Ocha Virgin
ochasinambela@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat menimbulkan sertifikat
tanah ganda dan bagaimana cara menyelesaikan sengketa sertifikat tanah ganda. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan data
sekunder. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh peneliti, yang sebelumnya telah
diolah oleh orang lain. Contoh dari Data sekunder antara lain meliputi dokumen-dokumen
resmi, bukubuku, hasil penelitian yang berbentuk laporan, buku harian, dan lain-lain. Ada
banyak hal yang menjadi faktor-faktor penyebabkan tejadinya sertifikat ganda tapi
kebanyakan yang sering menyebabkan terjadinya sertifikat ganda adalah Kesalahan dari
pemilik tanah yang tidak memperhatikan tanah miliknya dan tidak memanfaatkanya dengan
baik dan di ambil alih oleh orang lain, Sewaktu dilakukan pengukuran atau penelitian
dilapangan, pemohon dengan sengaja atau tidak sengaja menunjukkan letak tanah dan
batas tanah yang salah, serta adanya kesengajaan dari pemilik tanah untuk mendaftarkan
kembali sertifikat yang sebenarnya sudah ada dengan memanfaatkan kelemahan lembaga
dengan cara (1) musyawarah mufakat dengan atau tidak menggunakan mediator (pihak
yang berpengaruh seperti Kepala Desa, lurah atau Badan Pertanahan Nasional. (2)
Arbritase dan alternatif penyelesaian sengketa dan juga (3) penyelesaian sengketa melalui
badan peradilan.
This study aims to determine what factors can lead to dual land certificates and how to find
out dual land certificates. This research was conducted using normative legal research
methods with secondary data. The data used is the data obtained, which has previously
been processed by other people. Examples of secondary data include official documents,
books, research results in the form of reports, diaries, and others. There are many things
that are the factors that cause double certificates but often lead to double certificates from
land owners who do not pay attention to their land and do not use it properly and take it over
by someone else, when measurements are carried out in the field, the applicant intentionally
or unintentionally showing the wrong location of the land and land boundaries, as well as the
intentionality of the land owner to re-register the existing certificate by exploiting the
weakness of the National Land Agency. The form of land disputes can be carried out by
means of (1) deliberation to reach consensus with or without using a mediator (influential
parties such as the Village Head, Lurah or the National Land Agency). (2) Arbitration and
alternative settlements and also (3) dispute resolution through the judiciary.
bahwa siste publikasinya adalah Sistem Sertifikat tanah ini menjadi alat bukti yang
negatif, tetapi juga mengandung unsur kuat sesuai dengan Pasal 19 ayat (2) hufuf
positif, karena hal ini menghasilkan surat- C UUPA dan Pasal 32 ayat (1) Peraturan
surat tanda bukti hak yang kuat. Hal ini Pemerintah No.10 Tahun 1961 tentang
pendaftaran tanah, yang telah dicabut dn
dinyatakan dalam Pasal 19 ayat (2), Pasal
ditegaskan kembali dalam Peraturan
23 ayat (2), Pasal 32 ayat (2), dan Pasal 38
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.
ayat (2) Undang-Undang Pokok Agraria .
masyarakat dan perekonomian nasional, nilai dan manfaat tanah, banyak orang yang
maka bertambah juga keperluan akan tanah ingin mendapatkan bukti kepemilikan tanha
dengan sertifikat palsu ataupun sertifikat
dan juga kepastian hukum di bidang
ganda dimana data yang ada di sertifikat
Pertanahan. Salah satu contoh kegiatan
tidak sesuai dengan yang ada dibuku tanah. d. Pemeliharaan data pendaftaran
Jumlah seritifat-sertifikat tanah yang cukup tanah adalah kegiatan pendaftaran
banyak jumlahnya dapat menimbulkan tanah untuk menyesuaikan data fisik
kerawanan pemalsuan sertifikat tanah atau dan yuridis dalam peta
sertifikat tanah ganda. Oleh karena itu pendaftaran,daftar tanah, daftar
penulis ingin mencari tahu lebih lanjut nama, surat ukur, buku tanah, dan
bagaimana penyelesaian sengketa tanah sertifikat dengan perubahan-
yang sering terjadi dalam masyarakat . perubahan yang teradi kemudian.
Daftar Pustaka
Buku:
Hamzah. 1991 Hukum Pertanahan Di Indonesia,
Jakarta : Rineka Cipta
Zairin Harahap,2005 Hukum Acara Peradilan
Tata Usaha Negara, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji,1985
Penelitian Hukum Normatif- Suatu Tinjauan
Singkat, Jakarta: Rajawali Press