Anda di halaman 1dari 12

MATERI

PELAKSANAAN JABATAN PPAT


KRITERIA : SANGAT MUDAH (*)

1. Melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat Akta sebagai bukti
telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data
pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu adalah pengertian :
A. Tugas Pokok PPAT.
B. Tugas Pokok dan Fungsi PPAT.
C. Tugas Umum PPAT.
D. Tugas Khusus PPAT.
E. Tugas dan Kewenangan PPAT.

2. Objek perbuatan hukum tertentu yang menjadi kewenangan PPAT dalam membuat akta
PPAT adalah :
A. Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun.
B. Hak Atas Tanah.
C. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun.
D. Hak Tanggungan.
E. Hak Pengelolaan.

3. Berapa jenis perbuatan hukum tertentu yang menjadi kewenangan PPAT dalam
melaksanakan tugas pokoknya :
A. 9 (sembilan) jenis Akta.
B. 8 (delapan) jenis Akta.
C. 7 (tujuh) jenis Akta.
D. 6 (enam) jenis Akta.
E. 5 (lima) jenis Akta.

4. Perbuatan Hukum tertentu yang menjadi tugas pokok PPAT adalah sebagaimana tersebut
di bawah ini, kecuali :
A. Jual beli, tukar menukar, hibah.
B. pemasukan kedalam perusahaan (inbreng), pembagian hak bersama.
C. Pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atas tanah Hak Milik.
D. Peralihan hak tanggungan (cessie / subrograsi).
E. Pemberian hak tanggungan dan pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan.

5. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan


Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan PPAT, seorang PPAT dilarang
merangkap jabatan atau profesi sebagai berikut di bawah ini, kecuali sebagai:
A. Konsultan atau penasehat hukum, pengacara atau advokat.
B. Notaris.
C. Pegawai Negeri, atau Pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah; Pegawai swasta.
D. Pimpinan pada sekolah, perguruan tinggi negeri, atau perguruan tinggi swasta.

ES-TAM Page 1
E. Surveyor berlisensi, Penilai tanah, Mediator dan atau jabatan lain yang dilarang oleh
peraturan perundang-undangan.

6. Kewajiban dan larangan bagi calon PPAT setelah diangkat sebagai PPAT oleh Menteri,
sebelum menjalankan jabatan sebagai PPAT adalah :
A. Wajib melapor kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten /Kota mengenai
pengangkatannya sebagai PPAT dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya
Surat Keputusan Pengangkatan sebagai PPAT;
B. Wajib melapor kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten /Kota mengenai
pengangkatannya sebagai PPAT dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya
Surat Keputusan Pengangkatan sebagai PPAT;
C. Dilarang menjalankan jabatannya sebagai PPAT sebelum mengangkat sumpah jabatan
dan dilantik oleh Kepala Kantor Pertanahan;
D. Jawaban (A) dan (C) benar
E. Jawaban (B) dan (C) benar

7. Hak dari seorang Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah sebagai berikut di bawah ini, kecuali :
A. Cuti tahunan, cuti sakit termasuk cuti melahirkan dan cuti karena alasan penting.
B. Uang jasa (honorarium), termasuk uang jasa dua orang saksi Saksi tidak boleh lebih dari
1 (satu) % dari harga transaksi yang tercantum di dalam Akta.
C. Uang jasa (honorarium), termasuk uang jasa dua orang saksi boleh lebih dari 1 (satu) %
dari harga transaksi yang tercantum dalam akta.
D. Hak pembelaan sebelum diberhentikan oleh Menteri.
E. Memperoleh sosialisasi peraturan perundangan pertanahan yang baru.

