Anda di halaman 1dari 2

LATIHAN SOAL 15 DESEMBER 2021

PERTANYAAN

1. Jelaskan pentingnya pengaturan mengenai tata guna tanah di dalam hukum agraria
Indonesia!
2. Ruang lingkup tata guna agraria terbagi menjadi tiga, yaitu : (1) Land use Planning; (2)
water use planning; dan (3) air use planning. Jelaskan masing-masing ruang lingkup
tersebut!
3. Apakah ada perkembangan terhadap konsolidasi tanah paska pemerintahan Joko
Widodo?

JAWABAN

1. Pengaturan tentang tata guna tanah di dalam hukum agrarian Indonesia sangatlah penting
karena objek hukum agrarian nasional sebagaimana yang tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1960 (UUPA) meliputi: bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya. Sedangkan tanah/land sebagai bagian dari bumi
merupakan salah satu objek dari hukum agraria., Selain itu adalah agar mewujudkan
penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan yang sesuai dengan arahan tata ruang wilayah
sehingga tidak terjadi penggunaan tanah yang salah tempat; untuk mengatur persediaan
tanah bagi berbagai kegiatan pembangunan dengan mengusahakan agar tidak terjadi
penatagunaan tanah yang salah urus; untuk mewujudkan tertib pemeliharaan tanah dan
lingkungan hidup yaitu dengan mengendalikan kebutuhan masyarakat akan tanah; dan
yang paling penting adalah untuk menjamin kepastian hukum bagi pemegang ha katas
tanah.
2. a) Land use Planning = Atau biasa disebut dengan Tata Guna Lahan adalah rangkaian
kegiatan penataan, penyediaan, peruntukan dan penggunaan tanag secara berencana
dalam rangka melaksanakan pembangunan nasional sehingga diperoleh manfaat yang
lestari, optimal, seimbang dan serasi untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan
negara.
b) Water use Planning = Atau biasa disebut dengan Tata Guna Air adalah suatu tata
laksana penggunaan sumber daya air dari lokasi pengambilan air sampai dengan
pemanfaatannya tingkat lahan usaha tani dan pembuangan kelebihannya. Bisa juga
diartikan sebagai pengembangan dan pembangunan terpadu sumber air guna menunjang
terwujudnya peningkatan produktivitas pertanian serta untuk memperbaiki taraf hidup
petani.
c) Air use Planning = Atau biasa disebut dengan tata guna udara adalah pola penggunaan
ruang udara sebagai sumber daya alam maupun sarana prasarana kegiatan budaya dan
permukiman beserta sarana dan prasarana penunjangnya baik yang direncanakan maupun
tidak.
3. Konsolidasi Tanah adalah kebijakan pertanahan partisipatif dalam pemanfaatan ruang
yang melakukan dua kegiatan secara simultan yakni: (a) penataan kembali penguasaan
dan pemilikan serta penggunaan dan pemanfaatan tanah serta (b) pengadaan tanah bagi
kepentingan pembangunan prasarana jalan dan fasilitas umum lainnya di lokasi KT.
Dalam Pemerintahan Jokowi pemerintah telah menetapkan kebijakan dalam rangka
menata kembali penguasaan pemilikan penggunaan dan pemanfaatan tanah melalui
konsolidasi tanah. Tujuannya sebagai instrumen pendukung reforma agraria dalam
menjamin ketersediaan tanah bagi berbagai kebutuhan kegiatan pembangunan. Hal itu
sekaligus memberikan kepastian hukum hak atas kepemilikan atau penguasaan tanah
masyarakat. Ketentuan dasar penyelenggaraan konsolidasi tanah telah ditetapkan dalam
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 12/2019 tentang Konsolidasi
Tanah, yang kemudian dilakukan penyesuaian dari waktu ke waktu melalui surat edaran
untuk mengatasi hal-hal yang belum diatur sesuai perkembangan zaman. Berdasarkan
petunjuk teknis yang diterbitkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional, konsolidasi Tanah merupakan kebijakan penataan kembali
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dan ruang sesuai rencana tata
ruang, serta usaha penyediaan tanah untuk kepentingan umum. Hal ini dalam rangka
meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya alam dengan
melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai