Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SEJARAH LIGA BANGSA-BANGSA

DOSEN:

Fitra Deni ,Dr.,SH.,M.Si

DISUSUN OLEH:

DEVI NOVELINDA

ALI HAMZAH

RATNA CAHYANINGSIH

AGUS KURNIAWAN HULU

JURUSAN: HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mengatur
Semesta alam yang mana atas Hidayah, Inayah dan Karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Hubungan Internasional Selaku Dosen mata kuliah yaitu
Ibu FITRA DENI,Dr.,SH.,M.SI paper ini membahas tentang Liga Bangsa-Bangsa (LBB).

Paper ini dibuat berdasarkan sistematika penulisan yang ditentukan. Dalam Paper ini penulis
mengkaji materi dari berbagai sumber yang diketahui. Paper ini dibuat dengan tujuan untuk
memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas bagi para mahasiswaa mengenai Liga-
Liga Bangsa.

Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positif. Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan paper ini yang jauh dari kesempurnaan
tetapi hal itu tidaklah disengaja, karena itulah kemampuan dan keterbatasan ilmu penulis.
“Tak ada gading yang tak retak” oleh sebab itu , saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan oleh penulis .

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu atas selesainya paper
ini. Semoga Allah Yang Maha Kuasa memberikan kemudahan dan keikhlasan kepada kita
semua untuk menyambut masa depan esok yang cerah dan lebih baik, amin.
BAB I

PENDAHULUAN

Pada masa Perang Dunia I, dunia mengalami suatu peristiwa yang sangat dramatis
menyangkut peradaban manusia, dimana perang tersebutlah telah mengakibatkan korban
yang besar. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan perlengkapan dan senjata tempur yang
efektif. Perang Dunia I telah memasuki babak baru kemajuan teknologi, khususnya
persenjataan dan sistem angkutan atau logistik yang sudah mengenal kapal mesin dan
kereta api.

Dalam masa Perang Dunia I ini muncul dua fenomena sekaligus, yaitu pada satu sisi,
meningkatnya semangat nasionalisme dan patriotisme dan segala upaya untuk mendorong
usaha pemenang perang. Semangat ini sering kali memicu semangat berperang juga
menambah rasa kebencian dan permusuhan antar pihak yang berkonflik. Sedang sisi lain
mulai muncul usaha-usaha yang kuat untuk menghentikan permusuhan dan kebencian,
serta usaha mencegah munculnya perang kembali. Walaupun tidak semua tokoh
masyarakat dan pemimpin dunia percaya, bahwa kerjasama internasional sebagai jalan
terbaik (best way) untuk dapat mencegah perang atau bahkan menghilangkan perang di
masa depan.

Sejak pecahnya Perang Dunia I yang memilukan karena menelan banyak korban, ada banyak
optimisme bahwa organisasi internasional dapat memecahkan konflik militer, dapat
mencegah perang. Oleh karena itu ada upaya-upaya kerjasama internasional mencegah san
menghilangkan perang. Namun akibat adanya kekuatan-kekuatan kontradiktif dari
semangat nasionalisme, warisan “kebencian” perang dan sebagainya, usaha ini tidak
mudah.Bahkan sebagian semangat tersebut masih terus terbawa ke dalam organisasi
internasional yang kemudian terbentuk. Tidak ada pemimpin negara-negara nasional yang
bersedia menyerahkan sebagian kewenangan dan kedaulatannya kepada organisasi
internasional berkait isu-isu yang berhubungan dengan persoalan nasionalisme. Jadinya
organisasi internasional global ini seolah-olah tanpa kekuatan riil, tanpa kemampuan
kekuasaan (toothless international organizazitions). Disamping itu juga mekanisme
pengaturan yang cenderung menguntungkan pada pihak pemenang PD I dan cenderung
tidak ramah terhadap bekas musuh dalam PD I, mengakibatkan tidak ada semangat
merangkul semua pihak, termasuk musuh dalam PD I.

Beberapa pengaturan yang tidak kondusif bagi pengelolaan perdamaian yang langgeng,
antara lain: Pertama, pihak negara-negara musuh dalam PD I tidak diterima menjadi
anggota, dan baru dapat diterima jadi anggota hanya apabila direkomendasikan oleh
negara-negara besar sekutu. Kedua, Dominasi negara-negara besar diproteksi melalui
mekanisme sebagai anggota tetap dan mencegah pemberian sanksi bagi negara-negara
besar, dengan ditetapkan sebagai anggota tetap Liga Bangsa Bangsa, dan punya hak veto
yang dapat membatalkan putusan-putusan yang diambil dari sidang-sidang LBB. Negara-
negara besar seperti Inggris, mendiktekan kekuasaan untuk pendudukan (penyelesaian)
bekas-bekas tanah jajahan atau wilayah dibawah pengaruh negara-negara yang kalah
perang. Proses perdamaian masih saja menyisakan berbagai mekanisme perubahan damai
yang kurang memuaskan dan sanksi-sanksi militer masih dipergunakan, meski kadang tidak
efektif, senantiasa ada harapan bahwa organisasi internasional baru dapat membantu
mencegah konflik bersenjata.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini adalah
1) Apa yang dimaksud dengan Liga Bangsa-bangsa?
2) Bagaimana sejarah keberadaan Liga Bangsa-Bangsa?
3) Bagaimana pengaruh Liga Bangsa-Bangsa akan keberadaanya?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