8. PPAT wajib menyampaikan akta yang dibuatnya berikut dokumen-dokumen yang diperlukan
untuk proses pendaftarannya ke kantor pertanahan dengan ketentuan waktu:
A. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal ditandatanganinya akta yang
bersangkutan.
B. Pada hari ke tujuh sejak tanggal ditandatanganinya akta yang bersangkutan.
C. Selambat-lambatnya 7 (tujuh ) hari kalender sejak tanggal ditandatanganinya akta yang
bersangkutan.
D. Selambat-lambatnya 17 ( tujuh belas) hari kerja sejak tanggal ditandatanganinya akta
yang bersangkutan.
E. selambat-lambatnya 27 (dua puluh tujuh) hari kerja sejak tanggal ditandatanganinya
akta yang bersangkutan.

9. Dalam pelaksanaan jabatan PPAT, seorang PPAT mempunyai kewajiban antara lain :
A. Berkantor di satu kantor dalam daerah kerjanya sebagaimana ditetapkan dalam surat
keputusan Pengangkatannya sebagai PPAT;
B. Apabila PPAT tersebut merangkap jabatan sebagai Notaris, maka Kantor tempat
melaksanakan tugas jabatan PPAT wajib ditempat yang sama dengan kantor Notarisnya;
C. Apabila PPAT tersebut merangkap Jabatan Notaris di daerah kerja yang berbeda
dengan tempat kedudukannya PPAT maka PPAT wajib segera mengajukan permohonan
pindah menyesuaikan tempat kedudukan kantor Notarisnya;
D. Jawaban (A), (B) dan (C) benar.
E. Jawaban (A), (B) dan (C) salah.

ES-TAM Page 2
10. Ketentuan tentang jam kantor PPAT sesuai ketentuan pasal 47 Peraturan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006, adalah :
A. Kantor PPAT wajib dibuka setiap hari kerja kecuali pada hari libur resmi dengan jam
kerja paling kurang sama dengan jam kerja Kantor Pertanahan setempat;
B. Apabila dianggap perlu PPAT dapat membuka kantornya di luar jam kerja sebagaimana
jam kerja kantor Pertanahan setempat.
C. PPAT dilarang membuka kantor di luar jam kerja kantor pertanahan setempat atau
sebagaimana telah ditetapkan oleh Kantor Pertanahan setempat.
D. Jawaban (A) dan (B) benar.
E. Jawaban (A) dan (C) benar.

11. Berdasarkan Ketentuan Pasal 53 Peraturan Kepala BPN RI Nomor 1 Tahun 2006 , Akta PPAT
dibuat dengan cara mengisi formulir akta secara lengkap berdasarkan petunjuk
pengisiannya. Pengisian formulir akta harus dilakukan sesuai dengan:
A. Kejadian.
B. Status dan data yang benar serta didukung dengan dokumen sesuai peraturan
perundangan.
C. Status dan data yang benar dapat tanpa didukung dokumen sesuai peraturan
perundangan.
D. Jawaban (A) dan (B).
E. Jawaban (A) dan (C).

12. Pelaksanaan pembuatan akta PPAT dilakukan dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi
yang memberi kesaksian mengenai hal-hal sebagai berikut, kecuali :
A. Identitas dan kapasitas penghadap.
B. Kehadiran para pihak atau kuasanya.
C. Nilai jasa PPAT dan saksi yang harus dibayar oleh para pihak.
D. Keberadaan dokumen yang ditunjuk dalam pembuatan akta.
E. Telah dilaksanakannya perbuatan hokum tersebut oleh para pihak yang bersangkutan.

13. Fungsi para saksi dalam pelaksanaan pembuatan akta PPAT, sesuai ketentuan Pasal 53
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 tahun 2006 adalah memberi
kesaksian mengenai :
A. Identitas dan kapasitas penghadap serta kehadiran para pihak atau kuasanya.
B. Keberadaan dokumen yang ditunjukkan dalam pembuatan akta.
C. Telah dilaksanakannya perbuatan hukum tersebut oleh para pihak yang bersangkutan.
D. Jawaban (A), (B), dan (C) benar
E. Hanya jawaban (A) dan (C) yang benar.

