Anda di halaman 1dari 20

SOAL UJIAN KODE ETIK PPAT

1. Agar dijelaskan mengapa seorang PPAT wajib mematuhi Kode Etik, serta jelaskan proses
terbentuknya Kode Etik.
Jawaban : PPAT adalah Pejabat umum yang diberikan kewenangan untuk membuat
akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu tentang Hak Atas Tanah atau Hak
Milik Atas Satuan Rumah Susun. PPAT dalam menjalankan tugasnya wajib mematuhi
kode etik, karena kode etik merupakan kaidah moral (norma-norma atau aturan-aturan)
mengenai etika baik secara tertulis maupun tidak, oleh karena itu PPAT dalam
menjalankan tugasnya harus mematuhi norma-norma atau aturan-aturan mengenai etika
moral sebagai PPAT dalam menjalankan tugas dan jabatan maupun diluar tugas
jabatannya tersebut.Kode etik dibentuk oleh Perkumpulan yang ditetapkan dalam Kongres
Perkumpulan IPPAT yang wajib ditaati oleh semua anggotanya dalam menjalankan tugas
dan jabatan.

2. Mengapa Kode Etik PPAT perlu disahkan oleh Kementrian ATR/BPN, dan jelaskan
diatur diperaturan mana pada Kementrian ATR/BPN tersebut.

Jawaban : Karena kode etik mengatur tentang kaidah moral terhadap Pejabat Umum
(PPAT) yang melayani masyarakat mewakili Negara, maka mewakili Negara
(Pemerintah) , maka kode etik untuk yang pertama perlu mendapat pengesahan dari
Kementerian ATR/BPN

3. Agar dijelaskan paling sedikit masing-masing 3 (tiga) kewajiban, 3 (tiga) larangan, 3


(tiga) pengecualian dalam Kode Etik PPAT, sebutkan dasar hukumnya.

Jawaban :
Kewajiban PPAT
- Menjunjung tinggi Pancasila, UUD 45 dan NKRI
- Berkantor di satu kantor dalam wilayah kerjanya
- Wajib membacakan dan menjelaskan pada para pihak dihadapan 2 saksi sebelum
penandatanganan

Larangan PPAT
- Membuka kantor cabang/ perwakilan di wilayah atau di luar wilayah kerja
- Membuat akta untuk PPAT sendiri, suami atau isteri, keluarga, saudara semenda
dalam garis lurus tanpa batas dan garis menyimpang derajat kedua
- Meninggalkan kantor lebih dari 6 hari kerja berturut-turut kecuali cuti
Pengecualian PPAT
- Pengiriman kartu peribadi dari anggota perkumpulan IPPAT yang berisi ucapan
selamat / duka cita yang bersifat pribadi
- Pemuatan nama anggota perkumpulan IPPAT oleh perusahaan telekomunikasi
Pemuatan nama anggota perkumpulan IPPAT dalam buku petunjuk fax(Dasar Hukum :
PP 37 Th. 1998, PP 24 Th. 2016)

4. Seorang PPAT yang menandatangani Akta Jual Beli diluar Wilayah Kerjanya apa saja
akibat yang terjadi dari perbuatan tersebut dan sanksinya apa? sebutkan dasar hukumnya.

Jawaban : Akibat yang terjadi adalah akta tersebut terdegredasi atau turun derajatnya
menjadi akta di bawah tangan, karena akta tersebut menjadi dibawah tangan maka akta
tersebut tidak dapat dipergunakan untuk proses ke BPN.
Sanki yang dikenakan yaitu Pemberhentian dengan tidak hormat karena melakukan pelanggaran
berat terhadap larangan dan kewajiban PPAT dengan menandatangani Akta Jual Beli diluar
Wilayah Kerjanya. (PP 24 Th. 2016)

5. Agar dijelaskan maksud dan tujuan dibentuknya Majelis Pembina Pengawas Pejabat
Pembuat Akta Tanah Pusat (MP3P), diatur dalam peraturan mana pada Kementrian
ATR/BPN?

Jawaban : Maksud dan tujuan dibentuknya Majelis Pembina Pengawas Pejabat Pembuat
Akta Tanah Pusat (MP3P) yaitu untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
PPAT agar PPAT dalam menjalankan tugas dan jabatannya sesuai dengan peraturan
Perundangan yang berlaku.

6. Agar Saudara terangkan solusi pada ketika terjadi perbedaan persepsi yang mutlak
(kebuntuan komunikasi) atas permasalahan berkas yang diserahkan oleh PPAT kepada
Kantor Pertanahan setempat dan sebutkan ruujukan dasar hukumnya.

Jawaban : Perbedaan persepsi mutlak (kebuntuan komunikasi), yang terjadi antara


PPAT denganpetugas pada kantor pertanahan maka yang akan saya lakukan, yaitu
akan membawa permasalahan ke Majelis Pembina dan Pengawas PPAT.

7. Agar Saudara terangkan poin substansi apa saja yang terdapat didalam Akta Jual Beli
PPAT, dan sebutkan dasar hukumnya.

