Anda di halaman 1dari 6

Vol. 2, No. 2 Juli Tahun 2017 No.

ISSN 2548-7884

PENDAFTARAN TANAH DI INDONESIA


Reda Manthovani, Istiqomah

Program Studi Magister Ilmu Hukum,


Program Pascasarjana, Universitas Al Azhar Indonesia,
Komplek Masjid Agung Al-Azhar, Jl. Sisingamangaraja,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12110

isti@uai.ac.id

Abstrak- Pendaftaran tanah mempunyai arti penting dan mempunyai manfaat dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat. Dalam sejarah umat manusia dan bangsa dimulai dari tanah, dan
bahkan konon manusia pertama diciptakan dari tanah. Awalnya tanah merupakan kebutuhan
dasar seperti untuk tempat tinggal, ladang untuk budidaya tanaman dan memungut hasil, maupun
ladang untuk berburu hewan. Dengan terdaftarnya hak-hak atas tanah atau diberikannya hak-hak
atas tanah kepada semua subyek hak juga diberikan wewenang untuk memanfaatkan tanah
tersebut sesuai dengan peruntukannya. Dengan demikian akan terciptalah jaminan kepastian
hukum bagi subyek hak dalam kepemilikan dan penggunaan tanahnya. Kegiatan pendaftaran
tanah akan menghasilkan tanda bukti hak atas tanah yang disebut sertifikat.

Kata kunci: tanah, sertifikat, kepemilikan

LATAR BELAKANG
Dengan terdaftarnya hak-hak atas tanah atau
Pendaftaran tanah mempunyai arti penting dan diberikannya hak-hak atas tanah kepada semua
mempunyai manfaat dalam berbagai aspek subyek hak juga diberikan wewenang untuk
kehidupan masyarakat. Dalam sejarah umat memanfaatkan tanah tersebut sesuai dengan
manusia dan bangsa dimulai dari tanah, dan peruntukannya. Dengan demikian akan
bahkan konon manusia pertama diciptakan dari terciptalah jaminan kepastian hukum bagi
tanah. Awalnya tanah merupakan kebutuhan subyek hak dalam kepemilikan dan penggunaan
dasar seperti untuk tempat tinggal, ladang untuk tanahnya. Kegiatan pendaftaran tanah akan
budidaya tanaman dan memungut hasil, menghasilkan tanda bukti hak atas tanah yang
maupun ladang untuk berburu hewan. Dewasa disebut sertifikat. Dengan sertifikat tanah,
ini tanah bagi masyarakat mempunyai makna kepastian hukum berkenaan dengan jenis hak
yang multi dimensi, yaitu: ekonomi, sosio- atasnya, subjek hak, dan objek haknya menjadi
kultural, sosiorelegi, hukum, politik, nyata. Dibandingkan dengan alat bukti tertulis
pertahanan, keamanan, dan kedaulatan suatu lainnya, sertifikat merupakan tanda bukti hak
Negara. Multi dimensi pemaknaan tanah yang kuat, yaitu harus dianggap sebagai benar
mengakibatkan dalam penyelenggaraan urusan sampai dibuktikan sebaliknya di pengadilan
pertanahan menjadi kompleks dan merupakan dengan bukti yang lain.12
masalah lintas sektoral, serta dari sudut
pandang hak individual, kepemilikan tanah Begitu pentingnya tanah bagi kehidupan
merupakan komponen dari hak asasi manusia.11 manusia sehingga tidak mengherankan apabila

Nasional Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional,


11
I Gusti Nyoman Guntur, Pendaftaran Tanah, Yogyakarta, 2014, hlm. 1
12
Kementrian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Ibid, hlm.4
1
Vol. 2, No. 2 Juli Tahun 2017 No. ISSN 2548-7884

