Anda di halaman 1dari 12

Quizit.

online

Search in answers Filters

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri atas 13.466 pulau.


Pemerintah harus memberikan perhatian kepada semua masyarakat
yang berada di setiap penjuru tanah air, terutama yang tinggal di pulau
terdepan. Inti uraian tersebut sesuai asas wawasan nusantara yaitu ...
Keadilan

Faktor pembentukan identitas bersama salah satunya adalah bhineka


tunggal ika, prinsip bhineka tunggal ika pada dasarnya adalah kesediaan
warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan atau disebut..
Unity in diversity

Jumlah sebenarnya identitas nasional Indonesia banyak sekali. Angka


persisnya tidak ada yang tahu. Kita bisa menyebutkan beberapa yang
cukup populer. Di era globalisasi seperti sekarang ini, peran dan fungsi
identitas nasional semakin penting. Arus pusaran global yang disokong
oleh perselingkuhan kapitalisme, demokrasi dan teknologi informasi
mendorong kita untuk menjadi warga global yang kosmopolitan.
Konsekuensinya, identitas yang dibangun menyempit menjadi identitas
global. Nilai-nilai dan kultur level nasional mendapat resistensi dari luar.
Identitas nasional justru semakin krusial dipertahankan agar..
tidak kehilangan jati diri digerus oleh ideologi dominan yang disponsori negara super power dan antek-anteknya

Dasar negara mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi suatu


negara. Di dalam dasar negara pada umumnya memuat adanya...
Cita-cita dan keyakinan yang dijadikan sebagai pedoman negara

1. Pemerintah memberikan jaminan pendidikan kepada semua warga


negara. Hal ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mem-
perhatikan dan memenuhi kebutuhan akan pemenuhan hak pendidikan
warga negara. Kasus yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam
memenuhi hak warga negara dalam hal pendidikan adalah...

Rian mendapat beasiswa di perguruan tinggi negeri karena memiliki nilai terbaik dalam Ujian Nasional

Demokrasi Terpimpin diawali dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5


Juli 1959, berikut ini yang mendasari dikeluarkannya Dekrit Presiden,
kecuali...
Dewan Konstituante menyerahkan keputusan kepada presiden

Konsep pemikiran Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin adalah


mempersatukan masyarakat Indonesia dari berbagai golongan baik
Nasionalis, Komunis dan golongan agama, konsep penyatuan ini dikenal
dengan istilah...
NASAKOM

Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik


yang menganut kebebasan individu. Kurun waktu pelaksanaan
Demokrasi Liberal adalah tahun..
1950-1959

Perhatian pernyataan-pernyataan berikut!


1) hukum dikatakan memaksa karena memang harus ditaati dan
dijalankan oleh setiap warga negara tanpa terkecuali.
2) Hukum dikatakan memikat karena bagi siapa saja yang melanggar
akan dikenal sanksi yang tegas.
3) Hukum dikatakan memaksa karena bagi siapa saja yang melanggar
akan dikenai sanksi tegas.
4) Hukum dikatakan mengikat karena harus ditaati dan dijalankan oleh
setiap warga tanpa kecuali. Pernyataan yang benar ditunjukan pada
nomor…
1) dan 4)
Ada beberapa hal penyebab seseorang yang telah menjadi warga negara
Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraanya, kecuali...
Menjalankan peraturan perundang- undangan menurut konstitusi Negara

Salah satu upaya dalam menghadapi era globalisasi adalah dengan cara:
Memperkuat jati diri bangsa dan penguasaan teknologi komunikasi, transportasi, dan informasi

Faktor pembentuk identitas nasional..


Primordial, sakral, tokoh, bhineka tunggal ika, negara, perkembangan ekonomi, kelembagaan

Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional


bangsa Indonesia adalah faktor objektif dan faktor subjektif yang dimiliki
bangsa Indonesia. Faktor subjektif meliputi..
Faktor historis

Unsur Negara terdiri dari unsur konstitutif dan deklaratif, berikut ini yang
bukan dari kedua unsur tersebut adalah:
Rakyat, Wilayah, Pemerintahan yang berdaulat dan pengakuan dari Negara lain para penguasa

Pengertian tentang identitas nasional menurut Kaelan yaitu..


manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation)
dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya.

