: 490-496
-
Amelia Christina
Abstrak
Perang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Sampai saat ini perang masih
terus terjadi, salah satunya perang antara Rusia dengan Ukraina. Perang ini disebabkan karena
Rusia yang berupaya untuk menjaga keamanan negaranya dengan membatasi kedekatan Ukraina
dengan Uni Eropa dan NATO. Perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina banyak memakan
banyak korban jiwa termasuk warga sipil yang diantaranya merupakan anak-anak. Anak-anak
merupakan bagian dari warga sipil yang seharusnya mendapatkan perlindungan dari negara-
negara yang sedang berperang. Metode yang digunakan adalah yuridis kualitatif, bersifat
deskriptif analisis. Dengan memakan banyak korban jiwa warga sipil yaitu anak-anak dan adanya
dugaan bahwa Rusia menjadikan anak-anak sebagai tentara anak, dapat terlihat bahwa Rusia
telah melanggar beberapa perjanjian internasional dan hukum humaniter internasional. Konvensi
yang dilanggar ialah Konvensi Jenewa IV 1949 serta Protokol Tambahan I dan Konvensi Hak Anak.
Tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh Rusia ini dapat termasuk sebagai pelanggaran HAM
berat. Akibat yang ditimbulkan dari perang ini terhadap anak-anak yang terlibat cukup
membahayakan karena dapat berdampak kepada perkembangannya dan menimbulkan trauma
berkepanjangan. Maka dari itu, seharusnya negara yang berperang melindungi hak-hak mereka
dan memberikan perlindungan hukum. Atas tindakannya, Rusia sudah patut untuk diberikan
sanksi-sanksi atas tindakannya terhadap Ukraina.
jiwa. Jaksa Agung Ukraina melaporkan sekunder. Adapun bahan hukum primer
setidaknya ada 437 (empat ratus tiga yang digunakan terdiri atas regulasi yang
puluh tujuh) anak-anak Ukraina yang berkaitan dengan perlindungan anak-
tewas pada pertengah bulan November anak dalam konflik perang, sedangkan
sejak terjadinya invasi. Selain itu, dilansir bahan hukum sekunder yang digunakan
melalui Reuters, dalam penghitungan merupakan bahan yang menjelaskan
yang masih belum selesai, setidaknya bahan hukum primer yaitu dari buku,
terdapat lebih dari 837 anak-anak di hasil penelitian, dan jurnal yang
Ukraina yang menjadi korban luka. berkaitan dengan permasalahan dalam
Menurut laporan oleh Komisaris penulisan ini.
HAM PBB, Rusia telah melakukan hal
yang termasuk sebagai kejahatan perang HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berdasarkan Statuta Roma Konflik sudah ada sejak dahulu
merupakan salah satu dari pelanggaran kala dan merupakan bentuk interaksi
Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang tercipta karena adanya perbedaan
internasional serta melanggar hukum ideologi, kepentingan, tujuan, prinsip,
humaniter internasional yang dimana sosial budaya, dan lain sebagainya.
menegaskan suatu kewajiban bagi Konflik bersenjata atau perang yang
seluruh negara peserta yang sedang terjadi antara Rusia dengan Ukraina
berkonflik agar tidak mengkut sertakan terjadi karena adanya perbedaan
anak yang belum berusia 15 (lima belas) ideologi, kepentingan, dan tujuan
tahun untuk ikut turut serta dalam suatu diantara kedua negara tersebut.
konflik khususnya dalam peperangan. Konflik bersenjata atau perang
Berdasarkan latar belakang yang memiliki aturan dan ketentuan
telah di uraikan di atas maka diperlukan hukumnya sendiri. Beberapa konvensi
kajian lebih lanjut mengenai pengaturan yang berhubungan dengan perlindungan
konvensi yang berkaitan dengan hukum terhadap anak di negara yang
perlindungan terhadap anak dalam sedang perang antara lain:
peperangan antara Rusia dengan 1. Konvensi Jenewa IV tentang
Ukraina serta perlindungan hukum yang Perlindungan Penduduk Sipil
seharusnya diberikan terhadap anak- 1949 dan Protokol Tambahan
anak dalam peperangan antara Rusia I
dengan Ukraina. Konvensi Jenewa merupakan
bagian dari Hukum Internasional yang
METODE PENELITIAN juga dikenal sebagai Hukum
Penelitian ini menggunakan Kemanusiaan dalam Konflik bersenjata.
jenis penelitian hukum yuridis normatif Tujuan dari dibuatnya konvensi ini untuk
dengan metode penelitian normatif yang menjadikannya tolak ukur dalam
didasarkan pada data sekunder. Penulis melindungi masyarakat sipil yang
mengkaji penelitian ini dengan menjadi korban perang. Walaupun
penerapan kaidah-kaidah atau norma- konvensi ini diadopsi pada 1949, namun
norma dalam hukum positif dengan asas keempat Konvensi Jenewa ini masih
kebenaran. Dalam penelitian ini, metode berlaku hingga sampai saat ini. Konvensi
pendekatan yang digunakan adalah Jenewa juga menjadi aturan yang
pendekatan undang-undang (statute mengatur mengenai warga sipil, tawanan
approach) dan pendekatan kasus (case perang, dan tentara yang berada dalam
approach). Teknik pengumpulan data kondisi tidak mampu bertempur. Warga
yang digunakan adalah studi sipil yang dimaksud dalam konvensi ini
kepustakaan dengan meneliti bahan merupakan masyarakat yang dilindungi
hukum primer dan bahan hukum
492
Amelia Christina
Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Peperangan Antara Rusia Dengan Ukraina ...……..(Hal 490-496)
jika terjadinya sengketa bersenjata dan there to shall remain bound by it in their
anak tergolong sebagai salah satunya. mutual relations. They shall furthermore
Pada Pasal 1 Konvensi Jenewa IV be bound by the Convention in relation to
1949 tercantum bahwa Pihak-pihak the said Power, if the latter accepts and
Peserta Agung berkewajiban untuk applies the provisions thereof.”
menghormati dan menjamin Pada Pasal 27– 34 Konvensi
penghormatan atas Konvensi ini dalam Jenewa IV tahun 1949 mengatur tentang
segala keadaan. perlindungan yang harus diberikan
“The High Contracting Parties kepada penduduk sipil termasuk anak-
undertake to respect and to ensure respect anak yang tidak ikut serta dalam perang.
for the present Convention in all Perlindungan yang diberikan
circumstances” diantaranya:
Pasal 1 ini memiliki arti bahwa a. Penghormatan atas diri
negara tidak cukup hanya pribadi, hak-hak
memerintahkan kepada petugas militer kekeluargaan, keyakinan dan
atau sipil untuk melaksanakan dan praktek keagamaan, serta
menaati konvensi ini, namun pemerintah adat dan kebiasaan mereka
juga harus dan memiliki kewajiban untuk b. Hak untuk berhubungan
memperhatikan jika pelaksanaan dengan Negara Pelindung,
konvensi ini benar-benar dilaksanakan. ICRC dan Palang Merah
Tidak hanya itu, dalam Pasal 80 Protokol Nasional
Tambahan I juga menegaskan bahwa c. Tidak memaksakan jasmani
dalam suatu konflik atau perang, negara- dan rohani untuk
negara harus selalu mematuhi konvensi mendapatkan suatu
ini dan tiap negara memiliki tanggung keterangan
jawab atas segala pelaksanaan yang d. Tidak melakukan perbuatan
sudah diatur hukum humaniter yang memberikan
internasional. penderitaan bagi warga sipil
Konvensi ini juga mengatur e. Tidak memberikan hukuman
mengenai sifatnya yang mengikat dan secara kolektif,
wajib untuk dilaksanakan, yaitu pada mengintimidasi, meneror,
Pasal 2. Pasal ini membahas mengenai dan merampok, serta
konvensi ini yang pemberlakuannya melakukan reprisal bagi
adalah untuk seluruh perang ataupun warga sipil
sengketa bersenjata baik yang f. Tidak menyandera warga
diumumkan maupun yang tidak diakui sipil.
oleh salah satu pihak dan konvensi ini
tetap akan terikat pada negara-negara Salah satu bentuk perlindungan
peserta maupun bukan peserta. yang seharusnya diberikan kepada
“In addition to the provisions penduduk sipil berdasarkan konvensi ini
which shall be implemented in peacetime, adalah tidak melakukan perbuatan yang
the present Convention shall apply to all menimbulkan penderitaan secara
cases of declared war or of any other berlebihan. Hal ini jelas telah dilanggar
armed conflict which may arise between oleh Rusia ketika melakukan serangan
two or more of the High Contracting kepada Ukraina, serangan ini terjadi
Parties, even if the state of war is not pada Maret 2022 dimana Rusia
recognized by one of them. melakukan pengeboman di Kota
Although one of the Powers in Mariupol, Ukraina. Akibat dari terjadinya
conflict may not be a party to the present serangan ini sangat buruk, bahkan
Convention, the Powers who are parties Dewan Kota Mariupol menyebut kotanya
493
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (2) (2023): 490-496
496