1) Mengetahui dan memahami akan pengertian Liga Bangsa-Bangsa;

2) Mengetahui dan memahami sejarah akan keberadaan Liga Bangsa-Bangsa;

3) Mengetahui dan memahami akan pengaruh Liga Bangsa-Bangsa dengan


keberadaanya;
BAB I
PEMBAHASAN

2.1 Liga Bangsa-Bangsa

Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan


setelah Konferensi Perdamaian Paris 1919, tepatnya padaa 10 Januari1920. Fungsi-fungsi
utamaanya termasuk melucuti senjata, mencegah perang melalui keamanan kolektif,
menyelesaikan pertentangan antara negara-negara melalui negosiasi daan diplomasi, serta
memperbaiki kesejahteraan hidup global.
Ide untuk mendirikan LBB dicetuskan Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson,
meskipun AS sendiri kemudian tidak pernah bergabung dengan organisasi ini. Sejumlah 42
negara menjadi anggota saa LBB didirikan. 23 diantaranya tetap bertahan sebagai anggota
hingga LBB dibubarkan pada 1946. Antara 1920-1937, 21 negara masuk menjadi anggota,
namun tujuh diantara kedua puluh satu anggota tambahan ini kemudian namun
tujuh diantara kedua puluh satu anggota tambahan ini kemudian mengundurkan diri (ada
yang dikeluarkan) sebelum 1946.
LBB tidak mempunyai angkatan bersenjata dan bergantung kepada kekuatan-kekuatan
internasional untuk menjaga agar  resolusi-resolusinya dipatuhi. Meskipun awalnya
menunjukkan keberhasilan dalam menjalankaan tugasnya, LBB akhirnya gagal mencegah
berbagai serangan yang dilakukan Kekuatan Poros pada tahun 1930-an. Munculnya Perang
Dunia II kembali memperjelas keadaan bahwa LBB telah gagal dalama tugasnya mencegah
pecahnya perang. Setelah Perang Dunia II, pada 18 April 1946, LBB  resmi dibubarkan dan
digantikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

2.1.1 Latar Belakang
Berdasarkan akibat-akibat yang ditunjukkan dalam perang dunia I, jelaslah bahwa
perang mendatangkan malapetaka bagi umat manusia. Di antara mereka timbul kesadaran
untuk mengusahakan terciptanya dunia yang damai. Usaha-usaha perdamaian dunia antara
lain dilakukan oleh beberapa tokoh-tokoh penting, diantaranya yaitu:
1.      Pada tahun 1923, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, William Jennings Bryan,
mengumumkan Peace Plan (rencana perdamaian). Isinya adalah suatu permintaan agar
setiap pertikaian antar dua Negara diperiksa terlebih dahulu oleh sebuah komisi. Komisi
bertugas untuk mengusahakan jangan sampai terjadi perang atau bahkan diusahakan suatu
perdamaian di antara kedua pihak tersebut;
2.      Woodrow Wilson (AS) mengusulkan untuk mengakhiri perang dan menjamin perdamaian
dunia supaya melaksanakan Peace Without Victory yang berisi hal-hal berikut:
 Perjanjian rahasia tidak diperbolehkan;
 Semua bangsa mempunyai kedudukan yang sama;
 Diadakan pengurusan persenjataan.
3.      Peace Without Vicrtory ini kemudian menjelma menjadi Wilson’s Fourteen Point (14 pasal)
pada tanggal  1918. Isi keempat belah pasal tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Tidak ada lagi perjanjian rahasia;
2.      Navigasi bebas di semua lautan;
3.      Mengakhiri hambatan ekonomi antar Negara;
4.      Negara harus mengurangi jumlah senjata;
5.      Semua keputusan colonial tidak boleh memihak;
6.      Tentara Jerman harus meninggalkan Rusia. Rusia harus dibiarkan mengembangkan
politiknya sendiri;
7.      Belgia harus Independen seperti sebelum terjadi perang;
8.      Perancis sepenuhnya dibebaskan dan diizinkan untuk memulihkan Alsace-Lorraine;
9.      Semua orang Italia diijinkan untuk tinggal di Italia;
10.  Penentuan nasib sendiri diberikan kepada semua orang yang tinggal di Austria-Hungaria;
11.  Penentuan nasib sendiri dan jaminan kemerdekaan diberikan kepada Balkan;
12.  Orangorang Turki harus dipimpin oleh pemerintahan Turki, orang non-Turki yang berada di
Kekaisaran Turki harus mengatur diri mereka sendiri;
13.  Polandia harus memiliki akses ke laut dalam kemerdekaannya;
14.  Liga Bangsa-Bangsa harus dibentuk untuk menjamin kemerdekaan politik dan territorial
semua Negara.

2.1.2 Tujuan

Liga Bangsa-Bangsa beranggotakan 28 negara sekutu dan 14 negara netral. Tujuan


pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk:
1.      Memelihara perdamaian dunia, mencegah perang, menjadi pengawas daerah mandat
(bekas jajahan Negara-negara yang kalah dalam perang dunia I), dan memberikan
perlindungan kepada bangsa-bangsa minoritas;
2.      Memajukan dan memelihara hubungan persahabatan antar bangsa dan Negara
(melenyapkan perang);
3.      Menegakkan hokum internasional serta berusaha agar perjanjian antar bangsa dipatuhi;
4.      Memajukan dan memelihara kerjasama internasional di bidang ekonomi, social,
pendidikan, dan kebudayaan.

2.1.3 Sifat dan Tugas

1.      Merupakan badan untuk pemeliharaan perdamaian dan menjadi badan pengawas daerah
perwalian atau daerah mandate;
2.      Merupakan badan untuk mencegah perang dan menyelesaikan perselisihan secara damai;
3.      Berusaha mengatasi masalah yang menyangkut ancaman perang;
4.      Berusaha mengintegrasikan dan mengkoordinasikan lembaga-lembaga internasional yang
sudah ada;
5.      Berusaha meningkatkan kerjasama dalam lapangan kesehatan social, keuangan,
pengangkutan, perhubungan, dan lain-lain;
6.      Memberikan perlindungan terhadap bangsa-bangsa minoritas.

2.1.4 Struktur Organisasi

1.      The Assembly (Majelis)


Setiap anggota diwakili oleh tiga orang. Tugas majelis memecahkan semua masalah yang
berkaitan dengan perdamaian dunia. Majelis bersidang setiap bulan September di Jenewa
dan keputusan diambil secara aklamasi.
2.      The Council (Dewan )
Dewan terdiri dari lima anggota tetap dan empat anggota tidak tetap. Kelima anggota tetap
adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia, dan Jepang. Karena Amerika Serikat tidak
masuk anggota Liga maka anggota tetap empat Negara dan anggota tidak tetap ditambah
menjadi tujuh Negara sehingga jumlah anggota Dewan 11 negara. Tugas dewan adalah
memelihara perdamaian dunia. Sepua keputusan penting harus diambil secara aklamasi
oleh kekuatan sekutu.
3.      The Secretariate (Sekretariat)
Terdiri dari sebelas biro dan di ketuai oleh seorang sekretaris Jenderal. Tugas secretariat
adalah mencatat, mempublikasikan, dan menyimpan perjanjian internasional.
4.      The Permanent Court of Justice (Mahkamah Tetap Internasional)
Mahkamah ini juga sering disebut World Court. Beranggotakan 15 hakim dan bertugas
menangani pelanggaran-pelanggaran hokum internasional. Sebanyak 30 negara anggita Liga
Bangsa-Bangsa menandatangani Optional Clausal yang mengikat mereka untuk menerima
keputusan mahkamah Internasional.
5.      International Labour Organization (Organisasi Buruh Internasional)
Organisasi Buruh Internasional semula suatu lembaga bebas tetapi kemudian digabungkan
dengan Liga Bangsa-Bangsa. Bukan anggota Liga Bangsa Bangsa juga dapat menjadi anggota
Organisasi Buruh Internasional. Contohnya Amerika Serikat. Dalam Organisasi Buruh
Internasional terdapat sebuah Majelis yang anggotanya mewakili buruh, majikan, dan
pemerintah.

2.1.5 Mekanisme Kerja

Dalam mengatur keuangannya mejelis umum LBB memiliki enam komite, di mana
komite kelimalah yang mewakili wewenang untuk mengatur anggaran dan keuangan.
Komite ini melakukan drafting yang diajukan ke majelis umum, kemudian disepakati oleh
anggota dari LBB. Setelah disepakati, maka anggota LBB harus membayar sejumlah uang
yang disepakati.

2.1.6 Anggota
Anggota dari organisasi Liga Bangsa-Bangsa antara lain:
-          Ambyssinia;          - Kolombia;                 - Lithuania;
-          Afghanistan;         - Kuba;                        - Meksiko;
-          Argentina;             - Cekoslowakia;          - Belanda;
-          Belgia;                   - Republik Dominika;  - Norwegia;
-          Bolivia;                  - Ekuador;                   - Panama;
-          British Empire;      - Mesir ;                       - Polandia;
-          Inggris Raya;         - Estonia;                     - Portugal;
-          Australia;               - Prancis;                     - Thailand;
-          Kanada;                 - Yunani;                     - Turki;
-          India;                     - Irak;                          - Swedia;
-          Selandia Baru;       - Iran;                          - Switzerland;
-          Afrika Selatan;      - Irlandia;                    - Uruguay;
-          Bulgaria;                - Latvia;                       - Yugoslavia;[2]
-          Cina;                      - Liberia;