Jawaban :
Substansi dalam Akta Jual Beli :
- Kepala Akta / Awal Akta :
a. Kop PPAT
b. Judul Akta
c. Nomor Akta, Lembar Pertama / Lembar Kedua
d. Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun
e. Nama lengkap dan tempat kedudukan PPAT serta dasar pengangkatan /
penunjukan

- Badan Akta :
a. Komparisi pihak pertama (penjual) pihak ke dua (pembeli)
b. Keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap (jika ada kuasa)
c. Isi Akta :
 Kehendak dan keinginan para pihak yang berkepentingan (jual beli)
 Objek Jual Beli (sertipikat)
 Harga
 Syarat-syarat yang ditentukan para pihak
- Akhir Akta
Berisi penutup dan tanda tangan para pihak pertama (penjual) dan pihak kedua
(pembeli), saksi-saksi, serta PPAT

8. Agar Saudara sebutkan semua jenis akta-akta yang dapat dibuat oleh PPAT dan sebutkan
dasar hukumnya.

Jawaban :
- Jual Beli
- Hibah
- Inbreng
- Pemberian HP, HGB, HM
- Pembagian Hak Bersama
- Pemberian Hak Tanggungan
- Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan
- Tukar Menukar
(UUPA No. 5 Thn 1960 dan PP 24 Thn 1997)

9. Pada permohonan Hak Pengelolaan dari sebuah BUMN kepada Kementrian ATR/BPN tolong
Saudara jelaskan urutan prosesnya dimulai dari mana, dan agar dijelaskan apa pengertian dari Hak
Pengelolaan (HPL)tersebut.
Jawaban : Hak Pengelolaan atas suatu bidang tanah yang diberikan oleh pemerintah dalam hal ini
Kementerian ATR/BPN kepada BUMN untuk mengelola suatu kawasan. Urutan Prosesnya dimulai
dari Kantor Pertanahan kemudian Kantor Pertanahan mengeluarkan rekomendasi/ surat pengantar
ke Kantor Wilayah, Kantor Wilayah juga mengeluarkan rekomendasi / surat pengantar ke
Kementerian, yang terakhir yang menerbitkan SK Pemberian HPL.

10. Agar saudara sebutkan dan terangkan Hak-hak atas tanah yang diatur dalam Undang- Undang No 5
Thn 1960 tentang UUPA dan PP 24 Thn 1997 tentang Pendaftaran tanah.

Jawaban :
- Hak Milik : Hak yang terkuat secara turun temurun (tidak terbatas)
- Hak Guna Bangunan : Hak atas tanah untuk mendirikan bangunan di atasnya
- Hak Pakai : Hak yang dapat dipakai untuk mendirikan bangunan dengan jangkawaktu
tertentu (lebih singkat)
- Hak Guna Usaha : Hak yang dipergunakan untuk melakukan usaha biasanya dibidang
perkebunan dan pengusahaan hutan
- Hak Sewa Pakai (Hak Sewa Untuk Bangunan)
- Hak Membuka Tanah dan Memungut Hasil Hutan : hak yang diberikan untukmembuka
tanah perhutanan dan hak untuk memungut hasil hutan
(UUPA No. 5 Tahun 1960)
LATIHAN SOAL
MATA UJIAN : KODE ETIK PPAT

1. Etika, menurut K. Bertens, dapat mengandung arti:


a. Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
b. Kumpulan asas atau nilai moral.
c. Ilmu tentang yang baik atau buruk.
d. a, b, c benar.

2. K. Bertens, menyamakan arti moral dan etika dalam pengertian:


a. Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
b. Kumpulan asas atau nilai.
c. Ilmu tentang yang baik atau buruk.
d. a, b, c benar.

3. Dibawah ini pernyataan yang benar hubungan antara etika dan etiket, yaitu:
a. Etika dan etiket dapat diartikan sama yaitu sopan santun.
b. Etika dan etiket sama sama hanya menyangkut cara suatu perbuatan harus
dilakukan.
c. Etika dan etiket sama-sama hanya berlaku dalam pergaulan. Apabila tidak
ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka etika dan etiket tidak
berlaku.
d. Etiket dari segi lahiriah saja sedangkan etika menyangkut
manusia dari segi dalam.

4. Dibawah ini adalah ciri profesi, kecuali :


a. Adanya pengetahuan khusus.
b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi.
c. Bersifat temporer
d. Kegiatan yang mengandalkan suatu keahlian.

5. Seseorang disebut profesional apabila:


a. Seseorang tersebut mengetahui akan keahlian dan
keterampilannya.
b. Meluangkan hanya sebagian waktunya untuk pekerjaan atau
profesinya.
c. Melaksanakan pekerjaan atau profesinya bukan sebagai sumber nafkah
utama.
d. b dan c benar.

6. Pernyataan di bawah ini yang benar sesuai ketentuan dalam Per Ka.BPN No.
1 Tahun 2006, terkait dengan keberadaan organisasi profesi PPAT dan/atau
PPAT Sementara, adalah :
a. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT.
b. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT dan/atau PPAT
sementara.
c. Bukan merupakan suatu kewajiban dibentuk organisasi
PPATdan/atau PPAT sementara.
d. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT dan PPAT sementara.

7. Organisasi PPAT dan PPAT serta Kode Etik Profesi PPAT, diatur dalam:
a. Pasal 68 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006
b. Pasal 69 PP Nomor. 37 Tahun 1998
c. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006
d. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No.3 Tahun 1997 Pasal 68.

8. Kode Etik PPAT ditetapkan berdasarkan :


a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016
b. Keputusan Menteri Agraria & Tata Ruang Kepala Badan
Pertanahan Nasional No.112/Kep4.1/IV/2017
c. Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 8 Tahun 2015
d. Keputusan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia Nomor 59/Kep- 5.11/Iii/2017

9. Sanksi pelanggaran Kode Etik dapat berupa :


(1) Teguran Pasal 6
(2) Schorsing dari keanggotaan IPPAT ayat (1)
(3) Onzetting dari keanggotaan IPPAT Kode Etik

(4) Naasting PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 3 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

10. Tidak membantu permufakatan jahat dan tidak membuat akta sebagai
permufakatan jahat serta memberikan keterangan yang benar di dalam akta,
merupakan peranan PPAT dalam:
a. Pemberdayaan Masyarakat.
b. Mencegah terjadinya sengketa, konflik dan perkara pertanahan.
c. Sosialisasi peraturan perundang-undangan pertanahan.
d. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah.

