Anda di halaman 1dari 5

Nama : Silvy Permatasari

NPM : 110110160262
Mata Kuliah : Hukum Agraria
Dosen : Supraba Sekarwati
Yusuf Saiful Jamil, S.H., M.H.

RESUME PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG


PENDAFTARAN TANAH

1. Pengertian Pendaftaran Tanah


Pasal 1 ayat 1 PP Nomor 24 Tahun 1997:
Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah secara
terus-menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan,
pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam
bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah
susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang
sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang
membebaninya.

2. Asas-asas Pendaftaran Tanah


Pasal 2 PP Nomor 24 Tahun 1997:
a. Sederhana
Dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan pokoknya maupun prosedurnya dengan
mudah dapat dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama para
pemegang hak atas tanah.
b. Aman
Pendaftaran tanah perlu diselenggarakan secara teliti dan cermat sehingga
hasilnya dapat memberikan jaminan kepastian hukum.
c. Terjangkau
Pelayanan yang diberikan dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah harus
bisa terjangkau oleh para pihak yang memerlukan.
d. Mutakhir
Data yang tersedia harus menunjukkan keadaan yang mutakhir. Untuk itu perlu
diikuti kewajiban mendaftar dan pencatatan perubahan-perubahan yang terjadi di
kemudian hari.
e. Terbuka
Masyarakat dapat memperoleh keterangan mengenai data yang benar setiap saat.

3. Tujuan Pendaftaran Tanah


Pasal 3 PP Nomor 24 Tahun 1997:
a. Memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum atas suatu bidang tanah,
satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar (merupakan tujuan utama
sebagaimana diamanatkan dalam pasal 19 UUPA)
b. Menyediakan informasi atas suatu bidang tanahm satuan rumah susun dan hak-
hak lain yang terdaftar
c. Terselenggaranya tertib administrasi pemerintahan

4. Kegiatan Pendaftaran Tanah


Pasal 12 ayat 1 PP Nomor 24 Tahun 1997:
a. Kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali:
- Pengumpulan dan pengolahan data fisik:
dilakukan melalui pengukuran dan pemetaan yang meliputi pembuatan peta
dasar pendaftaran; penatapan batas bidang-bidang tanah; pengukuran dan
pemetaan bidang-bidang tanah dan pembuatan peta pendaftaran; pembuatan
daftar tanah; dan pembuatan surat ukur (pasal 14).
- Pembuktian hak dan pembukuannya:
Pembuktian Hak Baru (Pasal 23)
A. Pembuktian hak atas tanah baru dibuktikan dengan:
1) penetapan pemberian hak dari pejabat yang berwenang apabila
pemberian hak tersebut berasal dari tanah Negara atau tanah hak
pengelolaan
2) Akta asli PPAT apabila mengenai hak guna bangunan dan hak
pakau atas tanah hak milik.
B. Hak pengelolaan dibuktikan dengan penetapan pemberian hak
pengelolaan oleh pejabat yang berwenang.
C. Tanah wakaf dibuktikan dengan akta ikrar wakaf
D. Hak milik atas satuan rumah susun dibuktikan dengan akta pemisahan
E. Pemberian hak tanggungan dibuktikan dengan akta pemberian hak
tanggungan

Pembuktian Hak Lama (Pasal 24)


Hak atas tanah yang berasal dari konversi hak-hak lama dibuktikan dengan
bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan atau pernyataan yang bersangkutan
yang kebenarannya ditentukan oleh Panitia Ajudikasi (pendaftaran tanah
secara sistematik) atau oleh Kepala Kantor Pertanagan (pendaftaran tanah
sporadik).

Pembukuan (Pasal 29)


Hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, dan hak milik didaftar dengan
dibukukan dalam buku tanah yang memuat data yuridis dan data fisik.
Pembukuannya merupakan bukti bahwa hak yang bersangkutan beserta
pemegang haknya dan bidang tanahnya telah di daftar. Pembukuan dilakukan
berdasarkan alat bukti pada pasal 23 dan BA pengesahan dalam pasal 28.

- Penerbitan Sertifikat
Pasal 1 angka 20:
Sertifikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
ayat (2) huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf,
hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-masing
sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan
Pasal 31 ayat 1:
Sertifikat diterbitkan untuk kepentingan pemegang hak yang bersangkutan
sesuai dengan data fisik dan data yuridis yang telah didaftar dalam buku
tanah.
Pasal 32 ayat 1:
Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di
dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data
yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.
- Penyajian Data Fisik dan Data Yuridis
Pasal 1 angka 6:
Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan
satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya
bangunan atau bagian bangunan di atasnya.
Pasal 1 angka 7:
Data yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan
satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak lain serta
beban-beban lain yang membebaninya.
Pasal 33 ayat 1:
Dalam rangka penyajian data fisik dan data yuridis, Kantor Pertanahan
menyelenggarakan tata usaha pendaftaran tanah dalam daftar umum yang
terdiri dari peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah dan daftar
nama.

- Penyimpanan Daftar Umum dan Dokumen


Pasal 35 ayat 1:
Dokumen-dokumen yang merupakan alat pembuktian yang telah digunakan
sebagai dasar pendaftaran diberi tanda pengenal dan disimpan di Kantor
Pertanahan yang bersangkutan atau di tempat lain yang ditetapkan oleh
Menteri, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari daftar umum.

b. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah


Pasal 1 angka 12:
Kegiatan pendaftaran tanah untuk menyesuaikan data fisik dan data yuridis
dalam peta pendaftaran, daftar tanah, daftar nama, daftar surat ukur, buku
tanah, dan sertifikat dengan perubahan-perubahan yang terjadi kemudian.
Pasal 36 ayat 1:
Pemeliharaan data pendaftaran tanah dilakukan apabila terjadi perubahan pada
data fisik atau data yuridis obyek pendaftaran tanah yang telah terdaftar.

Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah terdiri atas:


A. Pendaftaran peralihan dan pembebanan hak
1. pemindahan hak dengan lelang
2. peralihan hak karena pewarisan
3. peralihan hak karena penggabungan atau peleburan perseroan
atau koperasi
4. pembebanan hak
5. penolakan pendaftaran peralihan dan pembebanan hak

B. Pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah lainnya:


1. perpanjangan jangka waktu hak atas tanah;
2. pemecahan, pemisahan, dan penggabungan bidang tanah
3. pembagian hak bersama;
4. hapusnya hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun
5. peralihan dan hapusnya hak tanggungan;
6. perubahan data pendaftaran tanah berdasarkan putusan atau
penetapan pengadilan;
7. perubahan nama.

Anda mungkin juga menyukai