1. Agar dijelaskan mengapa seorang PPAT wajib mematuhi Kode Etik, serta jelaskan proses
terbentuknya Kode Etik.
Jawaban : PPAT adalah Pejabat umum yang diberikan kewenangan untuk membuat
akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu tentang Hak Atas Tanah atau Hak
Milik Atas Satuan Rumah Susun. PPAT dalam menjalankan tugasnya wajib mematuhi
kode etik, karena kode etik merupakan kaidah moral (norma-norma atau aturan-aturan)
mengenai etika baik secara tertulis maupun tidak, oleh karena itu PPAT dalam
menjalankan tugasnya harus mematuhi norma-norma atau aturan-aturan mengenai etika
moral sebagai PPAT dalam menjalankan tugas dan jabatan maupun diluar tugas
jabatannya tersebut.Kode etik dibentuk oleh Perkumpulan yang ditetapkan dalam Kongres
Perkumpulan IPPAT yang wajib ditaati oleh semua anggotanya dalam menjalankan tugas
dan jabatan.
2. Mengapa Kode Etik PPAT perlu disahkan oleh Kementrian ATR/BPN, dan jelaskan
diatur diperaturan mana pada Kementrian ATR/BPN tersebut.
Jawaban : Karena kode etik mengatur tentang kaidah moral terhadap Pejabat Umum
(PPAT) yang melayani masyarakat mewakili Negara, maka mewakili Negara
(Pemerintah) , maka kode etik untuk yang pertama perlu mendapat pengesahan dari
Kementerian ATR/BPN
Jawaban :
Kewajiban PPAT
- Menjunjung tinggi Pancasila, UUD 45 dan NKRI
- Berkantor di satu kantor dalam wilayah kerjanya
- Wajib membacakan dan menjelaskan pada para pihak dihadapan 2 saksi sebelum
penandatanganan
Larangan PPAT
- Membuka kantor cabang/ perwakilan di wilayah atau di luar wilayah kerja
- Membuat akta untuk PPAT sendiri, suami atau isteri, keluarga, saudara semenda
dalam garis lurus tanpa batas dan garis menyimpang derajat kedua
- Meninggalkan kantor lebih dari 6 hari kerja berturut-turut kecuali cuti
Pengecualian PPAT
- Pengiriman kartu peribadi dari anggota perkumpulan IPPAT yang berisi ucapan
selamat / duka cita yang bersifat pribadi
- Pemuatan nama anggota perkumpulan IPPAT oleh perusahaan telekomunikasi
Pemuatan nama anggota perkumpulan IPPAT dalam buku petunjuk fax(Dasar Hukum :
PP 37 Th. 1998, PP 24 Th. 2016)
4. Seorang PPAT yang menandatangani Akta Jual Beli diluar Wilayah Kerjanya apa saja
akibat yang terjadi dari perbuatan tersebut dan sanksinya apa? sebutkan dasar hukumnya.
Jawaban : Akibat yang terjadi adalah akta tersebut terdegredasi atau turun derajatnya
menjadi akta di bawah tangan, karena akta tersebut menjadi dibawah tangan maka akta
tersebut tidak dapat dipergunakan untuk proses ke BPN.
Sanki yang dikenakan yaitu Pemberhentian dengan tidak hormat karena melakukan pelanggaran
berat terhadap larangan dan kewajiban PPAT dengan menandatangani Akta Jual Beli diluar
Wilayah Kerjanya. (PP 24 Th. 2016)
5. Agar dijelaskan maksud dan tujuan dibentuknya Majelis Pembina Pengawas Pejabat
Pembuat Akta Tanah Pusat (MP3P), diatur dalam peraturan mana pada Kementrian
ATR/BPN?
Jawaban : Maksud dan tujuan dibentuknya Majelis Pembina Pengawas Pejabat Pembuat
Akta Tanah Pusat (MP3P) yaitu untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
PPAT agar PPAT dalam menjalankan tugas dan jabatannya sesuai dengan peraturan
Perundangan yang berlaku.