2.2 Sejarah Liga Bangsa-Bangsa

Yang disebut perdamaian menyimpulkan pada konferensivarios pada tahun 1919 dan
1920 hampir tanpa preseden dalam sejarah bangsa-bangsa modern. Untuk itu adalah
perdamaian didikte daripada satu dinegosiasikan. Alih-alih menjadi kesepakatan antara
pemenang dan kalahdan mejadewan, itu dirancang untuk menjadi
"kalimat daripengadilan." Tidak Jerman atau Austria dirawat konferensi sampai setelah
dokumen selesai dan siap untuk pelaku ditegur untuk membubuhkan tanda tangan
mereka.alasan untuk tindakan hampir belum pernah terjadi sebelumnya ini dapat
ditemukan dalam banjir gairah tergoyahkan selama perang. Massa telah dibuat untuk
merasa bahwa semua kebenaran itu di satu sisi, dan oleh karena itu musuh-musuh mereka
harus ditangani sebagai penjahat. Perasaan ini tidak terbatas pada negara-negara entente.
Memiliki Power Central meraih kemenangan yang menentukan, itu hampir bahwa mereka
akan memungkinkan setiap kesempatan yang lebih besar untuk penyelesaian yang
dinegosiasikan.
Konferensi diselenggarakan di Paris untuk merancang perdamaian dengan Jerman
secara teknis di sesidari Januari sampai Juni 1919. Tetapi hanya enam pertemuan pleno
yang pernah diadakan. Sebagian besar delegasi hanya mungkin juga tinggal di
rumah. Semua bisnis yang penting dari konferensi ini ditransaksikan oleh komite kecil. Pada
awalnya ada Dewan Sepuluh, terdiri dari presiden dan Sekretaris negara dari negara
Inggris,dan perdana menteri dan menteri luar negeri dari Inggris, Perancis,Italia, dan
Jepang. Pada pertengahan Marettubuh ini telah ditemukan terlalu berat dan dikurangi
menjadi dewan Empat,yang terdiri dari Presiden Amerika dan Inggris menjadi dewan Tiga
Ketika Premiere Orlando menarik diri dari konferensi di gusar karena Wilson menolak untuk
memberikan Italia semua dia menuntut.
Karakter akhir dari perjanjian Versailles ditentukan hampir seluruhnya oleh apa yang
disebut Big Three-Wilson, LloydGeorge, dan clemenceau. Orang-orang ini adalah tentang
pada berbeda dalam kepribadian sebagai salah tiga penguasa yang pernah bisa dibawa
bersama-sama untuk tujuan yang sama. Wilson adalah seorang idealis tidak
fleksibel,terbiasa mendikte bawahan, dan yakin bahwa host kebenaran berada
disisinya. Ketika dihadapkan dengan realitas yang tidak menyenangkan,seperti perjanjian
rahasia antara pemerintah Entente untuk pembagian rampasan, ia memiliki kebiasaan
menolak mereka sebagai tidak penting dan akhirnya lupa bahwa ia pernah mendengar
tentang mereka. Meskipun ia tahu sedikit tentang trick erieslicik diplomasi
Eropa, temperamen kakunya membuatnya sulit baginya untuk mengambil nasihat atau
menyesuaikan pandangannya kepada mereka dari rekan-rekannya. David Lloyd George
adalah seorang pengacara Welsh sedikit cerdik yang berhasi lAsquith sebagai Perdana
Menteri Inggris pada tahun 1916. kepandaianNya dan humor Celticnya memungkinkan dia
untuk berhasil, pada kesempatan, di mana Wilson gagal; tapi di atas semua politisi-
licik,mengabaikan kondisi Eropa, dan carelles bahkan dari kesalahan yang paling kritis.
Clemenceau berkata tentang dia: "Saya kira bahwa manusiadapat membaca, tapi aku ragu
bahwa ia pernah lakukan."
Anggota ketiga dari tiga serangkai besar adalah usia dan sinis Premier Perancis,
Georges Clemenceau. Lahir ketika abad kesembilan belas masih muda, Clemenceau telah
menjadi jurnalis di Amerika Serikat setelah Perang Saudara. Kemudian ia telah
memenangkan julukannya dari "harimau" sebagai musuh tanpa henti dari clericals dan
monarkis. Dia telah berjuang untuk republik Perancis selama hari-hari badai dari episode
Boulangist, urusan Dreyfus, dan perjuangan untuk pemisahan gereja dan negara. Dua kali
dalam hidupnya ia melihat Perancis menyerbu dan keberadaannya terancam serius.
Sekarang tabel berbalik, dan Perancis, ia percaya, harus mengambil keuntungan penuh dari
kesempatan mereka. Hanya dengan menjaga kontrol ketat atas aa bersujud Jerman bisa
keamanan Perancis dipertahankan.
Dari awaldua masalah yang agak memalukan dihadapkan arsitek utama dari Perjanjian
Versailles. Salah satunya adalah apa yang harus dilakukan tentang Empat belaspoin. Tidak
mungkin ada keraguan bahwa mereka telah menjadi dasarpenyerahan Jerman pada 11
November itu diragukan juga bahwa Wilson telah mewakili mereka sebagai program
Entente untuk perdamaian permanen. Akibatnya ada banyak alasan bagi rakyat kata untuk
mengharapkan bahwa Empat belastitik akan menjadi model untuk penyelesaian Versailles-