setiap manusia ingin memiliki atau Rumusan Masalah


menguasainya yang berakibat timbulnya 1. Bagaimana sistem pendaftaran tanah di
masalah-masalah pertanahan yang kerap kali Indonesia?
dapat menimbulkan perselisihan. Oleh 2. Bagaimana hambatan yang terjadi dalam
karenanya setiap pemilik hak atas tanah. pendaftaran tanah?
haruslah melakukan pencacatan hak atau
pendaftaran tanah sebagaimana telah PEMBAHASAN
diwajibkan oleh hukum pertanahan yang
berlaku di Indonesia. Pendaftaran atas bidang Pendaftaran tanah merupakan prasyaratan
tanah dilakukan agar mendapatkan kepastian dalam upaya menata dan mengatur peruntukan,
hukum bagi pemegang hak atas tanah maupun penguasaan, pemilikan dan penggunaan tanah
pihak lain yang berkepentingan dengan tanah. termasuk untuk mengatasi berbagai masalah
Dengan telah melakukan pendaftaran dan pertanahan. Pendaftaran tanah ditunjukan untuk
mendapatkan sertifikat, pemegang hak atas memberikan kepastian hak dan perlindungan
tanah memiliki bukti yang kuat atas tanah hukum bagi pemegang hak atas tanah dengan
tersebut. pembuktian sertifikat tanah, sebagai instrument
untuk penataan penguasaan dan pemilikan
PERMASALAHAN tanah serta sebagai instrument pengendali
dalam penggunaan dan pemanfaatan tanah.14
Saat ini terdapat 85,8 juta bidang tanah di
Indonesia. Dari total angka itu masih ada 41,2 Berdasarkan pasal 3 PP No. 24 Tahun 1997
juta bidang tanah belum terdaftar. Padahal tentang Pendaftaran Tanah, tujuan pendaftaran
Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI mampu tanah yaitu :
melaksanakan pendaftaran tanah sekitar 2 juta 1. Untuk memberikan kepastian hukum dan
bidang tanah pertahun. Kepala Badan perlindungan hukum kepada pemegang
Pertanahan Nasional Kanwil Jawa Tengah, hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah
Ronny Kusuma Yudistiro mengatakan bahwa susun hak-hak lain yang terdaftar agar
butuh waktu 20 tahun untuk menyelesaikan dengan mudah dapat membuktikan
pendaftaran tanah di Indonesia. dirinya sebagai pemegang hak yang
bersangkutan.
Permasalahan krusial lainnya datang dari soal 2. Untuk menyediakan informasi kepada
penyelesaian sengketa pertanahan. Melanjutkan pihak-pihak yang berkepentingan
pembacaan data, Ronny mengatakan sejak termasuk pemerintah agar dengan mudah
tahun 2012 terdapat kurang lebihnya 10.000 dapat memperoleh data yang diperlukan
kasus dan memasuki tahun 2014 ini tersisa dapat mengadakan hukum mengenai
kurang lebih 1.900 kasus termasuk sengketa bidang-bidang tanah dan satuan-satun
berpotensi konflik strategis. BPN RI mampu rumah susun yang sudah tersusun
menyelesaikan sebanyak 184 kasus yang 3. Untuk terselenggaranya tertib
berpotensi menimbulkan konflik pertanahan administrasi pertanahan.
selama tahun 2014 dengan membentuk tim 11,
tim 14 dan tim 8.13 Tujuan Pendaftaran Tanah menurut Pasal 19
Undang-Undang Pokok Agraria dan ditegaskan
kembali dalam Peraturan Pemerintah No. 24
Tahun 1997 adalah untuk memberikan jaminan
13
kepastian hukum di bidang pertanahan.
Daniel Ari Purnomo, Sebanyak 41,2 Juta Bidang Kepastian hukum yang dapat dijamin meliputi
Tanah Belum Terdaftar di Agraria, kepastian mengenai letak batas dan luas tanah,
http://jateng.tribunnews.com/2014/09/24/sebanyak-
412-juta-bidang-tanah-belum-terdaftar-di-agraria,
diakses pada tanggal 27 Juli 2017 14
Adrian Sutedi,Sertifikat Hak Atas Tanah,
Sinar Gafika, Cetakan Kedua, Jakarta, 2012, hlm.59

