area yang tidak bermasalah dapat dilanjutkan
Surat Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan keterangan yang
e. Bukti alas hak lengkap. proses pendaftarannya;
sebenar-benarnya dari pihak yang membuat peryataan,
d. Apabila terdapat Fasos/Fasum milik Pemda agar
bertanggung jawab baik secara perdata maupun pidana.
dimintakan Surat Keterangan yang menyatakan bahwa
Apabila dikemudian hari terdapat unsur-unsur ketidakbenaran
Pengelola Fasos/Fasum tidak keberatan apabila diberikan
dalam pernyataannya, maka bersedia apabila sertipikatnya
haknya atas nama Pemda/BUMN.
dibatalkan dan diproses hukum sesuai peraturan yang berlaku.

DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH 17


CAPAIAN PENSERTIPIKATAN BMN
PASCA TERBITNYA S.E. MENTERI
ATR/BPN TANGGAL 22 APRIL 2016
CAPAIAN PENSERTIPIKATAN ASET BMN
269 %

25000
Berdasarkan data Kementerian,
20814
total Sertipikat Hak Pakai untuk
20000
instansi pemerintah yang telah
diterbitkan sampai dengan tahun
2021 mencapai 55.474 sertipikat,
yang mana sebanyak 51.072
15000
113 % sertipikat diterbitkan melalui
140 % kegiatan sertipikasi Barang Milik
142 % 8551 Negara berupa Tanah sesuai
10000
114 % 6820
7737 dengan kebijakan percepatan
Pendaftaran Tanah Instansi
4871 Pemerintah yang dikeluarkan
5000 2996 3423 pada tahun 2016 tersebut.
Sumber: Statistik Kantor Badan Pertanahan Nasional

0
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
TERIMA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENETAPAN HAK DAN
KASIH PENDAFTARAN TANAH
DIREKTORAT PENGATURAN TANAH PEMERINTAH

Melayani, Profesional, Terpercaya

Anda mungkin juga menyukai