Anda di halaman 1dari 3

Assalamualikum wr.wb..

Nama : Siti Fatimah

NIM : 858294967

Sebelum saya member tanggapan pada diskusi ini, izinkan saya untuk sedikit member
penjelasan tentang bagaimana sebenarnya PBB dan apa tujuan PBB itu sendiri.

Perserikatan Bangsa Bangsa merupakan organisasi internasional terbesar dalam sistem


internasional. PBB lahir setelah perang dunia ke dua melalui The United Nations Charter
yang ditandatangani oleh 50 negara di San Fransisco pada 26 Juni 1945. Tetapi pada 24
Oktober 1945-lah yang diakui sebagai hari lahirnya PBB. Hal tersebut dikarenakan, pada
tanggal tersebutlah negara-negara besar Permanent Five (P5) menandatangani The United
Nations Charter. PBB memiliki enam badan utama yaitu majelis umum, dewan keamanan,
dewan ekonomi dan sosial, dewan perwalian, mahkamah internasional, dan sekretaris
jenderal. PBB menjadi wadah yang merefleksikan kepentingan banyak negara. Dalam
perkembangannya saat ini PBB memiliki jumlah anggota 193 negara.

Latar belakang pendirian PBB pada pokoknya adalah untuk mencegah terjadinya perang
dunia kembali, yang memuat nilai-nilai universal dan keadilan. Sesuai dengan tujuan dan
prinsip PBB dalam piagam PBB yang menyebutkan 4 tujuan PBB, yaitu:
1. Untuk menciptakan perdamaian dan keamanan internasional
2. Untuk membangun hubungan bersahabat antar negara
3. Untuk mencapai kerjasama internasional dalam menyelesaikan masalah internasional baik
dalam bidang ekonomi, budaya, kemanusiaan, dan dalam mendorong penghormatan pada
hak asasi manusia, kebebasan tanpa perbedaaan ras, jenis kelamin, bahasa, ataupun agama.
4. Untuk menjadi pusat aksi harmonisasi negara-negara dalam pencapaian hal-hal umum
diatas.

Dari pertanyaan bapak dosen pembimbing di atas saya menyoroti beberapa benang
merah sebegai berikut :
1. Apakah masih bisa kita melihat eksistensi dan relevankah PBB dalam menjamin
perdamaian dunia?
2. Apakah PBB masih diperlukan untuk perkembangan dunia internasional dan
perdamaiandunia?

Berikut ini menurut pendapat saya pribadi dibantu beberapa literatur , yaitu :

- PBB seringkali dihujani kritik karena tak mampu mencegah pecahnya perang atau
terjadinya krisis di berbagai belahan dunia. Bagaimana bisa negara yang justru
menjadi tonggak sejarah HAM sendiri bahkan negara asalnya mempunyai sisi gelap
yang sudah terkontaminasi pelanggaran HAM? Baiklah anggap saja US telah gagal
dalam menjalankan misinya sendiri.
- Ada seorang pengamat bernama Richard Gowan dimana beliau memiliki pendapat
lain. Menurutnya mencari solusi cepat dari PBB adalah tindakan bodoh, Mungkin
inilah beberapa alasan yang melatarbelakangi hal tersebut :
1) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah pejuang perdamaian yang lamban,
tidak sempurna dan seringkali tidak berhasil. Namun kita harus
menghargainya.
2) Pekan lalu, pejabat PBB bergulat dengan tiga krisis yang masing-masing
berada dalam agenda organisasi selama lebih dari setengah abad. Pada hari
Selasa (5/12), Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Politik Jeffrey Feltman
terbang ke Korea Utara untuk meminta “saluran terbuka” komunikasi
diplomatik dengan Pyongyang untuk menghindari sebuah konfrontasi nuklir.
Kunjungannya terjadi untuk pertama kalinya dalam lebih dari 70 tahun setelah
Majelis Umum PBB pertama kali membentuk sebuah komisi internasional
untuk memfasilitasi penyatuan kembali bagian utara dan selatan negara
tersebut, sebuah mimpi yang tetap sangat sulit untuk diwujudkan.
3) Pada hari Rabu (6/12), Sekretaris Jenderal Antonio Guterres maju untuk
menolak pengakuan pemerintahan Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai
ibukota Israel, yang bertentangan dengan resolusi PBB. Hal ini juga terjadi
hampir tepat tujuh dekade setelah PBB melibatkan dirinya ke dalam urusan
Timur Tengah dengan memberikan suara untuk solusi Inggris yang
menyarankan untuk membagi dua Palestina menjadi dua negara Yahudi dan
Arab yang independen pada akhir November 1947. Guterres kini mendukung
solusi dua-negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, yang hampir
sama tuanya dengan PBB sendiri.
4) Pada hari Jumat (8/12), saat Dewan Keamanan PBB memperdebatkan
keputusan Trump di Yerusalem, muncul berita yang mengabarkan kematian
15 anggota pasukan penjaga perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo,
atau DRC. PBB pertama kali menugaskan pasukan helm biru (pasukan
penjaga perdamaian PBB) ke Kongo pada tahun 1960, ketika bekas koloni
Belgia itu hancur sesaat setelah mendapatkan kemerdekaan.