2
Vol. 2, No. 2 Juli Tahun 2017 No. ISSN 2548-7884

status tanah dan orang yang berhak atas tanah diselenggarakan secara teliti dan cerat
dan pemberian surat berupa sertipikat.15 sehingga hasilnya dapat memberikan
jaminan kepastian hukum sesuai tujuan
UUPA dan PP Nomor 10 Tahun 1961 telah pendaftaran tanah itu sendiri
meletakkan dua kewajiban pokok bagi 3. Asas Terjangkau
pelaksanaan pendaftaran tanah, yaitu : Asas ini dimaksudkan keterjangkauan bagi
pihak-pihak yang memerlukan, khususnya
1. Kewajiban bagi pemerintah untuk dengan memperhatikan kebutuhan dan
melaksanakan pendaftaran tanah di kemampuan golongan ekonomi lemah.
seluruh wilayah Republik Indonesia. Pelayanan yan diberikan dalam rangka
Kewajiban tersebut meliputi : penyelenggaraan pendaftaran tanah harus
a. pengukuran, pemetaan, dan bisa terjangkau oleh pihak yang
pembukuan tanah; memerlukan.
b. pendaftaran hak atas tanah dan 4. Asas Mutakhir
peralihan haknya; Asas ini dimaksudkan kelengkapan yang
c. pemberian surat tanda bukti hak memadai dalam pelaksanaannya dan
yang berlaku sebagai alat berkesinambungan dalam pemeliharaan
pembuktian yang kuat. datanya.
d. Kewajiban yang menjadi beban Data yang tersedia harus menunjukkan
pemerintah ini lazim disebut keadaan yang mutakhir. Untuk itu diikuti
dengan pendaftaran tanah. kewajiban mendaftar dan pencatatan
2. Kewajiban bagi pemegang hak atas perubahan-perubahan yang terjadi di
tanah untuk mendaftarkan hak-hak atas kemudian hari. Asas ini menuntuk
tanah yang dimilikinya. dipeliharanya data pendaftaran tanah secara
terus menerus dan berkesinambungan,
Adapun hak-hak atas tanah yang wajib sehingga data yang tersimpan di Kantor
didaftarkan tersebut adalah hak milik (Pasal 23 Pertanahan selalu sesuai dengan keadaan
UUPA), hak guna usaha (Pasal 32 UUPA), hak nyata dilapangan.
guna bangunan (Pasal 38 UUPA), dan hak 5. Asas Terbuka
pakai (Pasal 43 PP Nomor 40 Tahun 1996 Asas ini dimaksudkan agar masyarakat
tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dapat mengetahui atau memperoleh
dan Hak Pakai Atas Tanah). keterangan mengenai data fisik dan data
Kewajiban yang menjadi beban pemegang hak yuridis yang benar setiap saat di Kantor
atas tanah ini lazim disebut dengan pendaftaran Pertanahan Kabupatan/Kota.
hak atas tanah.
Menurut Boedi Harsono, ada 2 (dua) macam
Asas dan Sistem Pendaftaran Tanah sistem pendaftaran tanah yaitu sistem
pendaftaran akta (registration of deeds) dan
Pasal 2 PP No. 24 Tahun 1997 menyatakan sistem pendaftaran hak (registration of titles).
bahwa asas-asas pendaftaran tanah yaitu: Dalam sistem pendaftaran hak, setiap
penciptaan hak baru dan perbuatan-perbuatan
1. Asas Sederhana hukum yang menimbulkan perubahan,
Asas ini dimaksudkan agar ketentuan- kemudian juga harus dibuktikan dengan suatu
ketentuan pokonya maunpun prosedurnya akta. Tetapi dalam penyelenggaraan
dengan mudah dapat dipahami oleh pihak- pendaftarannya, bukan aktanya yang didaftar,
pihak yang berkepentingan, terutama para melainkan haknya yang diciptakan dan
pemegang hak atas tanah perubahan-perubahannya kemudian. Akta
2. Asas Aman hanya merupakan sumber datanya. Sistem
Asas ini dimaksudkan untuk menunjukkan pendaftaran hak tampak dengan adanya Buku
bahwa pendaftaran tanah perlu Tanah sebagai dokumen yang memuat data
15
yuridis dan data fisik yang dihimpun dan
Adrian Sutedi, Peralihan Hak Atas Tanah dan
Pendaftarannya,, Sinar Gafika, Jakarta, hlm.114.

3
Vol. 2, No. 2 Juli Tahun 2017 No. ISSN 2548-7884

disajikan serta diterbitkannya sertipikat sebagai Nilai Perolehan Objek Tanah lebih kecil
surat tanda bukti hak atas tanah yang didaftar.16 maka tidak dikenai pajak.

Kegiatan pendaftaran tanah dilaksanakan b. Faktor Kurang memahami fungsi dan


melalui dua cara yaitu : kegunaan sertifikat
Masyarakat pada umumnya kurang
1. Pendaftaran tanah secara sistematik. memahami fungsi dan kegunaan sertifikat,
Pendaftaran tanah secara sistematik adalah hal ini dilatarbelakangi masyarakat kurang
kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama mendapat informasi yang akurat tentang
kali yang dilakukan secara serentak yang pendaftaran tanah. Karena kurangnya
meliputi semua obyek pendaftaran yang informasi yang akurat dan mudah dipahami
belum didaftar dalam wilayah atau bagian masyarakat tentang pendaftaran tanah, akan
wilayah suatu desa/kelurahan. Pendaftaran mempengaruhi kesadaran masyarakat untuk
tanah secara sistematik diselenggarakan atas mendaftarkan tanahnya. Kemudian
prakarsa pemerintah berdasarkan pada suatu anggapan masyarakat bahwa sertifikat hak
rencana kerja jangka panjang dan tahunan atas tanah hanya dipandang dari nilai
serta dilaksanakan di wilayah-wilayah yang ekonomis saja, seperti:
ditetapkan oleh Menteri Negara 1. Anggapan bahwa sertifikat hanya
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional. diperlukan untuk menaikkan harga
2. Pendaftaran tanah secara sporadik. bidang tanah sebagai kompensasi dari
Pendaftaran tanah secara sporadik adalah biaya pengurusan sertifikat ke kantor
kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama pertanahan, sementara masyarakat
kali mengenai satu atau beberapa obyek beranggapan bahwa harga ekonomis
pendaftaran tanah dalam wilayah suatu suatu bidang tanah dinilai berdasarkan
desa/kelurahan secara individual atau masal. luas dan kualitas tanah tersebut.
Pendaftaran tanah secara sporadik 2. Anggapan sertifikat hanya diperlukan
dilaksanakan atas permintaan atau inisiatif apabila ada keperluan untuk mengajukan
dari pemilik tanah secara individual atau pinjaman di bank sebagai jaminan
juga dilakukan oleh beberapa pemilik tanah pemberian kredit yang akan dijadikan
secara masal dengan biaya dari pemilik sebagai objek hak tanggungan.
tanah itu sendiri.17
c. Faktor Anggapan Masyarakat Diperlukan
Hambatan-hambatan yang terjadi dalam Biaya yang Mahal Untuk Melaksanakan
Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Pendaftaran Tanah
Dalam hal Pendaftaran Tanah di Kabupaten
a. Faktor kebijakan Pemerintah mengenai Flores Timur sekalipun telah ada tarif
kewajiban perpajakan dalam kegiatan Pendaftaran Tanah untuk setiap simpul dari
pendaftaran tanah. Kegiatan Pendaftaran Tanah sesuai dengan
Adanya kebijakan dari Pemerintah yang di PP No. 46 Tahun 2002 namun dalam
atur di dalam Undang-Undang No. 21 Tahun prakteknya baik Pihak Pertanahan maupun
1997 jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2000 pemerintah pada tingkat daerah/terkecil
tentang BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas seperti Kepala Desa, Lurah, Camat dalam
Tanah Dan Bangunan) dengan penentuan hal menerbitkan Alas Hak tetap
apabila Nilai Perolehan Objek Tanah lebih melaksanakan pengutipan di luar ketentuan
besar maka dikenai pajak, sebaliknya apabila yang berlaku.

d. Faktor anggapan diperlukan waktu yang


16
Urip Santoso. Pendaftaran Dan Peralihan lama dalam pengurusan sertifikat
Hak Atas Tanah. Jakarta:Kencana Prenada Media Group, Adanya anggapan masyarakat mengurus
2011, hlm. 31-32 sertifikat hak atas tanah dibutuhkan waktu
17
Adrian Sutedi (b), Kekuatan Hukum yang cukup lama. Sebagaimana terungkap
Berlakunya Sertipikat Sebagai Tanda Bukti Hak Atas
Tanah, (Jakarta: Cipta Jaya, 2006), hlm. 29
dari salah satu masyarakat yang telah

4
Vol. 2, No. 2 Juli Tahun No. ISSN 2548-

mendaftar tanahnya secara sporadik didaftarkan dan belum bersertipikat. Karena


individual diketahui untuk jangka waktu apabila tidak segera didaftarkan, maka tanah
pembuatan sertifikat paling cepat 3 atau 4 yang dimiliki belum sah secara hukum dan bisa
bulan dan paling lama 8 bulan bahkan ada saja akan menimbulkan sengketa tanah
yang sampai 1 tahun baru selesai. dikemuadian hari.

e. Faktor anggapan alas hak atas tanah yang Pasal 2 PP No. 24 Tahun 1997 menyatakan
dimiliki sudah sangat kuat bahwa asas-asas pendaftaran tanah yaitu Asas
Masyarakat yang kurang memahami fungsi Sederhana, Asas Aman, Asas Terjangkau, Asas
dan kegunaan sertifikat, sebagian Mutakhir, Asas Terbuka. Ada 2 (dua) macam
beranggapan bahwa tanah-tanah yang sudah sistem pendaftaran tanah yaitu sistem
terdaftar itu bermakna jika tanah itu sudah pendaftaran akta (registration of deeds) dan
suratnya (surat apapun namanya dan sistem pendaftaran hak (registration of titles).
siapapun yang menerbitkannya ) asalkan Kegiatan pendaftaran tanah dilaksanakan
terkait pembuatannya dengan instansi melalui dua cara yaitu pendaftaran tanah secara
Pemerintah berarti tanah tersebut sudah sistematik dan pendaftaran tanah secara
terdaftar dan merupakan alat bukti hak yang sporadik.
kuat, apalagi terhadap tanah yang diperoleh
dari warisan umumnya anggota masyarakat Beberapa faktor hambatan yang terjadi dalam
mengetahui riwayat pemilik tanah. Padahal Pelaksanaan Pendaftaran Tanah yaitu kebijakan
semua tanah yang dimiliki masyarakat Pemerintah mengenai kewajiban perpajakan
dewasa ini telah ditetapkan pajak bumi dan dalam kegiatan pendaftaran tanah, Kurang
bangunan (PBB)nya dalan rangka memahami fungsi dan kegunaan sertifikat,
pemenuhan dan peningkatan pendapatan anggapan Masyarakat Diperlukan Biaya yang
negara Mahal Untuk Melaksanakan Pendaftaran
Tanah, anggapan diperlukan waktu yang lama
f. Sistem publikasi negatif yang mengandung dalam pengurusan sertifikat, anggapan alas hak
unsur positif atas tanah yang dimiliki sudah sangat kuat.
Dengan sistem Negatif ini maka terbukalah
kesempatan kepada orang lain untuk
menggugat orang yang sudah memiliki
sertifikat, sehingga ada keragu raguan pada REFERENSI
masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya
karena tidak menjamin secara mutlak Gusti, I Nyoman Guntur, Pendaftaran Tanah,
Kepastian Hak atas tanahnya. Kementrian Agraria Dan Tata Ruang/Badan
Dalam sistem negatif, apabila orang sebagai Pertanahan Nasional Sekolah Tinggi
subyek hak namanya sudah terdaftar dalam Pertanahan Nasional, Yogyakarta, 2014
buku tanah, haknya masih memungkinkan
dibantah sepanjang bantahan bantahan itu Samun Ismail, Hukum Administrasi
memberikan alat bukti yang cukup kuat. Pertanahan, Graha Ilmu, Yogjakarta 2013
Sistem negatif ini mempunyai kelemahan
yaitu bahwa pemerintah tidak menjamin Santoso Urip, Pendaftaran Dan Peralihan Hak
kebenaran dari isi daftar-daftar umum yang Atas Tanah. Jakarta:Kencana Prenada Media
diadakan dalam pendaftaran hak.18 Group, 2011

KESIMPULAN Sutedi Adrian,Sertifikat Hak Atas Tanah, Sinar


Gafika, Cetakan Kedua, Jakarta, 2012
Di Indonesia masih banyak tanah yang belum
terdaftar. Pendaftaran tanah sangat penting , Kekuatan Hukum Berlakunya
dilakukan bagi seseorang yang tanahnya belum Sertipikat Sebagai Tanda Bukti Hak Atas
Tanah, (Jakarta: Cipta Jaya, 2006)
18
Samun Ismail, Hukum Administrasi
Pertanahan, Graha Ilmu, Yogjakarta 2013, Hal 122
2
Vol. 2, No. 2 Juli Tahun No. ISSN 2548-

, Peralihan Hak Atas Tanah dan http://jateng.tribunnews.com/2014/09/24/seban


Pendaftarannya,, Sinar Gafika, Jakarta yak-412-juta-bidang-tanah-belum-terdaftar-di-
agraria

Anda mungkin juga menyukai