I. Pendahuluan
I.1. Asas-Asas Hukum Tanah di Indonesia
Undang-Undang pokok agraria yang dimuat dalam UU No.5 Tahun
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok agraria merupakan sumber
hukum tertulis di Indonesia.
Dalam Arti sempit Hukum Agraria hanyalah mencakup Hukum
Pertanahan, yang mengatur Hak-hak penguasaan atas tanah. Tanah
menurut pasal 4 (1) UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan dasar
Pokok-Pokok Agraria adalah permukaan tanah, yang dalam
penggunaannya diatur dalam pasal 4 (2).
Hukum Agraria dalam arti luas sesuai dengan pasal 2 (1), UU No. 5
Tahun 1960, dapat kita ketahui sasaran Hukum Agraria meliputi: Bumi,
air, dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung
didalamnya. Maka dalam arti luas Hukum Agraria merupakan meliputi
hukum yang mengatur Penguasaan Sumber-sumber alam di Indonesia.
Termasuk mengatur Hak-hak penguasaan Pertanahan, Pengairan,
Pertambangan, Kehutanan, Perikanan. (Sudiarta, Suharta, Ayu Dyah
Satyawati, Novarisna Wiyatna, & Niti Suari Giri, 2017)
Sebelum Undang-undang dibentuk pasti ada yang melatarbelakangi
aturan tersebut. Asas Hukum merupakan pikiran dasar yang bersifat
umum yang melatarbelakangi Peraturan yang konkrit. Terdapat Asas-asas
yang menjadi dasar dalam Hukum tanah di Indonesia
1. Asas Kenasionalan.
Tanah bagi bangsa indonesia bersifat komunalistik, semua
tanah merupakan tanah bersama rakyat Indonesia , menjadi hak
bagi bangsa indonesia bukan semata hak pribadi pemilik.
2. Asas Tingkat Tertinggi Bumi, Air, Ruang Angkasa, dan Kekayaan
Alam yang Terkandung di Dalamnya Dikuasai oleh Negara
Negara.
Negara tidak bertindak sebagai pemilik tanah melainkan negara
bertindak sebagai badan penguasa dari organisasi kekuasaan
seluruh rakyat Indonesia.
3. Asas Mengutamakan Kepentingan Nasional dan Negara yang
Berdasarkan Atas Persatuan Bangsa dari pada Kepentingan
Perseorangan atau Golongan Keberadaan.
Kepentingan suatu masyarakat hukum adat harus tunduk pada
kepentingan nasional dan negara yang kepentingannya lebih
luas, sehingga pelaksanaan dari hak ulayat suatu masyarakat
hukum adat harus sesuai dengan pelaksanaan kepentingan
negara
4. Asas Semua Hak Atas Tanah Mempunyai Fungsi Sosial
Penggunaan tanah harus disesuaikan dengan keadaan dan sifat
haknya sehingga bermanfaat baik untuk kesejahteraan dan
kebahagiaan bagi masyarakat dan negara
5. Asas Hanya Warga Negara Indonesia yag Mempunyai Hak Atas
Tanah
Hanya warga negara yang memiliki kedudukan sebagai subjek
dari Hak Milik
6. Asas Persamaan Bagi Setiap Warga Negara Indonesia
laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama
untuk memperoleh hak-hak atas tanah
II. Analisis
II.1. Hak Menguasai Negara
Pengaturan mengenai Hak menguasai negara diatur di Pasal 33 ayat (3)
Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan “Bumi, air dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” 1
Negara merupakan lembaga sosial bentukan manusia untuk memenuhi
kebutuhan yang beraneka ragam, negara harus memenuhi keperluan-
keperluan dari seluruh rakyat negara itu. Bukan hanya segelinir/golongan
tertentu.
1
UUD 1945 Amandemen ke empat pasal 33 (3)
Memang dalam kenyataan yang disebutkan dalam Peraturan Perundangan
negara. Negara sebagai pihak yang menguasai Sumber daya alam yang
berarti dapat mengatur dan mengurus sumber daya alam, menetapkan
status wilayah sumber daya alam, mengatur dan menetapkan hubungan
hukum atas sumber daya alam
Jika kita merujuk pasal 2 ayat (3) UU NO 5 Tahun 1960 terdapat kata
wewenang hak menguasai negara digunakan untuk mencapai sebesar-
besar kemakmuran rakyat. Setidaknya sebelum adanya kebijakan yang
harus merengut Hak dari Warga Negara, Pemerintah duduk bersama
dengan masyarakat membahas mengenai Bandara. Sehingga konflik atau
permasalahan ini bisa diminimalisir bahkan bisa dicari jalan tengahnya
2.2. Hak Bangsa dalam Permasalahan Agraria Dalam Pembangunan
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo
Berdasar Asas itu Hanya warga negara yang memiliki kedudukan sebagai
subjek dari Hak Milik dan juga tidsak ada pemedaan baik itu laki-laki
maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh
hak-hak atas tanah .Sepanjang memiliki status kewarganegaraan Warga
Negara Indonesia.