Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Pengertian Agraria
1. Soedikno Mertokusumo
Hukum Agraria adalah keseluruhan kaidah-kaidah hukum, baik tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur agraria
3. Budi Harsono
Hukum Agraria adalah satu kelompokberbagai bidang hukum yang
mengatur hak-hak penguasaan atas sumber2 daya alam tertentu. A.l :
Hk. Tanah
Hk. Air
Hk. Pertambangan
Hk. Perikanan
Hk. Penguasaan atas tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa
(Psl 48 UUPA)
.
2 Garis-garis Besar Perkembangan Hukum Tanah
di Indonesia
A. Hukum Tanah Lama (sebelum UUPA)
1). Hukum Tanah Adat
Diatur dalam Pasal 5 UUPA Hk. Agraria berlaku atas
bumi, air, dan ruang
angkasa adalah Hk. Adat
Syarat-syaratnya a.l :
a. Berdasarkan persatuan negara
b. Sosialisme Indonesia
c. Peraturan tercantum dalam UUD
d. Unsur-unsur yang lain bersandar pada Hk. Agama
Hak milik (adat) atas tanah adalah suatu hak atas tanah yang
dipegang oleh perorangan atas sebidang tanah tertentu yang
terletak di dalam wilayah hak ulayat masyarakat hukumadat
yang bersangkutan. C/: tanah yang dikuasai dengan hak milik
dalam hukum adat itu berupa sawah dan beralih turun-
menurun.
Hak Pakai (adat) atas tanah ialah suatu hak atas tanah
menurut hukum adat yang telah memberikan wewenang
kepada seseorang tertentu untuk memakai sebidang tanah
tertentu bagi kepentingannya. Biasanya tanah yang dikuasai
dengan hak dalam hukum adat itu berupa ladang.
Hak hak atas tanah diatas tadi merupakan macam hak atas tanah
adat yang secara garis besar atau pada umumnya. Adapun macam
hak atas tanah lainnya,yaitu:
• Hak Gogol
Hak Gogol ialah hak seorang googol, atas apa yang ada dalam
perungdang undangan agrariadalam zaman hindia belanda dahulu,
disebut komunal desa. “Hak Gogol” biasanya disebut “Hak Sanggao”,
atau “Hak Pekulen”.
• Hak Grant
Hak Grant adalah Hak atas tanah atas pemberian Hak Raja raja
kepada bangsa asing. Hak Grant dapat disebut juga Geran Sultan,
Geran Datuk atau Geran Raja
• Hak Hanggaduh
Hak Hanggaduh adalah hak untuk memakai tanah kepunyaan Raja.
Menurut penyataan ini, maka semua tanah Yogyakarta, adalah
kepunyaan Raja, sedang Rakyat hanya menggaduh saja. Untuk
diketahui, bahwa tanah-tanah didaerah istimewa Yogyakarta, adalah
tanah-tanah yang berasal :
- hak-hak yang berasal bekas Hak Barat
- hak-hak yang berasal dari bekas Swapraj
b. Tanah Hak Barat
Hak atas tanah menurut hukum (Perdata) Barat saat sebelum
berlakunya UUPA yaitu:
1. Hak eigendom ( pasal 570 KUHPer/BW)
a. Pengertian
“penguasaan” dapat diartikan secara fisik maupun arti yuridis
penguasaan yuridis yang beraspek publik yaitu disebutkan
dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 dan Pasal 2 UUPA.
1) Hak Bangsa Indonesia atas tanah, dimuat dalam Pasal 1 ayat (1)-ayat (3)
UUPA
2) Hak menguasai dari Negara atas tanah, dimuat dalam Pasal 2 ayat (2)
UUPA
3) Hak ulayat masyarakat hukum adat, diatur dalam Pasal 3 UUPA. hak
ulayat masyarakat hukum adat adalah serangkaian wewenang dan
kewajiban suatu masyarakat hukum adat, yang berhubungan dengan
tanag yang terletak dalam lingkungan wilayahnya.
