Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS 2

Pembelajaran PKn di SD

OLEH :

Nama Mahasiswa : SITI FATIMAH


NIM : 858294967
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4201/Pembelajaran PKn di SD
Program Studi : 118/PGSD
Kode/Nama UPBJJ : 49/BANJARMASIN
Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
1. Pendidikan karakter yang ada saat ini selalu dibenturkan pada HAM, ketika seorang
guru memarahi muridnya, menghukum atau sejenisnya selalu dibenturkan dengan
kasus HAM. Sedangkan ketika siswa berbuat sesuka mereka selalu dimaklumi karena
mereka dalam proses belajar. Dahulu guru menjewer muridnya karena memberikan
hukuman biasa-biasa saja. Berdasarkan fenomena tersebut, mengapa hal itu dapat
terjadi di lingkungan sekolah?
Jawab : Karena kurangnya pendidikan karakter yang di lakukan di lingkungan sekolah
sehingga menyebabkan semakin lunturnya nilai-nilai karakter siswa. Dengan penguatan
pendidikan karakter ini diharapkan dapat menanamkan karakter mulia bagi peserta didik.
Pembentukan karakter tidak bisa dibangun hanya satu dua bulan atau satu dua tahun tanpa
implementasi total dalam setiap lini, menjadi nafas dari seluruh lingkungan sekolah dan sarat
dengan nilai-nilai luhur yang diyakini dan diterapkan secara bersama-sama oleh seluruh
warga sekolah. Karakter merupakan satu bentukan perilaku yang bersifat permanen. Di mana
bentukan tersebut melibatkan standar nilai-nilai yang dibangun oleh masyarakat yang
bersifat relatif subyektif ataupun nilai ideal yang bersifat absolute.
Dalam pandangan filasafat nilai pendidikan karakter dipandang sebagai sebuah proses
pembentukan Pendidikan karakter yang disusun sebaiknya harus didahului oleh kajian
komprehensif tentang sistem nilai dan norma yang menjadi pilihan agar implementasi yang
akan dilakukan akan lebih terarah dan terinternalisasi secara mendalam sehingga mewujud
dalam pola kepribadian serta bangunan karakter yang kuat Dahulu guru menampar muridnya
karena memberikan hukuman biasa-biasa saja. Melainkan ketika mereka dewasa mereka
bersyukur pada gurunya itu karena telah membimbingnya.
Pergeseran paradigma yang tidak diimbangi antara pendidikan dan punishment membuat
pendidikan karakter menjadi pincang. Karena ketika siswa salah mereka dianggap wajar
sedangkan jika guru memberi hukuman mereka dianggap melanggar HAM. Dalam kasus ini
penanan orang tua sangat penting dalam menghadapi perkembangan pembentukan karakter
anak ketika anak salah maka anak harus di perbaiki, di tuntun dan diarahkan. Terkadang
sebagian orang tua karena kasih sayangnya kesalahan anak di tolerir seolah karakter buruk
anak menjadi tanggung jawab pihak sekolah. Hal ini yang menyebabkan pendidikan karakter
tidak bisa berjalan sebagai harapan. diperlukan kerjasama dan kesadaran baik dari orang tua,
guru, maupun pihak sekolah untuk membangun generasi muda.

2. Mengapa manusia bersikap, dan melakukan perbuatan lahir dan batin sebagai
dorongan kehendak yang didasarkan atas putusan akal, rasa, dan kehendak sikap,
perkataan dan perbuatan tersebut harus senantiasa diarahkan kepada kebenaran dan
kebaikan?
Jawab : Karena pada diri manusia selalu ada kemampuan untuk menyelenggarakan
kerjasama akal, rasa, dan kehendak itu dalam hubungan kesatuan, akal ialah yang
memberikan pengetahuan tentang perbuatan bagaimana yang harus dilakukan, rasa yang
mengujinya dengan berpedoman kepada hasratnya sendiri, sedangkan kehendaklah yang
menentukan sikap akan dilakukan atau tidaknya.