6. Agar Saudara terangkan solusi pada ketika terjadi perbedaan persepsi yang mutlak
(kebuntuan komunikasi) atas permasalahan berkas yang diserahkan oleh PPAT kepada
Kantor Pertanahan setempat dan sebutkan ruujukan dasar hukumnya.
7. Agar Saudara terangkan poin substansi apa saja yang terdapat didalam Akta Jual Beli
PPAT, dan sebutkan dasar hukumnya.
Jawaban :
Substansi dalam Akta Jual Beli :
- Kepala Akta / Awal Akta :
a. Kop PPAT
b. Judul Akta
c. Nomor Akta, Lembar Pertama / Lembar Kedua
d. Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun
e. Nama lengkap dan tempat kedudukan PPAT serta dasar pengangkatan /
penunjukan
- Badan Akta :
a. Komparisi pihak pertama (penjual) pihak ke dua (pembeli)
b. Keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap (jika ada kuasa)
c. Isi Akta :
Kehendak dan keinginan para pihak yang berkepentingan (jual beli)
Objek Jual Beli (sertipikat)
Harga
Syarat-syarat yang ditentukan para pihak
- Akhir Akta
Berisi penutup dan tanda tangan para pihak pertama (penjual) dan pihak kedua
(pembeli), saksi-saksi, serta PPAT
8. Agar Saudara sebutkan semua jenis akta-akta yang dapat dibuat oleh PPAT dan sebutkan
dasar hukumnya.
Jawaban :
- Jual Beli
- Hibah
- Inbreng
- Pemberian HP, HGB, HM
- Pembagian Hak Bersama
- Pemberian Hak Tanggungan
- Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan
- Tukar Menukar
(UUPA No. 5 Thn 1960 dan PP 24 Thn 1997)
9. Pada permohonan Hak Pengelolaan dari sebuah BUMN kepada Kementrian ATR/BPN tolong
Saudara jelaskan urutan prosesnya dimulai dari mana, dan agar dijelaskan apa pengertian dari Hak
Pengelolaan (HPL)tersebut.
Jawaban : Hak Pengelolaan atas suatu bidang tanah yang diberikan oleh pemerintah dalam hal ini
Kementerian ATR/BPN kepada BUMN untuk mengelola suatu kawasan. Urutan Prosesnya dimulai
dari Kantor Pertanahan kemudian Kantor Pertanahan mengeluarkan rekomendasi/ surat pengantar
ke Kantor Wilayah, Kantor Wilayah juga mengeluarkan rekomendasi / surat pengantar ke
Kementerian, yang terakhir yang menerbitkan SK Pemberian HPL.
10. Agar saudara sebutkan dan terangkan Hak-hak atas tanah yang diatur dalam Undang- Undang No 5
Thn 1960 tentang UUPA dan PP 24 Thn 1997 tentang Pendaftaran tanah.
Jawaban :
- Hak Milik : Hak yang terkuat secara turun temurun (tidak terbatas)
- Hak Guna Bangunan : Hak atas tanah untuk mendirikan bangunan di atasnya
- Hak Pakai : Hak yang dapat dipakai untuk mendirikan bangunan dengan jangkawaktu
tertentu (lebih singkat)
- Hak Guna Usaha : Hak yang dipergunakan untuk melakukan usaha biasanya dibidang
perkebunan dan pengusahaan hutan
- Hak Sewa Pakai (Hak Sewa Untuk Bangunan)
- Hak Membuka Tanah dan Memungut Hasil Hutan : hak yang diberikan untukmembuka
tanah perhutanan dan hak untuk memungut hasil hutan
(UUPA No. 5 Tahun 1960)
LATIHAN SOAL
MATA UJIAN : KODE ETIK PPAT
3. Dibawah ini pernyataan yang benar hubungan antara etika dan etiket, yaitu:
a. Etika dan etiket dapat diartikan sama yaitu sopan santun.
b. Etika dan etiket sama sama hanya menyangkut cara suatu perbuatan harus
dilakukan.
c. Etika dan etiket sama-sama hanya berlaku dalam pergaulan. Apabila tidak
ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka etika dan etiket tidak
berlaku.
d. Etiket dari segi lahiriah saja sedangkan etika menyangkut
manusia dari segi dalam.
