ISSN 2548-7884
isti@uai.ac.id
Abstrak- Pendaftaran tanah mempunyai arti penting dan mempunyai manfaat dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat. Dalam sejarah umat manusia dan bangsa dimulai dari tanah, dan
bahkan konon manusia pertama diciptakan dari tanah. Awalnya tanah merupakan kebutuhan
dasar seperti untuk tempat tinggal, ladang untuk budidaya tanaman dan memungut hasil, maupun
ladang untuk berburu hewan. Dengan terdaftarnya hak-hak atas tanah atau diberikannya hak-hak
atas tanah kepada semua subyek hak juga diberikan wewenang untuk memanfaatkan tanah
tersebut sesuai dengan peruntukannya. Dengan demikian akan terciptalah jaminan kepastian
hukum bagi subyek hak dalam kepemilikan dan penggunaan tanahnya. Kegiatan pendaftaran
tanah akan menghasilkan tanda bukti hak atas tanah yang disebut sertifikat.
LATAR BELAKANG
Dengan terdaftarnya hak-hak atas tanah atau
Pendaftaran tanah mempunyai arti penting dan diberikannya hak-hak atas tanah kepada semua
mempunyai manfaat dalam berbagai aspek subyek hak juga diberikan wewenang untuk
kehidupan masyarakat. Dalam sejarah umat memanfaatkan tanah tersebut sesuai dengan
manusia dan bangsa dimulai dari tanah, dan peruntukannya. Dengan demikian akan
bahkan konon manusia pertama diciptakan dari terciptalah jaminan kepastian hukum bagi
tanah. Awalnya tanah merupakan kebutuhan subyek hak dalam kepemilikan dan penggunaan
dasar seperti untuk tempat tinggal, ladang untuk tanahnya. Kegiatan pendaftaran tanah akan
budidaya tanaman dan memungut hasil, menghasilkan tanda bukti hak atas tanah yang
maupun ladang untuk berburu hewan. Dewasa disebut sertifikat. Dengan sertifikat tanah,
ini tanah bagi masyarakat mempunyai makna kepastian hukum berkenaan dengan jenis hak
yang multi dimensi, yaitu: ekonomi, sosio- atasnya, subjek hak, dan objek haknya menjadi
kultural, sosiorelegi, hukum, politik, nyata. Dibandingkan dengan alat bukti tertulis
pertahanan, keamanan, dan kedaulatan suatu lainnya, sertifikat merupakan tanda bukti hak
Negara. Multi dimensi pemaknaan tanah yang kuat, yaitu harus dianggap sebagai benar
mengakibatkan dalam penyelenggaraan urusan sampai dibuktikan sebaliknya di pengadilan
pertanahan menjadi kompleks dan merupakan dengan bukti yang lain.12
masalah lintas sektoral, serta dari sudut
pandang hak individual, kepemilikan tanah Begitu pentingnya tanah bagi kehidupan
merupakan komponen dari hak asasi manusia.11 manusia sehingga tidak mengherankan apabila
2
Vol. 2, No. 2 Juli Tahun 2017 No. ISSN 2548-7884
status tanah dan orang yang berhak atas tanah diselenggarakan secara teliti dan cerat
dan pemberian surat berupa sertipikat.15 sehingga hasilnya dapat memberikan
jaminan kepastian hukum sesuai tujuan
UUPA dan PP Nomor 10 Tahun 1961 telah pendaftaran tanah itu sendiri
meletakkan dua kewajiban pokok bagi 3. Asas Terjangkau
pelaksanaan pendaftaran tanah, yaitu : Asas ini dimaksudkan keterjangkauan bagi
pihak-pihak yang memerlukan, khususnya
1. Kewajiban bagi pemerintah untuk dengan memperhatikan kebutuhan dan
melaksanakan pendaftaran tanah di kemampuan golongan ekonomi lemah.
seluruh wilayah Republik Indonesia. Pelayanan yan diberikan dalam rangka
Kewajiban tersebut meliputi : penyelenggaraan pendaftaran tanah harus
a. pengukuran, pemetaan, dan bisa terjangkau oleh pihak yang
pembukuan tanah; memerlukan.
b. pendaftaran hak atas tanah dan 4. Asas Mutakhir
peralihan haknya; Asas ini dimaksudkan kelengkapan yang
c. pemberian surat tanda bukti hak memadai dalam pelaksanaannya dan
yang berlaku sebagai alat berkesinambungan dalam pemeliharaan
pembuktian yang kuat. datanya.
d. Kewajiban yang menjadi beban Data yang tersedia harus menunjukkan
pemerintah ini lazim disebut keadaan yang mutakhir. Untuk itu diikuti
dengan pendaftaran tanah. kewajiban mendaftar dan pencatatan
2. Kewajiban bagi pemegang hak atas perubahan-perubahan yang terjadi di
tanah untuk mendaftarkan hak-hak atas kemudian hari. Asas ini menuntuk
tanah yang dimilikinya. dipeliharanya data pendaftaran tanah secara
terus menerus dan berkesinambungan,
Adapun hak-hak atas tanah yang wajib sehingga data yang tersimpan di Kantor
didaftarkan tersebut adalah hak milik (Pasal 23 Pertanahan selalu sesuai dengan keadaan
UUPA), hak guna usaha (Pasal 32 UUPA), hak nyata dilapangan.
guna bangunan (Pasal 38 UUPA), dan hak 5. Asas Terbuka
pakai (Pasal 43 PP Nomor 40 Tahun 1996 Asas ini dimaksudkan agar masyarakat
tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dapat mengetahui atau memperoleh
dan Hak Pakai Atas Tanah). keterangan mengenai data fisik dan data
Kewajiban yang menjadi beban pemegang hak yuridis yang benar setiap saat di Kantor
atas tanah ini lazim disebut dengan pendaftaran Pertanahan Kabupatan/Kota.
hak atas tanah.