11. Otentik adalah menghayati dan menunjukkan diri sesuai dengan


keasliannya, kepribadian yang sebenarnya, yang bukan otentik pribadi
profesional hukum, adalah :
a. Kemandirian moral.
b. Tidak menyalahgunakan wewenang.
c. Mendahului kepentingan klien.
d. Bertanggung jawab.

12. Termasuk pelanggaran Kode Etik, kecuali


(1) Menerima permintaan untuk membuat akta yang rancangannya telah
disiapkan PPAT lain. (Pelanggaran Pasal 4 huruf i Kode Etik)
(2) Menggunakan rumusan yang terdapat dalam akta yang telah menjadi
milik klien yang dibuat oleh atau dihadapan PPAT lain. (Pengecualian
Pasal 5 huruf d Kode Etik)
(3) Menjadi alat pihak lain untuk semata-mata menandatangani akt buatan
orang lain sebagai akta yang dibuat oleh atau di hadapan PPAT yang
bersangkutan. (Pelanggaran Pasal 4 huruf o Kode Etik)
(4) Menggunakan kalimat atau pasal yang terdapat dalam akta yang telah
menjadi milik klien yang dibuat oleh atau di hadapan PPAT lain.
(Pengecualian Pasal 5 huruf d Kode Etik)

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

13. Termasuk pelanggaran Kode Etik, kecuali


(1) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan ikut berduka cita yang
bersifat pribadi
(2) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat pada
kesempatan keagamaan yang bersifat pribadi
Pasal 5
(3) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat pada huruf d
kesempatan adat yang bersifat pribadi Kode Etik
(4) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat ulang tahun PPAT

yang bersifat pribadi

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

14. Penjatuhan sanksi-sanksi terhadap angota IPPAT yang melakukan


pelanggaran Kode Etik disesuaikan dengan:
(1) Kualitas pelanggaran Pasal 6
ayat (2)
(2) Tingkat pendidikan pelanggar Kode Etik
(3) Kualitas pelanggaran PPAT
(4) Senioritas pelanggar

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

15. Apabila kesimpulan Majelis Kehormatan Daerah menyatakan adanya


dugaan kuat terjadi pelanggaran Kode Etik, maka :
(1) Majelis Kehormatan Daerah wajib memanggil anggota yang
diduga melanggar untuk didengar keterangannya
(2) Pemanggilan dilakukan dengan surat tercatat dalam waktu 7 (tujuh)
hari setelah tanggal sidang Majelis Kehormatan Daerah tersebut
(3) Majelis Kehormatan Daerah wajib memanggil anggota yang Pasal 9
diduga melanggar untuk diberi kesempatan membela diri ayat (1)
(4) Keputusan harus diambil pada saat sidang Majelis Kehormatan daerah dan (2)
Kode Etik
yang mengagendakan keterangan dan pembelaan diri yang bersangkutan PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

16. (1) Kode Etik PPAT tidak berlaku bagi PPAT Pengganti
(2) Kode Etik PPAT berlaku dalam rangka melaksanakan tugas
jabatan PPAT Pasal 2
Kode Etik
(3) Kode Etik PPAT tidak berlaku bagi PPAT Khusus PPAT
(4) Kode Etik PPAT berlaku dalam kehidupan sehari-hari PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

17. Termasuk kewajiban PPAT :


(1) Memiliki perilaku profesional. (Pasal 3 huruf d Kode Etik PPAT)
(2) Memberikan jasa kepada masyarakat yang tidak atau kurang
mampu secara cuma-Cuma. (Pasal 3 huruf i Kode Etik PPAT)
(3) Memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat yang
memerlukan jasanya (Pasal 3 huruf h Kode Etik PPAT)
(4) Berbahasa Indonesia secara baik dan benar (Pasal 3 huruf c Kode Etik
PPAT)

a. hanya 1 yang benar


b. hanya 1 dan 3 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

18. Termasuk larangan PPAT :


(1) Menggunakan media massa yang bersifat promosi (Pasal 4 huruf c
Kode Etik PPAT)
(2) Memasang iklan untuk keperluan pemasaran (Pasal 4 huruf d angka 1
Kode Etik PPAT)
(3) Mengirim salesman untuk mendapatkan klien dalam pembuatan akta
Pasal 4 huruf d angka 4 Kode Etik PPAT)
(4) Membentuk grup alumni sesama PPAT di wilayah yang sama untuk
silaturahmi

a. hanya 1 yang benar


b. hanya 1 dan 3 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

19. Termasuk larangan PPAT yang dikenai sanksi pemecatan sementara sebelum
usulan pemecatan anggota IPPAT tersebut diproses Kongres :
(1) Mengirim minuta kepada klien untuk ditandatangani oleh
klien Pasal 12
huruf a
(2) Menjelek-jelekkan rekan PPAT yang lain Kode Etik
(3) Menahan berkas seseorang dengan maksud untuk memaksa PPAT
agar diproses di PPAT tersebut
(4) Menggunakan media massa untuk promosi