4) Hak perseorangan atas tanah, meliputi :
• hak-hak atas tanah (Pasal 4 ayat (1) UUPA)
• wakaf tanah Hak Milik (Pasal 49 ayat (3) UUPA)
• hak tanggungan (Pasal 1 angka 1 UU No. 4 Tahun 1996 Tentang
Hak tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda yang Berkaitan
dengan Tanah)
• hak milik atas satuan rumah susun (Pasal 4 ayat (1) UUPA)
c. Uraian Hak atas Tanah
1. Hak Milik
Diatur dalam Pasal 20 sampai dengan Pasal 27 UUPA. Hak
Milik menurut Pasal 20 ayat (1) UUPA adalah hak turun-
temurun, terkuat, dan terpenuh yang dapat dipunyai orang
atas tanah
Luas HGU
Utk Perseorangan min.5 ha dan max. 25 ha
Utk Badan Hukum min. 5 ha dan max. ditetapkan oleh Ka.
BPN (Psl 28 ayat(2) UUPA jo Psl 5 PP No. 40 Th.1996)
Subjek HGU
Menurut Psl 30 UUPA jo Psl 2 PP No. 40 Th. 1996, yang
mempunyai subjek hukum HGU adl :
a. WNI
b. Badan Hukum yang didirikan di Indonesia dan berdiri
dengan hukum Indonesia
Hapusnya HGU
Berdasarkan Psl 34 UUPA HGU hapus, karena :
a.Jangka waktunya berakhir
b.Dihentikan sebelum jangka waktu berakhir karena ada
beberapa syarat tidak dipenuhi
c.Dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka
waktunya berakhr
d.Dicabut untuk kepentingan umum
e.Ditelantarkan
f.Tanahnya musnah
g.Ketentuan dalam Pasal 30 ayat (2)
HAK PAKAI
a. 0 - 50 tidak padat 15 20
b. 51- 250 kurang padat 10 12
c. 251- 400 cukup padat 7,5 9
d. 401- keatas sangat padat 5 6
Rumus Menghitung Luas
Maksimum Untuk Daerah Yang
Padat
• Jika yang akan dilepaskan tanah kering
maka :
Rumus : 120% x Luas Sawah
1. Letak tanah :
Kecamatan dimana letak tanah tersebut berada berbatasan dengan
kecamatan dimana pemilik tanah bertempat tinggal, asalkan jarak
antara tempat tinggal pemilik dan tanahnya masih memungkinkan
mengerjakan tanah itu secara efisien (pasal 3 (2) PP 224/1961).
2. Subyek :
a. Berdasarkan pasal 3 ayat (4) PP 224/1961, yaitu bagi :
- mereka yang menjalankan tugas negara (pegawai negeri,
pejabat- pejabat militer serta yang dipersamakan dengan
mereka);
- mereka yang menunaikan kewajiban agama;
- mereka yang mempunyai alasan khusus lainnya yang dapat
diterima.
b. Berdasarkan pasal 2 ayat (1) PP No. 4/1977, yaitu:
- pensiunan pegawai negeri; dan
- janda pegawai negeri dan janda pensiunan pegawai negeri
selama tidak menikah lagi dengan seorang yang bukan pegawai
negeri atau pensiunan pegawai negeri.
• Bagi subyek yang dikecualikan tersebut di
atas, dibatasi memiliki tanah secara
absentee sampai batas 2/5 dari luas
maksimum yang ditetapkan pasal 2 UU
No. 56/Prp/1960.
Program III:
Redistribusi tanah-tanah yang selebihnya dari batas
maksimum, tanah absentee, tanah bekas swapraja,
tanah-tanah negara lainnya.
• Pengaturan
a. PP No. 224/1961;
b. PP No. 41/1964.
Distribusi
Kesejahteraan dan kekuasaan berbasis tanah diterima oleh
petani miskin, namun kelas tuan tanah tidak kehilangan apapun
dalam proses ini transfer oleh negara.
Pembaruan biasanya terjadi di tanah milik negara dapat
mencakup transfer hak ataupun tidak dapat diterima oleh
individu maupun kelompok.
Redistribusi
Transfer kesejahteraan dan kekuasaan berbasis tanah dari
kelas tuan tanah Pembaruan dapat terjadi di tanah privat dapat
mencakup transfer kepemilikan penuh maupun tidak dapat
diterima oleh individu ataupun kelompok
• Sumber: Joyo Winoto, Pemaparan pembukaan Rakernas BPN-
RI, 2010.
Tanah-tanah yang akan diredistribusikan :
(Pasal 1 PP 224/1961)