Anda di halaman 1dari 7

wwwww e-ISSN: 2550-0813 | p-ISSN: 2541-657X | Vol 10 No 2 Tahun 2023 Hal.

: 490-496
-

NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial


available online http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DALAM


PEPERANGAN ANTARA RUSIA DENGAN UKRAINA1

Amelia Christina

Fakultas Ilmu Hukum Universitas Tarumanagara

Abstrak

Perang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Sampai saat ini perang masih
terus terjadi, salah satunya perang antara Rusia dengan Ukraina. Perang ini disebabkan karena
Rusia yang berupaya untuk menjaga keamanan negaranya dengan membatasi kedekatan Ukraina
dengan Uni Eropa dan NATO. Perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina banyak memakan
banyak korban jiwa termasuk warga sipil yang diantaranya merupakan anak-anak. Anak-anak
merupakan bagian dari warga sipil yang seharusnya mendapatkan perlindungan dari negara-
negara yang sedang berperang. Metode yang digunakan adalah yuridis kualitatif, bersifat
deskriptif analisis. Dengan memakan banyak korban jiwa warga sipil yaitu anak-anak dan adanya
dugaan bahwa Rusia menjadikan anak-anak sebagai tentara anak, dapat terlihat bahwa Rusia
telah melanggar beberapa perjanjian internasional dan hukum humaniter internasional. Konvensi
yang dilanggar ialah Konvensi Jenewa IV 1949 serta Protokol Tambahan I dan Konvensi Hak Anak.
Tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh Rusia ini dapat termasuk sebagai pelanggaran HAM
berat. Akibat yang ditimbulkan dari perang ini terhadap anak-anak yang terlibat cukup
membahayakan karena dapat berdampak kepada perkembangannya dan menimbulkan trauma
berkepanjangan. Maka dari itu, seharusnya negara yang berperang melindungi hak-hak mereka
dan memberikan perlindungan hukum. Atas tindakannya, Rusia sudah patut untuk diberikan
sanksi-sanksi atas tindakannya terhadap Ukraina.

Kata Kunci: Perang, Anak-anak, Perlindungan Hukum.

*Correspondence Address : ameliachristinaaa2000@gmail.com


DOI : 10.31604/jips.v10i2.2023.490-496
© 2023UM-Tapsel Press
490
Amelia Christina
Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Peperangan Antara Rusia Dengan Ukraina ...……..(Hal 490-496)