Menurut Boedi Harsono, ada 2 (dua) macam
Asas dan Sistem Pendaftaran Tanah sistem pendaftaran tanah yaitu sistem
pendaftaran akta (registration of deeds) dan
Pasal 2 PP No. 24 Tahun 1997 menyatakan sistem pendaftaran hak (registration of titles).
bahwa asas-asas pendaftaran tanah yaitu: Dalam sistem pendaftaran hak, setiap
penciptaan hak baru dan perbuatan-perbuatan
1. Asas Sederhana hukum yang menimbulkan perubahan,
Asas ini dimaksudkan agar ketentuan- kemudian juga harus dibuktikan dengan suatu
ketentuan pokonya maunpun prosedurnya akta. Tetapi dalam penyelenggaraan
dengan mudah dapat dipahami oleh pihak- pendaftarannya, bukan aktanya yang didaftar,
pihak yang berkepentingan, terutama para melainkan haknya yang diciptakan dan
pemegang hak atas tanah perubahan-perubahannya kemudian. Akta
2. Asas Aman hanya merupakan sumber datanya. Sistem
Asas ini dimaksudkan untuk menunjukkan pendaftaran hak tampak dengan adanya Buku
bahwa pendaftaran tanah perlu Tanah sebagai dokumen yang memuat data
15
yuridis dan data fisik yang dihimpun dan
Adrian Sutedi, Peralihan Hak Atas Tanah dan
Pendaftarannya,, Sinar Gafika, Jakarta, hlm.114.
3
Vol. 2, No. 2 Juli Tahun 2017 No. ISSN 2548-7884
disajikan serta diterbitkannya sertipikat sebagai Nilai Perolehan Objek Tanah lebih kecil
surat tanda bukti hak atas tanah yang didaftar.16 maka tidak dikenai pajak.
4
Vol. 2, No. 2 Juli Tahun No. ISSN 2548-
e. Faktor anggapan alas hak atas tanah yang Pasal 2 PP No. 24 Tahun 1997 menyatakan
dimiliki sudah sangat kuat bahwa asas-asas pendaftaran tanah yaitu Asas
Masyarakat yang kurang memahami fungsi Sederhana, Asas Aman, Asas Terjangkau, Asas
dan kegunaan sertifikat, sebagian Mutakhir, Asas Terbuka. Ada 2 (dua) macam
beranggapan bahwa tanah-tanah yang sudah sistem pendaftaran tanah yaitu sistem
terdaftar itu bermakna jika tanah itu sudah pendaftaran akta (registration of deeds) dan
suratnya (surat apapun namanya dan sistem pendaftaran hak (registration of titles).
siapapun yang menerbitkannya ) asalkan Kegiatan pendaftaran tanah dilaksanakan
terkait pembuatannya dengan instansi melalui dua cara yaitu pendaftaran tanah secara
Pemerintah berarti tanah tersebut sudah sistematik dan pendaftaran tanah secara
terdaftar dan merupakan alat bukti hak yang sporadik.
kuat, apalagi terhadap tanah yang diperoleh
dari warisan umumnya anggota masyarakat Beberapa faktor hambatan yang terjadi dalam
mengetahui riwayat pemilik tanah. Padahal Pelaksanaan Pendaftaran Tanah yaitu kebijakan
semua tanah yang dimiliki masyarakat Pemerintah mengenai kewajiban perpajakan
dewasa ini telah ditetapkan pajak bumi dan dalam kegiatan pendaftaran tanah, Kurang
bangunan (PBB)nya dalan rangka memahami fungsi dan kegunaan sertifikat,
pemenuhan dan peningkatan pendapatan anggapan Masyarakat Diperlukan Biaya yang
negara Mahal Untuk Melaksanakan Pendaftaran
Tanah, anggapan diperlukan waktu yang lama
f. Sistem publikasi negatif yang mengandung dalam pengurusan sertifikat, anggapan alas hak
unsur positif atas tanah yang dimiliki sudah sangat kuat.
Dengan sistem Negatif ini maka terbukalah
kesempatan kepada orang lain untuk
menggugat orang yang sudah memiliki
sertifikat, sehingga ada keragu raguan pada REFERENSI
masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya
karena tidak menjamin secara mutlak Gusti, I Nyoman Guntur, Pendaftaran Tanah,
Kepastian Hak atas tanahnya. Kementrian Agraria Dan Tata Ruang/Badan
Dalam sistem negatif, apabila orang sebagai Pertanahan Nasional Sekolah Tinggi
subyek hak namanya sudah terdaftar dalam Pertanahan Nasional, Yogyakarta, 2014
buku tanah, haknya masih memungkinkan
dibantah sepanjang bantahan bantahan itu Samun Ismail, Hukum Administrasi
memberikan alat bukti yang cukup kuat. Pertanahan, Graha Ilmu, Yogjakarta 2013
Sistem negatif ini mempunyai kelemahan
yaitu bahwa pemerintah tidak menjamin Santoso Urip, Pendaftaran Dan Peralihan Hak
kebenaran dari isi daftar-daftar umum yang Atas Tanah. Jakarta:Kencana Prenada Media
diadakan dalam pendaftaran hak.18 Group, 2011