menurut Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castell dalam


bukunya, The Power of Identity , mengemukakan teori tentang
munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi antara
empat faktor penting, yaitu Faktor Pendorong yng memiliki pengertian..
Proses yang menjadi pendorong dalam mempertahankan identitas bangsa maupun secara nasional untuk dapat
mejaga bangsa dan negara dengan baik ekologis dan demografis Kondisi geografi – ekologis yang membentuk
Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan. Faktor in terdiri dari
pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya
dalam.
Masyarakat Indonesia bersifat majemuk terdiri berbagai suku bangsa,
adat istiadat, agama dan kebudayaan. Dalam perbedaan tersebut proses
hubungan kerja dan terbentuk kesatuan yang harmonis. Berdasarkan itu
dapat diketahui adanya proses menuju ....
Integrasi

Berikut ini yang tidak termasuk dalam faktor yang memperkuat Integrasi
Nasional yaitu..
Memasuki pada abad 20, gejala semangat kebangsaan semakin membara dan terlihat, dengan munculnya
berbagai organisasi atau pergerakan yang menjadi salah satu titik awa kebangkitan nasional.

Ancaman terhadap integrasi nasional di Indonesia tidak hanya


berbentuk militer tapi juga non militer di mana ancaman militer untuk
mengatasinya di bawah kekuatan TNI. TNI angkatan darat sendiri di
kepalai oleh ...
Laksamana Gatot Nur Mantyo

Sebagai warga negara yang baik, maka kita dapat meningkatkan integrasi
nasional dengan cara...
Tidak membedakan semua budaya

Disintegrasi bangsa merupakan ancaman yang sering terjadi pada


negara yang memiliki keragaman. Disintegrasi bangsa harus segera
diatasi agar tidak semakin berkembang luas. Berikut yang bukan
termasuk upaya yang digunakan dalam penanggulangan disintegrasi
bangsa adalah...
menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kelan kompromi

Penyebaran nilai-nilai politik Barat, baik secara langsung maupun tidak


langsung dalam bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani
dan terkadang mengabaikan kepentingan umum, merupakan salah satu
ancaman terhadap integrasi bangsa berdimensi politik, karena ....
Dapat memudarkan semangat kekeluargaan, musyawarah dan mufakat di kalangan elit politik
Indonesia mempunyai kemajemukan dalam agama, suku, kebudayaan,
dan bahasa. Kemajemukan bangsa Indonesia dapat menjadi pemicu
perpecahan. Akibatnya, integrasi nasional terganggu. Tindakan yang
dapat dilakukan warga negara untuk menciptakan integrasi nasional
yaitu ...
Mempelajari berbagai kebudayaan daerah lain sebagai rasa nasionalisme

Pendidikan kewarganegaraan yang dijadikan sumber nilai dalam proses


pengembangan dan penyelenggaraan program studi dalam rangka
menghantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya, merupakan ..
Misi Pendidikan Kewarganegaraan

Istilah pendidikan kewarganegaraan menurut penelusuran Udin S.Winata


Putra (2006) dan diperkaya oleh Sapriya (2013) adalah…
Civics, Civic Education (USA)

Perhatikan dan simak baik-baik kasus berikut!


Dirjen Pajak Cemas, Kasus Penganiayaan Mario Dandy Satriyo Rusak
Citra Pegawai Pajak
Link: https://www.liputan6.com/bisnis/read/5215694/dirjen-pajak-
cemas-kasus-penganiayaan-mario-dandy-satriyo-rusak-citra-
pegawai-pajak
Baru-baru ini anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah
Jakarta Selatan II, Mario Dandy Satriyo ditetapkan sebagai tersangka
dalam kasus penganiayaan putra petinggi GP Ansor. Adanya kasus ini
membuat Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Suryo
Utomo khawatir berdampak buruk dan memberikan stigma negatif
terhadap pegawai pajak lainnya. Apalagi jumlah pegawai di lingkungan
Ditjen Pajak mencapai 45.000 orang.
“(Kasus ini) dapat menggerus tingkat kepercayaan terhadap integritas
institusi dan memberi stigma negatif terhadap jajaran Ditjen Pajak yang
jumlahnya mencapai 45 ribu pegawai pajak,” kata Suryo dalam video
yang diunggah akun instagram resmi @ditjenpajakri, dikutip Kamis
(23/2/2023). Sebagai informasi, Mario Dandy merupakan anak dari
pejabat DJP Kanwil Jakarta Selatan II bernama Rafael Alun Trisambodo.
Jauh sebelum terjadi kasus ini, Mario Dandy kerap membagikan berbagai
aktivitasnya di akun media sosial.
Suka Pamer Harta
Sebelum akun media sosialnya hilang, Mario kerap memamerkan mobil
Jeep Rubicon yang harganya mencapai Rp318 juta. Tak hanya mobil
mewah, Mario juga sering memamerkan motor Harley Davidson COV Best
3 seharga Rp1,25 miliar. Sikap pamer dan aksi kekerasan yang dilakukan
keluarga pegawai pajak ini yang membuat Suryo resah. Dia khawatir,
kasus ini membuat stigma masyarakat kepada pegawai pajak menjadi
negatif. “Saya mengecam segala tindak kekerasan maupun gaya hidup
mewah dan sikap pamer harta yang dilakukan pegawai DJP dan
keluarganya,” kata dia.
Dipanggil
Atas kejadian tersebut, Suryo mengaku telah memanggil Rafael untuk
dimintai keterangan atas kejadian tersebut. Rafael dipanggil Inspektorat
Jenderal Ditjen Pajak dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan
untuk dimintai keterangan terkait kasus yang menimpa anaknya Mario
Dandy Satriyo. “Saat ini unit kepatuhan internal DJP bekerja sama
dengan Inspektorat Kementerian Keuangan tengah memanggil pegawai
tersebut (Rafael Alun) dalam rangka pemeriksaan,” kata Dirjen Pajak,
Suryo Utomo dalam video yang diunggah akun instagram resmi
@ditjenpajakri, dikutip Kamis (23/2). Suryo menegaskan dirinya akan
terus memimpin dan menjaga integritas seluruh jajaran Ditjen Pajak
secara konsisten. Pihaknya tidak ragu mengambil tindakan disiplin bagi
pegawai pajak yang melakukan tindakan korupsi maupun pelanggaran
integritas. “Tidak akan ragu mengambil tindakan disiplin bagi yang
korupsi dan pelanggaran integritas,” kata dia.
Nama pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo tengah jadi bahan
perbincangan di media sosial. Hal ini lantaran anak pejabat pajak itu
bernama Mario Dandy Satrio melakukan tindak penganiayaan hingga
menyebabkan korban tak sadarkan diri. Kepastian mengenai Mario
Dandy Satrio merupakan anak Rafael Alun Trisambodo
disampaikan Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo. "Terinfo demikian,"
tegas dia kepada Liputan6.com, Rabu (22/2/2023). Mario Dandy Satrio,
putranya viral menganiaya David di pesanggarahan, Jaksel. David saat ini
masih dalam perawatan di RS Medika usai dianiaya pada Senin tanggal
20 Februari 2023 sekira pukul 20.30 WIB di perumahan kawasan
Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Rafael Alun Trisambodo
merupakan pejabat pajak eselon 2 yang menjabat sebagai Kepala Bagian
Umum di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan.
Sebelum ini, Rafael Alun Trisambodo sempat menjadi kepala Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Harta Kekayaan
Dikutip dari e-lhkpn KPK, Rafael Alun Trisambodo memiliki harta
kekayaan mencapai Rp 56,1 miliar. Mayoritas kekayaannya disumbang
dari tanah dan bangunan yang bernilai Rp 51,9 miliar. Tanah dan
Bangunan yang dimiliki Rafael Alun Trisambodo berjumlah 11 tersebar di
Jakarta, Sleman, hingga Manado. Tanah dan bangunan paling mahal
terletak di Jakarta Barat dengan luas 766 m2 / 558 m2 dengan nilai Rp
21,9 miliar. Sementara dari alat transportasi, Rafael Alun Trisambodo
cuma memiliki dua kendaraan, yaitu Toyota Camry tahun 2008 senilai Rp
125 juta dan Toyota Kijang tahun 2018 senilai Rp 300 juta. Di laporan ini
tak ada Jeep Rubicon yang dipakai anaknya saat melakukan
penganiayaan.
Tak Punya Utang
Selain itu, harta kekayaan lainnya disumbang dari harta bergerak Rp 420
juta, surat berharga Rp 1,5 miliar, kas dan setara kas Rp 1,3 miliar, harta
lainnya Rp 419 juta. Dalam laporan ini, Rafael Alun Trisambodo tercatat
tak memiliki utang.
SOAL
1. Menurut pendapat kalian, yang dilakukan oleh dirjen pajak tersebut
bertentangan dengan apa?
2. Nilai pembelajaran apa yang di dapatkan dari kasus tersebut?
3. Sebagai generasi muda, hal apa yang dilakukan untuk menanangi
kasus tersebut?
4. Dampak positif dan negatif apa dari kasus tersebut yang dirasakan
bagi masyarakat?
There are no answers set for this question (OPEN)

Perhatikan dan simak baik-baik kasus berikut!