PENDAHULUAN Februari 2022 terjadi diakibatkan Rusia


Perang merupakan bagian yang yang berupaya untuk melindungi
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan keamanan negaranya dari ancaman blok
manusia. Menurut artikel yang berjudul barat dan Amerika Serikat sehingga
”The Great War Figures Hoax: an Rusia membatasi hubungan Ukraina
Investigation in Polemomythology”, B. dengan Uni Eropa dan NATO. Selain itu,
Jongman dan J. Van der Dennen hal ini dilakukan Rusia untuk
menyebutkan bahwa bahwa sejak tahun mempertahankan hubungan dekat
3600 SM masa perdamaian dunia hanya dengan negara bekas pecahan Uni Soviet.
292 tahun. Selama masa tersebut Hal ini berhubungan juga dengan negara
terhitung telah terjadi perang sebanyak Ukraina yang berbatasan langsung
14,531 kali, baik perang besar atau kecil, dengan Rusia yang berarti jika Ukraina
dengan korban jiwa sebanyak bergabung dengan NATO maka tidak
3,640,000,000 orang. Adanya perang akan ada lagi yang membatasi Rusia
menyebabkan semua pihak baik yang dengan NATO dan hal ini menjadi
terlibat secara langsung maupun tidak ancaman bagi Rusia. Maka dari itu, Rusia
langsung mengalami penderitaan. melakukan invasi ke Ukraina untuk
Penderitaan yang dialami dapat berupa mencegah Ukraina bergabung dengan
banyak hal, mulai dari kehilangan harta NATO. Tindakan Rusia yang menghalangi
benda, mengalami kerugian ekonomi, Ukraina untuk bergabung dengan NATO
mengalami trauma yang merupakan tindakan yang seharusnya
berkepanjangan, dan bahkan kehilangan tidak dilakukan karena mengarah ke
hak-haknya sebagai manusia atau hak tindakan intervensi. Ukraina yang
asasi manusia. merupakan negara berdaulat seharusnya
Sejak berakhirnya Perang Dunia memiliki kebebasan untuk mengambil
I, upaya untuk mencegah dan menghapus keputusannya sendiri mengenai
terjadinya perang sudah dilakukan bergabung di NATO dan juga sebaliknya,
dengan membentuk Liga Bangsa-Bangsa seharusnya Rusia tidak boleh
(LBB) yaitu pads 10 Januari 1920. Tidak mempengaruhi dan mengatur mengenai
lama setelah didirikannya LBB, terjadi kebebasan Ukraina dengan tekanan fisik
Perang Dunia II yang memakan korban melalui invasi.
jiwa yang bahkan jumlahnya mencapai Terjadinya konflik antara Rusia
60 juta manusia. Akan tetapi, segera dengan Ukraina tidak hanya
setelah Perang Dunia II usai, Amerika menimbulkan banyak korban jiwa tetapi
Serikat, Inggris, Perancis, China, dan Uni juga kerusakan pada infrastruktur fisik
Soviet yang merupakan pemenang di Ukraina. Berdasarkan laporan yang
Perang Dunia II membentuk organisasi ada, Rusia melakukan penembakan,
internasional yaitu Perserikatan Bangsa- pengeboman daerah-daerah penduduk,
Bangsa (PBB) yang memiliki tujuan merusak infrastruktur Ukraina, dan
untuk memelihara perdamaian dan membunuh warga sipil termasuk anak-
keamanan internasional. Didirikannya anak. Anak-anak yang merupakan
PBB ini menjadi suatu harapan baru bagi generasi penerus bangsa di masa depan
dunia yang lebih aman dan damai menjadi korban yang sangat rawan
Namun, kenyataannya PBB tidak terhadap konflik bersenjata maupun
dapat sepenuhnya mencegah dan tidak, khususnya perang.
menjaga dunia dari adanya ancaman Badan Anak-anak PBB
perang. Seperti perang yang saat ini mengatakan hingga akhir Agustus
sedang terjadi yaitu perang antara Rusia setidaknya ada 972 (sembilan ratus
dengan Ukraina. Perang yang terjadi tujuh puluh dua) anak-anak Ukraina
antara Rusia dan Ukraina pada 24 yang menjadi korban luka dan korban
491
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (2) (2023): 490-496

jiwa. Jaksa Agung Ukraina melaporkan sekunder. Adapun bahan hukum primer
setidaknya ada 437 (empat ratus tiga yang digunakan terdiri atas regulasi yang
puluh tujuh) anak-anak Ukraina yang berkaitan dengan perlindungan anak-
tewas pada pertengah bulan November anak dalam konflik perang, sedangkan
sejak terjadinya invasi. Selain itu, dilansir bahan hukum sekunder yang digunakan
melalui Reuters, dalam penghitungan merupakan bahan yang menjelaskan
yang masih belum selesai, setidaknya bahan hukum primer yaitu dari buku,
terdapat lebih dari 837 anak-anak di hasil penelitian, dan jurnal yang
Ukraina yang menjadi korban luka. berkaitan dengan permasalahan dalam
Menurut laporan oleh Komisaris penulisan ini.
HAM PBB, Rusia telah melakukan hal
yang termasuk sebagai kejahatan perang HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berdasarkan Statuta Roma Konflik sudah ada sejak dahulu
merupakan salah satu dari pelanggaran kala dan merupakan bentuk interaksi
Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang tercipta karena adanya perbedaan
internasional serta melanggar hukum ideologi, kepentingan, tujuan, prinsip,
humaniter internasional yang dimana sosial budaya, dan lain sebagainya.
menegaskan suatu kewajiban bagi Konflik bersenjata atau perang yang
seluruh negara peserta yang sedang terjadi antara Rusia dengan Ukraina
berkonflik agar tidak mengkut sertakan terjadi karena adanya perbedaan
anak yang belum berusia 15 (lima belas) ideologi, kepentingan, dan tujuan
tahun untuk ikut turut serta dalam suatu diantara kedua negara tersebut.
konflik khususnya dalam peperangan. Konflik bersenjata atau perang
Berdasarkan latar belakang yang memiliki aturan dan ketentuan
telah di uraikan di atas maka diperlukan hukumnya sendiri. Beberapa konvensi
kajian lebih lanjut mengenai pengaturan yang berhubungan dengan perlindungan
konvensi yang berkaitan dengan hukum terhadap anak di negara yang
perlindungan terhadap anak dalam sedang perang antara lain:
peperangan antara Rusia dengan 1. Konvensi Jenewa IV tentang
Ukraina serta perlindungan hukum yang Perlindungan Penduduk Sipil
seharusnya diberikan terhadap anak- 1949 dan Protokol Tambahan
anak dalam peperangan antara Rusia I
dengan Ukraina. Konvensi Jenewa merupakan
bagian dari Hukum Internasional yang
METODE PENELITIAN juga dikenal sebagai Hukum
Penelitian ini menggunakan Kemanusiaan dalam Konflik bersenjata.
jenis penelitian hukum yuridis normatif Tujuan dari dibuatnya konvensi ini untuk
dengan metode penelitian normatif yang menjadikannya tolak ukur dalam
didasarkan pada data sekunder. Penulis melindungi masyarakat sipil yang
mengkaji penelitian ini dengan menjadi korban perang. Walaupun
penerapan kaidah-kaidah atau norma- konvensi ini diadopsi pada 1949, namun
norma dalam hukum positif dengan asas keempat Konvensi Jenewa ini masih
kebenaran. Dalam penelitian ini, metode berlaku hingga sampai saat ini. Konvensi
pendekatan yang digunakan adalah Jenewa juga menjadi aturan yang
pendekatan undang-undang (statute mengatur mengenai warga sipil, tawanan
approach) dan pendekatan kasus (case perang, dan tentara yang berada dalam
approach). Teknik pengumpulan data kondisi tidak mampu bertempur. Warga
yang digunakan adalah studi sipil yang dimaksud dalam konvensi ini
kepustakaan dengan meneliti bahan merupakan masyarakat yang dilindungi
hukum primer dan bahan hukum
492
Amelia Christina
Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Peperangan Antara Rusia Dengan Ukraina ...……..(Hal 490-496)

jika terjadinya sengketa bersenjata dan there to shall remain bound by it in their
anak tergolong sebagai salah satunya. mutual relations. They shall furthermore
Pada Pasal 1 Konvensi Jenewa IV be bound by the Convention in relation to
1949 tercantum bahwa Pihak-pihak the said Power, if the latter accepts and
Peserta Agung berkewajiban untuk applies the provisions thereof.”
menghormati dan menjamin Pada Pasal 27– 34 Konvensi
penghormatan atas Konvensi ini dalam Jenewa IV tahun 1949 mengatur tentang
segala keadaan. perlindungan yang harus diberikan
“The High Contracting Parties kepada penduduk sipil termasuk anak-
undertake to respect and to ensure respect anak yang tidak ikut serta dalam perang.
for the present Convention in all Perlindungan yang diberikan
circumstances” diantaranya:
Pasal 1 ini memiliki arti bahwa a. Penghormatan atas diri
negara tidak cukup hanya pribadi, hak-hak
memerintahkan kepada petugas militer kekeluargaan, keyakinan dan
atau sipil untuk melaksanakan dan praktek keagamaan, serta
menaati konvensi ini, namun pemerintah adat dan kebiasaan mereka
juga harus dan memiliki kewajiban untuk b. Hak untuk berhubungan
memperhatikan jika pelaksanaan dengan Negara Pelindung,
konvensi ini benar-benar dilaksanakan. ICRC dan Palang Merah
Tidak hanya itu, dalam Pasal 80 Protokol Nasional
Tambahan I juga menegaskan bahwa c. Tidak memaksakan jasmani
dalam suatu konflik atau perang, negara- dan rohani untuk
negara harus selalu mematuhi konvensi mendapatkan suatu
ini dan tiap negara memiliki tanggung keterangan
jawab atas segala pelaksanaan yang d. Tidak melakukan perbuatan
sudah diatur hukum humaniter yang memberikan
internasional. penderitaan bagi warga sipil
Konvensi ini juga mengatur e. Tidak memberikan hukuman
mengenai sifatnya yang mengikat dan secara kolektif,
wajib untuk dilaksanakan, yaitu pada mengintimidasi, meneror,
Pasal 2. Pasal ini membahas mengenai dan merampok, serta
konvensi ini yang pemberlakuannya melakukan reprisal bagi
adalah untuk seluruh perang ataupun warga sipil
sengketa bersenjata baik yang f. Tidak menyandera warga
diumumkan maupun yang tidak diakui sipil.
oleh salah satu pihak dan konvensi ini
tetap akan terikat pada negara-negara Salah satu bentuk perlindungan
peserta maupun bukan peserta. yang seharusnya diberikan kepada
“In addition to the provisions penduduk sipil berdasarkan konvensi ini
which shall be implemented in peacetime, adalah tidak melakukan perbuatan yang
the present Convention shall apply to all menimbulkan penderitaan secara
cases of declared war or of any other berlebihan. Hal ini jelas telah dilanggar
armed conflict which may arise between oleh Rusia ketika melakukan serangan
two or more of the High Contracting kepada Ukraina, serangan ini terjadi
Parties, even if the state of war is not pada Maret 2022 dimana Rusia
recognized by one of them. melakukan pengeboman di Kota
Although one of the Powers in Mariupol, Ukraina. Akibat dari terjadinya
conflict may not be a party to the present serangan ini sangat buruk, bahkan
Convention, the Powers who are parties Dewan Kota Mariupol menyebut kotanya
493
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (2) (2023): 490-496

telah berubah menjadi “abu tanah mati”. a. Hak Terhadap Kelangsungan


Hidup (Survival Rights)
Hak-hak anak untuk
melestarikan dan
mempertahankan hidup serta
guna memperoleh standar
kesehatan yangtinggi dan
perawatan yang sebaik-
baiknya. Hak ini terdapat
dalam Pasal 6 dan Pasal 24.
Gambar 1. Korban Serangan Pengeboman b. Hak Terhadap Perlindungan
Rusia di Mariupol (protection rights)
(Sumber: BBC News) Hak ini merupaka hak anak
untuk mendapatkan
Tidak sedikit penduduk sipil perlindungan dari adanya
yang merupakan anak-anak menjadi diskriminasi, tindakan
korban. Berdasarkan BBC News, kekerasan, ataupun
serpihan dan pecahan dari adanya penelantaran khususnya bagi
ledakan bom pada serangan yang anak-anak yang tidak
dilakukan oleh Rusia melukai perut memiliki keluarga ataupun
seorang anak yang bahkan belum pengungsi. Hak ini terdapat
mencapai umur 3 (tiga) tahun yaitu dalam Pasal 2, Pasal 19, dan
Artem. Tidak hanya Artem, seorang gadis Pasal 39.
beruisa 15 (lima belas) tahun juga turut c. Hak Tumbuh Berkembang
menjadi korban serangan bom ini, gadis (development rights)
ini harus merelakan kakinya untuk di Hak ini merupakan hak anak-
amputasi akibat terkena ledakan dari anak untuk mendapatkan
bom. Selain korban luka, juga terdapat pendidikan yang layak, hak
korban jiwa yang dimana cucu dari untuk mendapatkan standar
seorang lelaki bernama Vladimir yang hidup yang layak bagi
berusia 4 (empat) tahun harus meregang perkembangannya, mulai
nyawanya ketika serangan yang dari fisiknya, mentalnya, dan
dilakukan oleh Rusia di Mariupol terjadi. kehidupan sosialnya. Hak ini
terdapat dalam Pasal 28,
2. Konvensi Hak Anak atau Pasal 29, dan Pasal 32.
Convention on The Rights of d. Hak Untuk Berpartisipasi
The Child (participation rights)
Konvensi Hak Anak merupakan Hak-hak untuk ikut
salah satu dari instrumen Hak Asasi berpartisipasi dan
Manusia (HAM) internasional yang menyatakan pendapatnya
merumuskan mengenai prinsip-prinsip dalam seluruh hal. Hak ini
universal dan normal hukum mengenai terdapat dalam Pasal 13.
kedudukan, hak-hak yang dimiliki anak,
dan perlindungannya. Konvensi ini Pada saat perang antara Rusia
mencakup hak sipil, politik, ekonomi, dan dengan Ukraina berlangsung, pejabat
budaya yang melibatkan anak-anak pada Ukraina mencurigai bahwa Rusia
saat terjadinya suatu konflik bersenjata menggunakan tentara anak dalam
atau perang. Dalam konvensi ini terdapat perang ini. Pejabat Ukraina meminta
4 (empat) kelompok hak-hak anak, yaitu: kepada PBB untuk menyelidiki lebih
dalam mengenai permasalahan ini.
494
Amelia Christina
Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Peperangan Antara Rusia Dengan Ukraina ...……..(Hal 490-496)

Berdasarkan laporan dari organisasi Hak perlindungan anak untuk direkrut


Asasi Manusia (HAM), anak-anak ini menjadi tentara anak, keterlibatan anak-
akan mengikuti pelatihan militer dan anak ini baik menjadi korban sipil
kemudian setelahnya akan dikirim untuk maupun menjadi tentara anak dianggap
ikut perang. Bahkan beberapa dari anak- sebagai hal yang sangat membahayakan
anak ini sudah dikirim dalam terhadap perkembangannya. Luka fisik
peperangan dan harus kehilangan nyawa yang dialami anak-anak tersebut
mereka. mungkin akan sembuh. Tetapi trauma
Komisioner parlemen Ukraina akibat adanya perang ini dapat
untuk HAM, Lyudmyla Denisova menimbulkan trauma yang
menyebutkan bahwa “Otoritas berkepanjangan dan akan menetap
pendudukan (Luhansk dan Donetsk) dalam dirinya selama mereka masih
sedang melakukan mobilisasi anak-anak hidup.
yang berpartisipasi dalam apa yang
disebut klub patriotik, ke tingkat formasi SIMPULAN
senjata ilegal. Anak-anak ini melakukan Berdasarkan penelitian yang
pelatihan militer dan terjadi kematian di telah dilakukan diatas, faktor penyebab
antara para remaja ini. Sekarang mereka terjadinya perang antara Rusia dengan
mempromosikan masuknya tentara Ukraina adalah Rusia yang tidak ingin
warga sipil, termasuk anak-anak di Ukraina untuk bergabung dengan NATO,
wilayah yang diduduki sementara." kata hal ini dikarenakan letak Rusia dengan
Denisova. Ukraina yang berbatasan langsung.
Hal ini jelas telah melanggar hak- Sehingga jika Ukraina bergabung dengan
hak anak dalam Konvensi Anak ini, NATO maka akan menyebabkan
karena telah diatur dalam Pasal 38 ancaman bagi Rusia. Rusia kemudian
mengenai perlindungan Hukum bagi melakukan intervensi kepada Ukraina,
Anak-anak yang direkrut sebagai hal ini merupakan hal yang salah karena
Tentara. Pasal 38 ini menyatakan bahwa Ukraina merupakan negara yang
Negara-negara pihak harus mengekang berdaulat dan memiliki kebebasan untuk
diri agar tidak menerima siapapun yang bergabung dengan NATO atau tidak.
belum mencapai usia lima belas tahun ke Berdasarkan bukt-bukti yang
dalam angkatan bersenjata mereka. ada, dapat dilihat bahwa Rusia telah
Dalam menerima diantara orang-orang melanggar beberapa kewajiban
tersebut, yang telah mencapai usia lima internasional dan konvensi
belas tahun tetapi belum mencapai usia internasional. Rusia di duga telah
delapan belas tahun maka negara-negara melakukan pelanggaran terhadap Hak
pihak harus berusaha memberikan Asasi Manusia (HAM) dan pencederaan
prioritas kepada mereka yang tertua. kedaulatan negara Ukraina oleh negara
Seluruh negara harus mengambil sebuah Rusia. Konvensi yang dilanggar oleh
langkah untuk melakukan pencegahan Rusia diantaranya adalah Konvensi
berpartisipasinya anak-anak yang Jenewa IV 1949 dan Konvensi Hak Anak
usianya dibawah 15 (lima belas) tahun yang dimana membahas mengenai
dalam suatu perang, baik pemerintah perlindungan warga sipil, khususnya
maupun kelompok bersenjata dan bagi anak-anak dalam perang, anak-anak
anak-anak yang mengalami konflik dibawah umur yang mengikuti perang,
bersenjata ini harus mendapatkan dan hak-hak anak yang seharusnya
perlindungan dari negara. dipenuhi dan dilindungi.
Berdasarkan pasal tersebut, Suatu negara seharusnya
sudah jelas terlihat bahwa Rusia melakukan perlindungan terhadap anak-
melanggar hak-hak anak dan melanggar anak tersebut, setidaknya ada 3 (tiga)
495
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10 (2) (2023): 490-496

kewajiban yang seharusnya negara Narwati, Enny & Hasruti. (2008).


sebagai duty bearer lakukan untuk PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK
DALAM KONFLIK BERSENJATA. Jurnal Penelitian
melindungi hak-hak asasi mereka, yaitu Dinamika Sosial, 7(1): 1-9.
menghormati, melindungi, dan
memenuhi. Sebagai negara, kewajiban- Widayanti, I Gusti A.S., Mangku, Dewa
keewajiban ini sudah seharusnya G.S. & Yuliartini, Ni P.R. (2019). PENGGUNAAN
dilakukan agar negara tidak dianggap TENTARA ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA
DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM
mengabaikan HAM masyarakatnya. HUMANITER INTERNASIONAL (Studi Kasus :
Selain itu, untuk memenuhi ketiga- Konflik Bersenjata di Sri Lanka). e-Journal
kewajiban tersebut, negara dapat Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan
menyediakan mulai dari hal yang Ganesha Jurusan Ilmu Hukum, 2(2): 124-132.
sifatnya normatif hingga administratif,
Sarsito, Totok. (2009). Perang dalam
dan jika negara tidak melakukannya Tata Kehidupan Antarbangsa, Jurnal Komunikasi
maka negara dianggap melakukan Massa, 2 (2): 112-126.
pelanggaran HAM berat.
Starke, J.G., (1997). Introduction to
International Law. London: Butterworth.
DAFTAR PUSTAKA Sudiq, Dwinanda & Yustitianingtyas.
Anggraini, Lulu. (2022), Perlindungan (2022). Levina. INTERVENSI RUSIA TERHADAP
Hukum Terhadap Anak Dalam Kolonialisme dan UKRAINA PADA TAHUN 2022 SEBAGAI
Imperialisme Ditinjau Dari Hukum Humaniter PELANGGARAN BERAT HAM, Jurnal Pendidikan
Internasional. Skripsi. Universitas Tarumanagara. Kewarganegaraan Undiksha, 10 (3): 103-115.
Anonim, (2022). 437 Anak di Ukraina
Tewas Akibat Serangan Rusia. Diunduh di
https://www.cnnindonesia.com/internasional/
20221119181339-134-875940/437-anak-di-
ukraina-tewas-akibat-serangan-rusia tanggal 23
Desember 2022.

Davies, Wyre. (2022). Perang di


Ukraina: Anak-anak menjadi korban serangan
Rusia di Mariupol, 'saya melihat cucu perempuan
saya, kepalanya benar-benar hancur'. Diunduh di
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-
60817291 tanggal 26 Desember 2022.

Hamin, Santika, Tangkere, Imelda &


Voges, Stefan O. (2022). PERLINDUNGAN HAK
ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA
INTERNASIONAL MENURUT KONVENSI HAK
ANAK TAHUN 1989. E-Journal Universitas Sam
Ratulangi – UNSRAT

Juanda, O. (2022). Serangan Rusia ke


Ukraina, di Manakah Hukum Internasional?
Diunduh di
https://nasional.sindonews.com/read/722625/
18/serangan-rusia-ke-ukraina-di-
manakahhukum-internasional-1648116203/
tanggal 25 Desember 2022.

Muhadar et al. Perlindungan Saksi dan


Korban Dalam Sistem Peradilan Pidana
(Surabaya: Putra Media Nusantara, 2009).

496

Anda mungkin juga menyukai