faktor pendukung yakni, kekuatan jaringan antara dalam negeri dan luar negeri, budaya
permisif dari sebuah masyarakat serta lemahnya pencegahan atau penegakan hukum oleh
pemerintah terhadap kelompok yang dapat dikategorikan sebagai teroris.
Radikalisme sebagai paham akan mudah mempengaruhi karakter generasi yang baru
tumbuh ketika nilai-nilai yang diyakini itu dicantumkan atau disisipkan dalam pelajaran
sekolah. Penyisipan nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila dapat disebabkan
unsure kesengajaan tetapi juga akibat ketidaktelitian dari pihak yang bertanggung jawab
atas pendidikan dan penerbitan buku itu. Anak-anak yang baru tumbuh akan dengan
mudah menyerap apa saja yang ditulis dalam buku pelajaran sekolah, baik itu benar
ataupun salah.maka itu akan sangat merusak ketahanan nasional Indonesia
Sikap pemerintah seharusnya mengenalkan kebudayaan lokal dengan pentas seni budaya
selain itu pemerintah juga harus membantu rakyat dalam pasar bebas dengan memberikan
bekal berkompisi sehingga dapat meminimalsirkan tindakan kecurangan.
terpahit dalam krisis ekonomi, politik, dan hukum pasca kemerdekaan In-
suatu negara bangsa yang bukan sekedar dilterpa bencana, tetapi telah
tenggelam dalam ketiadaan harapan yang mendalam (Dhakidae, 2002; xvii).
sinis serta sindiran terhadap Indonesia sebagi negeri yang serba seolah-olah,
a heap of delusions, tidak ada lagi sebenarnya apa yang disebut nasionalisme,
Rasa kebangsaan tersebut, telah mencapai titik nadir yangmemilukan. Apakah itu rasa
kebangsaan kwarganegaraan atau
Kuncoro, serta nasionalisme etnik seperti yang ditulis oleh Johann Gottfried
von Herder dengan memperkenalkan konsep Volk dan berkaitan dengan
adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih
sejak tahun 1997 barangkali dapat dijelaskan dengan teori chaos—yang mulai
1993: 14). Atau ada juga yang mengatakan “Kepak sayap seekor kupu-
kekacauan besar.
mengungsi di negerinya sendiri (Sugiya, 2002: 337). Saat itu pengungsi tersebar
1.Faktor Internal
* ego yang tinggi
* kesadaran yang rendah
* kurangnya sikap toleransi
2.Faktor Eksternal
* penyalahgunaan kekuasaan
* ketidak tegasan aparat hukum
* teknologi yang disalah gunakan
* kesenjangan sosial dan ekonomi yang meningkat
4) Penyalahgunaan kekuasaan.
2.Pemerintah daerah yang terdiri dari kepala daerah dan dewan perwakilan daerah(DPRD).
Jawaban no 3 a.) Perbandingan terhadap demokrasi yang pernah diterapkan di indonesia pada
masa orde lama, masa orde baru,dan maupun masa reformasi antara lain adalah:
- Pada masa orde lama yang dimana merupakan masa yang berada dibawah kepemimpinan oleh
Presiden Soekarno yang ditetapkan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Masa Orde
Lama merupakan dimana terbentuknya ataupun terlaksananya demokrasi terpimpin yaitu hal
yang berupa setiap keputusan ada pada penguasa dan sifatnya absolut serta di demokrasi
terpimpin inilah tercipta rasa untuk bergotong royong, Tidak mau memperoleh kemenangan dan
bersifat membeda-bedakan terhadap golongan lain yang berbeda. Terdapat batasan terhadap
partai politik juga.
- Pada masa orde baru yang berbeda dengan orde lama dimana masa orde baru adalah masa yang
berada dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto yang ciri-ciri dari masa orde baru dapat dilihat
bahwa penentuan keputusan ada pada kekuasaan yang ada di tangan Presiden, lalu dimasa orde
baru juga tidak dikenal dengan yang namanya periode jabatan sehingga Soeharto mampu dapat
menjabat hingga 32 tahun, Di masa orde baru juga terdapat maraknya KKN (Korupsi, Kolusi
Dan Nepotisme) yang meresahkan rakyat serta terjadinya pembatasan dibagian hak-hak politik
rakyat sendiri.
- Pada masa reformasi, dimana pada masa inilah diberlakukan periode jabatan untuk presiden
dan wakil presiden yaitu disepakati dengan masa jabatan selama 5 tahun. Setelah 5 tahun, akan
melakukan pergantian. Lalu, pelaksanaan demokrasi di masa reformasi ini dapat dilihat
perubahannya yang ada pada pemilihan kepala pemerintahan yang dilakukan secara langsung,
lalu adanya pemberdayaan buat masyarakat-masyarakat sipil, adanya partai politik yang
independen serta terjadinya dan terbentuk lembaga-lembaga penguatan masyarakat.
b) Kelemahan demokrasi Indonesia yang pertama, yaitu masih terdapatnya budaya politik feodal
dan komunalistik, bisa dilihat dari berbagai macam idiom-idiom yang digunakan partai politik
dan tokohnya dalam berkampanye.
Akibatnya, usaha partai politik untuk memperjuangkan kepentingan konstituennya
didasarkan pada penilaian yang subjektif ketimbang objektif.
Kelemahan kedua adalah munculnya otoritarianisme mayoritas akibat terlalu liberalnya
demokrasi Indonesia.
Hal ini, menurut dia, membuat sulitnya sebuah keputusan politik diambil secara mufakat.
c)