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

20. Termasuk larangan PPAT yang dikenai sanksi pemecatan sementara sebelum
usulan pemecatan anggota IPPAT tersebut diproses Kongres :
(1) Membujuk klien dengan cara/bentuk apapun untuk membuat
akta padanya
(2) Memaksa klien dengan cara/bentuk apapun untuk membuat akta
padanya
(3) Membujuk klien dengan cara/bentuk apapun untuk pindah dari
PPAT lain Pasal 12
huruf a
(4) Memaksa klien dengan cara/bentuk apapun untuk pindah dariPPAT Kode Etik
lain PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

21. Berkaitan dengan pengangkatan Kepala Kantor Pertanahan di suatu wilayah


kerja yang lain daripada wilayah kerja PPAT yang bersangkutan, seorang
PPAT mengirimkan karangan bunga dengan nama di karangan bunga
tersebut. Karangan bunga tersebut hanya dipajang dalam ruangan kamar
kerja Kepala Kantor Pertanahan tersebut dan tidak dipajang diluar. Pasal 4
huruf d
a. Tidak melanggar Kode Etik karena karangan bunga dikirimkan kepada angka 3
pejabat diluar wilayah kerja PPAT Kode Etik
b. Tidak melanggar Kode Etik karena karangan bunga tersebut hanya untuk PPAT

dipajang dalam ruangan kamar kerja dan tidak dipajang ditempat terbuka
c. Tidak melanggar Kode Etik karena hanya mengirimkan karangan bunga
tanpa disertai pemberian apapun
d. Melanggar Kode Etik

22. Seorang klien merasa tidak puas dengan biaya pembuatan akta dan kemudian
membawa rancangan akta yang sudah disiapkan sebelumnya tetapi tidak jadi
diselesaikan. Seorang PPAT kemudian menerima permintaan dari klien
tersebut untuk membuat akta yang rancangannya telah disiapkan oleh PPAT
lain. PPAT tersebut kemudian meminta izin kepada PPAT yang menyiapkan
akta tersebut untuk digunaka sesuai kebutuhan klien.
(1) Tidak melanggar Kode Etik karena akta yang tidak jadi tersebut adalah
milik klien
(2) Tidak melanggar Kode Etik karena klien datang dengan
keinginan sendiri dan tidak dibujuk untuk berpindah PPAT
(3) Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT sebelumnya sudah
Pasal 4
memberikan izin untuk menggunakan rancangan akta tersebut (4)Tidak
huruf i dan
melanggar Kode Etik apabila PPAT tersebut berada pada p Kode
wilayah kerja yang sama Etik PPAT

a. hanya 2 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

23. Karena mengetahui Kepala Kantor Pertanahan di wilayah kerjanya


merayakan ulang tahun, seorang PPAT mengirimkan kartu ucapan ulang
tahun secara pribadi.
a. Melanggar Kode Etik karena mengirimkan kartu ucapan pribadi yang
bertuliskan nama PPAT yang bersangkutan pada kesempatan ulang tahun
secara pribadi Pasal 4
huruf d
b. Melanggar Kode Etik karena yang menerima sebenarnya tidak mau angka 3
dirayakan ulang tahunnya Kode Etik
c. Melanggar Kode Etik apabila disertai dengan karangan bunga PPAT

untuk dipajang di ruangan kerja pejabat yang bersangkutan


d. Melanggar Kode Etik karena dapat dianggap sebagai upaya promosi PPAT
yang bersangkutan

24. Sanksi pelanggaran Kode Etik dapat berupa :


(1)Schorsing dari keanggotaan IPPAT
(2)Overneming
(3) Onzetting dari keanggotaan IPPAT Pasal 6
(4) Naasting ayat (1)
Kode Etik
PPAT
a. hanya 1 dan 3 yang benar
b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar
25. Sanksi pelanggaran Kode Etik dapat berupa tindakan di bawah ini
kecuali :
(1)Schorsing dari keanggotaan IPPAT Pasal 6
ayat (1)
(2)Overneming Kode Etik
(3)Onzetting dari keanggotaan IPPAT (4)Naasting PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 salah

26. Apabila Majelis Kehormatan Daerah tidak sanggup menyelesaikan atau


memutuskan masalah pelanggaran Kode Etik, maka :
(1) Majelis Kehormatan Pusat melaksanakan kewajiban yang
seharusnya dilakukan oleh Majelis Kehormatan Daerah Pasal 9
ayat (10)
(2) Majelis Kehormatan Daerah menyerahkan masalah tersebut kepada huruf a
Majelis Kehormatan Daerah yang terdekat untuk diselesaikan Kode Etik
(3) Majelis Kehormatan Pusat dapat melimpahkan kewenangan PPAT

Majelis Kehormatan Pusat untuk melaksanakan kewajiban


tersebut kepada Majelis Kehormatan Daerah yang terdekat
(4) Menunggu terbentuknya kepengurusan baru

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

27. Termasuk kewajiban PPAT :


(1) Bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab
(2) Bekerja dengan mandiri Pasal 3
(3) Bekerja dengan jujur huruf f
Kode Etik
(4) Bekerja dengan berpihak pada yang tidak mampu PPAT

a. hanya 1 yang benar


b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar

28. Seorang PPAT memberikan layanan secara cuma-cuma kepada masyarakat


yang tidak atau kurang mampu di wilayah kerjanya dan mengumumkan hal Pasal 4
tersebut melalui siaran radio dalam bentuk wawancara yang disiarkan huruf c
Kode Etik
berulang-ulang agar dapat diketahui oleh masyarakat yang membutuhkan PPAT
(1) Melanggar Kode Etik terkait penggunaan radio untuk promosi
(2) Melanggar Kode Etik terkait persaingan tidak sehat pada penetapan
jumlah biaya pembuatan akta
(3) Melanggar Kode Etik terkait memaksa klien untuk berpindah
kepadanya
(4) Tidak melanggar Kode Etik

a. hanya 1 yang benar


b. hanya 1 dan 3 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. hanya 4 yang benar