3. Adanya globalisasi, liberalisasi perdagangan, dan menguatnya new etnisitas


(kesadaran hak-hak kesuku bangsaan) semakin menguatnya tuntutan daerah
pinggiran meminta hak-haknya baik sosial, politik dan ekonomi untuk mempercepat
kesejahteraannya. Faktor-faktor dan kondisi di atas mengakibatkan freksifreksi dan
gejolak daerah yang melahirkan potensi kekerasan dan konflik berdarah. Hal ini
disebabkan karena tidak adanya persepsi yang sama di antara warga negara.
Jelaskan berdasarkan pendapat anda mengenai makna dari bunyi kalimat “Wawasan
dalam mencapai tujuan Pembangunan Nasional adalah wawasan Nusantara yang
mencakup perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Ekonomi dan Sosial
Budaya ?
Jawab : Wawasan Nusantara merupakan jawaban untuk menyamakan persepsi untuk hidup
bersama dalam koridor (Negara Kesatuan Republik Indonesia) NKRI dan mewujudkan
Integrasi nasional. Konsep Wawasan Nusantara memberikan solusi untuk menyamakan
pandangan yang sama sehingga dapat mewujudkan Integrasi nasional seperti yang
diharapkan bangsa Indosnesia dan integrasi nasional dapat mewujudkan kesejahteraan.
Wawasan Nasional merupakan “cara pandang” suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya.
Dalam usaha mencapai tujuan nasional masih banyak yang mempunyai pandangan berbeda
atau persepsi berbeda. Untuk itu pemerintah Indonesia telah mempunyai rumusan dalam
konsep pandangan nasional yang komprehensif dan integral dalam bentuk wawasan
nusantara. Wawasan ini akan memberikan konsepsi yang sama pada peserta didik tentang
visi kedepan bangsa Indonesia untuk menciptakan kesatuan dan persatuan, sehingga akan
menghasilkan integrasi nasiona. Integrasi nasional merupakan hal yang di dambakan yang
dapat mengatasi perbedaan suku, antar golongan, ras, dan agama(SARA).

Kebhinekaan ini merupakan aset bangsa Indonesia jika diterima secara ikhlas untuk saling
menerima dan menghormati dalam wadah NKRI. Masyarakat Indonesia sangat heterogin dan
pluralistis. Oleh karena itu, bagi integrasi sosial budaya unsur-unsurnya memerlukan nilai-
nilai sebagai orientasi tujuan kolektif bagi interaksi antar unsur. Dalam hubungan ini ideology
bangsa, nilai nasionalisme, kebudayaan nasional mempunyai fungsi strategis. Nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya dapat menggantikan nilai-nilai tradisonal dan primodial yang tidak
relevan dengan masyarakat baru. Dengan demikian nilai nasionalisme memiliki nilai ganda,
yaitu selain meningkatkan integrasi nasional, juga berfungsi menanggulangi dampak
kapitalisme dan globalisasi serta dapat mengatasi segala hambatan ikatan primordial.

Menurut pemahaman saya Mmakna dari kalimat “Wawasan dalam mencapai tujuan
Pembangunan Nasional adalah Wawasan Nusantara yang mencakup perwujudan Kepulauan
Nusantara sebagai satu kesatuan Ekonomi dan Sosial Budaya” adalah :

 Makna dari kesatuan ekonomi :


a) Kekayaan yang harus di terapkan dalam kehidupan sehari-hari di semua wilayah
yaitu kekayaan nusantara baik secara potensial maupun efektif. Kekayaan tesebut
bisa dijadikan modal untuk bangsa Indonesia.
b) Tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan
kehidupan ekonomi, meningkatkan perkembangan ekonomi harus serasi dan
seimbang di seluruh daerah.
c) Satu kesatuan ekonomi yang diselenggrakan sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan dan ditunjukkan bagi kemakmuran semua rakyat merupakan
Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara.
 Makna dari kesatuan sosial budaya :
a) Kehidupan yang serasi dengan tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan
seimbang serta adanya keselarasan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa
merupakan masyarakat Indonesia sebagai satu perikehidupan bangsa.
b) Satu kesatuan dalam keberagaman merupakan budaya Indonesia. Hal tersebut
menjadi modal dasar pembangunan dan sekaligus jati diri bangsa.

4. Ancaman yang bersifat nyata merupakan ancaman yang bisa dirasakan langsung oleh
suatu negara merupakan definsi dari ancaman fisik. Mengapa ketahanan nasional
sangat erat kaitannya dengan pembangunan nasional?
Jawab : Karena Kokohnya persatuan dan kesatuan merupakan modal suksesnya
pembangunan nasional. Cita-cita perjuangan bangsa (alinea 2 pembukaan UUD 1945)
mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa tersebut
maka perlu dipelihara adanya Kepentingan Nasional demi tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta terwujudnya tujuan Nasional melalui Pembangunan Nasional.
Pemerintah sendiri berupaya untuk mewujudkan tujuan Negara melalui pembangunan
Nasional. Upaya tersebut antara lain menciptakan Ketahanan Nasional yang meliputi :
 Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selalu harus
menuju ketujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif dihindarkan dari
hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbale balik dari luar maupun dari
dalam maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan ketahanan
Nasional yang mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan bangsa
secara utuh dan menyeluruh.
 Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan intergrasi dan kondisi tiap
aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah
kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan
hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Berhasilnya Pembangunan Nasional
akan meningkatkan ketahanan Nasional. selanjutnya, ketahanan nasional yang tangguh
akan lebih mendorong Pembangunan Nasional (Ketahanan Nasional: GBHN 1993)
 HANKAMAS adalah upaya rakyat semesta yang merupakan salah satu fungsi utama
Pemerintah Negara, dalam rangka Penegakan Ketahanan Nasional, dengan tujuan
mencapai keamanan Bangsa dan Negara serta Keamanan Perjuangan Nasional.

5. Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan alternatif cara belajar siswa aktif
(CBSA) dan cara mengajar guru aktif (CMGA). Karena sebelum, selama, dan sesudah
proses belajar mengajar guru dan siswa dihadapkan pada sejumlah kegiatan. Susunlah
sebuah kegiatan pembelajaran kontekstual dengan model portofolio dengan memilih
tema pembiasaan bersikap jujur di lingkungan sekolah?

Jawab : Langkah-langkah Pembelajaran Portofolio yaitu :

 Mengidentifikasi Masalah Pada tahap ini dosen bersama mahasiswa mendiskusikan


tujuan dan mencari masalah yang terjadi pada lingkungan terdekat, misalnya masalah
yang ada dalam keluarga, sampai dengan masalah lingkungan terjauh, misalnya
masalah-masalah yang menyangkut hubungan antarbangsa. Dalam mencari masalah ini,
tentunya tidak boleh lepas dari tema atau pokok bahasan yang akan kaji.
 Memilih Masalah untuk Kajian Kelas Berdasarkan perolehan hasil wawancara dan
temuan informasi tersebut, kelompok kecil supaya membuat daftar masalah, yang
selanjutnya secara demokratis kelompok ini supaya menentukan masalah yang akan
dikaji.
 Mengumpulkan Informasi tentang Masalah yang akan Dikaji oleh Kelas Pada langkah ini,
masing-masing kelompok kecil bermusyawarah dan berdiskusi serta mengidentifikasi
sumber-sumber informasi yang akan banyak memberikan banyak informasi sesuai
dengan masalah yang akan dikaji. Setelah menentukan sumber-sumber informasi,
kelompok membagi ke dalam tim-tim peneliti , yang tiap tim peneliti hendaknya
mengumpulkan informasi dari salah satu sumber yang telah diidentifikasi.
 Mengembangkan Portofolio Kelas Portofolio yang dikembangkan meliputi dua seksi,
yaitu : (1) seksi penayangan , yaitu portofolio yang akan ditayangkan sebagai bahan
presentasi kelas pada saat show-case; dan (2) seksi dokumentasi, yaitu portofolio yang
disimpan pada sebuah map jepit, yang berisi data dan informasi lengkap setiap
kelompok portofolio.
 Penyajian Portofolio (Show-Case) Setelah portofolio kelas selesai, kelas dapat
menyajikannya dalam kegiatan show-case (gelar kasus) Kegiatan ini akan memberikan
pengalaman yang sangat berharga kepada mahasiswa dalam hal menyajikan gagasan-
gagasan kepada orang lain, dan belajar meyakinkan mereka agar dapat memahami dan
menerima gagasan tersebut. Langkah ini diadakah hanya di hadapan para mahasiswa
dan beberapa dosen yang dapat hadir, mengingat terbatasnya waktu.

Asesmen Portofolio

Asesmen portofolio adalah suatu prosedur pengumpulan informasi mengenai


perkembangan dan kemampuan siswa melalui portofolionya, dimana pengumpulan
informasi tersebut dilakukan secara formal dengan menggunakan kriteria tertentu, untuk
tujuan pengambilan keputusan terhadap status siswa. Dalam suatu portofolio terdapat
paling sedikit tujuh elemen pokok, yaitu (1) adanya tujuan yang jelas, dan dapat mencakup
lebih dari satu ranah, (2) kualitas hasil (outcome), (3) bukti-bukti otentik yang
mencerminkan dunia nyata dan bersifat multi sumber, (4) kerjasama siswa dengan siswa,
dan siswa dengan guru, (5) penilaian yang integratif dan dinamis karena mencakup
multidimensi, (6) adanya kepemilikan (ownership) melalui refleksi diri dan evaluasi diri,
(7) perpaduan asesmen dengan pembelajaran.

Salah satu alasan asesmen portofolio digunakan dalam dunia pendidikan dewasa ini
adalah karena adanya ketidakpuasan terhadap penggunaan tes-tes baku yang dianggap
tidak mampu menampilkan kemampuan siswa secara menyeluruh. Dalam konteks ini, yang
dimaksud dengan tes baku adalah tes-tes yang secara tradisional digunakan untuk
mengukur perkembangan belajar. Tes-tes tersebut kebanyakan berbentuk tes objektif
dimana hanya ada satu pilihan jawaban yang benar. Tes-tes tersebut dikembangkan dalam
format pilihan ganda, satu butir tes disediakan tiga hingga lima kemungkinan jawaban.
Sebelum digunakan, tes-tes tersebut distandarisasi terlebih dahulu. Dalam perkembangan
berikutnya, tes-tes di kelas pun, yang sifatnya formatif, juga menggunakan bentuk-bentuk
tes baku tersebut. De Fina (1994) merangkum ciri-ciri dari asesmen portofolio dan tes
baku sebagai berikut.

NO. ASESMEN PORTOFOLIO TES BAKU


1. Terjadi pada situasi alamiah Situasi ujian, tidak alamiah
2. Memberi kesempatan siswa Menunjukkan kelemahan siswa
menunjukkan kelebihan maupun dalam suatu hal tertentu
kelemahannya
3. Informasinya bersifat langsung, Tidak memberikan informasi
pada saat itu (hands-on) diagnostik
4. Asesmen dapat dilakukan Menunjukkan ranking
bersama-sama antara guru,
orangtua, dan bahkan siswa
5. Bersifat terus-menerus (ongoing), Kesempatan hanya sekali untuk
sehingga memberikan kesem- mengases kemampuan dalam suatu
patan beragam untuk dilakukan hal tertentu
asesmen
6. Mengases hal-hal secara realistisMengases hal-hal secara artificial,
dan bermakna tidak sesuai dengan keseharian
yang ada
7. Memberi kesempatan siswa Mengharapkan hanya satu respons
melakukan refleksi terhadap yang benar
karya dan pengetahuannya
8. Memberi kesempatan refleksi bagi Memberikan data-data numeric
orang lain yang berkepen-tingan, yang kadangkala menakutkan dan
mengenai pengetahuan siswa dan secara esensial tidak bermakna
karya-karyanya
9. Mendorong temu wicara Mengharuskan pertemuan antara
(conference) antara guru dan guru dengan administrator
siswa
10. Menempatkan siswa sebagai Mendukung kurikulum sebagai
pusat proses pendidikan karena pusat proses pendidikan
gambaran keadaannya berguna
untuk perbaikan kurikulum dan
pembelajaran

SUMBER ; BMP PDGK4201


https://www.kompasiana.com/donypurnomo/5c610caebde575270b7c8535/murid-
menantang-guru-bukti-gagalnya-pendidikan-karakter
https://osf.io/preprints/c4fbu

Anda mungkin juga menyukai