Anda di halaman 1dari 7

Wawasan Kebangsaan

Sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia dimulai pada awal abad ke-20, dimulai
oleh kaum elit terpelajar mendirikan organisasi-organisasi modern untuk memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia dari penjajahan kolonial Belanda. Berikut adalah beberapa
organisasi pergerakan nasional yang terbentuk pada masa tersebut :

1) Budi Utomo (1908)


2) Sarekat Dagang Islam/Sarekat Islam (1912)
3) Indische Partij (1912)
4) Perhimpunan Indonesia (1924)
5) Taman Siswa (1922)

Organisasi-organisasi pergerakan tersebut bertujuan untuk melawan penjajahan


dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Melalui organisasi ini, anak-anak muda
berupaya untuk menentukan nasib bangsanya sendiri dan juga demi kesejahteraan seluruh
rakyat Indonesia. Perjuangan pergerakan kebangsaan Indonesia terus berlanjut hingga
akhirnya Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia menjadi bagian penting dari wawasan
kebangsaan, karena pemahaman akan sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia dapat
memperkuat pemahaman kita tentang cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia serta
bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Wawasan kebangsaan merupakan sebuah cara pandang kita sebagai bangsa


Indonesia terhadap diri dan lingkungan sekitar, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Wawasan kebangsaan sendiri memiliki
tujuan untuk memperkuat pemahaman mengenai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
serta bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara terdapat empat konsensus yang medasari. Berikut empat dasar
konsensus berbangsa dan bernegara :

1) Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara


2) UUD 1945 sebagai konstitusi negara
3) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara
4) Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara

Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu, kebangsaan Indonesia,


merupakan simbol identitas serta wujud eksistensi bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Keempat simbol identitas negara ini harus dihormati dan dijaga oleh seluruh
rakyat Indonesia sebagai bentuk cinta tanah air dan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Nilai-Nilai Bela Negara

Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.

Gagasan bela negara dilatarbelakangi oleh adanya kemungkinan adanya


ancaman, sehingga menjadikan terjadinya reaksi dalam bentuk kewaspadaan dini. Ancaman
adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang
bertentangan dengan Pancasila dan mengancam atau membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa.
Maka dari itu, munculnya sebuah kewaspadaan dini. Kewaspadaan dini dilakukan untuk
mengantisipasi berbagai dampak ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang bisa
menjadi ancaman bagi kedaulatan, keutuhan NKRI dan keselamatan bangsa. Untuk
memperkuat dalam upaya kewaspadaan dini maka kita harus memahami nilai-nilai bela
negara yang harus dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

1) Cinta Tanah Air


2) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
3) Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
4) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
5) Memiliki kemampuan awal bela negara

Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan
yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau pelatihan
kepada warga negara guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta menanamkan
nilai dasar Bela Negara. Usaha Bela Negara bertujuan untuk memelihara jiwa nasionalisme
Warga Negaradalam upaya pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela Negara yang
diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara demi tercapainya tujuan dan
kepentingan nasional.

Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, persatuan dan kesatuan bangsa


menjadi suatu hal yang sangat penting. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berasal
dari kesadaran diri dan sikap nasionalisme dari seluruh elemen masyarakat tanpa
terkecuali. Oleh karena itu, setiap warga negara bertugas untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Indonesia agar tercapai Indonesia yang damai, utuh, dan bersatu.
Persatuan dan kesatuan bangsa memiliki beberapa prinsip yang menjadi
pegangan, diantaranya ; Prinsip Bhineka Tunggal Ika, Prinsip Nasionalisme Indonesia,
Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab, Prinsip Wawasan Nusantara dan Prinsip
Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi.

Isu Kontemporer
1) Modal Menghadapi lingkungan strategis
 Modal Intelektual, Proaktif dan inovatif
 Modal Emosional, Mampu memahami emosi diri sendiri dan orang lain
 Modal Sosial, Mampu menjalin kerjasama dan hubungan interpersonal
 Modal Ketabahan,
 Modal Etika/Moral, Integritas, bertanggangjawab, penyayang, dan pemaaf
 Modal Kesehatan (Kekuatan) Fisik/Jasmani
2) Korupsi
Modus operandi tindak pidana korupsi sebagai tindak pidana formil, memperluas
pengertian pegawai negeri sehingga pelaku korupsi tidak hanya didefenisikan kepada
orang perorang tetapi juga pada korporasi, dan jenis penjatuhan pidana yang dapat
dilakukan hakim terhadap terdakwa tindak pidana korupsi adalah Pidana Mati, Pidana
Penjara, dan Pidana Tambahan (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 Revisi Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999), Membangun sikap Antikorupsi :
 Bersikap Jujur dan mengajak lingkungan kita untuk berbuat jujur
 Menghundari tidakan melanggar Hak orang lain
 Menghindari konflik kepentingan
 Melapor ke pihak berwajib jika menjadi korban tindakan korupsi
3) Narkotika

Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan.