29. Dalam rangka melayani kebutuhan sebuah bank dengan lebih baik dan lebih
cepat, seorang PPAT menempatkan pegawai di kantor bank tersebut untuk
membuat akta yang ditandatangani oleh klien di kantor bank tersebut untuk
kemudian diselesaikan dengan ditandatangani oleh PPAT di kantornya
sendiri sehingga proses pembuatan akta dapat dilakukan dengan cepat
(1) Tidak melanggar Kode Etik karena memudahkan klien bank dalam
membuat akta
(2) Tidak melanggar Kode Etik karena persaingan usaha yang tidak sehat
(3) Tidak melanggar Kode Etik karena mempercepat pembuatan akta yang
Pasal 4
dibutuhkan klien bank huruf k
(4) Melanggar Kode Etik Kode Etik
PPAT
a. hanya 1 yang benar
b. hanya 1 dan 3 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. hanya 4 yang benar

30. Seorang PPAT menemukan suatu akta yang dibuat oleh PPAT lain terdapat
kesalahan yang serius dan dapat membahayakan klien yang bersangkutan.
(1) PPAT tersebut melaporkan kepada PPAT sejawat yang membuat
akta yang salah tersebut supaya tidak terjadi masalah yang
lebih besar
(2) PPAT tersebut melaporkan kepada Majelis Kehormatan Daerah atas
pelanggaran Kode Etik dalam pembuatan akta yang salah
(3) PPAT tersebut menjelaskan kepada klien mengenai hal-hal yang
salah dan cara memperbaikinya
(4) PPAT tersebut tidak perlu mencampuri urusan akta yang dibuat oleh Pasal 3
huruf o
PPAT lain Kode Etik
PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. hanya 4 yang benar

31. Seorang PPAT menemukan kesalahan substansial dalam akta yang dibuat
oleh PPAT yang lain yang dapat membahayakan baik PPAT yang membuat
dan juga kliennya. Yang wajib dilakukan PPAT yang menemukan
kesalahan tersebut adalah :
(1) Memberitahukan kesalahan dalam akta tersebut secara menggurui
(2) Mempersalahkan akta yang dibuat oleh PPAT sejawat tersebut
(3) Memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang salah tersebut secara
menggurui
Pasal 3
(4) Memberikan penjelasan mengenai cara memperbaiki kesalahan- huruf o
kesalahan tersebut Kode Etik
PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 3 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. hanya 4 yang benar

32. Hubungan antara Kode Etik dengan Sumpah Jabatan, Peraturan


Jabatan PPAT dan AD/ART IPPAT.
(1) Boleh melanggar Kode Etik asalkan tidak melanggar Sumpah
Jabatan
(2) Boleh melanggar Kode Etik asalkan tidak melanggar Peraturan Jabatan
PPAT
(3) Boleh melanggar Kode Etik asalkan tidak melanggar Anggaran Dasar
IPPAT
(4) Boleh melanggar Kode Etik asalkan tidak melanggar Anggaran
Rumah Tangga IPPAT Pasal 4
huruf r
a. 1, 2, 3 dan 4 salah Kode Etik
PPAT
b. 1, 2, 3 dan 4 benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. hanya 1 dan 2 yang benar

33. Dalam hal usulan sanksi pemberhentian sementara atau pemecatan dari
keanggotaan IPPAT, sebelum sanksi itu diputus maka :
(1) Majelis Kehormatan Daerah wajib berkonsultasi dengan Pengurus Pusat
(2) Majelis Kehormatan Daerah wajib berkonsultasi dengan Majelis
Kehormatan Pusat
(3) Majelis Kehormatan Daerah wajib berkonsultasi dengan Kepala Pasal 9
Kantor Pertanahan di wilayahnya ayat (8)
(4) Majelis Kehormatan Daerah wajib berkonsultasi dengan Pengurus Kode Etik
Daerah PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. hanya 4 yang benar

34. Majelis Kehormatan Pusat berkeajiban dan berwenang menjalankan


kewajiban dan kewenangan Majelis Kehormatan Daerah dalam rangka
penegakan Kode Etik dalam hal :
(1) Pada tingkat kepengurusan Pengurus Daerah belum terbentuk
Majelis Kehormatan Daerah Pasal 9
(2) Majelis Kehormatan Daerah tidak sanggup memutus ayat (10)
huruf a dan
huruf b
Kode Etik
PPAT
(3) Majelis Kehormatan Daerah tidak sanggup menyelesaikan
(4) Belum dibentu Pengurus Daerah

a. hanya 1 yang benar


b. hanya 4 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. 1, 2, 3 dan 4 benar

35. Dalam hal terjadi pengenaan sanksi pemecatan sementara, sanksi


pemecatan atau sanksi pemberhentian dengan tidak hormat atas
pelanggaran yang mutlak harus dikenai sanksi tersebut, maka :
(1) Majelis Kehormatan Daerah wajib memberitahukan hal tersebut kepada
Menteri ATR/BPN dengan tembusan kepada Mahkamah Agung
(2) Majelis Kehormatan Pusat wajib memberitahukan hal tersebut kepada
Menteri ATR/BPN dengan tembusan kepada Mahkamah Agung
(3) Pengurus Daerah wajib memberitahukan hal tersebut kepada Menteri
ATR/BPN dengan tembusan kepada Mahkamah Agung
(4) Pengurus Pusat wajib memberitahukan hal tersebut kepada Pasal 13
Menteri ATR/BPN dengan tembusan kepada Mahkamah Agung Kode Etik
PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 4 yang benar
c. hanya 1 dan 2 yang benar
d. hanya 4 yang benar