Papua, Jalan Kebudayaan dan Transformasi Pembangunan Artikel ini
telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Jum'at, 08 April 2022
- 13:58 WIB oleh Koran SINDO dengan judul "Papua, Jalan Kebudayaan
dan Transformasi Pembangunan".
BUMI Cendrawasih terus bergolak. Perdamaian yang kita damba hingga
kini belum terwujud di tanah Papua. Wilayah itu terus dikoyak
serangkaian konflik bersenjata. Sepanjang perjalanan Orde Baru hingga
Reformasi yang telah berjalan hampir 24 tahun, aksi dan konflik
kekerasan yang melibatkan aparat keamanan dan kelompok sparatis
masih terus terjadi. Pertanyaan besarnya kemudian, sampai kapan
konflik di tanah Papua akan berlangsung? Pendekatan seperti apa yang
harus dilakukan untuk mengakhiri konflik? Pembangunan seperti apakah
yang harus dilakukan di Bumi Cedrawasih? Itulah saya kira beberapa
pertanyaan fundamental yang harus kita tuntaskan terlebih dahulu guna
membangun Papua yang lebih adil, damai, serta mengakhiri kekerasan di
Papua.
Dalam konteks menyelesaikan konflik di Bumi Cendrawasih secara
komprehensif, tampaknya tak ada jalan lain selain melakukannya melalui
pendekatan baru untuk Papua yang lebih baik. Pendekatan yang paling
tepat saya kira adalah melalui jalan kebudayaan dan transformasi
pembangunan. Dalam perjalanan sejarah bangsa, Gus Dur (Abdurrahman
Wahid), harus diakui adalah salah satu tokoh yang mampu merangkul
warga Papua melalui serangkaian langkah dan kebijakan yang diambil.
Langkah penyelesaian konflik keamanan di Papua beliau lakukan dengan
pertama-tama mengundang beberapa tokoh kunci, tak terkecuali pihak
Gerakan Papua Merdeka saat itu, untuk berdialog dan mendengar keluh
kesah warga Papua. Ini dilakukan Gus Dur pada 30 Desember 1999, tak
lama setelah beliau dilantik sebagai Presiden RI ke-4. Langkah Gus Dur
inilah yang menurut hemat saya merupakan bentuk dialog melalui--apa
yang saya sebut sebagai--penghampiran ruang batin masyarakat Papua.
Dengan model ini, warga Papua merasa dihargai sisi kemanusiaan
mereka pada satu sisi, dan pada sisi lain merasa ikut dilibatkan dalam
menentukan masa depan mereka sendiri.
Negara dalam konteks seperti itu telah menempatkan warga Papua
sebagai anak bangsa dengan seluruh tradisi, adat istiadat serta identitas
kebudayaan yang dimilikinya. Fondasi sebagaimana pernah dilakukan
Gus Dur tampaknya menemukan nilai urgensitasnya untuk dirajut
kembali dalam penyelesaian masalah Papua saat ini. Tentu dengan
melihat konteks dan situasi Papua terkini. Dalam konteks inilah,
pendekatan baru untuk Papua yang lebih baik hemat saya harus
dilakukan melalui jalan kebudayaan dan penghampiran ruang batin
masyarakat Papua.
Mengapa jalan kebudayaan? Perosalan di Papua sangatlah kompleks. Di
sana persoalan ekonomi, sosial, budaya, politik, bahkan keamanan saling
berkelindan. Persoalan Papua bukan hanya masalah kemiskinan semata.
Lebih dari itu, masalah Papua sangat erat dengan ekslusi sosial dalam
berbagai hak dasar masyarakat asli Papua, mulai politik, keadilan,
pemerataan dan kebudayaan. Papua adalah wilayah yang sangat besar.
Luasnya hampir 3,5 kali pulau Jawa. Sementara penduduknya hanya 1%
dari total penduduk Indonesia. Sekitar 2,5 juta jiwa. 70% nya tinggal di
pedesaan, terpencar di lereng-lereng gunung, lembah-lembah, serta
celah-celah bukit yang sulit dijangkau. Bukan hanya itu, di Papua juga
terdapat 250 kelompok etnis/suku dengan kebiasaan-kebiasaan, kultur,
bahasa, praktik-praktik serta agama/kepercayaan asli. Ditambah ada
100 kelompok etnis non-Papua. Itu kita belum berbicara soal kekayaan
sumber daya alamnya, soal infrastruktur dan lain-lain.
Pertama, proses integrasi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang belum
sepenuhnya tuntas. Soal integrasi wilayah Papua ke NKRI tentu tak bisa
ditawar lagi. Yang menjadi masalah adalah cara pandang pemimpin dan
para pendukung Papua Merdeka yang masih mempermasalahkan soal
integrasi. Soal ini sangat pelik. Sejak 1964, gerakan menuntut
kemerdekaan selalu muncul, baik secara politik maupun perlawanan
bersenjata yang bahkan masih bertahan hingga saat ini. Karena adanya
tuntutan kemerdekaan itulah maka terjadi operasi militer dan kebijakan
represif pada masa Orde Baru. Kedua, siklus kekerasan. Akar masalah
kedua adalah kekerasan negara pada masa lalu dan tuduhan
pelanggaran HAM akibat kebijakan represif. Akibatnya, terbangun
suasana konflik yang berkepanjangan dan menyebabkan trauma
masayarakat Papua. Hal ini ditambah masih banyaknya Kelompok
Kriminal Bersenjata (KKB) yang bahkan secara terang-terangan
melakukan perlawanan terhadap aparat. Ini tentu akan berpengaruh
terhadap proses pembangunan di Papua. Ketiga, tidak optimalnya
pembangunan infrastruktur sosial di Papua, khususnya di bidang
pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi rakyat. Hal ini
kemudian berimbas pada rendahnya keterlibatan masyarakat asli Papua
terhadap sektor-sektor itu. Keempat, marginalisasi dan efek diskriminasi
terhadap orang asli Papua. Hal ini akibat konflik politik yang
berkepanjangan, terurama di masa lalu yang akibatnya berlangsung
hingga saat ini.

Keempat akar masalah itulah yang punya andil besar terhadap


keberlangsungan masa depan Papua saat ini dan di masa depan. Karena
itu perlu dilakukan diagnosa yang tepat untuk mengurai keempat
masalah di atas, sehingga persoalan Papua bisa ditangani dengan tepat.
Di sinilah saya melihat pendekatan baru yang tepat untuk membangun
Papua yang lebih baik adalah melalui jalan kebudayaan dan transformasi
pembangunan dari ekskusif ke inklusif. Pertama, pembangunan di Papua,
apapun itu bentuknya, harus berpijak dan berlandas pada jalan
kebudayaan/pendekatan budaya. Artinya pembangunan di tanah Papua
harus berlandaskan pada nilai, tradisi, etika, norma, budaya, hukum adat,
serta aturan-aturan khusus yang dimiliki masyarakat Papua. Kurang
berhasilnya pembangunan di Papua selama ini saya melihat karena
pembangunan tercerabut dari akar tradisi masyarakat asli Papua, serta
memaksakan cara pandang luar terhadap masyarakat asli Papua. Jalan
kebudayaan akan mampu membangun kohesivitas dan solidaritas sosial,
menjadikan masyarakat asli Papua merasa memiliki, tidak terasing di
tanah kelahiranya, dan lebih dari itu, jalan kebudayaan tidak akan
menyebabkan pembangunan menjadi sangkar besi bagi masyarakat asli
Papua sendiri. Ini belum berbicara terkait Otonomi Khusus Papua. Dana
Otsus plus dana infrastruktur yang dikucurkan untuk Papua dan Papua
Barat hingg saat ini telah mencapai lebih Rp 138,6 triliun. Namun, harus
diakui, besarnya dana tersebut belum mampu mengungkit
kesejahteraan masyarakat Papua dan belum mampu melepaskan Papua
dari predikat provinsi termiskin di Indonesia. Saya ingin mengatakan,
program dana Otsus selama ini telah berjalan baik khususnya di bidang
infrastrukur. Tetapi dana itu belum mampu memperbaiki pembangunan
sosial masyarakat Papua. Di sinilah perlunya membangun komunikasi
yang lebih baik antara pemerintah pusat dengan daerah, dengan tokoh
adat, serta dengan stakeholder lainya yang menjadi penggerak ekonomi
Papua. Ini penting agar upaya membangun kesejahteraan Papua bisa
tepat sasaran. Singkatnya, tantangan utama dalam desain pembangunan
Papua di masa depan adalah membuka keterisolasian, membuka
lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, pembangunan yang lebih
merata, serta secara terus menerus membangun dialog lewat jalan-jalan
kebudayaan.
Singkatnya, tantangan utama dalam desain pembangunan Papua di
masa depan adalah membuka keterisolasian, membuka lapangan kerja,
pengentasan kemiskinan, pembangunan yang lebih merata, serta secara
terus menerus membangun dialog lewat jalan-jalan kebudayaan.
Pendekatan sosial budaya – saya menyebutnya dengan istilah jalan
kebudayaan- menjadi faktor penting dalam desain pembangunan Papua
masa depan. Pembangunan di Papua tidak boleh hanya sektoral semata
(hanya soal ekonomi dan fisik), tetapi juga harus secara sosietal, yakni
pembangunan yang diarahkan pada pembangunan elemen dasar dari
kehidupan sosial budaya masyarakat Papua. Kita harus mengakhiri
narasi kekerasan yang selama ini identik dan terbangun tentang Papua.
SOAL:
1. Apa menurut pendapat kalian, hal yang memicu disintegrasi di
daerah papua?
2. Hal apa yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk
mencengah terjadinnya disintegrasi bangsa?
3. Dari ulasan di atas, hak dan kewajiban apa yang harus dilakukan
warga negara Indonesia untuk menjaga keutuhan manusia?
There are no answers set for this question (OPEN)

Perhatikan dan simak baik-baik kasus berikut!


Krisis Identitas Nasional pada Generasi Muda. Konten ini telah tayang di
Kompasiana.com dengan judul "Krisis Identitas Nasional pada Generasi
Muda", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/ahmaruff/6081345a8ede4823612fea34/krisis-
identitas-nasional-pada-generasi-muda
Identitas nasional merupakan jati diri nasional yang melekat pada suatu
negara serta kelompok masyarakat yang ada didalamnya. Identitas
nasional bersumber dari nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang pada masyarakat setempat, yang dihimpun membentuk
identitas kolektif. Dewasa ini, identitas nasional semakin meluntur akibat
dari globalisasi. Dengan pengaruh budaya-budaya luar yang masuk ke
Indonesia, membuat identitas nasional terancam. Generasi muda tak
lagi tertarik untuk mendalami dan melestarikan kekayaan budaya lokal.
Generasi muda lebih menyukai budaya-budaya luar yang sedang viral.
Hal ini berpotensi menjadi permasalahan yang lebih besar apabila tidak
segera diatasi. Dengan melunturnya kebanggaan warga negara terhadap
budaya mereka sendiri, menjadikan budaya tersebut berpotensi untuk di
klaim negara lain. Tentu kita tidak ingin insiden wayang kulit & gamelan
yang di klaim Malaysia terulang kembali. Selain itu, dengan kondisi
Indonesia yang berbentuk kepulauan, memiliki berbagai-macam suku
dan budaya, membuat lunturnya identitas nasional menjadi suatu
permasalahan yang lebih besar. lunturnya identitas nasional berpotensi
membuat antar suku atau daerah tidak lagi merasa sebangsa dan
senegara. Selain akibat dari globalisasi, krisis identitas nasional ini juga
disebabkan oleh kurangnya negara mengenalkan identitas nasional
kepada masyarakat. Pengenalan identitas nasional tidak cukup hanya
dengan pelajaran PPKN. Pengenalan identitas nasional juga harus
dikemas sedemikian rupa agar masyarakat tahu dan benar-benar
merasakan nilai-nilai penting yang terkandung dalam identitas nasional
tersebut. Generasi muda harus menjadi sasaran utama dari pengenalan
identitas nasional. Hal ini karena generasi muda memiliki jumlah terbesar
dalam demografi Indonesia. selain itu, generasi muda merupakan
kelompok usia yang paling banyak terpapar globalisasi. Sehingga hal ini
menyebabkan generasi muda paling rentan terhadap ancaman lunturnya
identitas nasional. Dengan tantangan masa depan yang semakin
kompleks, Indonesia yang segera menyambut bonus demografi,
membuat penguatan kesadaran terhadap identitas nasional semakin
mendesak. Jangan sampai identitas nasional kita hanya menjadi
pajangan belaka. Identitas nasional harus masuk kedalam relung jiwa
warga negaranya, dan ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita
bersama.
SOAL:
1. Menurut pendapat kalian, hal apa yang membuat terjadinya krisis
jatidiri pada generasi muda?
2. Hal apa yang dilakukan oleh pemerintah agar negara Indonesia
tetap kokoh dan generasi muda memiliki rasa nasionalisme yang tinggi?
3. Menurut pendapat kalian sebagai generasi muda, faktor-faktor apa
saja yang mendukung terjadinya penyatuan bangsa?
There are no answers set for this question (OPEN)

Anda mungkin juga menyukai