hanya tunduk pada tiga amandemen yang dibuat sebelum gencatan senjata
ditandatangani. Tapi apa hasilnya? Tidak jiwa di antara pejabat tertinggi di
konferensi,dengan pengecualian Wilson sendiri, memberikan lebih dari lip service keempat
belaspoin.
Clemenceau dilaporkan telah ejek: "Bahkan Allah puas dengan Sepuluh Perintah Allah,
namun Wilson harus memiliki empat belas" Pada akhirnya, Presiden Amerika bisa
menyelamatkan, dalam bentuk yang belum diubah, hanya empat dari bagian-bagian
program yang terkenal: titik tujuh, membutuhkan pemulihan Belgia; Titik delapan,
menuntut kembalinya Alsace dan Lorraine ke Prancis; titik sepuluh, memberikan otonomi
bagi rakyat austria-Hungaria; dan penyediaan akhir menyerukan Liga Bangsa-Bangsa. Yang
lain diabaikan atau dimodifikasi sedemikian rupa untuk mengubah makna aslinya. Untuk
mengutip dua contoh; koma empat, menuntut pengurangan persenjataan, diaplikasikan
hanya kepada bangsa-bangsa dikalahkan; titik sebelas, menyediakan untuk pemulihan
Rumania untuk menggandakan dirinya wilayah dan Serbia menelan Montenegro!
Pertanyaan memalukan kedua adalah apa yang disposisi harus dibuat dari perjanjian
rahasia. Sementara perang sedang berjuang, bermacam-macam tawar-menawar klandestin
telah dinegosiasikan oleh pemerintah entente apportioning rampasan. Pada bulan Maret
1915, itu telah disepakati bahwa Perancis harus memulihkan Alsace-Lorraine dan
mengontrol tepi kiri sungai Rhine, Inggris dan Perancis harus membagi koloni Jerman di
Afrika, sementara Rusia harus yang sesuai Jerman dan Austria Polandia dan
Konstantinopel. Pada bulan April tahun yang sama Italia disuap untuk memasuki perang
disisi sekutu dengan janji-janji dari wilayah Austria dan Turki,termasuk Trieste, Tyrol
selatan, dan sebagian Dalmatia. Namun kemudian ada kesepakatan untuk memberikan
Armeniake Rusia dan sebagian besar sisa Kekaisaran Ottoman ke Inggris dan Perancis, untuk
tidak mengatakanpemberiankonsesiJerman diCinadan pulauJermanutaradarikhatulistiwake
Jepang. Berapa lamaperjanjianiniakantetaprahasiaitu belumuntukrevolusidi Rusiaadalah
mustahiluntuk mengatakan.
Setelah datang ke kekuasaan pada November 1917, kaum Bolshevik bertekad untuk
mendiskreditkan perang di setiap cara yang mungkin. Oleh karena itu, mereka melemparkan
membuka arsip Tsar, mengungkapkan beberapa dokumen yang sangat menarik. Segera
setelah itu perjanjian rahasia diterbitkan di Manchester Guardian dan di New York Evening
Post. Oleh karena itu tidak mungkin untuk pernyataan entente pada Konferensi Versailles
menyangkal bahwa perjanjian seperti itu ada. Wilson membuat upaya untuk sementara
waktu untuk memiliki mereka menolak, dan dia pergi sejauh menolak untuk memungkinkan
Italia untuk mengambil pelabuhan Adriatik dari fiume; tetapi pada sebagian besar perjanjian
lain ia akhirnya menyerah. Akibatnya, distribusi wilayah yang diambil dari bangsa dikalahkan
diikuti dengan akurasi yang luar biasa garis ditandai dalam perjanjian rahasia. Wilson bahkan
diizinkan Jepang untuk mengambil alih konsesi Jerman di Cina, meskipun fakta bahwa China
terdaftar dalam perang pada Sekutu.
Pada akhirApril1919ketentuanPerjanjian Versaillessiapuntuk diajukan
kemusuh,danJermandiperintahkanuntuk mengirimdelegasiuntuk menerimamereka. Pada
tanggal 29 Aprildelegasi, dipimpin olehcountvonBrockdorff-Rantzau, Menteri Luar
NegeriRepubliksementara, tibadidiVersaillesdan langsungditahandi sebuah hoteldan
ditanganidengan hampirsebagai tawanan. Seminggu kemudianpara
anggotadelegasidiperintahkan untuktampil di hadapanperwakilanSekutuuntuk
menerimahukumanbangsa mereka. KetikaBrockdorff-Rantzau memprotesbahwa
istilahituuntukkeras,dia diberitahuolehClemenceaubahwa Jermanakanmemiliki tepattiga
minggudi mana untukmengambil keputusanapakah akanmenandatangani atautidak
menandatangani. Akhirnyawaktuitu harusdiperpanjang, untukkepalapemerintah
Jermanmengundurkan diriposisimereka daripadamenerimaperjanjian.
Sikap mereka itu disimpulkan oleh Kanselir Philipp Scheidemann dalam laporan
menunjuk: "Apa tangan tidak akan layu yang berusaha untuk meletakkan dirinya dan kami
orang-orang rantai" The Big Three sekarang dibuat sedikit penyesuaian, terutama pada
contoh Lloyd George, dan Jerman diberitahu bahwa pukul 7:00 pada malam 23 Juni akan
membawa baik penerimaan atau invasi. Tak lama setelah lima pemerintahan baru republik
sementara mengumumkan bahwa mereka akan menyerah pada "kekuatan besar" dan