36. Pelanggaran Kode Etik mencakup :


(1) Pelanggaran hal-hal yang tersurat dalam Kode Etik
(2) Pelanggaran hal-hal yang tersirat dalam Kode Etik
(3) Semua jenis perbuatan yang dapat menurunkan harkat dan Pasal 1
martabat jabatan PPAT angka (11)
(4) Semua jenis perbuatan untuk menjaga dan memelihara cita dan wibawa Kode Etik
PPAT
PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 3 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. hanya 1, 2 dan 3 benar

37. Seorang PPAT marah kepada Pejabat BPN karena proses penerbitan
sertipikat yang diajukan berjalan sangat lambat dan dikenai biaya tambahan
yang belum jelas pertanggungjawabannya.
a. Bukan pelanggaran Kode Etik karena kesalahan ada pada pihak BPN
b. Bukan pelanggaran Kode Etik karena Pejabat BPN diduga melakukan
pungli Pasal 3
c. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena PPAT wajib bersikap huruf l
Kode Etik
ramah terhadap setiap Pejabat PPAT
d. Bukan pelanggaran Kode Etik karena merupakan salah
satu kewajiban PPAT

38. Agar masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibannya sebagai
warga negara dan anggota masyarakat khususnya di bidang pertanahan,
seorang PPAT berinisiatif melakukan penyuluhan hukum pertanahan kepada
masyarakat.
a. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena dianggap sebagai promosi
Pasal 3
layanan PPAT tersebut huruf h
b. Termasuk pelanggaran Kode Etik apabila tidak menarik bayaran atas Kode Etik
penyuluhan hukum tersebut PPAT
c. Bukan pelanggaran Kode Etik asalkan peserta penyuluhan hukum
membayar biaya penyuluhan
d. Bukan merupakan pelanggaran Kode Etik karena merupakan
salah satu kewajiban PPAT

39. Agar klien dapat memahami isi akta dengan baik dan benar PPAT membuat
akta dalam bahasa daerah yang lazim digunakan sebagai bahasa komunikasi Pasal 3
sehari-hari di wilayah tersebut. huruf c
Kode Etik
a. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena tidak PPAT
berbahasaIndonesia secara baik dan benar
b. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena menurunkan martabat PPAT
secara nasional
c. Bukan pelanggaran Kode Etik karena memberikan pelayanan sebaik-
baiknya kepada para pihak
d. Bukan pelanggaran Kode Etik karena bertujuan agar dapat dipahami
dengan baik dan benar

40. Dalam rangka membantu memudahkan pembuatan akta dan proses


sertipikasi, seorang PPAT meminta diwawancarai oleh wartawan untuk
dimuat di surat kabar setempat selama beberapa kali pemuatan agar
tersosialisasi mengenai kemudahan pembayaran biaya-biaya pembuatan akta
dan proses sertipikasi melalui PPAT tersebut yang besarnya hanya setengah
dari yang biasanya dibebankan oleh sejawat PPAT lainnya di wilayah
tersebut agar lebih mudah terjangkau oleh masyarakat banyak.
(1) Pelanggaran Kode Etik berkaitan dengan
tindakan mengiklankan diri
(2) Pelanggaran Kode Etik berkaitan dengan penetapan biaya pembuatan akta
(3) Pelanggaran Kode Etik berkaitan dengan persaingan usaha Pasal 4
tidak sehat huruf c dan
(4) Bukan pelanggaran Kode Etik karena memberikan manfaat bagi huruf f
Kode Etik
masyarakat banyak
PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar


b. hanya 2 dan 3 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. hanya 4 yang benar
1. Menyangkut peranan PPAT dalam Pendaftaran Tanah, peryataan di bawah ini benar, kecuali:
a. Membantu kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan sebagian
kegiatan pendaftaran tanah, yang berdasarkan peraturan perundang undangan mendapat
kewenangan dari pemerintah untuk membuat akta pemindahan hak dan pembebanan hak
tanggungan atas tanah yg merupakan alat bukti yang otentik .
b. PPAT mempunyai fungsi dan sekaligus sebagai salah satu piranti hukum dalam sistem
proses pendaftaran tanah.
c. Peranan penting dalam pemeliharaan pendaftaran tanah adalah membuat alat bukti
mengenai terjadinya perbuatan hukum mengenai sebidang tanah yang kemudian dijadikan
dasar untuk mendaftar perubahan daftar yuridis.
d. PPAT membuat surat penyataan waris sebagai alat bukti yang akan dijadikan dasar bagi
pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah.

2. Tidak membantu permufakatan jahat dan tidak membuat akta sebagai permufakatan jahat
serta memberikan keterangan yang benar di dalam akta ,merupakan peranan PPAT dalam:
a. Pendafaran Tanah.
b. Pemberdayaan Masyarakat.
c. Mencegah terjadinya sengketa, konflik dan perkara pertanahan.
d. Sosialisasi peraturan perundang-undangan pertanahan.
e. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah.

3. Etika ,menurut K. Bertens, dapat mengandung arti:


a. Nilai-nilia dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atausuatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
b. Kumpulan asas atau nilai moral.
c. Ilmu tentang yang baik atau buruk.
d. Seperangkat aturan etiket/sopan santun yang mengatur sikap seseorang.
e. a, b, c benar.

