AGRARIA
DYAH AYU WIDOWATI
Macam Norma
Agama
Kesusilaan Kesopanan
Hukum
Klasifikasi Hukum
Agrarian
Ager Agrarius Agrarian law
HUKUM AGRARIA
Agraria berasal dari bahasa latin :
* Ager => Tanah, sebidang tanah;
* Agrarius=> perladangan, persawahan
dalam arti sempit (Hukum Pertanahan):
keseluruhan norma atau kaedah baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis yang mengatur masalah tanah/ obyeknya
adalah tanah
•dalam arti luas:
keseluruhan norma atau kaedah baik tertulis maupun yang
tidak tertulis yang mengatur masalah Bumi. Air, Ruang udara
maupun Kekayan Alam (BARAK) yang terkandung di
dalamnya, obyek yang dikaji adalah BARAK
Dalam UUPA ------- cakupannya sangat luas: BARAK
Bumi
meliputi permukaan bumi yang disebut tanah, tubuh bumi di
bawahnya serta yang berada di bawah air
Air
benda cair yang menjadi kebutuhan dasar
Ruang Angkasa
Pasal 48 UUPA menyatakan bahwa : Hak guna ruang angkasa
memberi wewenang untuk mempergunakan tenaga dan unsur-
unsur dalam ruang angkasa guna usaha-usaha memelihara dan
memperkembangkan kesuburan bumi, air, serta kekayaan alam
yang terkandung didalamnya dan hal-hal lainnya yang
bersangkutan dengan itu
Kekayaan Alam
meliputi baik yang terkandung di dalam bumi, maupun yang
terkandung di dalam air yang berada di perairan
Ruang lingkup
1. Secara Materiil
mengkaji keberadaan sumber daya agraria
Obyeknya: bersumber dari sumber daya agraria
2. Secara Formal
mengatur hubungan antara bangsa indonesia
dengan sumber daya agraria
Obyeknya adalah:
hubungan hukum antara orang dengan sumber
daya agraria
hubungan hukum antara orang yang berobyekkan
sumber daya agraria
HUKUM AGRARIA INDONESIA:
SEJARAH SINGKAT
Zaman Sebelum Penjajahan
Pluralis
Komunal, Religius
Bersifat dualistis
Domeinverklaring
pribumi
SETELAH
ADANYA UUPA
Adanya Kodifikasi
Latar belakang:
1. Hukum dari masa HB tersusun berdasarkan tujuan dan sendi-sendi pemerintah jajahan
2. Bersifat dualistis (hukum tanah adat dan hukum tanah barat) 1. HAT Adat tidak tertulis;
2. HAT Barat: a). di daerah Gubernemen (Jawa, Bali, Madura): hak tanah disertai hak dan
kekuasaan kenegaraan, berupa “tanah partikelir ; hak tanah yang tidak disertai kekuasaan
kenegaraan, semata-mata bersifat hak kebendaan (zakelijk rechten), a.l. hak eigendom,
erfpacht, dan opstal - hak tanah yang bersifat hak perorangan (persoonlijke rechten) ; b). di
daerah-daerah swapraja di luar Jawa.
3. Tidak menjamin kepastian hukum bagi rakyat asli, karena
a) tiadanya perangkat hukum tertulis, lengkap, jelas, yang dilaksanakan secara konsisten;
b) tiadanya penyelenggaraan pendaftaran tanah yg efektif.
Tujuan UUPA:
1. Meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan hukum agraria nasional, untuk
mencapai ini maka ditetapkan asas-asas penting, yaitu
a. Asas Kebangsaan
b. Asas Hak Menguasai Negara
c. Asas Pengakuan terhadap hak ulayat
d. Asas Fungsi Sosial
e. Asas Pengutamaan Warga negara Indonesiaa
f. Asas persamaan hak
g. Asas perlindungan bagi golongan warga negara yang lemah terhadap
sesama warga negara yang kuat kedudukan ekonominya.
h. Asas land reform
i. Asas penggunaan sumber daya agraria secara terencana
Lanjutan tujuan UUPA
Hukum Tanah adalah: Keseluruhan kaidah-kaidah hukum baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis
yang mengatur masalah tanah.
Ruang lingkup Hukum Tanah:
Psl 4 (1) UUPA: Tanah adalah permukaan bumi, termasuk tubuh bumi, air, dan ruang angkasa.
Jadi ada 3 dimensi: - permukaan bumi
- tubuh bumi
- ruang udara
Bicara masalah hukum pertanahan berarti bicara mengenai “Penguasaan Tanah” yang selalu berkaitan
dengan Obyek (tanah/ HAT) dan Subyek (pemegang HAT/ penyandang hak dan kewajiban)
Sifat Hukum Pertanahan
Meliputi 2 kategori:
Tanah Negara:
Tanah yang masih langsung dikuasai oleh negara, belum dilekati/dimintakan hak atas
tanah oleh perorangan (Psl.14 ayat 1 UUPA)
Tanah yg dikuasai langsung oleh negara (“tanah negara”) ini meliputi juga:
tanah-tanah yang diserahkan secara sukarela oleh pemiliknya;
tanah-tanah hak yang berakhir jangka waktunya dan tidak diperpanjang lagi;
tanah-tanah yang pemegang haknya meninggal dunia tanpa ahli waris;
tanah-tanah yang ditelantarkan; dan
tanah-tanah yang diambil untuk kepentingan umum
Tanah Hak:
Tanah yang telah dimintakan sesuatu hak atas tanah oleh perorangan atau dipunyai
oleh perorangan.
HAK MILIK
Pengertian Ps.20(1):
Turun-temurun
Terkuat
Terpenuh
Badan hukum yang berhak mendapat hak milik
(menurut PP 38/1963):
Bank-bank Negara;
Koperasi pertanian;
Badan-badan keagamaan;
Badan-badan sosial.
Terjadinya (Ps.22)
menurut hukum adat
penetapan pemerintah
ketentuan UU
Hapusnya (Ps.27), hapus bila:
1) tanahnya jatuh kpd negara, karena:
a. pencabutan hak oleh negara
b. penyerahan sukarela oleh pemiliknya
c. diterlantarkan
d. subjek hak tidak memenuhi syarat
e. dialihkan kepada orang yang tidak berhak
2) tanahnya musnah
HAK GUNA USAHA
Pengertian (Ps.28, 29): HGU adalah Hak
Atas Tanah utk:
mengusahakan tanah negara
usaha
pertanian,perkebunan,perikanan,petern
akan
Subjek hak (Ps.30): 1.WNI; 2.Badan Hukum Indonesia
Terjadinya (Ps.31): karena penetapan pemerintah
Hapusnya (Ps.34):
1. jangka waktu habis
2. dihentikan karena pemegang hak tidak memenuhi kewajibannya
3. dilepaskan oleh pemegang hak secara sukarela
4. dicabut utk kepent.umum
5. diterlantarkan
6. tanahnya musnah
7. subjek haknya tidak memenuhi syarat.
HAK GUNA BANGUNAN
Pengertian (Ps. 35):
hak utk mendirikan dan mempunyai
bangunan di atas tanah bukan miliknya
sendiri (bisa tanah negara, bisa tanah
milik org lain)
Cara terjadinya (Ps 37), krn:
penetapan pemerintah
perjanjian otentik