14. Tata Cara Pengisian Daftar Akta PPAT sebagai berikut:


A. Apabila pada hari kerja yang bersangkutan tidak terdapat akta yang dibuat maka dalam
daftar akta wajib dicantumkan kata “NIHIL“, di samping tanggal pencatatan dimaksud ;
B. Apabila pada hari kerja yang bersangkutan tidak terdapat akta yang dibuat, maka dalam
daftar akta PPAT tidak wajib dicantumkan kata “NIHIL” di samping tanggal pencatatan
dimaksud ;
C. Pada akhir hari kerja yang terakhir setiap bulan, daftar akta PPAT ditutup dengan garis
merah dan tanda tangan serta nama jelas PPAT.

ES-TAM Page 3
D. Jawaban (A) dan (C).
E. Jawaban (B) dan (C).

15. Sesuai ketentuan Pasal 26 ayat (3) Peraturan Pemerintah No 37 Tahun 1998 Jo. Pasal 62
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006, PPAT wajib
menyampaikan laporan bulanan mengenai semua akta yang dibuatnya kepada:
A. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi.
B. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
C. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten/Kota setempat atau yang ditunjuk.
D. Kepala Dinas Pendapatan Daerah/Dinas Pendapatan, Pengolaan Keuangan dan Aset
Daerah/Instansi Pemerintah Daerah yang ditunjuk Kepala Daerah.
E. Jawaban (A), (B), (C), dan (D) benar.

16. PPAT wajib menyampaikan laporan bulanan mengenai semua akta yang dibuatnya kepada
Kepala Kantor Pertanahan dan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
serta instansi yang ditunjuk dengan ketentuan :
A. Paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
B. Paling cepat tanggal 10 bulan berikutnya.
C. Paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
D. Paling cepat tanggal 20 bulan berikutnya.
E. Semua jawaban salah.

17. Berdasarkan ketentuan Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998, PPAT wajib
mengirim laporan bulanan mengenai akta PPAT yang diambil datanya dari :
A. Buku daftar akta PPAT yang dibuat oleh PPAT yang bersangkutan.
B. Asli akta PPAT lembar pertama.
C. Asli akta PPAT lembar kedua.
D. Salinan akta PPAT.
E. Dokumen pedukung akta yang dibuat oleh PPAT yang bersangkutan.

18. Yang dimaksud dengan Protokol PPAT adalah :


A. Kumpulan dokumen PPAT yang terdiri dari Asli Akta dan Buku Daftar akta PPAT.
B. Kumpulan dokumen yang harus disimpan dan dipelihara oleh PPAT, terdiri dari daftar
akta, akta asli, warkah pendukung akta, arsip laporan, agenda dan surat surat lainnya.
C. Kumpulan dokumen PPAT yang tidak wajib disimpan dan dipelihara oleh PPAT terdiri
dari daftar akta dan asli akta.
D. Kumpulan dokumen PPAT yang terdiri dari Daftar akta.
E. Kumpulan dokumen PPAT yang terdiri Asli akta dan Arsip laporan.

19. Pengertian dari PPAT Sementara adalah ?


A. Pejabat Pemerintah yang diangkat karena jabatannya;
B. Pejabat Pemerintah yang ditunjuk karena jabatannya;
C. untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT di daerah yang belum
cukup terdapat PPAT;
D. Jawaban (A) dan (C).
E. Jawaban (B) dan (C).

ES-TAM Page 4
20. Kapan batas waktu bagi ahli waris/keluarga terdekat dari PPAT yang meninggal atau pihak
yang menguasai protokol PPAT untuk menyampaikan laporan kepada Kantor Pertanahan
kabupaten/kota apabila seseorang PPAT berhenti karena meninggal dunia :
A. 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal PPAT meninggal dunia.
B. 60 (enam puluh) hari sejak tanggal PPAT meninggal dunia.
C. 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal PPAT meninggal dunia.
D. 1 (satu) tahun sejak tanggal PPAT meninggal dunia.
E. 3 (tiga) tahun sejak tanngal PPAT meninggal dunia.

21. Kapan batas waktu bagi PPAT yang akan berhenti karena mencapai usia 65 (enam puluh)
untuk melaporkan mengenai PPAT yang bersedia menerima protokol PPAT-nya kepada
Kantor Pertanahan setempat dengan tembusan Kepala Kantor Wilayah :
A. 1 (satu) bulan.
B. 3 (tiga) bulan.
C. 6 (enam) bulan.
D. 9 (sembilan) bulan.
E. 1 (satu) tahun.

22. PPAT mempunyai Hak untuk melaksanakan cuti berdasarkan ketentuan Pasal 37 Peraturan
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006, jenis cuti tersebut adalah :
A. Cuti bulanan.
B. Cuti tahunan.
C. Cuti karena alasan penting.
D. Cuti sakit termasuk cuti melahirkan.
E. Jawaban (B), (C), dan (D) benar.

23. Kewenangan memberikan persetujuan cuti PPAT yang lamanya kurang dari 3 (tiga) bulan
dengan persetujuan oleh :
A. Kepala Kantor Pertanahan.
B. Kepala Kantor Wilayah Setempat.
C. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
D. Ketua Majelis Pembina dan Pengawas Daerah.
E. Ketua Majelis Pembina dan Pengawas Wilayah.

24. Kewenangan memberikan persetujuan cuti PPAT yang lamanya 3 (tiga) bulan atau lebih
tetapi kurang dari 6 (enam) bulan dengan persetujuan oleh:
A. Kepala Kantor Pertanahan.
B. Kepala Kantor Wilayah Setempat.
C. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
D. Ketua Majelis Pembina dan Pengawas Pusat.
E. Ketua Majelis Pembina dan Pengawas Wilayah.

25. Kewenangan memberikan persetujuan cuti PPAT yang lamanya 6 (enam) bulan atau lebih
dengan persetujuan oleh :
A. Kepala Kantor Pertanahan.
B. Kepala Kantor Wilayah Setempat.
C. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.

ES-TAM Page 5
D. Ketua Majelis Pembina dan Pengawas Pusat.
E. Ketua Majelis Pembina dan Pengawas Wilayah.

26. Persyaratan untuk dapat diusulkan menjadi PPAT pengganti berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 adalah:
A. Telah lulus program pendidikan kenotariatan dan telah menjadi pegawai kantor PPAT
paling sedikit selama 1 (satu) tahun; atau
B. Telah lulus program pendidikan Strata-1 jurusan hukum dan telah menjadi pegawai
Kantor PPAT yang bersangkutan sekurang kurangnya selama 2 (dua) tahun; atau
C. Telah lulus program pendidikan khusus PPAT yang diselenggarakan oleh kementerian
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan.
D. Jawaban (A) dan (C) benar.
E. Jawaban (B) dan (C) benar.

27. Salah satu hak PPAT adalah memperoleh uang jasa (honorarium) PPAT termasuk uang jasa
saksi yang nilainya ditentukan dalam ketentuan Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2016 sebagai berikut:
A. Tidak boleh melebihi 1 (satu) % dari harga transaksi yang tercantum dalam akta.
B. Senilai 1 (satu) % dari harga transaksi yang tercantum dalam akta.
C. Sekurang-kurangnya 1 (satu) % dari harga transaksi yang tercantum dalam akta.
D. Tidak boleh melebihi 2,5 (dua setngah) % dari harga transaksi yang tercantum dalam
akta.
E. Senilai 2,5 (dua setengah ) % dari harga transaksi yang tercantum dalam akta.

28. Untuk keperluan pelantikan dan pengangkatan sumpah jabatan PPAT di hadapan Kepala
Kantor Pertanahan, calon PPAT wajib melapor ke Kantor Pertanahan mengenai
pengangkatannya sebagai PPAT dalam jangka waktu :
A. 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Keputusan Pengangkatannya.
B. 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal Surat Keputusan Pengangkatannya.
C. 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal Surat Keputusan Pengangkatannya.
D. 4 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal Surat Keputusan Pengangkatannya.
E. 5 (lima) bulan terhitung sejak tanggal Surat Keputusan Pengangkatannya.

29. Larangan bagi PPAT yang harus diperhatikan dalam pembuatan akta perbuatan hukum
terhadap hak atas tanah/Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun adalah :
A. PPAT dilarang membuat akta yang para pihaknya adalah suami atau istrinya.
B. PPAT dilarang membuat akta apabila salah satu pihak atau para pihak bertindak atas
dasar surat kuasa mutlak yang pada hakikatnya berisikan perbuatan pemindahan hak.
C. PPAT dilarang membuat akta, jika untuk perbuatan hukum yang akan dilakukan belum
memperoleh izin dari Pejabat atau Instansi yang berwenang.
D. Hanya jawaban (A) dan (B) yang benar.
E. Jawaban (A) , (B), dan (C) benar.

30. PPAT yang dalam melaksanakan tugasnya mendapat hambatan atau kendala pelayanan di
Kantor Pertanahan, sesuai ketentuan Pasal 68 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nomor
1 tahun 2006 dapat menyampaikan permasalahannya langsung kepada :

ES-TAM Page 6
A. Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan dan;
B. Kepala Kantor Wilayah BPN setempat atau Menteri ATR/Ka.BPN melalui organisasi
Profesi PPAT apabila Kepala Kantor Pertanahan tidak dapat menyelesaikan
permasalahannya.
C. Ombudsman Republik Indonesia apabila Kepala Kantor Pertanahan tidak dapat
menyelesaikan permasalahannya.
D. Jawaban (A) dan (B) benar.
E. Jawaban (A) dan (C) benar.

31. Jenis sanksi bagi PPAT yang telah ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional untuk menerima protokol yang berhenti menjabat sebagai PPAT tetapi tidak
bersedia menerima protokol tersebut, dapat dikenakan sanksi :
A. Pemberhentian sementara paling lama 6 bulan.
B. Pemberhentian dengan hormat.
C. Pemberhentian dengan tidak hormat.
D. Teguran Tertulis.
E. Teguran Lisan.

32. Jenis sanksi bagi PPAT yang tidak melakukan pemeriksaan pada Kantor Pertanahan
mengenai kesesuaian sertipikat hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
dengan daftar-daftar yang ada di Kantor Pertanahan sebelum pembuatan Akta, dapat
dikenakan sanksi :
A. Pemberhentian sementara paling lama 6 (enam) bulan.
B. Pemberhentian sementara paling lama 5 (lima) bulan.
C. Pemberhentian sementara paling lama 4 (empat) bulan.
D. Pemberhentian sementara paling lama 3 (tiga) bulan.
E. Pemberhentian sementara paling lama 2 (dua) bulan.

33. Pemeriksaan ke kantor PPAT secara periodik dan sosialisasi, diseminasi kebijakan dan
peraturan perundang-undangan pertanahan serta pembinaan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi PPAT sesuai dengan Kode Etik, merupakan kewenangan pembinaan dari:
A. Kepala Kantor Pertanahan.
B. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.
C. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kepala Kantor Pertanahan.
D. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
E. Majelis Pembina dan Pengawas PPAT Pusat.

34. Penentuan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas jabatan PPAT dan memastikan PPAT
menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan Kode Etik, merupakan kewenangan
pembinaan dari :
A. Kepala Kantor Pertanahan.
B. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.
C. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kepala Kantor Pertanahan.
D. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
E. Majelis Pembina dan Pengawas PPAT Wilayah.

ES-TAM Page 7
35. Berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (2) Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 2 Tahun
2018, ditentukan bahwa pembinaan dan pengawasan terhadap PPAT dilakukan oleh
Menteri, untuk pembinaan dan pengawasan PPAT di daerah dilakukan oleh :
A. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
B. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.
C. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
D. Jawaban (A) dan (B) benar.
E. Jawaban (B) dan (C) benar.

36. Dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kepada PPAT, Menteri dapat membentuk:
A. Majelis Pengawas PPAT.
B. Majelis Pembina PPAT.
C. Majelis Pembina dan Pengawas PPAT.
D. Dewan Kehormatan PPAT.
E. Majelis Pengendali PPAT.

37. Keanggotaan Majelis Pembina dan Pengawas PPAT, berasal dari Unsur :
A. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
B. Ikatan Pejabat Pembuat akta Tanah (IPPAT);
C. Akademisi;
D. Hanya jawaban (A) dan (B) benar.
E. Jawaban (A), (B) dan (C) benar.

38. Siapakah yang berwenang membentuk dan menetapkan Majelis Pembina dan Pengawas
PPAT tingkat Pusat (MPPP) ?
A. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
B. Direktur Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan .
C. Inspektur Jenderal .
D. Sekretaris jenderal .
E. Direktorat Pengaturan dan Pendafataran hak tanah dan Ruang dan PPAT.

39. Dimanakah tempat kedudukan Majelis Pembina dan Pengawas PPAT tingkat Pusat dan
Sekretariatnya?
A. Berkedudukan di Kementerian ATR/BPN.
B. Berkedudukan di Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan.
C. Berkedudukan di Direktorat Pengaturan dan Pendaftaran Hak Tanah, Ruang dan PPAT.
D. Berkedudukan di Kantor Organisasi IPPAT.
E. jawaban (A) , (B) , (C) dan (D), benar.

40. Siapa yang berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap PPAT?
A. Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN di tingkat pusat dan Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional dan Kepala Kantor Pertanahan di tingkat daerah dan;
B. Pelaksanaannya dibantu oleh Organisasi Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah Pusat.
C. Pelaksanaannya dibantu oleh Majelis Pembina dan Pengawas PPAT tingkat pusat,
wilayah, dan daerah.
D. Jawaban A dan B benar.
E. jawaban A dan C benar.

ES-TAM Page 8
41. Ruang Lingkup yang diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2018 adalah :
A. Pembinaan dan pengawasan PPAT.
B. Pembentukan Majelis Pembina dan Pengawas PPAT.
C. Bantuan Hukum terhadap PPAT.
D. Pengangkatan Kembali sebagai PPAT dan Perpanjangan Masa Jabatan PPAT.
E. Jawaban A, B, dan C benar.

42. Yang termasuk Ruang Lingkup yang diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 20 Tahun 2018 meliputi Tata Cara,
antara lain :
A. Ujian dan Magang;
B. Pengangkatan Kembali sebagai PPAT dan Perpanjangan Masa Jabatan PPAT;
C. Pelantikan dan Sumpah Jabatan PPAT;
D. Jawaban (A) dan (B) benar.
E. Jawaban (B) dan (C) benar.

43. Yang diberikan kewenangan oleh Menteri untuk melakukan pembinaan dan pengawasan
kepada PPAT adalah :
A. Majelis Pengawas PPAT Pusat, Majelis Pengawas PPAT Wilayah, dan Majelis Pengawas
PPAT Daerah.
B. Majelis Pembina dan Pengawas PPAT Pusat.
C. Majelis Pembina dan Pengawas PPAT Wilayah.
D. Majelis Pembina dan Pengawas PPAT Daerah.
E. Hanya jawaban (B) , (C), dan (D) benar

44. Susunan keanggotan Majelis Pembina dan Pengawas PPAT Pusat terdiri atas 1 ( satu orang)
ketua dari unsur Kementerian dan 1 (satu) orang wakil ketua yang dijabat oleh unsur IPPAT
dan 9 (sembilan) orang anggota. Sebutkan komposisi 9 (sembilan) orang anggota MPPP-
PPAT tersebut?
A. 6 (enam) orang dari unsur Kementerian ATR/BPN dan 3 (tiga) orang dari unsur IPPAT.
B. 5 (lima) orang dari unsur Kementerian ATR/BPN dan 4 (empat) orang dari unsur IPPAT.
C. 5 (lima) orang dari unsur Kementerian ATR/BPN, 2 (dua) orang dari unsur IPPAT, dan 2
(dua) orang dari unsur akademisi.
D. 4 (empat) orang dari unsur Kementerian ATR/BPN, 3 (tiga) orang dari unsur IPPAT, dan
2 (dua) orang dari unsur akademisi.
E. 3 (tiga) orang dari unsur Kementerian, 3 (tiga) orang dari akademisi, dan 3 (orang) dari
orang unsur IPPAT.

45. Pejabat yang diberi kewenangan membuat akta otentik berupa Surat Kuasa Membebankan
Hak Tanggungan (SKMHT) adalah :
A. Pejabat Pembuat Akta Tanah atau PPAT Pengganti.
B. Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara.
C. Notaris.
D. Hanya Notaris yang berwenang membuat SKMHT.
E. Jawaban (A), (B), dan (C) benar.

ES-TAM Page 9
46. Siapa yang wajib memberi paraf pada setiap halaman formulir akta PPAT di bagian pojok
kanan bawah halaman akta PPAT ?
A. PPAT.
B. Para pihak.
C. PPAT dan para saksi.
D. PPAT dan para pihak.
E. PPAT, para pihak, dan para saksi.

47. Berdasarkan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 20 Tahun 2018, peningkatan
kualitas diselenggarakan oleh Kementerian ATR/BPN yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman hukum pertanahan dan ke-PPAT-an. Siapa saja yang diwajibkan mengikuti
peningkatan kualitas tersebut?
A. Calon PPAT yang telah lulus ujian dan belum diangkat menjadi PPAT.
B. Calon PPAT Sementara sebelum dilantik/menjalankan tugas sebagai PPAT Sementara.
C. Seseorang yang telah menjabat sebagai PPAT dalam waktu tertentu .
D. PPAT Pengganti.
E. Jawaban (A), (B), dan (C) benar.

48. Penyelenggaran Peningkatan Kualitas bagi Camat sebelum dilantik atau menjalankan tugas
sebagai PPAT Sementara dilakukan oleh :
A. Kementerian ATR/BPN.
B. Direktur Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan.
C. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional atau Kantor Pertanahan.
D. Pengurus Pejabat Pembuat Akta Tanah Wilayah atau Deerah.
E. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional saja.

49. PPAT dapat mengajukan perpanjangan masa jabatan dengan mempertimbangkan


kesehatan PPAT yang bersangkutan. Berapa jangka waktu perpanjangan masa jabatan
PPAT yang dapat dimohon oleh PPAT yang bersangkutan?
A. Paling kurang 1 (satu) tahun.
B. Paling lama 2 (dua) tahun.
C. Paling kurang 2 (dua) tahun.
D. Paling lama 3 (tiga) tahun.
E. Paling kurang 3 (tiga) tahun.

50. PPAT dalam melaksanakan jabatannya wajib mengetahui ketentuan mengenai jangka
waktu penggunaan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang diatur dalam ?
A. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996.
B. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun
1996 tentang Penetapan Batas Waktu Penggunaan SKMHT untuk menjamin pelunasan
kredit tertentu.
C. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
22 Tahun 1997 tentang Penetapan Batas Waktu Penggunaan SKMHT untuk menjamin
pelunasan kredit tertentu.
D. Jawaban (A) dan (C) benar.
E. Jawaban (B) dan (C) benar.

ES-TAM Page 10
51. Jangka waktu penggunaan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan mengenai hak atas
tanah yang sudah terdaftar, wajib diikuti dengan pembuatan Akta Pemberian Hak
Tanggungan selambat-lambatnya:
A. 1 (satu) bulan sesudah diberikan.
B. 2 (dua) bulan sesudah diberikan.
C. 3 (tiga) bulan sesudah diberikan.
D. 6 (enam) bulan sesudah diberikan.
E. Jawaban (A) dan (C).

52. Jangka waktu penggunaan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan mengenai hak atas
tanah yang belum terdaftar, wajib diikuti dengan pembuatan Akta Pemberian Hak
Tanggungan selambat-lambatnya :
A. 1 (satu) bulan sesudah diberikan.
B. 2 (dua) bulan sesudah diberikan.
C. 3 (tiga) bulan sesudah diberikan.
D. 6 (enam) bulan sesudah diberikan.
E. Jawaban (C) dan (D).

53. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang tidak diikuti dengan pembuatan Akta
Pemberian Hak Tanggungan dalam waktu yang ditentukan dalam Undang-Undang Hak
Tanggungan maka SKMHT tersebut :
A. Batal demi hukum;
B. Cacat administrasi;
C. Tidak dapat dipergunakan sebagai dasar pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan;
D. Dapat diperpanjang penggunaannya.
E. Jawaban (A) dan (C) benar.

54. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPAT), yang dimaksud dengan Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah :
A. Pejabat publik yang diberi kewenangan untuk membuat;
B. Pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat;
C. akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu hak atas tanah atau Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun.
D. Jawaban (A) dan (B).
E. Jawaban (B) dan (C).

55. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPAT), PPAT berhenti menjabat sebagai PPAT, karena hal-hal sebagai berikut :
A. Meninggal dunia;
B. Telah mencapai usia 65 (enampuluh lima) tahun;
C. Diberhentikan oleh Menteri sesuai ketetuan perundangan;
D. Jawaban (A) , (B), dan (C) benar.
E. Jawaban (A) , (B), dan (C) salah.

ES-TAM Page 11
56. Akta PPAT adalah akta yang dibuat oleh PPAT sebagai bukti telah dilaksanakannya :
A. Perbuatan hukum tertentu;
B. Semua jenis perbuatan hukum;
C. Terhadap Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun.
D. Jawaban (A) dan (C).
E. Jawaban (B) dan (C).

57. Hak Atas Tanah yang dapat dijadikan objek perbuatan hukum tertentu dengan bukti Akta
PPAT adalah sebagai berikut di bawah ini, kecuali :
A. Hak Pakai Atas Tanah Negara dengan jangka waktu selama dipergunakan.
B. Hak Pakai Atas Tanah Negara dengan jangka waktu tertentu.
C. Hak Milik.
D. Hak Guna Bangunan.
E. Hak Guna Usaha.

58. Hak Atas Tanah yang tidak dapat dijadikan objek perbuatan hukum tertentu dengan bukti
Akta PPAT adalah :
A. Hak Pakai Atas Tanah Negara dengan jangka waktu selama dipergunakan.
B. Hak Pakai Atas Tanah Negara dengan jangka waktu tertentu.
C. Hak Atas Tanah yang telah berakhir jangka waktu hak-nya.
D. Jawaban (A) dan (C).
E. Jawaban (B) dan (C).

59. Berdasarkan Pasal 37 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006,
seorang PPAT untuk dapat melaksanakan cuti tahunan atau cuti karena alasan penting, bagi
PPAT yang baru diangkat untuk pertama kali atau PPAT yang diangkat kembali harus sudah
membuka kantor :
A. Paling kurang 3 (tiga) tahun.
B. Paling lama 3 (tiga) tahun.
C. Paling kurang 3 (tiga) bulan.
D. Paling lama 3 (tiga) bulan.
E. Jawaban (A) , (B), (C), dan (D) salah semua.

60. Berdasarkan pasal 45 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006,
PPAT mempunyai kewajiban antara lain :
A. Melaksanakan Jabatan sebagai PPAT secara nyata setelah pengambilan sumpah jabatan.
B. Membebaskan uang jasa kepada orang yang tidak mampu, yang dibuktikan secara sah.
C. Berkantor hanya di 1 (satu) kantor dalam daerah kerja sebagaimana ditetapkan dalam
keputusan pengangkatan PPAT.
D. Jawaban (A), (B), dan (C) benar.
E. Hanya Jawaban (A) dan (C) yang benar.

ES-TAM Page 12

Anda mungkin juga menyukai