4. K. Bertens, menyamakan arti moral dan etika dalam pengertian:


a. Nilai-nilia dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
b. Kumpulan asas atau nilai.
c. Ilmu tentang yang baik atau buruk.
d. Seperangkat aturan etiket/sopan santun yang mengatur sikap seseorang.
e. a, b, c benar.

5. Dibawah ini perbedaan moral dan hukum :


a. Hukum lebih dikodifikasi daripada moralitas.
b. Hukum membatasi pada tingkah laku lahiriah saja, sedangkan moral menyangkut juga
sikap bathin.
c. Sangsi yang berkaitan dengan hukum, sementara norma-norma etis tidak dapat
dipaksakan.
d. Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak negara
sedangkan moralitas didasarkan pada norma –norma moral yang melebihi para individu
dan masyarakat.
e. Semua benar.
6. Dibawah ini pernyataan yang benar hubungan antara etika dan etiket, yaitu:
a. Etika dan etiket dapat diartikan sama yaitu sopan santun.
b. Etika dan etiket sama sama hanya menyangkut cara suatu perbuatan harus
dilakukan.
c. Etika dan etiket sama-sama hanya berlaku dalam pergaulan. Apabila tidak adaorang lain
atau tidak ada saksi mata, maka etika dan etiket tidak berlaku.
d. Etiket dari segi lahiriah saja sedangkan etika menyangkut manusia dari segidalam.
e. Tidak ada yang benar.

7. Dibawah iniadalah ciri profesi, kecuali:


a. Adanya pengetahuan khusus.
b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi.
c. Mengabdi pada kepentingan masyarakat.
d. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi.
e. Kegiatan yang mengandalkan suatu keahlian.

8. Seseorang disebut profesional apabila:


a. Seseorang tersebut mengetahui akan keahlian dan keterampilannya.
b. Meluangkan hanya sebagian waktunya untuk pekerjaan atau profesinya.
c. Melaksanakan pekerjaan atau profesinya bukan sebagai sumber nafkah utama.
d. Bangga akan profesinya.
e. A dan d benar.

9. Azas etika profesi yang terkait kewajiban menegakkan keadilan, tidak memihak danmandiri
harus dijunjung tinggi , kecuali :
a. Azas kejujuran dan keterbukaan.
b. Mencari publisitas bagi diri sendiri.
c. Kewajiban meningkatkan kualitas ilmu.
d. Kewajiban untuk mencegah praktek yang tidak sah.
e. Azas kepercayaan dan kofidensialitas.

10. Pernyataan di bawah ini yang benar sesuai ketentuan dalam Per Ka.BPN No. 1 Tahun
2006,terkait dengan keberadaan organisasi profesi PPAT dan/atau PPAT Sementara, adalah
a. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT.
b. Tergantung pada PPAT dan/atau PPAT sementara, apakah akan membentukatau
tidak.
c. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT dan/atau PPAT sementara.
d. Bukan merupakan suatu kewajiban dibentuk organisasi PPATdan/atau PPAT
sementara.
e. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT dan PPAT sementara.

11. Organisasi PPAT dan PPAT serta Kode Etik Profesi PPAT, diatur dalam:
a. Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006 Pasal 68.
b. PP Nomor. 37 Tahun 1998 pasal 68.
c. Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006 Pasal 69.
d. Peraturan Kepala BPN RI /Menteri Negara Agraria No.3 Tahun 1997 Pasal 68.
e. Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006 Pasal 65.
12. Honorarium PPAT diatur dalam PP No. 37 Tahun 1998, yaitu:
a. Maksimum 1 %dari harga transaksi yang tercantum dalam akta.
b. 1%dari harga transaksi yang tercantum dalam akta termasuk jasa (honorarium) saksi.
c. Termasuk uang jasa (honorarium) saksi, tidak melebihi 1% dari harga transaksiyang
tercantum dalam akta.
d. 1% dari harga transaksi yang tercamtum dalam akta tidak termasuk jasa(honorarium)
saksi.
e. Termasuk uang jasa (honorarium) saksi, 1% dari harga transaksi yang tercantumdalam
akta.

13. Apabila salah satu pihak menghendaki pembuatan akta di luar kantor PPAT, apayang
akan anda lakukan:
a. Menolak dengan tegas permintaan tersebut.
b. Menyetujui permintaan tersebut.
c. Melihat kondisi, apakah jauh atau tidak tempat pembuatan akta tersebut.
d. Dapat dilakukan dengan alasan yang syah, dan pembuatan aktanya dihadiri para pihak di
tempat yang disepakati.
e. Tetap dilakukan di kantor PPAT, meskipun salah satu pihak tidak bisa hadir.

14. Bagaimana tindakan saudara apabila terdapat seorang karyawan PPAT mengundurkan diri
dan berkeinginan pindah ke kantor saudara:
a. Langsung menerima.
b. Langsung menolak.
c. Menanyakan terlebih dahulu alasan kepindahan kepada karyawan dimaksud untuk
memutuskan diterima atau ditolak.
d. Menanyakan terlebih dahulu alasan kepindahan kepada karyawan dimaksud dan
mengklarifikasi serta meminta pertimbangan ke rekan PPAT tempat sebelum karyawan
dimaksud bekerja untuk memutuskan diterima atau ditolak.
e. Mengklarifikasi serta meminta pertimbangan ke rekan PPAT tempat sebelum karyawan
dimaksud bekerja untuk memutuskan diterima atau ditolak i permintaan tersebut.

15. Sikap dan perilaku PPAT dalam menjalankan tugas sehari-hari harus:
a. Mandiri, bertanggungjawab, jujur.
b. Mandiri, bertanggungjawab, jujur, tidak berpihak.
c. Bertanggungjawab, jujur, tidak berpihak.
d. Mandiri, bertanggungjawab, jujur, tidak berpihak, mendahulukan permintaan para pihak.
e. Bertanggungjawab, jujur,adil, makmur.

16. Seorang PPAT menolak membuat Akta Pembebanan Hak Tanggungan (APHT) karena
pihak Debitur (Bank) tidak bisa hadir ke Kantor PPAT dimaksud dalam rangka pembuatan
APHTdengan alasan sibuk. Bagaimana pandangan saudara terhadap kasus tersebut:
a. PPAT dimasud seharusnya lebih bijak terhadap permasalahan Debitur.
b. PPAT dimaksud berlebihan, karena selama ini tidak ada masalah apabila pemberian
APHT dilaksanakan dengan tidak dihadiri pihak Debitur.
c. Seharusnya PPAT dimaksud dapat memahami permasalahan dari Debitur,dengan tetap
melangsungkan pembuatan akta.
d. PPAT dimaksud telah bertindak sesuai nilai-nilai kebenaran, sejalan apa yang
diucapkan dengan tindakan.
e. Tidak berpendapat.
17. Melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta
sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas
tanah atau Hak Milik atas Satuan Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar bagi
pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah disebut:
a. Kewenangan PPAT.
b. Tugas pokok PPAT.
c. Fungsi PPAT.
d. Etika PPAT.
e. b dan c salah.

18. Pembinaan dan pengawasan terhadap PPAT dilakukan oleh:


a. Kepala Badan dan Kepala Kantor Wilayah.
b. Kepala Badan dan Sekretaris Utama.
c. Kepala Kantor Pertanahan dan Inspektur Utama.
d. Sekretaris Utama dan Inspektur Utama.
e. Kepala Badan dan Inspektur utama.

19. Melaksanakan jabatan secara nyata setelah pengambilan sumpah merupakan:


a. Etika PPAT.
b. Kewajiban PPAT.
c. Tugas pokok PPAT.
d. Kewenangan PPAT.
e. Fungsi PPAT.

20. Menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan dan stempel jabatan kepada
Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi, Bupati/Walikota, Ketua Pengadilan
Negeri dan Kepala Kantor Pertanahan yang wilayahnya meliputi daerah kerja
PPAT yang bersangkutan merupakan:
a. Kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PPAT.
b. Etika yang harus dilaksanakan oleh PPAT.
c. Hak yang harus dilaksanakan oleh PPAT.
d. Tugas dan kewenangan yang harus dilaksanakan oleh PPAT.
e. Fungsi yang harus dilaksanakan oleh PPAT.

21 Otentik adalah menghayati dan menunjukkan diri sesuai dengan keasliannya,


kepribadian yang sebenarnya, yang bukan otentik pribadi profesional hukum,
adalah :
a. Kemandirian moral.
b. Tidak menyalahgunakan wewenang.
c. Mendahului kepentingan klien.
d. Bertanggung jawab.
e. Jujur.

22. Hukum mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia, peraturan hukum
mengatur dan menjelaskan seharusnya profesi hukum itu berperilaku :
a. Legislator menetapkan hukum.
b. Menolak segala bentuk korupsi, kolusi, suap, pungli.
c. Menolak segala bentuk cara penyelesaian melalui jalan belakang yang tidak sah.
d. A, B, C adalah benar.
e. A,B,C adalah salah.

23. Unsur-unsur perilaku profesional seorang PPAT, adalah :


a. Keadilan yang didukung oleh pengetahuan dan pengalaman yang tinggi.
b. Berpegang teguh pada kode etik.
c. Intergritas moral.
d. A, B, C, adalah benar.
e. A dan B adalah benar.
24 Para peserta Kongres PPAT, antara lain terdiri dari :
a. Para anggota Pengurus Pusat dan Daerah.
b. Para anggota Perkumpulan dan anggota Pengurus Pusat.
c. Anggota Pengurus Daerah, Cabang, Majelis Kehormatan Pusat.
d. Para pimpinan Pengurus Pusat dan Daerah.
e. B dan C adalah benar.

25. Hal-hal yang termasuk pelanggaran ringan oleh seorang PPAT, adalah :
a. Melanggar sumpah jabatan.
b. Merangkap jabatanyang dilarang peraturan perundang-undangan.
c. Membuka kantor cabang.
d. melakukan pembuatan Akta diluar daerah kerja.
e. PPAT tidak membacakan aktanya dihadapan para pihak maupun pihak
yangbelum atau tidak berwenang melakukan perbuatan sesuai akta yang
dibuatnya.

Soal Esay:

1. Sejauhmana pentingnya etika profesi dalam menjalankan tugas sebagai PPAT?


2. Jelaskan peranan PPAT dalam rangka pemberdayaan masyrakat!
3. PPAT diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya apabila melakukan
pelanggaran berat terhadap larangan atau kewajiban sebagai PPAT. Sebutkan
pelanggaran-pelanggaran berat dimaksud!
4. Apa pendapat Saudara, apabila terdapat PPAT yang sering menjelek-jelekan
Kepala Kantor Pertanahan dan jajarannya kepada kliennya karena Kantor
Pertanahan tersebut pelayanannya lambat atau kurang memuaskan?
5. Jelaskan hal-hal apa saja yang dilakukan setelah Saudara dilantik sebagai
PPATdalam rangka persiapan pembukaan kantor Saudara?

SELAMAT
MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai