100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
573 tayangan26 halaman
Peraturan ini mengatur tentang pembinaan dan pengawasan terhadap Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Pembinaan dan pengawasan bertujuan agar PPAT melaksanakan tugas sesuai peraturan perundang-undangan dan Kode Etik. Pelanggaran PPAT dapat dikenai sanksi berupa teguran tertulis, pemberhentian sementara, atau pemberhentian dengan at
Deskripsi Asli:
Judul Asli
00. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (.ppt
Peraturan ini mengatur tentang pembinaan dan pengawasan terhadap Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Pembinaan dan pengawasan bertujuan agar PPAT melaksanakan tugas sesuai peraturan perundang-undangan dan Kode Etik. Pelanggaran PPAT dapat dikenai sanksi berupa teguran tertulis, pemberhentian sementara, atau pemberhentian dengan at
Peraturan ini mengatur tentang pembinaan dan pengawasan terhadap Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Pembinaan dan pengawasan bertujuan agar PPAT melaksanakan tugas sesuai peraturan perundang-undangan dan Kode Etik. Pelanggaran PPAT dapat dikenai sanksi berupa teguran tertulis, pemberhentian sementara, atau pemberhentian dengan at
DASAR HUKUM : 1. LANDASAN Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018
KASUBSI PEMELIHARAAN DATA PENDAFTARAN TANAH DAN
PEMBINAAN PPAT KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PRINGSEWU Pengertian Dalam PERMEN No.2 Tahun 2018
Pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang
dilakukan oleh Menteri terhadap PPAT secara efektif dan efisien untuk mencapai kualitas PPAT yang lebih baik.
Pengawasan adalah kegiatan administratif yang bersifat
preventif dan represif oleh Menteri yang bertujuan untuk menjaga agar para PPAT dalam menjalankan jabatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan Pengertian Dalam PERMEN No.2 Tahun 2018
Pejabat Pembuat Akta Tanah yang selanjutnya disebut
PPAT adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Badan
Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri melalui Kepala Kantor Wilayah BPN Maksud, Tujuan dan Ruang Lingkup
Sebagai pedoman pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan serta penegakan aturan hukum melalui pemberian sanksi terhadap PPAT yang dilakukan oleh Kementerian.
Bertujuan untuk mewujudkan PPAT yang profesional,
berintegritas dan melaksanakan jabatan PPAT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Kode Etik. Maksud, Tujuan dan Ruang Lingkup
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi:
a. Pembinaan dan pengawasan PPAT;
b. Pembentukan majelis pembina dan pengawas PPAT; c. Tata kerja pemeriksaan dugaan pelanggaran PPAT; dan d. Bantuan hukum terhadap PPAT. Pembinaan PPAT
Pembinaan dan pengawasan terhadap PPAT dilakukan
oleh Menteri.
Pembinaan dan pengawasan di daerah dilakukan oleh
Kepala Kantor Wilayah BPN dan Kepala Kantor Pertanahan sebagai perpanjangan tangan dari Menteri di Kementerian ATR/BPN. Pembinaan PPAT
Pembinaan oleh Kepala Kantor Wilayah BPN dan Kepala
Kantor Pertanahan :
1. penyampaian dan penjelasan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Menteri terkait pelaksanaan tugas PPAT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 2. sosialisasi, diseminasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan pertanahan; 3. pemeriksaan ke kantor PPAT dalam rangka pengawasan secara periodik; dan/atau 4. pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi PPAT sesuai Kode Etik Pembinaan PPAT
Pembinaan oleh Kepala Kantor Pertanahan :
Kepala Kantor Pertanahan atau petugas yang ditunjuk
melakukan pemeriksaan atas akta yang dibuat oleh PPAT pada saat pendaftaran pemindahan hak dan pembebanan hak. Pengawasan PPAT
1. Pengawasan terhadap pelaksanaan jabatan PPAT
2. Penegakan aturan hukum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang PPAT. Bertujuan memastikan PPAT melaksanakan kewajiban dan jabatan PPAT-nya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pelaksanaan Tugas Jabatan PPAT
1. tempat kedudukan kantor PPAT;
2. stempel jabatan PPAT; 3. papan nama, dan kop surat PPAT; 4. penggunaan formulir akta, pembuatan akta dan 5. penyampaian akta; 6. penyampaian laporan bulanan akta; 7. pembuatan daftar akta PPAT; 8. penjilidan akta, warkah pendukung akta, protokol atau penyimpanan bundel asli akta; dan 9. pelaksanaan jabatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri. Pelaksanaan Pengawasan Tugas Jabatan PPAT
Pengawasan atas pelaksanaan jabatan PPAT
Dilakukan dengan pemeriksaan ke kantor PPAT atau cara pengawasan lainnya
Yang dilaksanakan oleh :
•Kepala Kantor Wilayah BPN, dilaksanakan secara
berkala; dan
•Kepala Kantor Pertanahan, dilaksanakan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun Pengawasan Berupa Penegakan Aturan Hukum
dilaksanakan atas temuan dari Kementerian terhadap:
1.Pelanggaran pelaksanaan jabatan PPAT atau
2.Pengaduan atas dugaan pelanggaran yang dilakukan
oleh PPAT. Pemberian Sanksi Yang Dikenakan Terhadap PPAT Yang Melakukan Pelanggaran :
1. teguran tertulis; 2. pemberhentian sementara; 3. pemberhentian dengan hormat; atau 4. pemberhentian dengan tidak hormat. Beberapa Jenis Sanksi Yang Dapat Dikenakan Terhadap PPAT Yang Melakukan Pelanggaran :
Jenis Pelanggaran Sanksi Jangka Waktu
Sanksi PPAT melanggar sumpah jabatan Pemberhentian Dengan sebagai PPAT Tidak Hormat Pembuatan Akta PPAT tidak dihadiri Pemberhentian Dengan oleh para pihak yang berwenang Tidak Hormat dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi PPAT membuat akta mengenai hak Pemberhentian Dengan atas tanah/Hak Milik Atas Satuan Tidak Hormat Rumah Susun yang objeknya masih sengketa Beberapa Jenis Sanksi Yang Dapat Dikenakan Terhadap PPAT Yang Melakukan Pelanggaran :
Jenis Pelanggaran Sanksi Jangka Waktu
Sanksi PPAT tidak membacakan akta Pemberhentian Dengan kepada para pihak dan memberi Tidak Hormat penjelasan mengenai isi dan maksud pembuatan akta sebelum akta ditandatangani para pihak PPAT menjalankan tugasnya dalam Pemberhentian Dengan kondisi yang tidak memenuhi Hormat syarat kesehatan PPAT merangkap jabatan yang Pemberhentian Dengan dilarang Hormat Beberapa Jenis Sanksi Yang Dapat Dikenakan Terhadap PPAT Yang Melakukan Pelanggaran :
Jenis Pelanggaran Sanksi Jangka Waktu
Sanksi PPAT memungut uang jasa (honorarium) PPAT Pemberhentian Paling lama 6 termasuk uang jasa (honorarium) saksi sementara bulan melebihi 1% (satu persen) dari harga transaksi yang tercantum di dalam akta
PPAT tidak menyampaikan laporan bulanan Pemberhentian Paling lama 3
mengenai akta yang dibuatnya kepada Kepala sementara bulan Kantor Pertanahan dan kantor-kantor lain sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku selambat-lambatnya tanggal 10 bulan Berikutnya Beberapa Jenis Sanksi Yang Dapat Dikenakan Terhadap PPAT Yang Melakukan Pelanggaran :
Jenis Pelanggaran Sanksi Jangka Waktu
Sanksi Pembuatan akta dilakukan atas dasar surat Pemberhentian Paling lama 1 kuasa mutlak yang pada hakikatnya berisikan sementara tahun perbuatan hukum pemindahan hak
PPAT melakukan pungutan di luar uang jasa Pemberhentian Paling lama 1
(honorarium) PPAT sementara tahun Beberapa Jenis Sanksi Yang Dapat Dikenakan Terhadap PPAT Yang Melakukan Pelanggaran :
Jenis Pelanggaran Sanksi Jangka Waktu
Sanksi PPAT tidak menyampaikan akta yang Teguran tertulis dibuatnya berikut dokumen yang bersangkutan kepada Kantor Pertanahan dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak ditandatangani akta yang bersangkutan PPAT memungut biaya (uang jasa) kepada Teguran tertulis seseorang yang tidak mampu Beberapa Jenis Sanksi Yang Dapat Dikenakan Terhadap PPAT Yang Melakukan Pelanggaran :
Jenis Pelanggaran Sanksi Jangka Waktu
Sanksi PPAT tidak memasang papan nama dan tidak Teguran tertulis menggunakan stempel dengan bentuk dan ukuran sesuai ketentuan
PPAT tidak membuka kantor pada hari kerja Teguran tertulis
Majelis Pembina dan Pengawas Pejabat Pembuat Akta Tanah Daerah
dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah BPN atas nama Menteri dan berkedudukan di Kantor Pertanahan Susunan keanggotaan MPPD
a. 1 (satu) orang ketua, dari unsur Kementerian yang
dijabat oleh Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang ditunjuk; b. 1 (satu) orang wakil ketua, yang dijabat oleh unsur IPPAT; dan c. 5 (lima) orang anggota, dengan komposisi 3 (tiga) orang dari unsur Kementerian dan 2 (dua) orang dari unsur IPPAT TATA KERJA PEMERIKSAAN DUGAAN PELANGGARAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
Pemeriksaan atas dugaan pelanggaran yang dilakukan
oleh PPAT dilaksanakan mulai dari tingkat MPPD
Dalam hal dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh
PPAT secara jelas telah terbukti dan nyata, Kepala Kantor Pertanahan dapat langsung memberikan sanksi berupa surat teguran tertulis kepada PPAT tanpa melalui pemeriksaan oleh MPPD TATA KERJA PEMERIKSAAN DUGAAN PELANGGARAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
MPPD menindaklanjuti temuan dan/atau Pengaduan
terhadap pelanggaran pelaksanaan jabatan PPAT dengan membentuk dan menugaskan Tim Pemeriksa MPPD untuk melakukan pemeriksaan.
Tim Pemeriksa MPPD melaksanakan pemeriksaan
sebagaimana dengan melakukan pemanggilan terhadap PPAT terlapor untuk diminta keterangan. TATA KERJA PEMERIKSAAN DUGAAN PELANGGARAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
Pemanggilan terhadap PPAT terlapor dilakukan paling
banyak 3 (tiga) kali.
Terlapor wajib hadir sendiri memenuhi panggilan dan
tidak boleh didampingi penasihat hukum
Keterangan dari terlapor dituangkan dalam Berita
Acara Pemberian Keterangan yang ditandatangani oleh pemeriksa dan terlapor. TATA KERJA PEMERIKSAAN DUGAAN PELANGGARAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
Laporan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud
memuat alasan dan pertimbangan yang dijadikan dasar untuk memberikan rekomendasi dalam pemberian putusan dan jenis sanksi terhadap PPAT terlapor
Hasil pemeriksaan MPPD sebagaimana dimaksud dibuat
dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan dan disampaikan kepada Kepala Kantor Pertanahan. Terima kasih