6. Pernyataan di bawah ini yang benar sesuai ketentuan dalam Per Ka.BPN No.
1 Tahun 2006, terkait dengan keberadaan organisasi profesi PPAT dan/atau
PPAT Sementara, adalah :
a. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT.
b. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT dan/atau PPAT
sementara.
c. Bukan merupakan suatu kewajiban dibentuk organisasi
PPATdan/atau PPAT sementara.
d. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT dan PPAT sementara.
7. Organisasi PPAT dan PPAT serta Kode Etik Profesi PPAT, diatur dalam:
a. Pasal 68 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006
b. Pasal 69 PP Nomor. 37 Tahun 1998
c. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006
d. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No.3 Tahun 1997 Pasal 68.
10. Tidak membantu permufakatan jahat dan tidak membuat akta sebagai
permufakatan jahat serta memberikan keterangan yang benar di dalam akta,
merupakan peranan PPAT dalam:
a. Pemberdayaan Masyarakat.
b. Mencegah terjadinya sengketa, konflik dan perkara pertanahan.
c. Sosialisasi peraturan perundang-undangan pertanahan.
d. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah.
16. (1) Kode Etik PPAT tidak berlaku bagi PPAT Pengganti
(2) Kode Etik PPAT berlaku dalam rangka melaksanakan tugas
jabatan PPAT Pasal 2
Kode Etik
(3) Kode Etik PPAT tidak berlaku bagi PPAT Khusus PPAT
(4) Kode Etik PPAT berlaku dalam kehidupan sehari-hari PPAT
19. Termasuk larangan PPAT yang dikenai sanksi pemecatan sementara sebelum
usulan pemecatan anggota IPPAT tersebut diproses Kongres :
(1) Mengirim minuta kepada klien untuk ditandatangani oleh
klien Pasal 12
huruf a
(2) Menjelek-jelekkan rekan PPAT yang lain Kode Etik
(3) Menahan berkas seseorang dengan maksud untuk memaksa PPAT
agar diproses di PPAT tersebut
(4) Menggunakan media massa untuk promosi
20. Termasuk larangan PPAT yang dikenai sanksi pemecatan sementara sebelum
usulan pemecatan anggota IPPAT tersebut diproses Kongres :
(1) Membujuk klien dengan cara/bentuk apapun untuk membuat
akta padanya
(2) Memaksa klien dengan cara/bentuk apapun untuk membuat akta
padanya
(3) Membujuk klien dengan cara/bentuk apapun untuk pindah dari
PPAT lain Pasal 12
huruf a
(4) Memaksa klien dengan cara/bentuk apapun untuk pindah dariPPAT Kode Etik
lain PPAT
dipajang dalam ruangan kamar kerja dan tidak dipajang ditempat terbuka
c. Tidak melanggar Kode Etik karena hanya mengirimkan karangan bunga
tanpa disertai pemberian apapun
d. Melanggar Kode Etik
22. Seorang klien merasa tidak puas dengan biaya pembuatan akta dan kemudian
membawa rancangan akta yang sudah disiapkan sebelumnya tetapi tidak jadi
diselesaikan. Seorang PPAT kemudian menerima permintaan dari klien
tersebut untuk membuat akta yang rancangannya telah disiapkan oleh PPAT
lain. PPAT tersebut kemudian meminta izin kepada PPAT yang menyiapkan
akta tersebut untuk digunaka sesuai kebutuhan klien.
(1) Tidak melanggar Kode Etik karena akta yang tidak jadi tersebut adalah
milik klien
(2) Tidak melanggar Kode Etik karena klien datang dengan
keinginan sendiri dan tidak dibujuk untuk berpindah PPAT
(3) Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT sebelumnya sudah
Pasal 4
memberikan izin untuk menggunakan rancangan akta tersebut (4)Tidak
huruf i dan
melanggar Kode Etik apabila PPAT tersebut berada pada p Kode
wilayah kerja yang sama Etik PPAT
29. Dalam rangka melayani kebutuhan sebuah bank dengan lebih baik dan lebih
cepat, seorang PPAT menempatkan pegawai di kantor bank tersebut untuk
membuat akta yang ditandatangani oleh klien di kantor bank tersebut untuk
kemudian diselesaikan dengan ditandatangani oleh PPAT di kantornya
sendiri sehingga proses pembuatan akta dapat dilakukan dengan cepat
(1) Tidak melanggar Kode Etik karena memudahkan klien bank dalam
membuat akta
(2) Tidak melanggar Kode Etik karena persaingan usaha yang tidak sehat
(3) Tidak melanggar Kode Etik karena mempercepat pembuatan akta yang
Pasal 4
dibutuhkan klien bank huruf k
(4) Melanggar Kode Etik Kode Etik
PPAT
a. hanya 1 yang benar
b. hanya 1 dan 3 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. hanya 4 yang benar
30. Seorang PPAT menemukan suatu akta yang dibuat oleh PPAT lain terdapat
kesalahan yang serius dan dapat membahayakan klien yang bersangkutan.
(1) PPAT tersebut melaporkan kepada PPAT sejawat yang membuat
akta yang salah tersebut supaya tidak terjadi masalah yang
lebih besar
(2) PPAT tersebut melaporkan kepada Majelis Kehormatan Daerah atas
pelanggaran Kode Etik dalam pembuatan akta yang salah
(3) PPAT tersebut menjelaskan kepada klien mengenai hal-hal yang
salah dan cara memperbaikinya
(4) PPAT tersebut tidak perlu mencampuri urusan akta yang dibuat oleh Pasal 3
huruf o
PPAT lain Kode Etik
PPAT
31. Seorang PPAT menemukan kesalahan substansial dalam akta yang dibuat
oleh PPAT yang lain yang dapat membahayakan baik PPAT yang membuat
dan juga kliennya. Yang wajib dilakukan PPAT yang menemukan
kesalahan tersebut adalah :
(1) Memberitahukan kesalahan dalam akta tersebut secara menggurui
(2) Mempersalahkan akta yang dibuat oleh PPAT sejawat tersebut
(3) Memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang salah tersebut secara
menggurui
Pasal 3
(4) Memberikan penjelasan mengenai cara memperbaiki kesalahan- huruf o
kesalahan tersebut Kode Etik
PPAT
33. Dalam hal usulan sanksi pemberhentian sementara atau pemecatan dari
keanggotaan IPPAT, sebelum sanksi itu diputus maka :
(1) Majelis Kehormatan Daerah wajib berkonsultasi dengan Pengurus Pusat
(2) Majelis Kehormatan Daerah wajib berkonsultasi dengan Majelis
Kehormatan Pusat
(3) Majelis Kehormatan Daerah wajib berkonsultasi dengan Kepala Pasal 9
Kantor Pertanahan di wilayahnya ayat (8)
(4) Majelis Kehormatan Daerah wajib berkonsultasi dengan Pengurus Kode Etik
Daerah PPAT
37. Seorang PPAT marah kepada Pejabat BPN karena proses penerbitan
sertipikat yang diajukan berjalan sangat lambat dan dikenai biaya tambahan
yang belum jelas pertanggungjawabannya.
a. Bukan pelanggaran Kode Etik karena kesalahan ada pada pihak BPN
b. Bukan pelanggaran Kode Etik karena Pejabat BPN diduga melakukan
pungli Pasal 3
c. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena PPAT wajib bersikap huruf l
Kode Etik
ramah terhadap setiap Pejabat PPAT
d. Bukan pelanggaran Kode Etik karena merupakan salah
satu kewajiban PPAT
38. Agar masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibannya sebagai
warga negara dan anggota masyarakat khususnya di bidang pertanahan,
seorang PPAT berinisiatif melakukan penyuluhan hukum pertanahan kepada
masyarakat.
a. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena dianggap sebagai promosi
Pasal 3
layanan PPAT tersebut huruf h
b. Termasuk pelanggaran Kode Etik apabila tidak menarik bayaran atas Kode Etik
penyuluhan hukum tersebut PPAT
c. Bukan pelanggaran Kode Etik asalkan peserta penyuluhan hukum
membayar biaya penyuluhan
d. Bukan merupakan pelanggaran Kode Etik karena merupakan
salah satu kewajiban PPAT
39. Agar klien dapat memahami isi akta dengan baik dan benar PPAT membuat
akta dalam bahasa daerah yang lazim digunakan sebagai bahasa komunikasi Pasal 3
sehari-hari di wilayah tersebut. huruf c
Kode Etik
a. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena tidak PPAT
berbahasaIndonesia secara baik dan benar
b. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena menurunkan martabat PPAT
secara nasional
c. Bukan pelanggaran Kode Etik karena memberikan pelayanan sebaik-
baiknya kepada para pihak
d. Bukan pelanggaran Kode Etik karena bertujuan agar dapat dipahami
dengan baik dan benar
2. Tidak membantu permufakatan jahat dan tidak membuat akta sebagai permufakatan jahat
serta memberikan keterangan yang benar di dalam akta ,merupakan peranan PPAT dalam:
a. Pendafaran Tanah.
b. Pemberdayaan Masyarakat.
c. Mencegah terjadinya sengketa, konflik dan perkara pertanahan.
d. Sosialisasi peraturan perundang-undangan pertanahan.
e. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah.
9. Azas etika profesi yang terkait kewajiban menegakkan keadilan, tidak memihak danmandiri
harus dijunjung tinggi , kecuali :
a. Azas kejujuran dan keterbukaan.
b. Mencari publisitas bagi diri sendiri.
c. Kewajiban meningkatkan kualitas ilmu.
d. Kewajiban untuk mencegah praktek yang tidak sah.
e. Azas kepercayaan dan kofidensialitas.
10. Pernyataan di bawah ini yang benar sesuai ketentuan dalam Per Ka.BPN No. 1 Tahun
2006,terkait dengan keberadaan organisasi profesi PPAT dan/atau PPAT Sementara, adalah
a. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT.
b. Tergantung pada PPAT dan/atau PPAT sementara, apakah akan membentukatau
tidak.
c. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT dan/atau PPAT sementara.
d. Bukan merupakan suatu kewajiban dibentuk organisasi PPATdan/atau PPAT
sementara.
e. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT dan PPAT sementara.
11. Organisasi PPAT dan PPAT serta Kode Etik Profesi PPAT, diatur dalam:
a. Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006 Pasal 68.
b. PP Nomor. 37 Tahun 1998 pasal 68.
c. Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006 Pasal 69.
d. Peraturan Kepala BPN RI /Menteri Negara Agraria No.3 Tahun 1997 Pasal 68.
e. Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006 Pasal 65.
12. Honorarium PPAT diatur dalam PP No. 37 Tahun 1998, yaitu:
a. Maksimum 1 %dari harga transaksi yang tercantum dalam akta.
b. 1%dari harga transaksi yang tercantum dalam akta termasuk jasa (honorarium) saksi.
c. Termasuk uang jasa (honorarium) saksi, tidak melebihi 1% dari harga transaksiyang
tercantum dalam akta.
d. 1% dari harga transaksi yang tercamtum dalam akta tidak termasuk jasa(honorarium)
saksi.
e. Termasuk uang jasa (honorarium) saksi, 1% dari harga transaksi yang tercantumdalam
akta.
13. Apabila salah satu pihak menghendaki pembuatan akta di luar kantor PPAT, apayang
akan anda lakukan:
a. Menolak dengan tegas permintaan tersebut.
b. Menyetujui permintaan tersebut.
c. Melihat kondisi, apakah jauh atau tidak tempat pembuatan akta tersebut.
d. Dapat dilakukan dengan alasan yang syah, dan pembuatan aktanya dihadiri para pihak di
tempat yang disepakati.
e. Tetap dilakukan di kantor PPAT, meskipun salah satu pihak tidak bisa hadir.
14. Bagaimana tindakan saudara apabila terdapat seorang karyawan PPAT mengundurkan diri
dan berkeinginan pindah ke kantor saudara:
a. Langsung menerima.
b. Langsung menolak.
c. Menanyakan terlebih dahulu alasan kepindahan kepada karyawan dimaksud untuk
memutuskan diterima atau ditolak.
d. Menanyakan terlebih dahulu alasan kepindahan kepada karyawan dimaksud dan
mengklarifikasi serta meminta pertimbangan ke rekan PPAT tempat sebelum karyawan
dimaksud bekerja untuk memutuskan diterima atau ditolak.
e. Mengklarifikasi serta meminta pertimbangan ke rekan PPAT tempat sebelum karyawan
dimaksud bekerja untuk memutuskan diterima atau ditolak i permintaan tersebut.
15. Sikap dan perilaku PPAT dalam menjalankan tugas sehari-hari harus:
a. Mandiri, bertanggungjawab, jujur.
b. Mandiri, bertanggungjawab, jujur, tidak berpihak.
c. Bertanggungjawab, jujur, tidak berpihak.
d. Mandiri, bertanggungjawab, jujur, tidak berpihak, mendahulukan permintaan para pihak.
e. Bertanggungjawab, jujur,adil, makmur.
16. Seorang PPAT menolak membuat Akta Pembebanan Hak Tanggungan (APHT) karena
pihak Debitur (Bank) tidak bisa hadir ke Kantor PPAT dimaksud dalam rangka pembuatan
APHTdengan alasan sibuk. Bagaimana pandangan saudara terhadap kasus tersebut:
a. PPAT dimasud seharusnya lebih bijak terhadap permasalahan Debitur.
b. PPAT dimaksud berlebihan, karena selama ini tidak ada masalah apabila pemberian
APHT dilaksanakan dengan tidak dihadiri pihak Debitur.
c. Seharusnya PPAT dimaksud dapat memahami permasalahan dari Debitur,dengan tetap
melangsungkan pembuatan akta.
d. PPAT dimaksud telah bertindak sesuai nilai-nilai kebenaran, sejalan apa yang
diucapkan dengan tindakan.
e. Tidak berpendapat.
17. Melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta
sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas
tanah atau Hak Milik atas Satuan Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar bagi
pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah disebut:
a. Kewenangan PPAT.
b. Tugas pokok PPAT.
c. Fungsi PPAT.
d. Etika PPAT.
e. b dan c salah.
20. Menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan dan stempel jabatan kepada
Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi, Bupati/Walikota, Ketua Pengadilan
Negeri dan Kepala Kantor Pertanahan yang wilayahnya meliputi daerah kerja
PPAT yang bersangkutan merupakan:
a. Kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PPAT.
b. Etika yang harus dilaksanakan oleh PPAT.
c. Hak yang harus dilaksanakan oleh PPAT.
d. Tugas dan kewenangan yang harus dilaksanakan oleh PPAT.
e. Fungsi yang harus dilaksanakan oleh PPAT.
22. Hukum mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia, peraturan hukum
mengatur dan menjelaskan seharusnya profesi hukum itu berperilaku :
a. Legislator menetapkan hukum.
b. Menolak segala bentuk korupsi, kolusi, suap, pungli.
c. Menolak segala bentuk cara penyelesaian melalui jalan belakang yang tidak sah.
d. A, B, C adalah benar.
e. A,B,C adalah salah.
25. Hal-hal yang termasuk pelanggaran ringan oleh seorang PPAT, adalah :
a. Melanggar sumpah jabatan.
b. Merangkap jabatanyang dilarang peraturan perundang-undangan.
c. Membuka kantor cabang.
d. melakukan pembuatan Akta diluar daerah kerja.
e. PPAT tidak membacakan aktanya dihadapan para pihak maupun pihak
yangbelum atau tidak berwenang melakukan perbuatan sesuai akta yang
dibuatnya.
Soal Esay:
SELAMAT
MENGERJAKAN