Membangun sikap Anti Narkoba, telah dilakukan pemberdayaan masyarakat di


lingkungan pendidikan, lingkungan kerja, maupun lingkungan masyarakat di seluruh
Indonesia guna membangun kesadaran, kepedulian dan kemandirian masyarakat dalam
menjaga diri, keluarga, dan lingkungannya dari bahaya penyalahgunaan narkoba
4) Terorisme dan Radikalisme
Terorisme adalah penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk
mencapai tujuan tertentu, sementara radikalisme adalah paham atau aliran yang
menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan
atau drastis. Sedangkan, Radikalisme adalah suatu paham atau aliran yang
menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan
atau drastis. MMensosialisasikan teknik deteksi dini terhadap serangan teroris, kepada
kelompok-kelompok masyarakat yang terpilih;enumbuhkan upaya aktif mebangun
kesadaran antiterorisme :
 Mensosialisasikan teknik deteksi dini terhadap serangan teroris, kepada kelompok-
kelompok masyarakat yang terpilih;
 Penanaman materi terkait bahaya terorisme pada pendidikan formal dan informal
terkait dengan peran dan posisi Negara
 Membangun kesadaran keamanan bersama yang terkoordinasi dengan aparat
keamanan/pemerintahan yang berada di sekitar wilayah tempat tinggal

5) Pencucian Uang/Money Laundring


Pencucian uang merupakan tindakan ilegal dan merupakan tindak pidana yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Tindakan pencucian uang dapat
dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu placement, layering, dan integration. Antisipasi
pencegahan :
 Memahami dan menghindari kejahatan pencucian uang
Masyarakat perlu mempelajari dan menghindari kejahatan pencucian uang
 Melakukan pengawasan terhadap transaksi keuangan
Pengawasan terhadap transaksi keuangan dapat dilakukan oleh penyelenggara
keuangan dan juga masyarakat
 Melakukan pelaporan jika menemukan tindakan mencurigakan Masyarakat
dapat melaporkan jika menemukan tindakan mencurigakan terkait pencucian
uang kepada pihak berwenang

6) Proxy War
Proxy War adalah konflik bersenjata antara dua negara atau kelompok non-
negara, di mana salah satu atau kedua belah pihak bertindak atas dorongan atau atas
nama pihak lain yang tidak terlibat langsung dalam konflik tersebut. Proxy War dapat
terjadi ketika negara-negara besar memanfaatkan kelompok-kelompok kecil sebagai
proxy untuk mencapai tujuan mereka. Beberapa contoh Proxy War yang terkenal antara
lain Perang Vietnam, Perang Afghanistan, dan Perang Suriah. Maka penting membangun
Kesadaran Anti-Proxy dengan mengedepankan Kesadaran Bela Negara melalui
pengamalan nilai-nilai Pancasila dengan Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bela
Negara, Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bela Negara yang dijiwai nilai spiritual
Ketuhanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka bangsa Indonesia
menyadari dan meyakini kebhinekaan sebagai keniscayaan kodrat Ilahi untuk saling
menghormati dalam keberagaman serta rela berkorban demi keberlangsungan NKRI
dalam memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya dll yang
timbul dalam gerak masyarakat yang semakin maju.

Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesiapsagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai rela berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga,
merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Apa itu Kemampuan Awal Bela Negara?

KEMAMPUAN AWAL BELA


NEGARA

Kesiapsagaan Kesiapsagaan Menjunjung Memiliki


Jasmani Mental Kearifan Lokal Etika/Etiket &
Moral

Kesehatan Kesehatan
Jasmani Mental
KEPROTOKOLAN
Bela Negara merupakan tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga Negara,
baik secara perorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman. (UU No. 23 Tahun2019 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahan Negara)

Nilai-Nilai Bela Negara:


1. Rasa Cinta Tanah Air;
 Mencintai, menjaga, dan melestarikan Lingkungan Hidup
 Menghargai dan menggunakan karya anak bangsa
 Menjaga dan memahami seluruh ruang wilayah NKRI
 Menjaga nama baik bangsa dan negara
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara;
 Disiplin dan bertanggungjawab terhadap tugas yang dibebankan
 Menghargai dan menghormati Keanekaragaman suku, agama, ras dan antar
golongan
 Rukun dan berjiwa gotong royong dalam masyarakat
3. Setia Kepada Pancasila Sebagai Ideologi Negara;
 Memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
 Meyakini Pancasila sebagai dasar Negara serta menjadikan Pancasila sebagai
pemersatu bangsa dan Negara
 Menghormati serta menjunjung tinggi HAM
4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara;
 Rela menolong sesame warga masyarakat yang mengalami kesulitan tanpa melihat
latar belakang sosio-kulturalnya
 Mendahulukan kepentingan Bangsa dan Negara daripada kepentingan pribadi dan
golongan
 Berpartisipasi aktif dan peduli dalam pembangunan masyarakat bangsa dan negara
 Membela bangsa dan Negara sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-
masing
5. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara.
 Memiliki kemampuan, integritas dan kepercayaan diri yang tinggi dalam membela
bangsa dan Negara
 Senantiasa menjaga kesehatannya sehingga memiliki kesehatan fisik dan mental
yang baik
 Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta Intelejensi yang tinggi
 Memiliki kemampuan dalam memberdayakan kekayaan sumberdaya alam dan
keragamanan hayati

Anda mungkin juga menyukai