Dari permasalahan tersebut yang mungkin berbeda dengan permasalahan dari Piagam
Atlantik (Atlantic Charter) United Nation Declaration maupun Konferensi San Fransisco
kesimpulan kecil saya adalah :
- Peran PBB dalam ketiga kasus ini sangat beragam. Amerika Serikat telah secara
efektif mewujudkan hubungan organisasi tersebut dengan Korea sejak perang 1950-
1953. Pasukan AS di semenanjung Korea masih mengatasnamakan “Komando
Perserikatan Bangsa-Bangsa.” Sebaliknya, Dewan Keamanan PBB dan sekretaris
jenderal PBB telah terlibat dalam upaya menyelesaikan konflik Israel-Palestina sejak
tahun 1940an. Sedangkan untuk DRC, operasi perdamaian tahun 1960-an berakhir
setelah beberapa tahun, dan dewan tersebut hanya memerintahkan pasukan penjaga
perdamaian kembali pada tahun 1999 di akhir perang sipil yang dahsyat.
- Jika PBB demikian sering gagal menangani negara-negara yang dilanda perang, hal
itu membuat mereka gagal dengan cara yang sangat berbeda. Pengkritik organisasi
saat ini menyerang ketidakmampuan PBB untuk memberikan solusi yang cepat dan
menentukan dalam krisis-krisis berdampak besar. Mereka harus waspada tentang
seberapa jauh mereka mendorong kritik mereka.
- Sistem yang ada pada dunia internasional bersifat anarkis. Setiap negara, mereka
berlomba-lomba untuk mencapai kepentingannya dengan berbagai cara dan inisiatif,
bahkan tanpa memperhatikan piagam PBB yang telah disepakati bersama. Dunia
seharusnya diorganisasikan dan dianalisis sesuai dengan apa yang telah terjadi ,
sehingga keadilan yang dipromosikan PBB dalam mencegah perang dunia dapat
terealisasikan. Negara-negara anggota PBB secara jelas melakukan berbagai
pelanggaran tanpa adanya sanksi yang berarti. Reward ataupun punishment dalam
PBB merupakan hal yang diperlukan tetapi dunia internasional tidak memiliki aparat
penegak hukumnya, jadi apa yang telah terjadi hanyalah angin berlalu yang akan
hilang seiringnya waktu.
- Pelanggaran-pelanggaran yang dimaklumi dan dibiarkan tersbut tidak dapat dibiarkan
terus-menerus karena pada akhirnya akan menciptakan konflik yang besar hingga
potensi perang dunia ke-tiga.

Perdamaian dunia menjadi hal yang dicita-citakan oleh PBB untuk terjadi dan dipertahankan
keadaannya. Anarkisnya sistem internasional tidak dapat dihindari pula dalam organisasi ini.
Dimana, negara yang memiliki high power akan menguasai negara yang low power. Dengan
kata lain, keadaan yang win-win solution sulit untuk dicapai.

Hal-hal tersebut mengindikasikan bahwa tujuan awal pembentukan PBB saat ini telah
mengalami pergeseran dalam prosesnya. Saat ini, PBB lebih berperan sebagai instrument
negara high power dalam rangka pencapaian kepentingan nasionalnya. Dengan latar belakang
negara high power menjadi anggota permanen dewan keamanan PBB dan menjadi negara
donor pendanaan PBB, sehingga kebijakan yang tidak sesuai dengan kepentingan mereka
dengan mudah mereka veto ataupun tidak disponsori. Tergantungnya PBB terhadap dana
negara high power menjadi salah satu hal yang membuat PBB hingga saat ini belum menjadi
organisasi yang independen dan benar-benar berprinsip nilai-nilai universal.

PBB mempunyai tujuan dalam mencapai dan menjaga perdamaian dunia merupakan hal yang
tak lebih dari sekedar kata – kata apabila PBB masih tidak dapat lepas dari belenggu negara
high power yang selalu menjadi pembuat dan penentu berbagai kebijakan atau resolusi PBB
yang mereka anggap adalah yang terbaik, dalam arti kata untuk negaranya sendiri. Yang
realitanya tidak ada satu negara pun yang secara sukarela menjadikan negara lain setara
ataupun melebihinya.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf apabila pendapat saya salah Sekian dan
terimakasih..

Wassalamu'alaikum..wr..wb

SUMBER : PKNI4317

https://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa
https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-tujuan-pbb-beserta-asas-yang-harus-dipatuhi-
anggotanya-kln.html
https://media.neliti.com/media/publications/14991-ID-peran-pbb-sebagai-organisasi-
internasional-dalam-menyelesaikan-sengketa-yurisdik.pdf
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210528120130-140-647822/sejarah-
berdirinya-pbb-pengertian-tujuan-dan-anggota

Anda mungkin juga menyukai