Dosen Pengampu:
Surachman, SH., M.Hum.
Disusun Oleh:
Melisa Lestari 2103403031053
Luluk Mashitoh 2103403031059
Robikatul Azizah 2103403031073
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
KAMPUS:2 JL. TIDAR NO.19, KLONCING, KARANGREJO,
KEC.SUMBERSARI
KABUPATEN JEMBER, JAWA TIMUR 68124
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas untuk mata kuliah Hukum Pertanahan, dengan judul “Ketentuan Pokok
Tata Guna Tanah”.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
krititkan yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
2.1 Definisi Tata Guna Tanah......................................................................5
2.2 Prinsip Penggunaan Tanah....................................................................7
2.3 Tujuan Tata Guna Tanah.......................................................................8
2.4 Masalah Pokok Tata Guna Tanah .......................................................10
BAB III PENUTUP ..............................................................................................12
3.1 Kesimpulan .............................................................................................12
3.2 Saran .......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
Hasni, 2010, Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah, cetakan kedua, Rajagrafindo Persada,
Jakarta, hal.42
4
BAB II PEMBAHASAN
a) Di dalam land use planning, maka kita harus meninjau land use sebagai
berikut : A constantly envolving and countinuosly changing
2
Mustofa dan Suratman, Op.Cit, hlm 27
5
phenomenan, land use meliputi human activities in a very broad sense,
khususnya meliputi space-using activities.
3
Imam Soetikno dalam Mustofa, 2013 , hlm. 80
6
3. Tata Guna Tanah adalah usaha untuk menata letak proyek-proyek
pembangunan, baik yang diprakarsai pemerintah maupun yang tumbuh
dari prakarsa dan swadaya masyarakat sesuai dengan daftar skala
prioritas, sehingga di satu pihak dapat tercapai tertib penggunaan tanah,
sedangkan di pihak lain tetap dihormati peraturan perundangan yang
berlaku (dari Publikasi Nomor 333 Tahun l984 direktorat Tata Guna
Tanah).4
Pengertian butir (1) dan (2) sifatnya teoritis, sedangkan pengertian butir (3)
sifatnya operasional karena sudah dikaitkan dengan kegiatan, seperti peletakan
proyek-proyek pembangunan berdasarkan Daftar Skala Prioritas (DSP). DSP
biasanya ditetapkan 17 setiap tahun bersamaan dengan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN). Dengan demikian pengertian tata guna tanah pada butir
(3) sama dengan pengertian penatagunaan tanah seperti tersebut di atas, yaitu sudah
merupakan pelaksanaan dan rencana tata guna tanah yang telah ada.
Dalam rangka pencapaian tujuan dan tata guna tanah yaitu kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara efektif, maka penyusunan rencana penggunaan tanah
harus didasarkan pada prinsip tertentu. Mengingat juga bahwa ketersediaan tanah
itu sendiri tidak tak terbatas serta jangan sampai terjadi pemborosan dan penurunan
kualitas tanah, maka pemanfaatan/penggunaan tanah perlu mendasarkan pada
prinsip- prinsip yang ada. Di dalam seminar tentang Tata Guna Sumber-Sumber
Alam Ke-I Tahun 1967 di Jakarta dikemukakan bahwa perencanaan tata agraria
harus didasarkan pada 3 prinsip, yaitu:
4
Sudikno Mertokusumo dan Nurhasan Ismail, Materi Pokok 6 Tata Guna Tanah, (Yogyakarta: Fakultas
Hukum Universitas Gajah Mada, 1984), hlm.63.
7
untuk memenuhi kebutuhan rakyat yang mendesak. Yang dimaksud hasil
fisik adalah sesuatu yang dihasilkan dari tanah misalnya sawah
menghasilkan padi atau bahan pangan 1ainnya;
9
Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan
keamanan.
Masalah pokok tata guna tanah dapat melibatkan beberapa aspek yang berkaitan
dengan pengaturan, penggunaan, dan pengembangan lahan. Beberapa masalah
umum yang sering muncul dalam konteks tata guna tanah antara lain:
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Hasni, 2010, Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah, cetakan kedua,
Rajagrafindo Persada, Jakarta, hal.42
Mustofa dan Suratman, Op.Cit, hlm 27
Imam Soetikno dalam Mustofa, 2013 , hlm. 80
Sudikno Mertokusumo dan Nurhasan Ismail, Materi Pokok 6 Tata Guna Tanah,
(Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, 1984), hlm.63.
Sumarja, F. X. "Hukum Tata Guna Tanah di Indonesia." (2008).
13