menyetujui pemenang 'istilah. Pada tanggal 28 Juni, ulang tahun kelima pembunuhan
Austria Archduke, perwakilan dari pemerintah Jerman dan Sekutu berkumpul di Hall of
Mirrors di Versailles dan Sekutu pemerintah berkumpul di Aula Mirror di Versailles dan
membubuhkan tanda tangan pada perjanjian internasional.
Ketentuan-ketentuan dalamPerjanjian Versaillesdapatdiuraikansecara
singkat.Jermandiminta untukmenyerahkanAlsacedanLorraineke
Prancis,, EupendanMalmedyke Belgia, SchleswigUtarake Denmark, dan sebagian
besarPosendanPrusia Baratke Polandia.Tambang batubaraCekunganSaaritu
harusdiserahkanke Prancis, untukdimanfaatkanolehnyaselama lima belastahun. Padaakhir
waktuinipemerintahJermanakanmemiliki hak istimewa untukmembeli
merekakembali.Wilayahsaaritu sendiri adalahuntuk dikelola olehLiga Bangsa-
Bangsasampai1935ketikaplebisitakandiadakanuntuk menentukanapakah harustetap di
bawahLiga, kembali keJerman, ataudiberikanke Prancis. Sebagaihasil
dariketentuanteritorialJermandilucutisatu-keenamlahannya, 2/5daricoanya, dua pertiga
daribesi, dan tujuh-persepuluhzine-nya. Provinsi-nya dariPrusia Timurterputus
darisisawilayah, dan port-nyaDanzig, Hampirseluruhnya, Jerman, menjadi
sasarankontrolpolitikdari LigaBangsadandominasiekonomiPolandia. DanPenambahan, ia
terpaksamenyerah kepadaInggris, Prancis, danBelgiapraticallysemuakapal dagangnyanilai
apapun, salah satu-delapanternak, dan jumlahyang sangat besarbatubara, bahan
bangunan,dan mesin. Jermanitu, tentu saja, dilucuti.
Dia menyerahsemuakapal selamdanbiru tuanyapermukaan, enamkapal
perusak,dandua belaskapaltorpedo. Diadilarang untukmemilikipesawat terbang,baikmiliter
atauangkatan laut, dan tentaranyaterbatas pada100.000petugasyanglaki-laki, yang
akandirekrut olehpendaftaransukarela. Untuk memastikan bahwadia
tidakakanmeluncurkansetiap seranganbaruterhadapPerancis atauBelgia, diadilaranguntuk
menjagatentaraatau mempertahankanbentengdi lembahRhine. Terakhir, Jermandan
sekutunyayangbertanggung jawab atassemuakerugian dankerusakan yang dideritaoleh
pemerintahEntentedanwarga negaramereka, "sebagai akibat dariperangyang
dipaksakanatas merekadenganagresiJermandansekutu-sekutunya." Ini adalahbegitu-
disebutperang-penyediaanbersalahdariperjanjian(Pasal 231), tapi itu juga merupakan
dasaruntukreparasiJerman.
Masalah berapa banyak Jerman harus membayar ganti rugi ditangani dengan
merancang kelihaian. Total kerugian dan kerusakan yang diderita oleh pemerintah entente
dan warga negara mereka sebagai akibat langsung dari perang itu mungkin tidak lebih dari $
10.000.000.000. Tapi tidak ada jumlah tersebut akan puas Sekutu. Perancis khususnya yang
membungkuk pada melumpuhkan Jerman sehingga benar-benar bahwa dia tidak akan bisa
mendapatkan kembali kekuatan ekonomi dan militernya. Dengan demikian, ia memutuskan
untuk memasukkan di bawah "kerugian dan kerusakan" barang-barang seperti tunjangan
yang dibayarkan kepada keluarga tentara, pinjaman perang Belgia, dan biaya pemeliharaan
tentara Sekutu pendudukan di lembah Rhine. Masalah memperbaiki total bahwa Jerman
harus membayar yang tersisa untuk Komisi Reparasi ditunjuk oleh pemerintah Sekutu. Pada
tahun 1921 Komisi dibawa dalam laporannya, pengaturan jumlah pada jumlah kolosal $
33000000000, tiga kali angka yang direkomendasikan oleh para ahli ekonomi pada
Konferensi Versailles. Tentu saja, tidak ada jumlah uang di seluruh Jerman, tetapi pemenang
diharapkan selama tahun sebagian besar benar-benar bisa dikumpulkan.
Untuk sebagian besar, Perjanjian Versailles diterapkan hanya untuk Jerman, pakta
terpisah disusun untuk menyelesaikan rekening dengan sekutu Jerman - Austria, Hungaria,
Bulgaria, dan Turki. Final dari ini perjanjian kecil ditentukan terutama oleh Dewan Lima,
terdiri dari Clemenceau sebagai ketua dan satu delegasi masing-masing dari Amerika
Serikat, Inggris, Perancis, dan Italia. Penyelesaian dengan Austria, selesai, pada bulan
September 1919, dikenal sebagai perjanjian st. Germain. Austria diminta untuk mengakui
kemerdekaan Hungaria, Cekoslowakia, Yugoslavia, dan Polandia, dan untuk menyerahkan
kepada mereka sebagian besar wilayah nya. Selain itu, dia dipaksa untuk menyerahkan
Trieste, selatan Tyrol, dan Semenanjung desa ke Italia. Secara keseluruhan bagian Austria
Dual Monarki dirampas tiga perempat adalah daerah dan tiga perempat dari rakyatnya.
Dalam beberapa wilayah menyerah penduduk sebagian besar Jerman Berbicara - misalnya,
Tyrol, dan wilayah Pegunungan Sudeten diberikan kepada Cekoslowakia.
Bangsa Austria itu sendiri dikurangi menjadi tanah, kecil - terkunci negara, dengan
hampir satu - sepertiga dari penduduknya terkonsentrasi di kota Wina. Satu-satunya
harapan kemakmuran bagi negara terletak pada kesatuan dengan Jerman; tapi ini dilarang
oleh perjanjian. Ketentuan-ketentuan dalam ketenangan St Germain mungkin juga telah
diringkas dalam satu kalimat: "Austria meninggalkan keberadaannya"
Yang kedua perjanjian cermin adalah bahwa dari Neuilly dengan Bulgaria, yang
ditandatangani pada bulan November 1919. Tak diragukan lagi pada asumsi bahwa ia
memiliki sedikit untuk untuk dengan menyebabkan perang, Bulgaria dirawat paling leniently
dari setiap Power Tengah. Namun demikian, ia dipaksa menyerah hampir semua wilayah ia
memperoleh sejak Perang Balkan Pertama. The Dobrudja kembali ke Rumania, Makedonia
barat ke kerajaan baru Yugoslavia, dan Trache barat ke Yunani. Semua daerah tersebut di
dihuni oleh minoritas besar Bulgaria. Pemelihara kuda Hungaria sekarang sebuah negara
merdeka, maka perlu bahwa perjanjian terpisah dikenakan pada dirinya. Ini adalah
perjanjian dari Trianon Palace, yang ditandatangani pada bulan Juni 1920. Ini diperlukan
bahwa Slowakia harus diserahkan ke republik Cekoslowakia, Transylvania, Rumania ke, dan
Kroasia - Slavonia ke Yugoslavia. Dalam beberapa kasus adalah prinsip sendiri penentuan
masyarakat yang lebih terang-terangan melanggar.
Banyak bagian dari transylvania memiliki populasi yang lebih dari setengah Hungaria.
Termasuk di wilayah Slowakia tidak hanya Slowakia tapi hampir satu juta Magyar dan sekitar
500.000 Ruthenians. Akibatnya, gerakan irredentis fanatik berkembang di Hongaria setelah
perang, diarahkan pada pemulihan ini provinsi yang hilang. Ini mungkin berhubungan
dengan menambahkan bahwa perjanjian istana Trianon memangkas wilayah Hungaria dari
125.000 mil persegi 35.000, dan populasi nya dari 22.000.000 sampai 8.000.000 mereka
untuk menjaga mantan konsesi Jerman di Cina. Untuk pleace Perancis ia sanksi
mengesampingkan bort Jerman dan Rusia dari federasi yang diusulkan itu, meskipun
desakan panjang yang harus kombinasi dari semua bangsa. Cacat ini cukup serius. Tapi Liga
menerima pukulan bahkan lebih mematikan ketika ditolak oleh bangsa yang sangat Presiden
telah menjadi ayah itu.
Didirikandi bawah pengawasanyang tidak menguntungkantersebut, Ligatidak
pernahsukses cemerlangdalam mencapaitujuanpendirinya. Dalamhanya
beberapakasusmelakukannyakeberhasilan dalammenenangkanmomokperang, dandi
setiappartai-partaiyang bersengketaadalahnegara-negara
kecil.Inimenyelesaikanpertengkaran antaraFinlandiadanSwediapada tahun 1920atas
KepulauanAland. Pada tahun 1925itumendahuluinyaseranganYunani
padaBulgariadenganancamanboikotekonomi. Pada tahun 1932itumencegahperang
antaraKolombiadanPeruselamaprovinsiLeticia. Namun dalamsetiapsengketayang
melibatkansatu atau lebihnegara-negara besar, Ligagagal. Ituapa-apa
tentangpenyitaanVilnaoleh Polandiapada tahun
1920, karenaLithuania, bangsakorban,adalahfriedless,
sementara PolandiamemilikidukungankuatdariPerancis. Ketika, pada tahun
1923, perangmengancamantara ItaliadanYunani, Italiamenolakuntuk tunduk
kepadaintervensiLiga, danperselisihanharusdiselesaikanmelalui mediasilangsungdari
Inggrisdanfrace. Setelah itu, dalamsetiap krisisbesarLigaitubaikmenantangatau
diabaikan.KewenangannyatelahdilanggarolehJepangdalam merebutManchuriapada tahun
1931danolehItaliamenaklukkanEthiopiapada tahun
1936.PadaSeptember1938,ketikakrisisCekoslowakiamuncul, pamorLigatenggelambegitu
rendah sehinggahampirsetiap orangberpikirmenarikuntuk itu.
Di sisi lain, titik harus dibuat bahwa proyek besar Wilson dibenarkan keberadaannya di
lain, kurang spektakuler, cara. Diperiksa lalu lintas opium internasional dan dibantu negara-
negara miskin dan terbelakang dalam mengendalikan penyakit menyebar og. Lembaga yang
mengumpulkan statistik yang sangat berharga pada tenaga kerja dan kondisi bisnis di
seluruh dunia. Ini dilakukan plebisit di daerah yang disengketakan, mengawasi administrasi
kota internasionalisasi, membantu dalam menemukan rumah untuk pengungsi ras dan
politik, dan membuat awal penting dalam kodifikasi hukum internasional. Prestasi sich tentu
harus dianggap sebagai memiliki memberikan landasan yang cukup besar untuk kerja sama
di masa depan antara bangsa-bangsa.
Pengaruh Liga Bangsa-bangsa terhadap Dunia

 Memelihara perdamaian dunia, mencegah perang, menjadi pengawas daerah


mandat (bekas jajahan Negara-negara yang kalah dalam perang dunia I), dan
memberikan perlindungan kepada bangsa-bangsa minoritas.
 Memajukan dan memelihara hubungan persahabatan antar bangsa dan Negara
(melenyapkan perang).
 Menegakkan hokum internasional serta berusaha agar perjanjian antar bangsa
dipatuhi.Memajukan dan memelihara kerjasama internasional di bidang
ekonomi, social, pendidikan, dan kebudayaan

Keberhasilan LBB ( Liga Bangsa – Bangsa)

 Menyelesaikan persengketaan-persengketaan kecil misalnya di Selesia


Hulu. Wilayah yang semula menjadi sengketa antara Jerman dan
Polandia tersebut akhirnya masuk Polandia;
 Menyelesaikan daerah-daerah mandate. Daerah ini perwaliannya di
serahkan kepada Negara tertentu untuk kemudian satu sedi satu diberi
pemerintahan sendiri;
 Menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat daurat, misalnya
membangun kembali perekonomian Eropa yang hancur dalam masa
antarbellum.

Faktor kegagalan LBB ( Liga Bangsa – Bangsa)

 Penyerbuan Jepang atas Manchuria, (1931)


 Pendudukan Jerman atas Austria,(1935)
 Penyerbuan Jerman atas Polandia, ( 1939)
 Tidak mempunyai angkatan bersenjata dan bergantung kepada
kekuatan Internasional untuk menjaga agar resolusinya dipatuhi;
 Negara-negara besar seperti contohnya Amerika Serikat enggan untuk
berpartisipasi. Ide untuk mendirikan Liga Bangsa Bangsa dicetuskan
Presiden Serikat Woodrow Wilson meskipun AS sendiri kemudian tidak
pernah bergabung dengan organsasi ini;
 Kurang dapat melakukan tugas-tugasnya untuk menciptakan
perdamaian dunia dengan baik, sehingga Negara-negara dunia
menciptakan blok/ kelompok sendiri-sendiri;
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan

Liga Bangsa Bangsa merupakan organisasi Internasional yang dibentuk sejak Perang Dunia I
telah berakhir. LBB sebenarnya merupakan alat yang bersifat imperialistik bagi negara-
negara Barat.LBB dibangun melalui perjanjian khusus (konferensi perjanjian Paris 1919)
dengan basis keinginan untuk mewjudkan kerjasama yang damai antar negara dan
memberikan jaminan yang saling menguntungkan atas kemerdekaan politik dan integrasi
wilayah bangsa besar dan kecil namun organisasi ini kemudian dalam jangka waktu panjang,
seiring dengan meletusnya PD II, LBB tidak pernah menjadi organisasi internasional yang
kuat karena tidak mampu mengendalikan negara-negara yang ingin berkuasa dan juga
sangat agresif, terlebih lagi terdapat sistem pengambilan keputusan yang berinti padaayat
16 menunjukkan ketidankonsistenan organisasi ini dalam menjatuhkan sanksi, akibatnya
beberapa negara. Kemudian membelot, seperti Inggris dan Prancis yang tidak pernah
menganggap LBB sebagai institusi penting dan menolak menyusun kebijakan luar negerinya
sesuai dgn ketentuan LBB, serta senat AS yang ada akhirnya menolak retifikasi perjanjian
LBB.
DAFTAR PUSTAKA

J.G. Strake. 1984. Pengantar Hukum Internasional Edisi Kesembilan. Aksara Persada
Indonesia.
Sumaryo Suryokusumo. 1990. Hukum Organisasi Internasional Jakarta: Universitas
Indonesia.
Bowett, D.W, Q.C.LL.D.1995. Hukum Organisasi Internasional.Cet. Kedua.Sinar
Grafika, Jakarta
AK, Syahmin. 1986. Pokok-Pokok Hukum Organisasi Internasional, Bandung: Penerbit Bina
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai