Anda di halaman 1dari 9

MATA UJIAN : PERATURAN JABATAN PPAT

HARI/TANGGAL WAKTU : KODE SOAL :


60 MENIT
PETUNJUK PELAKSANAAN:
1. Pilihlah salah satu jawaban yang benar. Tulis jawaban saudara pada lembar jawaban yang
disediakan.
2. Baca dan teliti soal dengan cermat sebelum menjawab serta kerjakan dengan tenang.
3. Dilarang membuka buku, catatan, dan alat elektronik seperti HP dan lainnya.

1. Peraturan yang mengatur jabatan PPAT adalah:


a. PP 37 Tahun 1998
b. PP 24 Tahun 2016
c. PP 24 Tahun 1998
d. PP 37 Tahun 1998 junto PP No. 24 Tahun 2016

2. Dibawah ini adalah peraturan yang menjadi ketentuan pelaksanaan dari PP 37 Tahun 1998
a. Peraturan Kepala BPN No. 1 Tahun 1998
b. Peraturan Kepala BPN No. 2 Tahun 2016
c. Peraturan Kepala BPN No. 1 Tahun 2006
d. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988

3. PPAT dapat diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya karena:


a. Terlibat perkelahian dengan pasangan
b. Melakukan pelanggaran berat terhadap larangan atas kewajiban sebagai PPAT
c. Diangkat sebagai PNS
d. Jawaban a dan b benar

4. PPAT dapat melaksanakan cuti sebagai PPAT, kecuali dalam hal:


a. Cuti tahunan paling lama 2 (dua) minggu setiap tahun takwim
b. Cuti karena diangkat sebagai Pejabat Negara
c. Cuti sakit termasuk cuti melahirkan, untuk jangka waktu menurut keterangan dari dokter
yang berwenang
d. Cuti karena alasan penting dapat diambil setiap kali diperlukan dengan jangka waktu
paling lama 9 (Sembilan) bulan dalam setiap 3 (tiga) tahun takwim

5. Yang menjadi unsur dalam penetapan formasi PPAT sebagai berikut, kecuali:
a. Jumlah kecamatan di daerah kabupaten/kota
b. Tingkat peralihan dan pembebanan hak atas tanah di daerah kabupaten/kota
c. Jumlah permohonan PPAT untuk dapat diangkat sebagai PPAT di daerah kabupaten/kota
d. Jumlah penduduk di daerah kabupaten/kota

6. PPAT dilarang membuat akta dalam hal para pihak :


a. Keponakan sendiri bersama pasangannya

1
b. Mantan atasan PPAT
c. Keluarganya sedarah atau semenda dalam garis lurus tanpa pembatasan derajat dan
dalam garis ke samping sampai derajat keempat
d. Badan hukum dengan orang perseorangan

7. Menurut Pasal 22 Peraturan Pemerintah NO. 37 Tahun 1998 tentang peraturan jabatan
PPAT, salah satu kewajiban PPAT addalah membacakan isi akta yang dibuatnya dihadapan
para pihak dn dihadiri sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi pada saat:
a. Sebelum ditandatangani akta oleh para pihak, saksi-saksi dan PPAT
b. Setelah ditandatangani akta oleh para pihak, saksi-saksi dan PPAT
c. Setelah dilunasi biaya pembuatan akta oleh para pihak
d. a, b dan c Semua salah

8. PPAT wajib membuat daftar akta dengan ketentuan sebagai berikut, kecuali:
a. Menggunakan satu buku daftar akta untuk setiap jenis akta
b. Menggunakan satu buku daftar akta untuk semua jenis akta
c. Buku daftar akta PPAT diisi setiap hari kerja PPAT dan ditutup setiap akhir hari kerja
d. Buku daftar akta PPAT ditutup pada akhir hari kerja setiap bulan
9. PPAT sebelum menjalankan jabatannya wajib mengangkat sumpah jabatan dihadapan
kepala kantor pertanahan kabupaten/kotamadya di daerah kerja, kecuali:
a. PPAT sementara
b. PPAT khusus
c. PPAT camat
d. PPAT Pengganti
10. PPAT diangkat dan diberhentikan oleh:
a. Kepala BPN RI
b. Kepala Kantor Pertanahan
c. Presiden
d. Bupati/Walikota
11. Syarat untuk dapat diangkat sebagai PPAT adalah
a. Kewarganegaraan Indonesia
b. Berusia sekurang-kurangnya 30 tahun
c. Belum pernah dihukum penjara karena melakukan kejahatan berdasar keputusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
d. a dan c benar

12. PPAT dilarang merangkap jabatan atau profesi, kecuali:


a. Advokat
b. Pegawai Negeri, Pegawai BUMN/D
c. Notaris
d. Lain-laiin jabatan yang dilarang peraturan perundang-undangan

13. Daerah kerja PPAT berdasarkan PP No. 24 Tahun 2016 adalah:


a. Wilayah Kecamatan tempat PPAT ber-Praktek
b. Wilayah kerja kantor kabupaten/kota
c. Wilayah kerja satu Propinsi
2
d. Wilayah kerja Kanwil BPN RI
14. Hak-hak PPAT, kecuali:
a. Tunjangan jabatan
b. Uang jasa (honorarium) dari pembuatan akta
c. Memperoleh informasi serta perkembangan peraturan perundang-undangan
pertanahan
d. Memperoleh kesempatan untuk megajukan pembelaan diri sebelum ditetapkannya
keputusan pemberhentian sebagai PPAT
15. Formasi PPAT Sementara diatur dalam Peraturan Kepala BPN No. 1 Tahun 2006 tentang
ketentuan pelaksanaan PP No. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan PPAT dan
dituangkan dalam:
a. Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2)
b. Pasal 8
c. Pasal 9 ayat (1) ayat(2), dan ayat (3)
d. Pasal 10
16. Berikut merupakan bukan termasuk protokol PPAT kecuali :
a. Akta asli lembar pertama yang dibuat oleh PPAT yang bersangkutan
b. Akta asli lembar pertama/kedua yang dibuat oleh PPAT yang bersangkutan
c. Daftar karyawan Kantor PPAT
d. Data foto-foto para pihak

17. Tugas pokok PPAT adalah:


a. Membuat akta perjanjian pengikatan jual beli
b. Membuat akta ikrar wakaf
c. Membuat surat-surat tanah
d. Membuat akta tanah /akta otentik

18. PPAT wajib menyampaikan laporan bulanan mengenai semua akta yang dibuat paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya kepada:
a. Kepala kantor pertanahan
b. Kepala kantor wilayah BPN
c. Pengadilan Negeri
d. Jawaban a dan b benar

19. Yang menjadi kewajiban PPAT adalah:


a. Memasang papan nama
b. Berkantor di satu kantor dalam daerah kerjanya (sesuai SK pengangkatan)
c. Membacakan/menjelaskan isi daripada akte yang dibuat kepada para pihak dengan
dihadiri 2 (dua) orang saksi
d. a, b, dan c semuanya benar

20. Dalam masa peralihan karena terjadi pemekaran wilayah yang mengakibatkan terjadinya
perubahan daerah kerja PPAT, maka:
(1) PPAT berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah
susun di tempat kedudukan yang lama
3
(2) PPAT berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah
susun di tempat kedudukan yang baru
(3) PPAT tidak berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan
rumah susun di tempat kedudukan yang lama
(4) PPAT tidak berwenang membuat akta mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan
rumah susun di tempat kedudukan yang baru

Jawaban yang paling tepat adalah

a. jawaban (1) dan (2) benar


b. jawaban (1) dan (4) benar
c. jawaban (2) dan (3) benar
d. jawaban (3) dan (4) benar

21. Yang dimaksud dengan pelanggaran ringan:


(1) memungut uang jasa melebihi ketentuan peraturan perundang-undangan
(2) dalam waktu 2 (dua) bulan setelah berakhirya cuti tidak melaksanakan tugasnya
(3) PPAT tidak membacakan akta yang dibuatnya di hadapan para pihak
(4) merangkap jabatan

Jawaban yang paling tepat adalah

a. jawaban (1) (2) dan (3) benar


b. jawaban (1), (3) dan (4) benar
c. jawaban (3) dan (4) salah
d. jawaban (1), (2) dan (4) benar

22. PPAT berhenti menjabat.sebagai PPAT berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2016, karena:
(1) meninggal dunia
(2) melaksanakan tugas sebagai Notaris dengan Tempat kedudukan di Kabupaten/kota daerah
Tk II yang lain daripada daerah kerjanya sebagai PPAT
(3) telah mencapai usia 65 tahun
(4) diangkat dan mengangkat sumpah jabatan

Jawaban berikut yang paling tepat adalah

a. jawaban (1), (2) dan (3) benar


b. jawaban (1) dan (3) benar
c. jawaban (2) dan (4) benar
d. semua jawaban (1), (2), (3) dan (4) benar

23. Tanggal berapakah keputusan kode etik PPAT IPPAT ditetapkan ;


a. 27 April 1997
b. 27 April 2017
c. 27 April 1998
d. 27 April 2016

24. (1). Kode Etik PPAT tidak berlaku bagi PPAT Penganti
(2). Kode Etik PPAT berlaku dalam rangka melaksanakan tugas jabatan PPAT
(3). Kode Etik PPAT tidak berlaku bagi PPAT Khusus
(4). Kode Etik PPAT berlaku dalam kehidupan sehari-hari

4
a. Hanya 1 dan 3 yang benar
b. Hanya 2,3 dan 4 yang benar
c. Hanya 1,2,dan 3 yang benar
d. Hanya 2 dan 4 yang benar

25. Dalam hal membuka kantor cabang atau perwakilan, maka PPAT ;
a. diperkenankan sebanyak 1 perwakilan
b. tidak diperbolehkan
c. dibebaskan denan persyaratan jarak
d. boleh dalam satu regional

26. Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional yang
mengesahkan Kode Etik Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) adalah :
a. Kepmen ATR/Ka BPN Nomor 111/Kep-4.1/IV/2017
b. Kepmen ATR/Ka BPN Nomor 112/Kep-4.1/IV/2017
c. Kepmen ATR/Ka BPN Nomor 113/Kep-4.1/IV/2017
d. Kepmen ATR/Ka BPN Nomor 114/Kep-4.1/IV/2017

27. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat
Pembuat Akta Tanah juga mengatur mengenai payung hukum kode etik PPAT di Pasal
berapakah hal itu diatur :
a. Pasal 69
b. Pasal 70
c. Pasal 71
d. Pasal 72

28. Siapakah Pembina PPAT ?


a. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN
b. Jajaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN
c. Ketua Umum IPPAT
d. Jawaban a dan b benar

29. sikap, perilaku dan perbuatan atau tindakan berupa apapun yang harus ditinggalkan (tidak boleh
dilakukan) oleh anggota perkumpulan IPPAT yang dapat atau setidak-tidaknya dikhawatirkan
dapat menurunkan citra serta wibawa lembaga PPAT ataupun keluhuran harkat dan martabat
jabatan PPAT merupakan :
a. kewajiban PPAT
b. larangan PPAT
c. fungsi PPAT
d. Tata Norma PPAT

30. Kewajiban PPAT adalah :


a. sikap, perilaku dan perbuatan atau tindakan berupa apapun yang harus ditinggalkan (tidak
boleh dilakukan) oleh anggota perkumpulan IPPAT yang dapat atau setidak-tidaknya
dikhawatirkan dapat menurunkan citra serta wibawa lembaga PPAT ataupun keluhuran harkat
dan martabat jabatan PPAT merupakan
b. sikap, perilaku dan perbuatan atau tindakan berupa apapun oleh anggota perkumpulan
IPPAT untuk menjaga dan memelihara citra serta wibawa dan menjunjung tinggi keluhuran
harkat dan martabat jabatan PPAT.

5
c. semua jenis perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh anggota perkumpulan IPPAT yang
dapat menurunkan keluhuran harkat dan martabat jabatan PPAT, sebagaimana yang tercantum
dalam ketentuan Kode Etik
d. sikap, perilaku dan perbuatan atau tindakan berupa apapun oleh pengurus perkumpulan IPPAT
untuk menjaga dan memelihara citra serta wibawa dan menjunjung tinggi keluhuran harkat dan
martabat jabatan PPAT.

31. semua jenis perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh anggota perkumpulan IPPAT yang
dapat menurunkan keluhuran harkat dan martabat jabatan PPAT, sebagaimana yang tercantum
dalam ketentuan Kode Etik merupakan ;
a. Pelanggaran
b. Kelalaian
c. Pelanggaran dan Kelalaian
d. Kesalahan

32. seluruh kaidah moral yang ditentukan oleh perkumpulan berdasarkan keputusan Kongres
dan/atau yang ditentukan oleh dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh anggota perkumpulan
IPPAT dan semua orang yang menjalankan tugas jabatan sebagai PPAT, termasuk di dalamnya
para PPAT Pengganti ;
a. Kaidah dan Norma
b. Tata Perilaku
c. Kode Etik
d. Tata Krama

33. Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah disingkat IPPAT adalah perkumpulan/organisasi bagi para
PPAT, berdiri sejak ;
a. tanggal 24 September 1987
b. tanggal 24 September 1960
c. tanggal 24 September 1998
d. tanggal 24 September 1978

34. Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah disingkat IPPAT diakui sebagai badan hukum berdasarkan :
a. Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11 Juli 1989 Nomor 55 Tambahan Nomor 32.
b. Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 13 April 1989 Nomor C2-3281.HT.01.03.Th.89 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11 Juli 1989 Nomor 55
Tambahan Nomor 32.
c. Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 13 April 1989 Nomor C2-3281.HT.01.03.Th.89 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11 Juli 1989 Nomor 54 Tambahan
Nomor 32.
d. Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 30 September 1987 Nomor C2-3281.HT.01.03.Th.87
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11 Juli 1989 Nomor 55
Tambahan Nomor 32.

35. Pembentukan Majelis Pembina dan Pengawas PPAT dibentuk berdasarkan :


a. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 20 Tahun 2018
b. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 12 Tahun 2018
c. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 2 Tahun 2018
d. Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 22 Tahun 2018

36. Majelis Pembina dan Pengawasan PPAT Pusat diketuai oleh ;


a. Direktur Jenderal Hubungan Hukum dan Keagrarian
b. Direktur Jenderal Pembinaan PPAT

6
c. Direktur Jenderal Hubungan Hukum dan Pembinaan PPAT
d. Menteri ATR/Kepala BPN

37. suatu badan atau lembaga yang mandiri dan bebas dari keberpihakan dalam perkumpulan IPPAT
yang mempunyai tugas dan/atau kewajiban untuk melakukan pembinaan, pengawasan dan
penertiban maupun pembenahan, serta mempunyai kewenangan untuk memanggil, memeriksa
dan menjatuhkan putusan, sanksi atau hukuman kepada anggota perkumpulan IPPAT yang
melakukan pelanggaran Kode Etik;
a. Dewan Kehormatan
b. Dewan Pengawas
c. Majelis Kehormatan
d. Majelis Pengawas

38. Majelis Kehormatan yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pembinaan, pengawasan,
penertiban dan pembenahan, demikian pula untuk memeriksa, memutus dan menjatuhkan
sanksi atau hukuman kepada anggota perkumpulan IPPAT pada tingkat banding dan terakhir
serta bersifat final ;
a. Majelis Kehormatan Daerah
b. Majelis Kehormatan Pusat
c. Majelis Kehormatan Kota
d. Majelis Kehormatan Wilayah

39. Termasuk kewajiban PPAT :


(1). Memiliki perilaku profesional
(2). Memberikan jasa kepada masyarakat yang tidak atau kurang mampu secara Cuma-Cuma
(3). Memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat yang memerlukan jasanya
(4). berbahasa Indonesia secara baik dan benar

a. Hanya 2 yang benar


b. Hanya 2 dan 3 yang benar
c. Nomor 3 salah
d. Semua benar

40. Termasuk kewajiban PPAT, kecuali :


(1). Bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab
(2). Bekerja dengan mandiri
(3). Bekerja dengan jujur
(4). Bekerja dengan berpihak kepada yang tidak mampu

a. Hanya 1 dan 3 yang benar


b. Hanya 1,2 dan 3 yang benar
c. Hanya 4 yang benar
d. Semua jawaban benar

41. Seorang PPAT memberikan layanan secara Cuma-Cuma kepada masyarakat yang tidak atau
kurang mampu di wilayah kerjanya dan mengumumkan hal tersebut melalui siaran radio dalam
bentuk wawancara yang disiarkan berulang-ulang kali agar dapat diketahui oleh masyarakat
yang membutuhkan.
(1). Melanggar kode etik terkait penggunaan siaran radio untuk promosi
(2). Melanggar kode etik terkait persaingan tidak sehat pada penetapan jumlah biaya
pembuatan akta
(3). Melanggar kode etik terkait memaksa klien untuk berpindah kepadanya
(4). Tidak melanggar kode etik

7
a. Hanya 1 yang benar
b. Hanya 1 dan 2 yang benar
c. Hanya 1, dan 3 yang benar
d. Hanya 4 yang benar

42. Dalam hal seorang PPAT menghadapi dan/atau menemukan suatu akta yang dibuat oleh rekan
sejawat yang ternyata di dalamnya terdapat kesalahan-kesalahan yang serius dan/atau
membahayakan klien, maka PPAT tersebut wajib :
a. memberitahukan kepada rekan sejawatnya yang bersangkutan atas kesalahan yang
dibuatnya dengan cara yang tidak bersifat mengurui melainkan untuk mencegah
timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap klien yang bersangkutan ataupun rekan
sejawat tersebut
b. membiarkan saja
c. menceritakan kepada PPAT lainnya
d. melaporkan kepada Majelis Kehormatan Daerah

43. Termasuk larangan PPAT yang dikenai sanksi pemecatan sementara sebelum usulan pemecatan
anggota IPPAT tersebut diproses kongres ;
(1). mengirimkan minuta kepada klien untuk ditandatangani oleh klien
(2). menjelek-jelekkan rekan PPAT yang lain
(3). menahan berkas seseorang dengan maksud untuk memaksa agar diproses PPAT tersebut
(4). menggunakan media masa untuk promosi

a. Hanya 1 dan 3 yang benar


b. Hanya 2 dan 4 yang benar
c. Hanya 1 dan 4 yang benar
d. Semua benar

44. Sanksi-sanksi pelanggaran kode etik IPPAT diatur dalam Pasal :


a. 5
b. 6
c. 7
d. 8

45. Sanksi pelanggaran Kode Etik dapat berupa ;


(1) Teguran
(2). Schorsing dari keanggotan IPPAT
(3). Onzeting dari keanggotan IPPAT
(4). Nassting dari keanggotan IPPAT

a. Hanya 1 dan 3 yang benar


b. Hanya 2 dan 3 yang benar
c. Hanya 1,2,dan 3 yang benar
d. Semua benar

46. Apa yang dimaksud dengan Onzeting ;


a. Teguran
b. Peringatan
c. Pemecatan sementara
d. Pemecatan

8
47.Majelis Kehormatan Daerah dan Majelis Kehormatan Pusat merupakan alat kelengkapan
organisasi yang berwenang melakukan pemeriksaan atas pelanggaran terhadap Kode Etik dan
menjatuhkan sanksi kepada pelanggarnya sesuai dengan kewenangan masing-masing. Hal ini
dinyatakan dalam Kode Etik IPPAT pasal ;
a. 7
b.8
c. 9
d. 10

48. Apabila ada anggota perkumpulan IPPAT yang diduga melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik
baik dugaan tersebut berasal dari pengetahuan Majelis Kehormatan Daerah sendiri maupun
karena dari Pengurus Wilayah ataupun pihak lain kepada Majelis Kehormatan Daerah maka
Majelis Kehormatan Daerah wajib segera mengambil tindakan dengan mengadakan sidang
Majelis Kehormatan Daerah untuk membicarakan dugaan terhadap pelanggaran tersebut
selambat-lambatnya dalam waktu :
a. 5 hari
b. 7 hari
c. 14 hari
d. 30 hari

49. Sanksi pelanggaran Kode Etik dapat berupa tindakan di bawah ini kecuali ;
(1). Schorsing dari keanggotaan IPPAT
(2). Avernaming
(3). Onxeting dari Keanggotan IPPAT
(4). Naasting

a. Hanya 1 dan 2 yang benar


b. Hanya 2 dan 4 yang benar
c. Hanya 1 dan 3 yang benar
d. Hanya 4 yang benar

50. Dalam hal terjadi pengenaan sanksi pemecatan sementara, sanksi pemecatan, atau sanksi
pemberhentian dengan tidak hormat atas pelanggaran yang mutlak harus dikenai sanksi
tersebut, maka :
(1). Majelis Kehormatan Daerah wajib memberitahukan hal tersebut kepada Menteri
ATR/Kepala BPN dengan tembusan kepada Mahkamah Agung
2). Majelis Kehormatan Pusat wajib memberitahukan hal tersebut kdepada Menteri
ATR/Kepala BPN dengna tembusan kepada Mahkamah Agung
(3). Pengurus Daerah wajib memberitahukan hal tersebut kepada Menteri ATR/Kepala BPN
dengan tembusan kepada Mahkamah Agung
(4). Pengurus Pusat wajib memberitahukan hal tersebut kepada Menteri ATR/Kepala BPN
dengan tembusan kepada Mahkamah Agung

a. Hanya 1 dan 3 yang benar


b. Hanya 2 dan 4 yang benar
c. Hanya 1 dan 2 yang benar
d. Hanya 4 yang benar

Anda mungkin juga menyukai